BAB 5. HASIL PENELITIAN
5.6. Analisis Statistik Antar Variabel
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka akan dianalisis interaksi antara perilaku, status gizi dan kondisi sosio ekonomi masyarakat dengan infeksi parasit usus pada anak usia 3 – 6 tahun. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat Spearman dimana hasi dari analisis tersebut akan diuraikan pada bab di bawah ini :
5.6.1. Interaksi Antara Perilaku Masyarakat Dengan Infeksi Parasit Usus
Hasil analisis statistik untuk mengetahui interaksi antara perilaku masyarakat dengan infeksi parasit usus dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 13. Hasil Analisis Statistik Interaksi Perilaku Masyarakat dengan Infeksi Parasit Usus Anak Usia 3 – 6 Tahun di Kel. Kedung Cowek Surabaya
PRILAKU DAN KEBIASAAN
TEMUAN PARASIT USUS PADA FESES ANALISIS STATISTIK PARASIT
ADA % PARASIT
TIDAK ADA %
Kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan
TIDAK
21 30.00 18 25.71
p= 0.006 ( p < α = 0.05)
YA 7 10.00 24 34.29
kebiasaan memotong kuku 1
kali/ minggu
TIDAK
16 22.86 11 15.71
p = 0.009 ( p < α = 0.05)
YA 12 17.14 31 44.29
kebiasaan menggigit kuku/menghisap jari
TIDAK 9 12.86
31 44.29
p = 0.001 ( p < α = 0.05)
YA 19 27.14 11 15.71
kebiasan BAB di WC
TIDAK
0 0 8 11.43
p = 0.8 (p > α = 0.05)
YA 28 40.00 34 48.57
Kebiasaan merebus air minum
TIDAK
6 8.57 14 20.00
p = 0.24 ( p > α = 0.05)
YA 22 31.43 28 40.00
Kebiasaan menutup makanan
TIDAK
8 11.43 14 20.00
p = 0.025 ( p < α = 0.05)
YA 20 28.57 28 40.00
Kebiasaan Main tanah
TIDAK
3 4.29 6 8.57
p = 0.67
YA 25 35.71 36 51.43
Kebiasaan memakai alas kaki
TIDAK
8 11.43 14 20.00
p = 0.68
YA 20 28.57 28 40.00
Observasi kebersihan kuku
TIDAK
BERSIH 10 14.29 21 30.00
p = 0.2 ( p > α = 0.05)
BERSIH 18 25.71 21 30.00
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa prilaku masyarakat yang berpengaruh atau ada hubungan dengan infeksi parasit usus yaitu antara lain kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan memotong kuku 1 kali / minggu dan kebiasaan menggigit kuku atau menghisap jari. Sedangkan untuk prilaku atau kebiasaan merebus air minum, kebiasaan BAB di WC dan hasil observasi kebersihan kuku tidak berhubungan dengan infeksi parasit usus.
5.6.2. Interaksi Antara Kondisi Sosio Ekonomi Dengan Infeksi Parasit Usus
Faktor lain yang berinteraksi atau berpengaruh dengan infeksi parasit usus adalah faktor sosio ekonomi masyarakat. Penilaian sosio ekonomi berdasarkan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan orang tua subyek penelitian. Hasil uji statistik menunjukkan hasil sebagai berikut :
Tabel 14 . Hasil Analisis Statistik Interaksi Pendidikan Ibu dengan Infeksi Parasit Usus Anak Usia 3 – 6 Tahun di Kel. Kedung Cowek Surabaya
PENDIDIKAN IBU TEMUAN PARASIT TOTAL %
TIDAK ADA
% ADA %
TAMAT SD 20 28.57 16 22.86 36 51.43
TAMAT SLTP 10 14.29 5 7.14 15 21.43
TAMAT SLTA 7 10.00 7 10.00 14 20.00
TAMAT PERGURUAN
TINGGI 5 7.14 0 0.00 5 7.14
TOTAL 42 60.00 28 40.00 70 100.00
ANALISIS STATISTIK p = 0.37 ( p > α )
Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil analisis statistik tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap infeksi parasit usus dimana p > dari α, meskipun secara deskriptif ada perbedaan jumlah temuan parasit usus pada tingkat pendidikan yang rendah ( hasil temuan parasit usus pada tamatan SD jauh lebih besar daripada tamatan tingkat pendidikan lainnya ).
Tabel 15. Hasil Analisis Statistik Interaksi Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Infeksi Parasit Usus Anak Usia 3 – 6 Tahun di Kel. Kedung Cowek Surabaya
MATA PENCAHARIAN TEMUAN PARASIT Total %
TIDAK ADA
% ADA %
NELAYAN 14 20.00 6 8.57 20 28.57
BUKAN NELAYAN 28 40.00 22 31.43 50 71.43
TOTAL 42 60.00 28 40.00 70 100.00
ANALISIS STATISTIK p = 0.7 (p > α = 0.05)
Kelurahan Kedung Cowek merupakan daerah pesisir, secara garis besar masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun pada data tabel diatas menunjukkan jika sampel penelitian banyak yang bekerja bukan sebagai nelayan. Kelompok bukan nelayan sendiri mewakili beberapa macam pekerjaan orang tua seperti kuli bangunan, pedagang maupun pegawai swasta. Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif kelompok mata pencaharian yang bukan nelayan memiliki angka temuan parasit usus yang lebih tinggi dari kelompok nelayan.
Secara statistik menunjukkan bahwa jenis pekerjaan atau mata pencaharian orang tua tidak berpengaruh pada infeksi parasit usus pada anak.
Tabel 16. Hasil Analisis Statistik Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Infeksi Parasit Usus Anak Usia 3 – 6 Tahun di Kel. Kedung Cowek Surabaya
PENDAPATAN ORANG TUA
TEMUAN PARASIT USUS TOTAL % TIDAK
ADA
% ADA %
< Rp 500.000 9 12.86 2 2.86 11 15.71
Rp 500.000 - 1.000.000 33 47.14 23 32.86 56 80.00
> Rp 2.000.000 0 0.00 3 4.29 3 4.29
TOTAL 42 60.00 28 40.00 70 100.00
ANALISIS STATISTIK p = 0.028 ( p < α = 0.05)
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif terdapat perbedaan temuan parasit usus pada kelompok pendapatan Rp 500.000 – Rp 1000.000 jauh lebih tinggi dengan kelompok lainnya. Setelah dilakukan uji statistik, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa terdapat interaksi / hubungan antara faktor penghasilan orang tua dengan infeksi parasit usus, sedangkan jenis pekerjaan dan pendidikan tidak berinteraksi / tidak berhubungan dengan infeksi parasit usus.
5.6.3. Interaksi Antara Status Gizi Dengan Infeksi Parasit Usus
Salah satu dampak infeksi parasit usus khususnya pada anak – anak adalah gangguan status gizi pada anak. Pada penelitian ini temuan parasit usus tidak semua bersifat patogen seperti Entamoeba coli. Namun temuan Balantidium coli dan Giardia lamblia pada pemeriksaan feses yang cukup tinggi, dimana parasit tersebut bersifat patogen bagi manusia maka pada anak – anak dapat menyebabkan gangguan status gizi. Hasil uji statistik untuk mengetahui interaksi antara infeksi parasit usus dengan status gizi anak adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Hasil Analisis Statistik Interaksi Status Gizi Anak Usia 3 – 6 tahun Dengan Infeksi Parasit Usus di Kel. Kedung Cowek Surabaya
STATUS GIZI
INFEKSI PARASIT USUS YANG PATOGEN
TIDAK % YA % TOTAL %
GEMUK 3 4.29 1 1.43 4 5.71
KURUS 4 5.71 1 1.43 5 7.14
NORMAL 43 61.43 18 25.71 61 87.14
TOTAL 50 71.43 20 28.57 70 100.00
Hasil analisis statistik dimana p = 0.78 ( p > α = 0.05)
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif anak yang terinfeksi parasit usus patogen paling tinggi adalah pada anak dengan status gizi yang normal, sedangkan pada anak yang berstatus gizi kurus dan gemuk tidak ada perbedaan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi / hubungan antara status gizi dengan infeksi parasit usus yang patogen.
5.6.4. Interaksi Antara Perilaku, Status Gizi dan Kondisi Sosio Ekonomi Masyarakat Dengan Infeksi Parasit Usus Pada Anak Usia 3 – 6 Tahun
Analisis pada semua faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi parasit usus pada anak usia 3 – 6 tahun menggunakan regression binnary logistik. Namun tidak semua faktor yang diteliti dapat dianalisis, dikarenakan ada beberapa faktor yang tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap infeksi parasit usus setelah dianalisis menggunakan korelasi Spearman. Faktor perilaku yang menunjukkan adanya interaksi dengan infeksi parasit usus antara lain adalah kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, kebiasaan memotong kuku 1 kali/ minggu, menggigit / menghisap jari dan kebiasaan menutup makanan saat disajikan. Faktor sosio ekonomi yang berhubungan dengan infeksi parasit usus hanya faktor pendapatan orang tua, sedangkan untuk faktor status gizi tidak berhubungan dengan infeksi parasit usus. Analisis regression binnary logistik pada faktor – faktor yang berhubungan atau berinteraksi dengan infeksi parasit usus menunjukkan hasil sebagai berikut :
Tabel 18 . Hasil Analisis Statistik Antara Perilaku dan Kondisi Sosio Ekonomi Masyarakat Dengan Infeksi Parasit Usus Pada Anak Usia 3 – 6 Tahun
FAKTOR YANG MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN INFEKSI
PARASIT USUS
df Sig. Exp(B)
menutup makanan
1 ,053 ,147
memotong kuku 1 ,565 1,556
cuci tangan sebelum makan
1 ,005 12,344
menghisap kuku
1 ,002 12,211
pendapatan bapak
2 ,232
Dari analisis multivariat diatas tampak bahwa ada 3 faktor yang berpengaruh pada kejadian infeksi parasit usus yaitu kebiasaan menutup makanan, cuci tangan sebelum makan dan menghisap atau menggigit jari. Pada masyarakat yang tidak terbiasa menutup makanan yang akan disajikan mempunyai resiko sebesar 0,147 lebih besar untuk terinfeksi parasit usus. Pada masyarakat yang tidak terbiasa mencuci tangan sebelum makan mempunyai resiko terinfeksi parasit usus 12,344 lebih besar daripada orang yang terbiasa mencuci tangan sebelum makan. Dan pada masyarakat yang memiliki kebiasaan menggigit kuku atau menghisap jari memiliki resiko terinfeksi parasit usus 12,211 lebih besar dari masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.