Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil persamaan Y f-score>f-tabel yaitu 25,617>2,70 yang menyatakan bahwa benar terdapat pengaruh positif secara simultan antara perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap return on aset di PT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap return on assets pada PT.
Latar Belakang
Modal kerja diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dan sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan itu sendiri. Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau berjalannya suatu usaha, maka diperlukan pengelolaan modal kerja yang baik.
Rumusan Masalah
Persaingan dengan semen lain sangat ketat, oleh karena itu perusahaan harus memproduksi semen dengan kualitas yang baik dibandingkan semen lainnya. Semen bermerk Portland Compost Cement (PCC) merupakan semen yang mempunyai kualitas baik karena diproduksi dengan menggunakan teknologi canggih di PT.
Tujuan Penelitian
4 Semen Portland Komposit (PCC) yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan gedung tinggi, rumah, jembatan, jalan dan lain sebagainya.
Manfaat Penelitian
Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi pengelolaan keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus diambil oleh suatu perusahaan, khususnya manajer atau direktur keuangan. Dalam hal ini, seorang manajer keuangan juga dituntut untuk mempertimbangkan dan mampu menganalisis kombinasi sumber-sumber pengeluaran ekonomi bagi perusahaan untuk membayar kebutuhan investasi dan kegiatan usaha dalam suatu perusahaan.
Laporan Keuangan
- Pengertian Laporan Keuangan
- Jenis-jenis Laporan Keuangan
- Tujuan Laporan Keuangan
- Pemakai Laporan Keuangan
Memperhatikan laporan atas laporan keuangan yaitu laporan yang dibuat sehubungan dengan laporan keuangan yang disajikan. Dari laporan keuangan akan tergambar kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga memudahkan dalam menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Modal Kerja
- Pengertian Modal Kerja
- Jenis-jenis Modal Kerja
- Tujuan Modal Kerja
- Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
- Pengelolaan Modal Kerja
Konsep kuantitatif, modal kerja adalah jumlah seluruh aktiva lancar yang disebut modal kerja bruto. Sumber modal kerja Berdasarkan jenisnya, modal kerja dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut. Menurut Riyanto, yang dimaksud dengan modal kerja adalah hasil penjumlahan dari total aktiva lancar dibandingkan dengan kewajiban lancar.
Perusahaan yang kekurangan modal kerja dapat mengancam kelangsungan usaha yang bersangkutan karena tidak mampu melakukannya. Sedangkan modal kerja merupakan modal kerja suatu perusahaan, yang artinya perubahan tersebut akan mempengaruhi modal kerja. Sebab, pemenuhan kebutuhan modal kerja sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Modal kerja selalu beroperasi atau beredar dalam usaha selama usaha yang bersangkutan masih beroperasi. Jika saldo kas besar juga dapat mempengaruhi perputaran modal kerja pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka semakin rendah pula modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang akan diinvestasikan pada persediaan).
Return On Assets (ROA)
Pengertian Return On Assets
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang diinvestasikan dalam persediaan diputar dalam suatu periode tertentu. Barang yang dimiliki untuk digunakan atau dijual pada masa atau masa mendatang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Sedangkan Return on Asset (ROA) Mardiyanto merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan investasi.
Rasio kasmir ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin besar return on aktiva maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan dalam pemanfaatan aktiva. Sedangkan Return on Asset (ROA) Sawir merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih yang diperoleh dari penggunaan aset.
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset tersebut dalam memperoleh laba bersih. Meningkatnya daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan semakin menarik bagi investor, karena tingkat pengembalian atau dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan mempengaruhi harga saham perusahaan di pasar modal yang selanjutnya akan meningkat sehingga return on assets akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Keunggulan dan Kelemahan Return On Assets
Hubungan Modal Kerja Terhadap Return On Assets (ROA)
James untuk mengukur modal kerja terhadap return on assets pada perusahaan distribusi, angkanya lebih tinggi lagi dimana tingkat aset lancar yang berlebihan dapat dengan mudah menyebabkan perusahaan merealisasikan return on investment yang rendah dan sebaliknya. Oleh karena itu, laporan keuangan akan menunjukkan bagaimana posisi keuangan dan kekuatan modal kerja meningkatkan profitabilitas perusahaan setiap periodenya. Menurut Sartono, modal kerja berbeda dengan metode fund linkage karena metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan mempertimbangkan unsur-unsur pembentuk modal kerja itu sendiri seperti kas, piutang, dan persediaan, kemudian untuk mengukur dan menghitung modal kerja digunakan modal kerja. , antara lain: aset lancar dan liabilitas lancar.
Sementara itu, Syamsuddin juga menyatakan bahwa return on assets adalah keseluruhan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan jumlah total aset yang tersedia dalam perusahaan tersebut dan dengan mengetahui ROA, maka dapat dinilai apakah perusahaan tersebut efisien dalam menggunakan aset perusahaan dalam jangka waktu yang lama. kegiatan operatif. untuk menghasilkan keuntungan.
Penelitian Terdahulu
Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan perusahaan terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan manufaktur. Judul Penelitian : Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Perusahaan Terhadap Return on Assets (ROA) Pada Perusahaan Manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran piutang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel profitabilitas, sedangkan perputaran kas dan perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Judul Penelitian: Dampak Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif Listing di Indonesia. Judul Penelitian : Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang Dan Arus Kas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan perputaran persediaan, perputaran piutang dan perputaran kas terhadap profitabilitas. Judul Penelitian: Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Konstruksi dan Listing yang Terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan perputaran persediaan, perputaran piutang dan perputaran kas terhadap profitabilitas.
Kerangka Pikir
Begitu pula kontribusi atau pengaruh ketiga variabel independen tersebut sangat besar terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil koefisien regresi juga menunjukkan bahwa profitabilitas dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh perputaran barang dan saham, sedangkan profitabilitas perusahaan konstruksi dipengaruhi secara negatif oleh perputaran piutang.
Hipotesis
Jenis Penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian
Variabel bebas (independen variabel) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependent) atau menjadi sebab berubahnya atau munculnya variabel terikat (dependent). Menurut Husnan dan Pudjiastuti, perputaran piutang merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama proses penagihan piutang dalam satu periode. Menurut Kasmir, return on assets merupakan rasio yang mengukur laba setelah pajak terhadap rata-rata total aset.
Teknik Pengumpulan Data
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Uraian Tugas
Sedangkan pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 1,58 kali yang berarti sumber daya kas berputar sebanyak 1,58 kali dalam satu tahun. Pada tahun 2017, perputaran kas meningkat menjadi 1,73 kali yang berarti sumber daya kas berputar sebanyak 1,73 kali dalam satu tahun. Sedangkan pada tahun 2016 kembali terjadi penurunan sebesar 5,89 kali, artinya uang beredar di piutang sebanyak 5,89 kali dalam satu tahun.
Pada tahun 2017, perputaran piutang kembali turun menjadi 5,80 kali yang berarti dana dalam piutang berputar sebanyak 5,80 kali per tahun. Sedangkan pada tahun 2018, perputaran piutang juga mengalami penurunan sebesar 5,12 kali yang berarti dana dalam piutang berputar sebanyak 5,12 kali dalam setahun. Tabel 5 di atas menjelaskan bahwa rasio perputaran persediaan pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan menjadi 6,14 kali yang berarti dana dalam persediaan berputar sebanyak 6,14 kali dalam setahun.
Sedangkan pada tahun 2016 kembali terjadi penurunan sebesar 5,07 kali yang berarti dana dalam persediaan mengalami perputaran sebanyak 5,07 kali per tahun. Pada tahun 2017 perputaran persediaan meningkat menjadi 5,32 kali yang berarti dana dalam persediaan mengalami perputaran sebanyak 5,32 kali per tahun. Sedangkan pada tahun 2018 perputaran persediaan kembali meningkat menjadi 5,88 kali yang berarti dana dalam persediaan mengalami perputaran sebanyak 5,88 kali per tahun.
Analisis Statistik
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan berfungsi sebagai prediktor return on assets pada PT. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa seluruh variabel independen yang terdiri dari arus kas (X1), perputaran piutang (X2) dan perputaran persediaan (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang erat terhadap return on assets pada PT. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2) dan perputaran persediaan (X3) terhadap return on assets pada PT.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran kas (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on assets dengan koefisien regresi sebesar 0,209. Artinya jika persepsi modal kerja terhadap karakteristik perputaran kas (X1) meningkat, maka return on assets akan meningkat. Artinya jika persepsi modal kerja terhadap tinggi perputaran piutang (X2) meningkat, maka return on aktiva akan meningkat.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on assets, dengan koefisien regresi sebesar 0,129. Jika persepsi modal kerja terhadap karakteristik perputaran persediaan (X3) meningkat maka return on assets akan meningkat. Berdasarkan hasil uji t di atas terlihat empat variabel independen yaitu perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) yang dimasukkan sebagai prediktor untuk menghasilkan hasil return. pada aset mempunyai nilai signifikansi (Sig.) yang jauh lebih kecil dari taraf α = 0,05 atau 5 persen, sedangkan pada variabel perputaran piutang (X2) mempunyai nilai signifikansi di atas taraf α = 0,05 atau 5 persen.
Kesimpulan
Pengaruh Tingkat Arus Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Makroekonomi Terhadap Return Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index. Pengaruh Perputaran Modal Kerja (Arus Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan) terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode.
Pengaruh perputaran modal kerja (perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan) terhadap profitabilitas (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode Achmad Ishak Setyawan. Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas) /ROA pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Return on Assets Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015.
