• Tidak ada hasil yang ditemukan

18,00%

17,00%

15,00%

14,00%

12,00%

06,00%

04,00%

0,00%

-18,00%

-17,00%13 14 15 16 17 18

Gambar 6 Rata-rata Roa

Gambar 3 grafik diatas, menjelaskan bahwa return on assets perusahaan tahun 2014-2018 mengalami penurunan. Sedangkan ukuran tertinggi return on assets terjadi pada tahun 2014-2015 sebesar menghasilkan 0,18 atau 18%.

Tabel 7

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Program SPSS 22.0 for Windows

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 7 di atas, terlihat angka standard error of the estimate sebesar 0,22579, di mana angka tersebut lebih kecil dari standar deviasi 0,38690. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam bertindak sebagai prediktor terhadap return on asset pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk lebih baik dari pada nilai rata-rata (mean).

Dari output korelasi (correlation) pada lampiran terlihat hubungan yang signifikan terjadi pada semua faktor yang dimasukkan sebagai variabel independen, yaitu perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3). Nilai signifikansi (Sig.1-tailed) untuk seluruh variabel berada jauh di bawah 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen (perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran

Variabel Koefisien

Regresi

T

Hitung Sig Keterangan Koefisien Korelasi Berganda

Keterangan X1 Perputaran Kas

X2 Perputaran Piutang

X3 Perputaran Persediaan

0,209 0,184 0,129

2,119 2,435 1,992

0,036 0,017 0,005

Signifikan Signifikan Signifikan

0,880 0,748 0,876

Sangat Erat Erat

Sangat Erat

F- hitung/Sig 25,617 0,000 Signifikan Mean

Std. Error of Est.

Std. Deviation Konstanta R Square Adj. R Square

4,5778 0,22579 0,38690 -0,452 0,686 0,659

persediaan) yang dimasukkan sebagai predictor terhadap variabel dependen (return on asset) adalah signifikan.

Besarnya atau kuatnya pengaruh variable bebas secara bersama- sama (simultan) terhadap variabel terikat dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2) atau R square yaitu sebesar 0,686 (68,6%). Dalam hal ini nilai Adjusted R square (Adj. Rsquare) yang digunakan, karena variabel independen dalam penelitian lebih dari tiga. Berdasarkan nilai koefisien determinasi Adjusted R square (R2) sebesar 0.659, berarti 65,9 persen return on asset pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dapat dijelaskan oleh variabel perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3), sedangkan sisanya sebesar 34,1 persen (100 persen – 65,9 persen) merupakan pengaruh dari faktor lain di luar faktor yang diteliti.

Berdasarkan hal di atas, maka dikatakan bahwa seluruh variable bebas yang terdiri dari variabel perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang erat terhadap return on assets pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

Berdasarkan hasil olah data dari komputer tersebut, diperoleh hasil persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0,452 + 0,209 X1 + 0,184 X2 + 0,129 X3

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas, maka dapat di interpretasikan sebagai berikut:

1. Jika persepsi terhadap atribut-atribut pada perputaran kas (X1) semakin meningkat, maka return on assets akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) tidak berubah.

2. Jika persepsi terhadap perputaran piutang (X2) semakin meningkat, maka return on assets akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu perputaran kas (X1), dan perputaran persediaan (X3) tidak berubah.

3. Jika persepsi terhadap atribut-atribut pada perputaran persediaan (X3) semakin meningkat, maka return on assets akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu perputaran kas (X1), dan perputaran piutang (X2) tidak berubah.

Dari persamaan regresi linier di atas, menggambarkan bahwa seluruh variabel bebas (perputaran kas X1, perputaran piutang X2, dan perputaran persediaan X3) yang dimasukkan sebagai prediktor terhadap return on assets (Y), mempunyai pengaruh positif atau searah. Hal ini menunjukkan bahwa keempat variabel bebas (perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan) berpengaruh secara positif atau searah dengan return on assets, di mana variabel perputaran kas (X1) mempunyai pengaruh yang paling besar.

Signifikan tidaknya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, tersebut secara bersama-sama (simultan) dapat dilihat dari hasil Uji – F (FHITUNG) serta tingkat probabilitas dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau α = 0,05. Jika FHITUNG> FTABEL dan probabilitas < α 0,05 berarti ada pengaruh, sehingga hipotesis nol (HO) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, selanjutnya, jika FHITUNG<

FTABEL dan probabilitas > α 0,05 berarti tidak ada pengaruh, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

Tabel 8

Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji – F) Koefisien Korelasi Ganda

Sumber: Data diolah,2020

Berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien korelasi ganda seperti yang dilihat dalam Tabel 8 di atas, dapat dikatakan bahwa Ho ditolak, karena FHITUNG = 25,617> FTABEL = 2,70 pada taraf kepercayaan 95 persen atau α = 0,05, atau dengan melihat nilai Signifikansi (Sig.) = 0,000 (perhitungan komputer memperlihatkan angka 1013E-065). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) terhadap return on assets pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk secara bersama-sama (simultan).

Untuk dapat mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel tidak bebas dilakukan uji – t (t – student), dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau α= 0,05. Jika tHITUNG>tTABEL dan probabilitas< α 0,05, maka ada pengaruh sehingga hipotesis nol (HO) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Selanjutnya jika tHITUNG<tTABEL

Sampel Observasi

(N)

Koefisien Korelasi

(R)

Koefisien Determinasi

(R2)

Adjusted

R Square F Hitung F Tabel

(5%) Sig

5 0,828 0,686 0,659 25,617 2,70 0,000

probabilitas> α 0,05 maka tidak ada pengaruh, sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis (Ha) ditolak.

Tabel 9

Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)

Variabel Beta t hitung t tabel

Perputaran Kas (X1) 0,209 2,119 1,183

Perputaran Piutang (X2) 0,184 2,435 1,183

Perputaran Persediaan (X3) 0,129 1,992 1,183

Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan analisis dengan uji – t di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Apabila diperoleh nilai t HITUNG untuk variabel perputaran kas (X1) sebesar 2,119 lebih besar dari nilai tTABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Oleh karena tHITUNG>tTABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran kas (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset, dengan koefisien regresi sebesar 0,209. Hal ini berarti jika persepsi modal kerja terhadap atribut-atribut pada perputaran kas (X1) semakin meningkat, maka return on asset akan meningkat.

2. Berdasarkan analisis dengan uji – t di atas, diperoleh nilai tHITUNG untuk variabel perputaran piutang (X2) sebesar 2,435 lebih besar dari nilai tTABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Oleh karena tHITUNG>tTABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran piutang (X2) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap return on asset, dengan koefisien regresi sebesar 0,184. Hal ini berarti jika persepsi modal kerja terhadap perputaran piutang (X2) yang tinggi semakin meningkat, maka return on asset akan meningkat.

3. Apabila nilai tHITUNG untuk variabel perputaran persediaan (X3) sebesar 1,992 lebih besar dari nilai tTABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,183. Oleh karena tHITUNG>tTABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Karena itu, dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset, dengan koefisien regresi sebesar 0,129. Jika persepsi modal kerja terhadap atribut-atribut pada perputaran persediaan (X3) semakin meningkat, maka return on asset akan meningkat.

Berdasarkan hasil uji – t di atas, terlihat bahwa empat variabel independen, yaitu perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) yang dimasukkan sebagai prediktor untuk menjelaskan hasil return on asset menghasilkan nilai significance (Sig.) yang jauh lebih kecil dari level α = 0,05 atau 5 persen, sedangkan variabel perputaran piutang (X2), mempunyai nilai signifikansi di atas level α = 0,05 atau 5 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara parsial perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu return on asset (Y).

Daerah menolak Ha/ menerimaH0

Terima Ha

0 f. tabel = 2,70 f. hitung = 25,617

Gambar 7

Grafik Uji Statistik Koefisien Korelasi

71 BAB V

PENUTUP

Dokumen terkait