• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor internal dan eksternal Usaha Mikro Arena

BAB III PEMBAHASAN

B. Analisis faktor internal dan eksternal Usaha Mikro Arena

Jurang Utara

Usaha Arena Aren merupakan salah satu usaha yang dijalankan oleh masyarakat Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara. Namun dibalik itu pasti ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan dalam menjalankan usaha arena aren. Adapun faktor- faktor internal dalam pengembangan usaha mikro arena aren yaitu:

1. Kekuatan

a. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku yang diperlukan pada produksi gula aren ini yaitu nira aren. Pohon aren ini tumbuh liat di dalam hutan. akan tetapipohon aren yang ada tidak semua disadap oleh petani, hanya yang dekat dengan perkampungan dan yang berbunga.

Pohon aren yang di sadap hanya 3-4 pohon saja untuk dijadikan gula semut karena faktor alat yang dipakai dan pemesanan. Satu pohon aren bisa menghasilkan 5-8 liter nira/hari, pohon aren di panen 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore.

b. Memiliki cita rasa yang khas

Usaha Arena Aren memiliki cita rasa gula yang manis alami tanpa tambahan pemanis dari bahan lain dengan aroma yang khas aren dan cukup banyak diminati sehingga rata-rata konsumen merasa puas dengan rasa gula aren tersebut.

c. Memiliki semangat yang tinggi

Untuk mendukung perkembangan UMKM Kelompok juga diperlukan semangat yang tinggi untuk menggali potensi- potensi yang dimiliki oleh masyarakat khususnya perempuan.

Karena tanpa semangat yang tinggi UMKM kelompok tidak akan berkembang seperti sekarang. Sebagaimana para perempuan yang ada di Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara dalam membuat produk UMKM memiliki semangat yang begitu tinggi. Tanpa di minta para perempuan yang ikut tergabung kedalam UMKM Kelompok tetap memproduksi gula aren untuk di jual ke para pelanggan atau konsumen.

d. Tenaga kerja dekat dengan lokasi usaha

Tenaga kerja yang ada dalam usaha mikro arena aren berasal dari lokasi Usaha Arena Aren, yakni di lingkungan Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara. Tenaga kerja dalam usaha mikro ini 30 orang anggota dari kelompok KWT dan 7 orang dari kelompok KUBE. Yang dimana kelompok KWT ini tugasnya dalam proses produksi sedangkan kelompok KUBE tugasnya dalam proses pemasaran.

e. Hubungan baik antar sesama perempuan

Prinsip kerja terjalin antar tenaga kerja, pendiri dan anggota lebih mengarah pada hubungan kekeluargaan dan saling membantu dalam kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan yakni dalam hal kegiatan produksi hingga pemasaran.

2. Kelemahan

a. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Faktor penghambat Usaha Mikro yang selanjutnya adalah kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar para perempuan yang ikut tergabung dalam Usaha Mikro Usaha Arena Aren tidak lulus SD dan hanya ada beberapa yang lulus SD. Kurangnya sumber daya manusia baik dari segi pendidikan, pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap teknik produksi, pemasaran.

Oleh karena itu sumber daya manusia yang ada di Dusun keselet perlu mendapat perhatian lebih guna meningkatkan SDM. Sumber daya manusia menjadi pelaku utama dalam

Usaha Mikro Arena Aren, tanpa sumber daya manusia Usaha Mikro tidak akan berjalan. Dan kualitas sumber daya manusia juga akan mempengaruhi kinerja Usaha Mikro itu sendiri.

b. Lokasi perusahaan tidak strategis

Lokasi Usaha Mikro Arena Aren tidak strategis karena terletak di pedalaman dan berbatasan langsung dengan hutan.

Jarak lokasi usaha dengan jalan raya utama cukup jauh dan kondisi jalanpun masih ada yang belum di aspal.

c. Sarana dan prasarana

Peralatan yang dimiliki Usaha Mikro Arena Aren dalam proses produksi hanya menggunakan peralatan seadanya yang masih tradisional seperti wajan, timbangan, penyaring, pengaduk, plastik kemasan dan proses produksinya pun masih dilakukan secara tradisional.

d. Sumber permodalan usaha masih kurang

Untuk memulai suatu usaha atau bisnis yang perlu dipersiapkan adalah modal. Modal digunakan untuk mempersiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha atau bisnis. Fasilitas yang memadai menjadi salah satu untuk menunjang dan meningkatkan nilai jual produk. Namun kekurangan modal sering kali menjadi penghambat dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis.

Sebagaimana Usaha Mikro Arena Aren yang ada di Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara yang menjadi salah satu faktor penghambat yang paling utama adalah kekurangan modal. Kekurangan modal menjadi penyebab Usaha Mikro Arena Aren belum berjalan secara maksimal. Hal tersebut menjadi tantangan para perempuan Dusun Keselet dalam menjalankan usaha atau bisnis.

Sedangkan faktor-faktor eksternal selanjutnya yaitu faktor- faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar perusahaan sehingga sulit dikendalikan oleh perusahaan. Perkembangan perusahaan sedikit banyak dipengaruhi oleh dampak peristiwa, perkembangan dan sifat perubahan yang terjadi di lingkungannya.

1. Peluang

a. Mulai mendapat dukungan dari dinas-dinas atau pihak-pihak terkait

Adapun informasi yang diterima oleh peneliti mengenai faktor pendukung Usaha Mikro Arena Aren dalam pemberdayaan perempuan adalah mulai mendapat bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi seperti ditawarkan galeri serta produk-produk Usaha dipromosikan ke pemilik-pemilik homestay yang ada di sekitar Desa. Dengan begitu Usaha Mikro Arena Aren mendapat perluasan pemasaran produk hingga peningkatan promosi produk. Hal ini merupakan salah satu peluang yang dimiliki oleh Usaha Mikro Arena Aren agar semakin dikenal oleh masyarakat Desa Pringga Jurang Utara ataupun masyarakat diluar Desa Pringga Jurang.

2. Ancaman

a. Kurangnya Dukungan Dari Pemerintah Desa

Kurangnya dukungan dari Pemerintah Desa juga menjadi salah satu faktor penghambat Usaha Mikro Arena Arendalam pemberdayaan perempuan. Dimana Pemerintah Desa tidak menyediakan sarana dan prasarana baik berupa pelatihan ataupun informasi pelatihan kepada para perempuan yang ikut tergabung dalam Usaha Mikro Arena Aren. Hal tersebut menyebabkan Usaha Mikro Arena Aren hingga saat ini belum berkembang secara optimal. Padahal Usaha Mikro Arena Aren menjadi salah satu bagian terpenting dalam perekenomian di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Usaha Mikro Arena Aren memiliki keunggulan tersendiri serta memiliki potensi untuk dikembangkan.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai rumusan masalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti mengambil kesimpulan terkait peran Usaha Mikro serta faktor internal dan eksternal Usaha Mikro dalam pemberdayaan perempuan melalui usaha arena aren yaitu sebagai berikut:

1. Peran Usaha Mikro Arena Aren dalam pemberdayaan perempuan di Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara yaitu seperti berikut ini;

a. Memberikan pengetahuan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam proses produksi gula aren sebagai bentuk pemberdayaan perempuan yang dilakukan.

b. Memberikan pelatihan berupa cara memproduksi gula aren menjadi berbagai macam produk yang menyehatkan dan bernilai ekonomis hingga melakukan pendampingan kepada para perempuan yang tergabung ke dalam Usaha Mikro Arena Aren.

c. Memberikan pelatihan mengenai strategi pemasaran produk baik secara online maupun offline.

d. Menyediakan lapangan pekerjaan sehingga para perempuan tidak banyak menganggur dan menambah pendapatan keluarga walaupun tidak signifikan.

e. Meningkatkan keterampilan perempuan dalam mengolah sumber daya alam, serta memperkuat komunitas atau hubungan antar sesama perempuan.

2. Faktor internal dan eksternal Usaha Mikro Arena Aren dalam pemberdayaan perempuan yang dibagi menjadi empat bagian yaitu:

a. Kekuatan

Ketersediaan bahan baku. Pohon aren ini banyak tumbuh di dalam hutan dekat dengan perkampungan warga. Dalam sehari petani aren hanya menyadap 3-4 pohon saja. Dan satu pohon aren bisa menghasilkan 5-8 liter/hari dan di panen 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore. Selain itu Produk Usaha Arena Aren

juga memiliki cita rasa yang khas tanpa menggunakan pemanis tambahan. Tidak hanya itu, para perempuan di Dusun Keselet Desa Pringga Jurang memiliki semangat yang tinggi untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat sehingga mampu menciptakan berbagai macam produk yang berbahan dasar air nira.

b. Peluang

Mulai mendapat bantuan dari dinas-dinas maupun pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Daerah Provinsi. Dengan begitu Usaha Mikro Arena Arena mendapat perluasan pemasaran produk dan peningkatan promosi produk seperti dikenalkan ke pemilik-pemilik homestay, tempat-tempat wisata yang ada di sekitar Desa Pringga Jurang Utara.

c. Kelemahan

Kurangnya modal menjadi salah satu kelemahan yang ada dalam Usaha Mikro Arena Aren. Kemudian kurangnya sumber daya manusia. Yang dimana kebanyakan anggota dari Usaha Mikro Arena Aren ini banyak yang tidak lulus SD dan hanya beberapa saja yang lulus SD. Selain itu Lokasi Usaha tidak strategis yang dimana Usaha Mikro ini terletak dipedalaman dan berbatasan langsung dengan hutan serta cukup jauh dari jalan raya utama. Tidak hanya itu sarana dan prasarana yang dimiliki masih sangat sederhana dan proses produksi masih dilakukan secara tradisional.

d. Ancaman

Adapun ancaman yang dimiliki oleh Usaha Mikro Arena Aren ini adalah kurangnya mendapat dukungan dari pemerintah desa, yang dimana Pemerintah Desa tidak terlalu melirik adanya Usaha-Usaha Kecil seperti Usaha Mikro Arena Aren.

Pemerintah Desa tidak pernah memberikan informasi apapun yang berkaitan dengan pelatihan.

B. Saran

Agar UMKM Kelompok dapat berkembang pesat maka sangat dibutuhkan saran ataupun masukan. Adapun saran yang peneliti berikan, diantaranya:

a. Untuk Pelaku Usaha

1) Untuk para pelaku Usaha Mikro Arena Aren agar lebih mengoptimalkan dalam proses produksi gula aren dengan tetap menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan dalam proses prngolahan agar kualitas gula aren tetap terjaga serta mendapatkan hasil gula aren yang terbaik.

2) Agar produk Usaha Mikro mampu bersaing di pasaran maka harus ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh para pelaku Usaha Mikro seperti menentukan kemasan produk yang memiliki ciri khas. Produk yang memiliki kemasan yang berbeda dan unik tentu akan mudah untuk menarik para konsumen. Untuk memudahkan konsumen dalam menikmati suatu produk maka dibutuhkan kemasan yang praktis yang mudah dibawa kemana-mana atau yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sebisa mungkin pelaku Usaha Mikro menghindari penggunaan kemasan yang terlalu kecil atau terlalu besar. Selain itu, para pelaku Usaha Mikro juga harus aktif mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan Usaha Mikro. Karena semakin banyak mengikuti pelatihan maka akan semakin banyak memberikan inovasi-inovasi baru.

3) Agar produk Usaha Mikro lebih dikenal oleh masyarakat luas maka hal yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan strategi pemasaran. Untuk memaksimalkan proses pemasaran dapat dilakukan dengan membuka peluang untuk dropshipper atau reseller. Dropshipper merupakan pihak yang menjual barang milik orang lain tanpa membeli atau menyetok barang sedangkan reseller merupakan pihak yang menjual produk milik orang lain dengan membeli produk tersebut terlebih dahulu. Tidak hanya itu, para pelaku Usaha Mikro Arena Aren juga harus aktif mengikuti pameran-pameran produk baik yang diadakan oleh lembaga-lembaga pemerintahan maupun komunitas. Dengan begitu produk Usaha Mikro Arena Aren semakin banyak dikenal oleh masyarakat.

b. Untuk Pemerintah Desa Pringga Jurang Utara

Untuk Pemerintah Desa Pringga Jurang Utara diharapkan lebih memperhatikan keberadaan kelompok-kelompok usaha seperti Usaha Mikro Arena Aren dengan menyediakan sarana dan prasarana baik berupa pelatihan maupun bantuan dana guna mengembangkan Usaha Mikro Arena Aren agar menjadi produk unggulan daerah sehingga dapat menembus baik pasar nasional maupun internasional.

c. Untuk Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam mengenai strategi pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah guna melengkapi hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Aida Vitayala s. Hubeis, Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa, Bogor: IPB Press, 2018.

Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Yogyakarta: Gava Media, 2017.

Azam Awang, Implementasi Pemberdayaan Pemerintah Desa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Cristina Natalia Damayanti Sitorus, eJuournal Sosiatri-Sosiologi, Vol. 6, No. 4, 2018.

Dokumentasi, Profil Desa Pringga Jurang Utara, 20 Februari 2022.

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Encang Saepudin, dkk, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, Vol.5/No.1, Juni 2017.

Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, Surakarta, 2014.

Faroman Syarief, “Pengembangan dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)”, Makassar: Yayasan Barcode, 2020.

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial dalam Perspektif Konvensional dan Kontemporer, Jakarta Selatan: Salemba Humanika, 2010.

Herning Suryono, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Kemandirian Masyarakat, Vol.1, No. 29, 2016.

Marthalina, “Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintah”, Vol. 3, No. 1, Juni 2018.

Muslich Shabir, Jurnal Analisa Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan, Vol. XVII, No. 1, Januari-Juni 2010.

Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:

Citapustaka Media, 2012.

Siti Hayatun Nupus, “Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui UMKM Rumah Ajaibdi Kampung Ciborang”, (Skripsi, FDIK UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2020).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2016.

Sri Handini, Sukesi, Hartati Kanty, “Manajemen UMKM dan Koperasi Dalam Optimalisasi Ekonomi Masyarakat Pesisir Pantai”, Surabaya:

2019.

Sugeng Pujileksono, Mira Wuryantari, Implementasi Teori, Teknik, Dan Prinsip Pekerjaan Sosial,Malang: Intrans Publishing, 2019.

Syaron Brigette Lantaeda, dkk, Jurnal Administrasi Publik, Vol.04/ No.

048.

Tsania Riza Zahro, Peran UMKM Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Perempuan, (Skripsi, FEBI UIN Walisongo, Semarang, 2018).

Wildan Saugi dan Sumarno,Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Bahan Pangan Lokal dalam Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 2, Nomor 2, November 2015.

Bappeda DIY, “Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat”, dalam http://bappeda,jogjaprov.go.id/dataku/data_indikator_kinerja_pemda/

detail/8-pemberdayaan-perempuan-dan-masyarakat, Diakses tanggal 18 September 2021.

Kementerian Sosial Republik Indonesia, “Pemberdayaan” dalam https://bppps.kemensos.go.id. Diakses 26 September 2021, Pukul 21.13.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2008, Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah, dalam

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39653/uu-no-20-tahun- 2008, Diakses 24 September 2021.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara untuk ketua / Sekretaris Usaha Mikro Arena Aren 1. Bagaimana sejarah dibentuknya Usaha Mikro Arena Aren di Dusun

Keselet desa Pringga Jurang Utara?

2. Apa visi dan misi dari Usaha Mikro Arena Aren di Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara?

3. Apa tujuan dibentuknya Usaha Mikro Arena Aren?

4. Siapa saja sasaran pemberdayaan yang di lakukan oleh Usaha Mikro Arena Aren?

5. Apa saja indikator keberhasilan dari Usaha Mikro Arena Aren dalam pemberdayaan perempuan ?

6. Bagaimana peranan Usaha Mikro Arena Aren dalam pemberdayaan perempuan di Dusun Keselet Desa Pringga Jurang Utara?

7. Apa saja upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan perempuan dan bagaimana tahap-tahap yang dilakukan dalam pemberdayaan perempuan melalui ushaa arena aren?

8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Usaha Mikro Arena Aren dalam pemberdayaan perempuan?

Pedoman wawancara untuk anggota KWT

1. Bagaimana awal mula bergabung dengan Usaha Mikro Arena Aren?

2. Apa saja manfaat yang dirasakan selama bergabung di Usaha Mikro Arena Aren?

3. Apa saja faktor internal dan eksternal dalam melakukan produksi gula aren?

4. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan gula aren?

5. Bagaimana proses pembuatan gula aren?

Surat Izin Penelitian

Surat Izin Penelitian oleh BRIDA

Surat Izin Penelitian oleh Pemerintah Desa Pringga Jurang Utara

Dokumentasi Wawancara

Wawancara dengan Ketua Wawancara dengan anggota KWT Usaha Arena Aren

Wawancara dengan bendahara Wawancara dengan anggota KWT Usaha Arena Aren

Proses Pembuatan Gula 1. Perebusan Air Nira hingga mendidih

2. Proses pengadukan air gula hingga mengental

3. Proses Pengerukan 4. Proses Pengayakan

5. Proses menghilangkan kadar air 6. Proses Penyarikan gula aren cair

Produk-produk UMKM Kelompok Gula Aren cair Tuak Manis

Gula Semut Aren Kopi Lombok

Gula Batok Produk-produk Usaha Arena Aren

Bonjor/Alat untuk menampung air nira Piala penghargaan lomba wirausaha kategori pelajar

Dokumen terkait