• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Maslahah Mursalah Dari Nilai Hifdzu Al-Mal Pada

BAB III ANALISIS MASLAHAH MURSALAH TERHADAP

C. Analisis Maslahah Mursalah Dari Nilai Hifdzu Al-Mal Pada

57

orang lain seperti menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain sehingga tidak sampai menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

C. Analisis Maslahah Mursalah Dari Nilai Hifdzu Al-Mal Pada Perusahaan

58

2. Terdapat Alokasi Dana Untuk Sumbangan / Infaq

Limbah potongan kain jahit yang dijual kepada para pengepul, konveksi ini menghasilkan limbah sisa potongan kain rata-rata sebanyak 4 kg, sehingga apabila dijumlahkan dalam satu bulan usaha konveksi itu dapat menghasilkan limbah sisa potongan kain sebanyak 120 kg. Limbah tersebut di jual dan hasil penjualannya sebesar 5% dialokasikan untuk infaq / sumbangan ke masjid.

Meskipun uang hasil penjualan limbah sisa potongan kain tidak terlalu banyak, namun alokasi untuk infaq ini ditujukan sebagai rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah serta agar setiap kegiatan operasional yang dilakukan oleh pemilik konveksi senantiasa mendapatkan kemudahan.

Allah memberikan jaminan bahwa harta yang mereka infaq-an atau berikan tidak akan berkurang dan malah akan dilipatgandakan. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah Ayat 261 yang artinya“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai ada seratus biji.

Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah adalah seperti satu benih yang ditanam di tanah yang subur. Kemudian, benih itu tumbuh dengan batang

59

bercabang tujuh dan pada tiap cabang terdapat satu tangkai yang berisi seratus biji. Allah juga akan memberikan pahala yang tidak terhingga.

Upaya pemeliharaan harta dengan mengalokasikan dana atau uang hasil dari penjualan limbah tahu telah sesuai dengan nilai Hifdzu al-Mal yang menggunakan hartanya sesuai dengan syariah, tidak menggunakannya untuk berjudi ataupun perbuatan buruk lainnya.

3. Terdapat Pembayaran Gaji Tepat Waktu Dan Bonus

Dalam melaksanakan kegiatan operasional, pegawai akan mendapatkan gaji. Gaji adalah hak yang harus diterima oleh semua pegawai. Berdasarkan wawancara dengan pegawai menjelaskan bahwasanya memiliki sistem penggajian dimana gaji akan diberikan kepada para pegawai dibagikan setiap bulan dengan porsi gaji sesuai dengan posisi yang dimiliki oleh pegawai. Besaran gaji pegawai konveksi tergantung pada berapa jahitan yang jadi. Adapaun rata-rata gaji pegawai konveksi adalah sebesar RP. 50.000-100.000 ribu rupiah per hari jadi rata-rata sebulan RP. 1.500.000.

Berdasarkan wawancara dengan pemilik konveksi menjelaskan bahwa bonus yang diberikan konveksi kepada para pegawai pas ada hari- hari besar seperti hari raya idul fitri, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar para pegawai juga dapat merasakan hasil dari penjualan limbah sisa potongan kain jahit ini.

60

Konsep penjagaan atau memelihara harta adalah dengan tidak merampas atau mengambil harta milik seseorang, mencuri atau semacamnya. Upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan harta telah sesuai dengan pemeliharaan harta yaitu dengan bertanggung jawab tidak mengambil harta orang dan memberikan gaji serta bonus yang memang menjadi hak milik pegawai.

4. Terdapat Peluang Usaha Baru

Dengan adanya sisa potongan kain jahit, masyarakat sekitar desa selagek juga mencontoh adanya penanganan serta pemanfaatan limbah potongan kain jahit. Adapun salah satu masyarakat sekitar, karena setelah melakukan wawancara dengan warga setempat ada beberapa warga yang memiliki kreativitas untuk mengolah limbah sisa potongan kain menjadi suatu produk jadi seperti keset, bros, bando, masker, konektor masker dan lain sebagainya yang memiliki nilai jual sehingga dengan adanya usaha konveksi ini dapat memberikan peluang usaha baru maupun hanya sampingan saja bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan.

Sehingga dari hasil penjualan produk warga bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Harta tidak diperoleh jika seseorang hanya duduk berehat tanpa melakukan apapun. Karena untuk mendapatkan harta, seseorang harus bekerja. Hal ini sesuai dalam penggalan surah An-nur ayat 33 yang artinya:“Berikanlah kepada mereka harta Allah yang telah Allah berikan

61

kepada kalian” Maksud dari penggalan ayat tersebut yaitu harta adalah titipan yang diberikan oleh Allah kepada kita, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik dan jangan sampai kita menyia-nyiakannya.

Oleh karena itu, kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Hal ini juga sesuai dengan nilai Hifdzu al-Mal yang menjelaskan bahwa harta diperoleh dengan bekerja dan pekerjaan yang dilakukan haruslah halal serta dapat memanfaatkan dan menjadikan sesuatu yang awalnya tidak berharga disulap menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Sehingga masyarakat pun mendapatkan manfaat yaitu perolehan pendapatan dari pengelolaan tersebut.

Upaya-upaya dalam pemeliharaan harta terangkum dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.6 Upaya dan Bentuk Pemeliharaan Harta No Upaya Pemeliharaan Harta Bentuk Pemeliharaan Harta 1 Pendapatan Tambahan Bagi

Konveksi

Menjual hasil kerajinan seperti keset, masker, dan taplak meja dan lain-lain 2 Tetdapat Alokasi Dana

Untuk Sumbangan/Infaq

Mengalokasikan 5% dari dana hasil penjualan limbah konveksi untuk diinfaq-an

62

3 Terdapat Pembayaran Gaji Yang Tepat Waktu dan Bonus

a. Gaji yang diberikan selalu tepat waktu

b. Bonus yang diberikan kepada para pegawai

4 Terdapat Peluang Usaha Baru

Masyarakat bisa membuat kerajinan dari sisa potongan kain

Sehingga dalam pengelolaan limbah konveksi Desa selagek telah sesuai dengan Maslahah Mursalah dari nilai Hifdzu al-Mal yaitu memperoleh harta dengan cara yang baik seperti jual beli, menggunakan hartanya sesuai syariah dan tidak mengambil harta orang lain.

63

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis maslahah mursalah terhadap pembuangan sampah tekstil sisa potongan kain jahit dibawah:

1. Dampak lingkungan dari masyarakat akibat adanya usaha konveksi di desa selagek kecamatan terara kabupaten lombok timur ada dampak negatif dan ada juga dampak positif. Dampak negatifnya yaitu adanya asap yang di hasilkan pada saat di bakar sehingga mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat yang tinggal di dekat usaha konveksi.

Sedangkan dampak positif yaitu warga bisa membuat sesuatu kerjinan yaitu seperti masker, keset dan bros. Dan sisa potongan kain tersebut bisa juga di jual kepada orang yang berkeliling untuk membeli sisa potongan kain tersebut.

2. Dari nilai Hifdzu an-Nafs pada pengelolaan limbah konveksi yaitu telah memenuhi kebutuhan pokok, mempertahankan hidup diri sendiri maupun orang lain seperti menjaga kesehatan diri sehingga tidak sampai menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

3. Dari nilai Hifdzu al-Mal pada pengelolaan limbah konveksi yaitu telah memperoleh harta dengan cara yang baik seperti jual beli, menggunakan hartanya sesuai syariah, tidak mengambil harta orang lain.

64

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat memberikian saran, diantaranya:

1. Kepada pemilik usaha konveksi agar memaksimalkan pengolahan sisa potongan kain, dan masyarakat Desa Selagek khususnya sekitar konveksi agar lebih mengoptimalkan lagi pemanfaatan dari sisa potongan kain.

Karena masih banyak nilai manfaat dalam limbah tersebut.

2. Kepada para pembaca, penelitian ini hanya membahas 2 nilai dari Maslahah Mursalah yaitu dari nilai Hifdzu an-Nafs dan Hifdzu al-Mal, untuk mendapat informasi yang lebih komprehensif disarankan untuk menggali informasi yang lebih lengkap dengan mencari referensi lain.

3. kepada peneliti selanjutnya, pembahasan mengenai penelitian tentang analisis Maslahah Mursalah pada pengolahan sisa potongan kain dapat dikembangkan lebih lanjut, yang diperkuat dari nilai yang lain. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan skripsi ini untuk kajian-kajian dau maupun untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini.

65

DAFTAR PUSTAKA

Abu Achmadi dan Cholid Narkubo.Metode Penelitian. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005.

Arikunto.Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 2013.

Asmawi. April 2014. “Konseptualisasi Teori Maslahah”. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Volume 1. No 2. Journal.uinjkt.ac.id.

Haryono. dkk.Pengolahan Limbah Zat Warna Tekstil Terdispersi Dengan Metode Elektroflotasi. Bandung: Universitas Padjadjaran, 2018.

Hasyim Hasanah.“Teknik-Teknik Observasi”, Jurnal at-Taqaddum, Vol 8 No.

1, 2016.

Husaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003).

Jonathan Sarwono.Metode Penelitian Kuantitatif &Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006.

Lalu Supriadi, Studi Biografi dan Pemikiran Usul Fikih Najm ad-Din At- Thufi,Yogyakarta, SUKA-Press, 2013.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013 Hal. 280.

Lomboktimurkab.bps.go.id, pada tanggal 25 Februari 2021 pukul 10.37.

Musfiqon.Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.

Prestasi Pustakaraya, 2012.

Muhammad Teguh. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada : 2001.

Ninik Fitriana. “Pengolahan Limbah Cair Produksi Tahu Yang Ramah Lingkungan Dan Pemanfaatan Sebagai Bahan Bakar Pengganti Kayu

66

Pada Proses PemasakanStudi Kasus UD. Lumayan”. Semarang:

UNNISLA, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung:Alfa Beta, 2014.

Sunni salfy garut.wordpress.com, pada tanggal 04 Maret 2021 pukul 05.39

LAMPIRAN