• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komposisi dan Karakteristik Sampah 1. Komposisi Sampah

4.2. Perhitungan Timbulan Sampah

4.2.3. Analisis Komposisi dan Karakteristik Sampah 1. Komposisi Sampah

130 Tabel 4.69 Total Besaran Timbulan Sampah

Berat (Kg/hari)

Volume (l/hari)

Berat (Kg/hari)

Volume (l/hari)

Berat (Kg/hari)

Berat (ton/hari)

Volume (l/hari)

Volume (m3/hari) 1 Kanigaran 24736 154600 30145 66391,1 54881 54,881 220991,1 2,209,911 2 Mayangan 25447,6 159047,5 59293,1 123437,5 84740,7 847,407 282485 282,485

139621,7 1,396,217 503476,1 5,034,761 No. Kecamatan

Sampah Rumah Tangga

Sampah Sejenis

Rumah Tangga Total Timbulan Sampah

Total Keseluruhan

4.2.3. Analisis Komposisi dan Karakteristik Sampah

131 Menurut Pedoman umum 3R Kementrian PU 2008, secara umum komposisi sampah dapat dibedakan dalam beberapa komponen yaitu:

− Sampah Organik : yang dapat terdiri dari sisa makanan dan daun

− Sampah Kertas : yang dapat berupa kardus, karton, kertas HVS, kertas Koran, dll.

− Sampah Plastik : baik berupa kantung plastik, botol plastik bekas kemasan, jerigen, dll.

− Sampah Kayu : baik berupa potongan kayu, furnitur bekas, dll

− Sampah Karet : baik berupa ban bekas, lembaran karet, dll

− Sampah Kulit : yang dapat berupa lembaran, potongan kulit dll

− Sampah Kaca/beling : baik berupa potongan kaca, botol kaca, gelas kaca, dll

− Sampah kain/perca : yang dapat berupa potongan kain, atau pakaian bekas/rusak,dll

− Sampah lain-lain : yang dapat berupa pecahan keramik, dan sisa sampah yang tidak termasuk dalam kategori diatas

− Sampah B3 rumah tangga ; dapat berupa batu baterai bekas, kaleng bekas kemasan insektisida, lampu TL/Neon, kaleng bekas cat, hair spray, obat-obatan kedaluarsa, dan lain sebagainya.

Menurut Damanhuri dan Padmi (2010). Komposisi sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor:

− Cuaca : di daerah yang kandungan airnya tinggi, kelembaban sampah juga akan tinggi.

− Frekuensi pengumpulan : semakin sering sampah di kumpulkan maka semakin tinggi tumpukan sampah terbentuk. Tapi sampah basah akan berkurang karena membusuk dan yang akan terus bertambah adalah kertas dan sampah kering lainnya yang sulit terdegradasi.

− Musim : jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang berlangsung.

132

− Tingkat sosial ekonomi : daerah ekonomi tinggi umumnya menghasilkan sampah yang terdiri atas bahan kaleng, kertas, dan sebagainya.

− Pendapatan perkapita : masyarakat dari tingkat ekonomi lemah akan menghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan homogen.

− Kemasan produk : kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan mempengaruhi. Negara maju seperti Amerika tambah banyak yang menggunakan kertas sebagai pengemas, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia banyak menggunakan plastik sebagai pengemas.

Komposisi fisik sampah atau komposisi sampah Kota Probolinggo diketahui melalui pengambilan data primer berupa sampling komposisi sampah berdasarkan prosentase berat. Komposisi sampah Kota Probolinggo terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik terdiri dari sampah sisamakanan maupun sampah dedaunan. Sedangkan sampah anorganik terbagi menjadi sampah kertas/karton, tekstil/kain, karet/kulit, plastik, logam besi/non besi, kaca, karet, dan kayu. Persentase komposisi sampah Kota Probolinggo yang didapatkan dari hasil sampling dapat dilihat pada bawah ini.

Tabel 4.71 Rerata Komposisi Sampah Kota Probolinggo Berdasarkan Atas Prosentase Berat

No. Kompoisi Sampah Presentase

1 Sisa Makanan (%) 60.98

2 Kayu-Ranting (%) 3.68

3 Kertas-Karton (%) 10.56

4 Plastik (%) 19.87

5 Logam (%) 0.82

6 Kain(%) 0.78

7 Karet-Kulit (%) 0.93

8 Kaca (%) 0.96

9 Lainnya (%) 1.42

Sumber : SIPSN, 2021

133 4.2.3.2. Karakteristik Sampah

Secara umum sampah Kota Probolinggo memiliki karakteristik yang sama dengan sampah perkotaan. Karaktersitik tersebut dibagi berdasarkan sifat kimia dan fisikanya.

a. Berdasarkan sifat kimiawinya Berdasarkan sifat kimia unsur pembentuknya, terdapat 2 (dua) kategori sampah yaitu :

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mengandung senyawa organik atau tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Sampah organik memiliki sifat mudah membusuk misalnya daun-daunan, sayuran, buah-buahan serta sisa makanan.

2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang mengandung senyawa bukan organik sehingga tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah anorganik sifatnya sulit membusuk dan sukar terbiodegradasi seperti plastik, kaca, besi sebagian jenis kertas dan lain-lain.

Karakteristik kimia sampah sangat penting dalam mengevaluasi proses alternatif dan pilihan pemulihan energi.

1. Kandungan energi

Jumlah energi yang dibutuhkan untuk membakar limbah padat semuanya hingga menjadi abu (sisa akhir), dipengaruhi oleh berat limbah padat dan kadar kelembaban didalamya. Tabel dibawah menjelaskan tentang besaran tipikal dari abu yang dihasilkan dan jumlah energi yang dibutuhkan untuk membakar limbah padat tersebut menurut komponen sampahnya.

134 Tabel 4.72. Sisa Akhir dan Kandungan Energi Limbah Padat

Perkotaan

Sumber : Sulistyoweni, 2002 b. Berdasarkan Sifat Fisiknya

Berdasarkan keadaan fisiknya, sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yakni :

1. Sampah Garbage, yaitu sampah yang terdiri atas bahan organik dan mempunyai sifat mudah membusuk dan terbiodegradasi.

Sifat utamanya banyak mengandung air dan cepat terurai dan menimbulkan bau akibat proses fermentasi. Umumnya terdiri atas sisa makanan, buah-buahan, dan sayuran serta ikan.

2. Sampah Kering, yaitu sampah yang tersusun dari bahan organik dan anorganik yang memiliki sifat lambat atau tidak membusuk. Biasanya selain sampah makanan.Limbah jenis ini ada yang mudah terbakar misalnya kertas, karton, plastik, kain/tekstil, kayu dan lain-lain. Ada yang sulit terbakar misalnya gelas /kaca, kaleng dan logam lainnya.

Karakteristik fisik sampah meliputi hal-hal dibawah ini : 1. Berat jenis sampah

Dinyatakan sebagai berat per unit (kg/m3). Dalam pengukuran berat jenis sampah, harus disebut dimana dan dalam keadaan bagaimana sampah diambil sebagai sampling untuk

135 menghitung berat spesifik sampah. Berat spesifik sampah dipengaruhi oleh letak geografis, lokasi, musim dan lama waktu penyimpanan. Hal ini sangat penting untuk mengetahui volume sampah yang diolah. Sebagai gambaran berat jenis masing-masing karakteristik sampah dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 4.73. Berat Jenis Masing-Masing Karakteristik Sampah

Sumber : Sulistyoweni, 2002 2. Kadar Kelembaban

Kadar Kelembaban didefinisikan sebagai massa air per unit massa sampah basah atau sampah kering

Tabel 4.74 Kelembaban Sampah Perkotaan

Komponen Sampah Rentang % Tipikal %

Limbah makanan 50-80 70

136 Komponen Sampah Rentang % Tipikal %

Kertas 4-10 6

Karton 4-8 5

Plastik 1-4 2

Tekstil 6-15 10

Karet 1-4 2

Kulit 8-12 10

Sampah Perkebunan 30-80 60

Kayu 15-40 20

Misc.organik 10-60 25

Kaca 1-4 2

Timah 2-4 3

Logam nonferrous 2-4 2

Logam ferrous 2-6 3

Abu, debu 6-12 8

Limbah padat perkotaan 15-40 20

3. Ukuran Partikel

Ukuran partikel sangat penting untuk pengolahan akhir sampah, terutama pada tahap mekanis, untuk mengetahui ukuran penyaringan dan pemisahan mekanik

Berdasarkan hasil analisa timbulan sampah, komposisi sampah dan karakteristik sampah yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut yang dapat dilihat pada tabel 4.75. sebagai berikut :

Tabel 4.75 Hasil Analisa Timbulan Sampah

Kecamatan Kelurahan Berat Sampah

(kg/org/hari)

Volume Sampah (l/org/hari)

Kanigaran Curahgrinting 0,4 2,5

Kanigaran 0,4 2,5

137

Kebonsari Wetan 0,4 2,5

Sukoharjo 0,4 2,5

Kebonsari Kulon 0,4 2,5

Tisnonegaran 0,4 2,5

Mayangan Wiroborang 0,4 2,5

Jati 0,4 2,5

Sukabumi 0,4 2,5

Mangunharjo 0,4 2,5

Mayangan 0,4 2,5

Berdasarkan analisa diatas dari, timbulan sampah, karakteristik dan komposisi sampah serta aspek sosialnya maka, Strategi Optimalisasi dari hasil sampah yang di hasilkan di Kecamatan Pujon adalah sebagai berikut:

- Sampah Organik atau sampah sisa makanan adalah sampah dari hasil rumah tangga seperti sayur-sayuran, sisa nasi dan lain-lain. Rata- rata sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kecamatan Pujon adalah sampah basah yaitu sisa makanan, seperti nasi tidak bisa di daur ulang tetapi itu bisa di manfaatkan menjadi makanan hewan ternak ayam dan lain-lain.

- Sampah Sisa Kebun seperti hasil sisa pertanian rumput, sayuran, dan dedaunan. Masyarakat di Kecamatan Pujon hampir rata-rata jadi peternak sapi, hasil sampah yang dihasilkan berupa sisa-sisa kebun maka dapat diolah menjadi kompos atau pupuk. Manfaat kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah dan dapat meningkatkan kualitas hasil panen.

- Sampah jenis plastik dan kertas banyak dibuang begitu saja, sampah jenis plastik dan kertas dapat di daur ulang menjadi bahan siap pakai dan kerajinan dan memiliki harga jual tinggi.

Dokumen terkait