• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel hasil pengujian data analisis statistik deskriptif ini mendeskripsikan variabel yang terdiri dari Pembiayaan Murabahah sebagai variabel dependen, sedangkan Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Dana Pihak Ketiga, dan Non Performing Financing sebagai variabel independen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Eviews 9 diperoleh hasil analisis deskriptif sebagai berikut.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Sumber : Output Eviews 9, data diolah 2018

57

Indonesia Banking School

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa total keseluruhan observasi

yang diolah oleh peneliti adalah sebanyak 149 observasi yang terdiri dari : 1. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.

Hasil tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata (mean) Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah dari Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan IV tahun 2017 adalah 29,60839, sementara nilai median pembiayaan murabahah yaitu 29,64140 atau 7.466.515 jutaan rupiah yang merupakan nilai dari Bank BJB Syariah kuartal 1 tahun 2017. Nilai mean berada lebih rendah daripada nilai median, yang berarti dapat disimpulkan bahwa rata-rata pembiayaan murabahah yang disalurkan tergolong rendah. Nilai maximum pembiayaan murabahah 31,63440 atau 54.783.980 jutaan rupiah yang merupakan nilai dari Bank Syariah Mandiri kuartal 4 tahun 2017 dan nilai minimum sebesar 26,80940 atau 439.739 jutaan rupiah yang merupakan nilai dari Bank Victoria Syariah kuartal 2 tahun 2013. Standar deviasi pada variabel ini yaitu 1.358482, yang merupakan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai mean. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pembiayaan murabahah memiliki penyimpangan data yang sedikit, karena perubahan datanya tidak bergerak secara variatif.

2. Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Hasil tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata (mean) CAR Bank Umum Syariah dari Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan IV tahun 2017 adalah 18,58%, sementara

Indonesia Banking School

nilai median CAR adalah 15,82%. Nilai mean berada lebih tinggi daripada nilai median, yang berarti dapat disimpulkan bahwa rata-rata kecukupan modal yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah tergolong tinggi. Lalu nilai maximum CAR adalah 75,83% yang merupakan nilai CAR dari Bank Maybank Syariah pada kuartal 4 tahun 2017 dan nilai minimum CAR adalah 10,74% yang merupakan nilai CAR dari Bank Bukopin Syariah pada kuartal 2 tahun 2014. Standar deviasi dari variabel CAR sebesar 9,06% yang berarti bahwa sampel BUS dalam penelitian ini memiliki CAR dengan penyimpangan 9,06% dari nilai rata-ratanya. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa standar deviasi CAR memiliki nilai yang lebih rendah dari nilai mean, artinya data CAR memiliki penyimpangan data yang sedikit, karena perubahan datanya tidak bergerak secara variatif.

3. Financing to Deposit Ratio

Financing to Deposit Ratio merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Hasil tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata (mean) FDR Bank Umum Syariah dari Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan IV tahun 2017 adalah 92,35%, dan nilai median FDR yaitu 92,53%. Nilai mean berada lebih rendah daripada nilai median, yang berarti dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio FDR Bank Umum Syariah tergolong rendah. Nilai maximum FDR yaitu 123,5% yang merupakan nilai dari Bank Panin Syariah kuartal 2 tahun 2013, dan nilai minimum FDR yaitu 71,87% yang merupakan nilai dari Bank BRI Syariah kuartal 4 tahun 2017. Standar deviasi pada FDR memiliki nilai 8,2% yang artinya variabel FDR memiliki penyimpangan sebesar 8,2% dari nilai rata-ratanya. Berdasarkan hal tersebut nilai standar deviasi FDR lebih rendah dari nilai mean FDR, maka data FDR memiliki

59

Indonesia Banking School

penyimpangan data yang sedikit, karena perubahan datanya tidak bergerak secara variatif.

4. Dana Pihak Ketiga

Dana Pihak Ketiga merupakan salah satu variabel independen pada penelitian ini. Diketahui nilai mean pada variabel DPK Bank Umum Syariah dari Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan IV tahun 2017 adalah 29,86151 dan nilai median sebesar 29.42720 atau 6.026.372 jutaan rupiah yang merupakan nilai dari Bank BJB Syariah kuartal 1 tahun 2017. Nilai mean berada lebih tinggi daripada nilai median, yang berarti dapat disimpulkan bahwa rata-rata dana pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank Umum Syariah tergolong tinggi. Nilai maximum pada variabel ini yaitu 31,98650 atau 77.903.143 yang merupakan nilai dari Bank Syariah Mandiri kuartal 4 tahun 2017 dan nilai minimumnya yaitu 27,05390 atau 561.510 jutaan rupiah yang merupakan nilai dari Bank Maybank Syariah kuartal 4 tahun 2017. Standar deviasi pada variabel DPK yaitu 1.32079, yang merupakan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai mean. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data DPK memiliki penyimpangan data yang sedikit, karena perubahan datanya tidak bergerak secara variatif.

5. Non Performing Financing

Non Performing Financing merupakan variabel independen pada peneltian ini.

Diketahui nilai mean pada variabel NPF Bank Umum Syariah dari Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan IV tahun 2017 adalah 2,7%, dan nilai median sebesar 2,8%.

Nilai mean berada lebih rendah daripada nilai median, yang berarti dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio NPF Bank Umum Syariah tergolong rendah.

Indonesia Banking School

Nilai maximum NPF yaitu 13,54% yang merupakan nilai dari Bank BJB Syariah kuartal 2 tahun 2016, dan nilai minimum NPF yaitu 0% yang merupakan nilai dari Bank BCA Syariah tahun 2013 dan Bank Maybank Syariah tahun 2013. Standar deviasi pada variabel NPF yaitu 1,7% yang artinya variabel NPF memiliki penyimpangan sebesar 1,7% dari nilai rata-ratanya. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dari nilai mean, maka data NPF memiliki penyimpangan data yang sedikit, karena perubahan datanya tidak bergerak secara variatif.

4.2.2 Analisis Regresi Penelitian

Dokumen terkait