• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pengasuhan Orang Tua dalam Membina Moralitas Anak Pedagang Pakaian Pasar Songgolangit

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Strategi Pengasuhan Orang Tua dalam Membina Moralitas Anak Pedagang Pakaian Pasar Songgolangit

BAB IV

anak. Mendidik anak berarti mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.92

Pengasuhan adalah mencakup beberapa aktivitas, yaitu: melindungi anak, memberikan perumahan dan tempat perlindungan, pakaian, makanan, merawat anak (memandikan, mengajarkan cara buang air, dan memelihara anak ketika sakit), memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak, berinteraksi dengan anak dan memberikan stimulasi kepadanya, serta memberikan sosialisasi dengan budayanya.93

Strategi pengasuhan orang tua adalah proses pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas serta menumbuhkan dan mendidik anak dari lahir hingga anak memasuki usia dewasa dalam kurun waktu tertentu. Dengan maksud lain strategi pengasuhan orang tua adalah cara orang tua dalam menerapkan pengasuhan yang baik.94 Hal itu pun terjadi pada strategi pengasuhan yang digunakan oleh kebanyakan orang tua pedagang pasar Songgolangit Ponorogo, baik dari kalangan pedagang pakaian, pedagang sayuran, peralatan rumah tangga, sampai dengan pedagang daging dan lain sebagainya. Sebagai contoh dalam mengasuh anak, mereka menitipkan kepada penitipan anak ketika orang tua berjualan dipasar, ada juga yang

92 Mukhlison Efendi, Komunkasi Orang Tua dengan Anak (Ponorogo: STAIN Po PRESS,2012)65

93 Dita, Pengasuhan Konsep Tujuan dan Strateginya,

http://dita8wordpress.com/2010/09/25/pengasuhan-konsep-tujuan-dan-strateginya/, diakses pada tanggal 12 Januari 2016

94 Zakiah Darajad, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara,1996), 35

dititipkan kepada neneknya karena tinggal satu rumah, tidak hanya itu menyiapkan jadwal untuk anaknya juga di gunakan oleh beberapa orang tua misalnya pagi sekolah, sore les privat atau ngaji namun tidak setiap hari anak- anak juga diberi kebebasan untuk bermain.

Dalam mengasuh anak-anak, perlu mengetahui karakter seorang anak, dan juga orang tua harus mampu memberikan contoh yang baik untuk anaknya, menasehati dan memimbing anaknya ketika benar dan ketika melakukan kesalahan. Tidak hanya itu orang tua harus teliti dalam memilih sekolah yang terbaik untuk anak dimana didalam sekolah itu anak mampu mengembangkan moral yang baik untuk anak. Berkenaan dengan strategi pengasuhan orang tua dalam membina moralitas anak, bahwa strategi pengasuhan orang tua pedagang pasar Songgolangit Ponorogo di antaranya,menjalin komunikasi yang baik dan memotivasi dari orang tua dengan menjaga sikap saling menghargai antara orang tua dan anak, memberikan pengertian atau nasehat ketika anak berbuat kesalahan, tidak menggunakan kekerasan dalam mengasuh anak, kalimat menyalahkan tidak diterapkan dalam mendidik anak, mengajarkan untuk saling berbagi.

Adapun strategi pegasuhan orang tua pedaganag tersebutharus mempersiapkan keahlian fisik, intelektual, emosi, dan moral. Tidak hanya itu orang tua juga harus memiliki peran pengasuhan otoritatif, serta adanya pengaruh budaya dan sosial ekonomi terhadap pengasuhan. Ketika menjadi orang tua sudah seharusnya mengadaptasi kualitas individu terhadap aturan

hidup yang baru. Interaksi orang tua dan anak sangat dibutuhkan, karena anak belajar dari berbagai macam interaksi yang dilakukan orang tuanya.95Hal ini sesuai dengan pendapat Zakiah Darajad bahwa mengasuh dalam arti menjaga dengan cara merawat dan mendidiknya. Membimbing dengan cara membantu, melatih, dan sebagainya. Dengan demikian pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu kewaktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dan bisa memberi efek negatif maupun positif. Orang tua memiliki cara tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orang tua memberikan perhatian, pengaturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi, kemudian menjadi kebiasaan bagi anak-anaknya.96

95 Dita, Strategi Pengasuhan, https://dita8.wordpress.com/tag/ strategi- pengasuhan/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9590055775 , diakses pada tanggal 23 Mei 2016

96 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga , (Jakarta : Reineka Cipta 2014), 50-52

Disamping itu,para pedagang pakaian di pasar Songgolangit Ponorogo, selalu mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Adapun yang terkait dengan cara membagi waktu antara mengasuh anak dengan berdagang di pasar, serta usaha apa yang dilakukan orang tua untuk membina moral anaknya. Sekarang ini orang tua atau pedagang pasar Songgolangit Ponorogo, banyak yang menerapkan sift untuk bekerja atau berdagang di pasar, pasar songgolangit buka pagi sampai pukul 15.00 WIB, ada sebagian pedagang pasar Songgolangit yang memiliki karyawati untuk menjaga tokonya, ini diakibatkan karena banyaknya pelanggan dan juga karena orang tua harus mengurus kebutuhan keluarganya misalnya aja mengurus anak, mendidik anak, membimbing anak. Atau kalau tidak memiliki karyawan biasanya bertukar dengan suami atau istri untuk bergantian jaga toko di pasar Songgolangit Ponorogo. Dengan demikian anak-anak masih bisa diawasi oleh salah satu orang tua entah itu Ibu atau Bapak.

Kemudian terkait dengan strategi orang tua dalam membagi waktu antara berdagang dengan mengasuh anak, para pedagang secara keseluruhan menjelaskan bahwa orang tua atau keluarga bermusyawarah dalam mengatasi atau pembagian waktu untuk memberikan yang terbaik untuk anak diataranya yaitu: (1) Bersama-sama memberi perencanaan jadwal untuk mengasuh anak.

(2) Berkomunikasi dalam memberikan pengertian terhaap anak agar tidak terjadi salah paham. (3) Bersama-sama melakukan pengawasan terhadap perkembangan anak dan pergaulan anak.

Orang tua sebagai pemberi motivasi atau dorongan dulunya setiap anak diharapkan mampu menjadi anak yang sholeh ataupun sholehah dan pandai. Disini sangat perluadanya motivasi, karena tanpa adanya motivasi atau dukungan dari orang tua maka anak tidak anak memiliki moral yang baik.

Peran orang tua dalam membina moralitas anak berupa menumbuhkan prilaku budaya, menmbuhkan prilaku agama, dan membimbng adaptasi lingkungan budaya yang belum dilaksanakan dengan baik. Peran orang tua dalam membina moral kurang lebihnya sebagai berikut orang tua sebagai motivator:

(1) Orang tua yang bersifat mendorong anak saja dlihat dari keseringan mereka mengatakan sesuatu kepada anak agar belajar agama, melainkan juga dihubungkan dengan sikap terhadap akhlaq dan perilaku orang tua itu dalammencontohkan perilaku dan sikap yang terpuji kepada anak. (2) Orang tua sebagai guru, orangtua harus memahami hakikat dan tujuan pendidikn keluargaagar dapat mengantisipasi pengaruh kehidupan modern terhadap perkembangan moral anaknya, orang tua harus memiliki pengetahuan lebih, mengimplikasikan nilai dalam pengetahuan.97

Dari hasil data dari sejumlah pedagang pakaian pasar Songgolangit Ponorogo dapat dianalisa bagaimana cara beliau membina moral anak sehingga terbentuk moral yang baik, cara yang digunakan seperti normalnya keluarga biasa hanya saja ketika sebelum berangkat ke dipasar sudah

97 Nuru Putri Lestari dan Sulistyarini, Peran Orang Tua Dalam Membina Moral Anak, http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view /12577. Diakses pada tanggal 23 Mei 2016

menyiapkan jadwal untuk anak pagi sekolah, siang les privat dan sore ngaji namun tidak setiap hari ada jadwalnya. Dan ketika malam hari berusaha membimbing anak untuk belajar serta menasehati anak tidak hanya itu akan tetapi juga memberikan contoh langsung kepada anak-anak agar anak-anak mudah memahami apa yang seharusnya mereka lalukan. Sehingga moral anak pun terbentuk dengan baik.

Strategi orang tua dalam membina moralitas anak antara lain yaitu, Menjalin komunikasi yang baik dengan menjaga sikap saling menghargai antara orang tua dan anak, Memberikan pengertian atau nasehat ketika anak berbuat kesalahan, Tidak menggunakan kekerasan dalam mengasuh anak, Kalimat menyalahkan tidak diterapkan dalam mendidik anak, Mengajarkan untuk saling berbagi.

B. Analisis Bentuk Strategi Pengasuhan Orang Tua dalam Membina