ANALISIS STRATEGI PROMOSI TABUNGAN IB HASANAH PT BNI SYARIAH CABANG MATARAM
A. Strategi Promosi PT BNI Syariah Cabang Mataram Dalam Menarik Minat Nasabah Tabungan iB Hasanah.
Menurut kotler, yang dimaksud dengan promosi adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Salah satu tujuan promosi dalam periklanan adalah untuk memberitahukan atau mendidik konsumen.105
Begitu juga dengan PT Bank BNI Syariah Cabang Mataram yang berupaya melakukan promosi secara maksimal dalam memasarkan produk-produknya. Kunci untuk menarik minat masyarakat adalah dengan bermain di promosi. Karna tanpa adanya promosi para masyarakat tidak akan mengetahui tentang keberadaan PT BNI Syariah Cabang Mataram, ditambah lagi banyaknya bank-bank pesaing yang menawarkan produk yang hampir serupa sehingga masing-masing bank berlomba-lomba untuk mendapatkan nasabah, begitu juga dengan yang dilakukan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram. Selain itu juga, promosi juga dapat mempengaruhi nasabah pesaing agar pindah ke PT BNI Syariah Cabang Mataram. Dari banyaknya produk tabungan yang ditawarkan oleh PT BNI
105Siti Maro’ah, M. Anang Firmansyah, dkk. Marketing…, hlm. 141
Syariah Cabang Mataram, terdapat satu jenis tabungan (Tabungan iB Hasanah) yang peminatnya paling banyak dan bahkan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Berdasarkan paparan dan data temuan di atas, dalam analisis strategi promosi PT BNI Syaraiah Cabang Mataram, peneliti menggunakan teori dari Kasmir, yang menjelaskan bahwa terdapat empat sarana promosi yaitu: Periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), dan publisitas (publicity).106
1. Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini karena daya jangkauan yang luas. Iklan juga menjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas.107 “Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk menarik dan mempengaruhi nasabah lama serta calon nasabahnya”.108
Sebagaimana yang dilakukan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram yang kini juga menggunakan periklanan dalam melakukan promosi. Adapun bentuk-bentuk periklanan yang digunakan yaitu dalam bentuk media cetak (Brosur, Baleho, Koran, spanduk, dan stiker mobil layanan bergerak), media online (sosial media, web, youtube),
106Kasmir, Pemasaran…, hlm. 156
107Morissan, Periklanan Komunikasi…, hlm. 18.
108 M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar…, hlm. 178
dan media penyiaran (televisi). Hal ini digunakan dengan tujuan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para nasabah ataupun calon nasabah tentang produk-produk yang ditawarkan. Setiap perusahaan baik lembaga keuangan Bank maupun non Bank tentunya ingin menguasai pangsa pasar, begitu juga dengan PT BNI Syariah Cabang Mataram, sehingga dengan melakukan periklanan melalui berbagai jenis media, hal ini dapat menjangkau pangsa pasar secara luas, sehingga nasabah ataupun calon nasabah yang berada jauh dari lokasi PT BNI Syariah Cabang Mataram dapat mengetahui segala jenis informasi-informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram.
2. Promosi penjualan (sales promotion)
Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat dilakukan melalui promosi penjualan. Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar yang ditargetkan sebagai alat lainnya dengan menggunakan bentuk yang berbeda. Karena waktunya singkat dan agar nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan promosi
penjualan yang semenarik mungkin. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel produk.
Bagi Bank program promosi penjualan dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: pemberian tingkat bagi hasil khusus, pemberian intensif, pemberian cindera mata, dan bentuk promosi penjualan lainnya. 109
Begitu juga dengan PT BNI Syariah Cabang Mataram, berdasarkan paparan dan data temuan yang peneliti dapatkan dari beberapa informan, PT BNI Syariah Cabang Mataram lagi gencar- gencarnya melakukan promosi penjualan guna menarik minat calon nasabah dan meninggalkan bank-bank pesaing. Adapun bentuk promosi yang dilakukan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram adalah berupa pemberian kesempatan untuk pencabutan lot bagi nasabah yang membuka tabungan dengan setoran awal minimal Rp. 1.500.000, dengan hadiah berupa barang seperti rice cooker, botol minum, blender, dll. Selain itu juga adanya pemberian bonus bagi nasabah Tabungan iB Hasanah yang menyimpan uangnya dengan akad wadiah, namun bonus tersebut tidak diperjanjikan diawal melainkan diberikan kepada nasabah secara mendadak, atau istilah lainnya kejutan hasanah. Selain itu juga, bentuk promosi yang digunakan berupa pembebasan biaya saat melakukan penarikan uang di ATM BNI konvesional, meskipun status pemilik rekening adalah nasabah PT BNI Syariah Cabang Mataram.
109 Ibid., hlm. 178
Selain itu juga promosi seperti ini masih belum diterapkan oleh bank- bank pesaing yang lain.
3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari Cleaning service, satpam, sampai dengan pejabat bank. Secara khusus kegiatan personal selling dapat diwakili oleh Account officer atau financial advisor.
Namun personal selling juga dapat dilakukan dengan merekrut tenaga- tenaga wiraniaga (salesman atau salesgirl) untuk melakukan penjualan door to door.110
Sebagaimana data-data temuan yang peneliti dapatkan dari beberapa informan PT BNI Syariah Cabang Mataram, bahwa selain menggunakan bentuk promosi melalui iklan, kegiatan promosi lainnya yang digunakan adalah berupa penjualan pribadi (personal selling).
Menurut Tjiptono Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.111
Keuntungan menggunakan penjualan pribadi adalah bank dapat langsung berinteraksi dengan nasabah atau calon nasabah sehingga memungkinkan hubungan terjalin akrab, dengan begitu bank
110 Ibid., hlm. 180
111Mega Fareza Dellamita, Achmad Fauzi DH dkk, Penerapan…, Vol. 9 No. 2 April 2004, hlm. 3.
lebih mudah memasarkan produk-produkanya lebih khususnya produk Tabungan iB Hasanah. Pada PT BNI Syariah Cabang Mataram, promosi melalui penjualan pribadi dilakukan oleh semua karyawan mulai dari Clening Servis, Sopir, Satpam, Customer Sevice (CS), dll.
Namun unit yang lebih khusus mempunyai tugas untuk memasarkan produk-produk yang ditawarkan PT BNI Syariah Cabang Mataram lebih khususnya produk Tabungan iB Hasanah adalah unit marketing (sales penghimpunana dan sales pembiayaan). Pada Tabungan iB Hasanah, setiap sales funding (sales penghimpunan) akan melakukan penjualan secara pribadi dengan cara terjun langsung kelapangan atau menawarkan produk secara door to door kepada calon nasabah, dengan target pasar mulai dari nasabah perorangan, BUMN, lembaga-lembaga, dll. “Penjualan pribadi merupakan alat yang paling efektif biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli”.112
4. Publisistas (Publicity)
Promosi yang terahir adalah publisitas, sebagaimana pendapat dari Onditi, Oginda, Ochieng, dan Oso, bahwa publisitas sebagai bentuk manjemen komunikasi yang berfungsi untuk mempengaruhi citra perusahaan yang biasanya difokuskan pada hal-hal yang positif dari perusahaan yang bersangkutan.113
112 Agus Hermawan, Komunikasi…., hlm. 108.
113Mawardi, “ Pengaruh Promosi Tabungan Bank Sumsel Babel Syariah Terhadap Minat Menabung Mayarakat Kota Palembang”, Al-Tijary, Vol. 4, No. 1, Desember 2018, hlm. 47
Kegiatan promosi melalui publisitas bertujuan untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, pembukaan stand promosi di pusat perbelanjaan, sponsorship kegiatan, program Corporate Social Responsibility (CSR), mendukung atau berperan serta dalam kegiatan amal, serta kegiatan lainnya. 114
Sebagaimana PT BNI Syariah Cabang Mataram yang kini menggunakan publisitas sebagai sarana promosi. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram dari promosi melalui Publisitas yaitu: berupa pengadaan even-even tertentu seperti even gathering developer dan program CSR seperti beasiswa, bantuan fisik seperti pembuatan rumah untuk mayarakat kurang mampu dan yang terkena musibah, Rumah Tahfiz, Pengedaan air bersih, dan lain sebagainya. Untuk program CSR PT BNI Syariah Cabang Mataram mempunya yayasan Hasanah Titik yang bertugas untuk mengelola dana-dana sosial.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya. Hal ini merupakan ruang editorial yang terdapat disemua media yang dibaca, dilihat atau didengar untuk membantu mencapai tujuan-tujuan penjualan dan tidak dibayar. Publisitas disebut juga hubungan masyarakat. Tujuan kegiatan in adalah agar nasabah dapat mengenaal bank lebih dekat, dengan ikut kegiatan tersebut
114 M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar….., hlm. 180.
nasabah akan selalu mengingat bank tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah.115
B. Hambatan-Hambatan PT BNI Syariah Cabang Mataram Dalam Melakukan Promosi Tabungan iB Hasanah
Dalam menjalankan aktifitas kegiatan operasional terutama pada produk penghimpunan dana (funding) Tabungan iB Hasanah, PT BNI Syariah Cabang Mataram selalu memberikan pelayanan terbaik dan mengerti akan kebutuh setiap nasabah yang ingin melakukan pembukaan rekening. Namun pastinya ada kendala yang dihadapi dalam mempromosikan produk Tabungan iB Hasanah tersebut, karena kenda merupakan suatu hambatan atau rintangan yang dihadapi ketika melakukan promosi. Adapun hambatan-hambatan yang harus dihadapi dihadapi PT BNI Syariah Cabang Mataram terkain dengan dilakukannya promosi pada produk Tabungan iB Hasanah, terdapat dua hambatan- hambatan yaitu:
1. Alur ketemu dengan nasabah atau calon nasabah
Terjun kelapangan untuk mencari nasabah adalah salah satu jenis strategi promosi dalam bentuk penjualan pribadi (personal selling) yang digunakan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram, dengan target pasarnya adalah nasabah perorangan, para pengusaha, instansi-instansi, BUMN, dll. Namun untuk target pasar para pengusaha, PT BNI Syariah Cabang Mataram mengalami sedikit kendala untuk ketemu secara
115 Ibid., hlm. 185
langsung dikarenakan para pengusaha terkadang begitu sibuk.
Sedangkan untuk instansi-instansi dan BUMN, kendala yang dihadapi adalah terkadang begitu lama menunggu surat balasan atas izin melakukan prospek, sehingga berakibat pada terhambatnya melakukan penawaran produk-produk ke instansi-instansi dan BUMN yang bersangkutan.
Waktu sangat berharga dalam sebuah pekerjaan, waktu juga dapat membedakan antara orang sukses dengan orang gagal, sebagaimana pada PT BNI Syariah Cabang Mataram yang memberikan target pada setiap salesnya lebih khususnya sales funding (penghimpunan dana) untuk dapat menghimpun dana sesuai dengan target yang diberikan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram per tahunnya. Seorang sales lebih khususnya sales funding akan dikatakan sukses atau berhasil ketika dia mampu mencapai target yang diberikan.
Oleh sebab itu mengelola waktu dengan sebaik-baiknya sangat penting dalam menjalankan sebuah pekerjaan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Humes tentang pengelolaan waktu (Time Manajemen), yaitu: Time manajemen secara singkat dapat diartikan sebagai suatu seni mengatur, mengorganisasi, menjadwalkan, dan menganggarkan waktu seseorang untuk menghasilkan kerja yang efektif dan produktif. Waktu adalah sumber daya berharga, tidak dapat diganti dan tidak dapat diubah. Maka dari itu sangat perlu untuk menggunakan waktu dengan bijaksana. Time manajemen mencakup
tindakan menata, menjadwal, mengorganisasi, dan mengalokasikan setiap waktu seseorang yang digunakan untuk menyelesaikan tugas- tugas hariannya.116
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang bank syariah
Pemahaman konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Pengetahuan konsumen mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian atau penggunaan produk atau jasa. Semakin paham seorang konsumen terhadap produk dan jasa keuangan maka semakin mempengaruhi konsumen dalam memilih produk dan jasa yang tepat untuk kebutuhan kelancaran lalu lintas pembayaran yang berguna untuk kelancaran usaha maupun kegiatan sehari-hari masyarakat.117
Mengetahui keberadaan bank syariah yang masih baru dibandingkan dengan bank konvesional mengakibatkan kurangnya pemahaman masyakat terhadap bank syariah. Hal demikian juga dialami oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram yang mengalami kendalam dalam melakukan promosi disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bank syariah. Adapun akad-akad yang
116Antonius Atosokhi Gea, “Time Manajemen: Menggunakan Waktu Secara Efektif dan Efesien”, Humaniora, Vol.5 No.2 Oktober 2014, hlm. 779.
117Amena Kristiani Sitanggung dan Wahyu Ario Protomo, “Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Keuangan Di Beli Serdang (Studi Kasus Tanjung Morawa)”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.2 No.7, hlm. 414.
terdapat pada setiap produk perbankan syariah lebih khususnya PT BNI Syariah Cabang Mataram yang kini masih awam didengar oleh masyarakat, yang mengakibatkan pemahamannya tentang Bank Syariah (PT BNI Syariah Cabang Mataram) tambah berkurang, bahkan banyak masyarakat yang menganggap bahwa bank syariah ( PT BNI Syariah Cabang Mataram) sama dengan bank konvesioanl sehingga mereka lebih memilih dan setia menggunakan bank konvesional, ditambah lagi transaksi di bank konvesional lebih mudah dibandingkan dengan bank syariah karena tidak terdapat akad-akad dalam setiap transasksinya. Hal demikian disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap akad-akad yang melekat pada masing-masing produk PT BNI Syariah Cabang Mataram.
Dalam perjalanan yang cukup panjang ini, sekitar 22 tahun, dan melihat mayoritas penduduk di Indonesia adalah Muslim, namun perkembangan bank syariah di Indonesia belum maksimal dibandingkan dengan bank konvesioanl. Hal ini terjadi karena masih begitu banyaknya orang Islam yang ragu terhadap perbankan syariah di Indonesia, bahkan masyarakat beranggapan bahwa bank syariah sama dengan bank konvesioanl, karena kalau mereka melakukan pembiayaan ke bank syariah, mereka juga harus menyiapkan jaminan sebagaimana yang dilakukan juga dalam bank konvesional. Selain itu juga ketika mereka melakukan pembiayaan untuk modal kerja usaha, disana akan terdapat bagi hasil dari keuntungan hasil usaha nasabah, yang
kemudian akan dibagi dengan pihak Bank Syariah sesuai dengan kesepakatan diwaktu akad, namun pembagian persentase bagi hasil ini sering dianggap sebagai bunga oleh nasabah/ atau calon nasabah.
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang bank syariah disebabkan karena kurangnya sosialisasi tentang bank syariah baik dari segi akad, produk-produk yanag ditawarkan, mekanisme operasional, dll, ditambah lagi keberadaan bank syariah yang masih baru dibandingkan dengan bank konvesional. Selain itu juga kurangnya dukungan dari pemerintah menjadi penghambat berkembangnya bank syariah di Indonesia. Sebagaimana yang kita bisa lihat disekeliling kita adalah masih banyaknya universitas-universitas yang menerima beasiswa dari pemerintah yang menggunakan rekening bank konvesioanal. Selain itu juga banyak diantara pegawai pemerintah dan BUMN yang gajinya masuk ke rekening bank konvesional. hal ini menjadi salah satu penyebab masyarakat kurang mengetaui tentang bank syariah.
88 BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan paparan hasil penelitin yang peneliti paparkan pada bab-bab sebelumnya, dengan judul “Analisis Strategi Promosi PT BNI Syariah Cabang Mataram Dalam Menarik Minat Nasabah Tabungan iB Hasanah”, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Strategi promosi yang digunakan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram Dalam Menarik Minat Nasabah Tabungan iB Hasanah adalah:
a) Periklanan (Advertising), yaitu strategi promosi yang dilakuakan dengan menggunakan tiga bentu media yaitu media penyiaran (televise), media cetak (brosur, baleho, spanduk, pamphlet), dan media online (instagram dan whatsaap) dan media penyiaran (Televisi) yang semuanya berisikan tentang informasi mengenai produk-produk secara rinci. b) Penjualan Pribadi (Personal Selling), merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh PT BNI Syariah Cabang Mataram, mengingat banyaknya bank pesaing yang menawarkan produk-produk yang hampir serupa, sehingga harus berebutan untuk mendapatkan nasabah dengan cara sales marketing dari PT BNI Syariah Cabang Mataram langsung terjun kelapangan untuk mencari nasabah. c) promosi penjualan (sales promotion), merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Bank BNI Syariah Cabang Mataram
dalam menarik minat nasabah dan calon nasabah khususnya pada Tabungan iB Hasanah. Adapun bentuk promosi penjualan yang dilakukan yaitu bagi nasabah yang membuka tabungan dengan setoran awal Rp 1.500.000 mendapat kesempatan untuk mencabut lot yang hadihanya berupa barang seperti blender, rice cooker, botol minum, dll.
d) Publisitas (Publicity), merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh PT Bank BNI Stariah Cabang Mataram supaya nasabah atau calon nasabah dapat menegenal PT BNI Syariah Cabang Mataram lebih dekat sehingga meningkatkan citra Bank dimata masyarakat. Adapun bentuk-bentuk promosi dari publisitas yaitu berupa sosialisasi dengan pengadaan even-even tertentu dan program CSR.
2. Hambatan - Hambatan PT BNI Syariah Cabang Mataram dalam mempromosikan Tabungan iB Hasanah adalah: a) Alur ketemu nasabah atau calon nasabah, dengan target pasar yang menjadi sasaran adalah para pengusaha,instansi-instansi dan BUMN sehingga PT Bank BNI Syariah Cabang Mataram terhambat dengan waktu seperti terlalu sibuknya target pasar yang dituju dan lamanya mendapat balasan surat izin prospek dari instansi dan BUMN yang bersangkutan. b) Kurangnya pemahaman masyarakt terhadap Bank Syariah, pemahaman masyarakat yang masih minim tentang bank syariah beserta konsep dan akad-akad yang melekat dari setiap produknya, yang mengakibatkan mereka menganggap kalau bank syariah sama dengan bank konvesional
sehingga membuat mereka lebih memilih dan loyal menggunakan bank konvesional.
B. Saran-saran
1. Bagi PT BNI Syariah Cabang Mataram
Bagi PT BNI Syariah Cabang Mataram lebih khususnya pada devisi marketing untuk lebih giat lagi dalam memasarkan produk- produk tabungan, pembiayaan, maupun jasa, karena mengingat banyaknya bank pesaing yanga menawarkan produk yang hampir sama.
2. Bagi masyarakat
Untuk masyarakat jangan langsung memponis kalau bank syariah itu sama dengan bank konvesional, karena dalam bank syariah terdapat akad-akad yang melekat dari setiap transaksinya ditambah lagi bank syariah diawasi dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini terdapat empat indikator promosi dari hasil penelitian yang peneliti lakukan yaitu; periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisistas. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda untuk mengukur indikator mana yang lebih berpengaruh dalam menarik minat masyarakat menjadi nasabah Tabungan iB Hasanah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009
Abdul Aziz Abdul Rauf, Al-Qur’an dan Hafalan Mudah Terjemahan dan Tajwid Warna. Bandung: Cordoba, 2017.
Abdul Ghofur Anshori,“Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia dan Implikasinya Bagi Praktik Perbankan Nasional”. Al-Riba, Vol. II, No. 2, Desember 2008.
Abu Muhammad Dwiono Koesen Al Jambi, Ayo ke Bank Syariah. Karawang:
Persembahan BNI Syariah.
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga, 2012.
Ahmad Baihaqi Zaini, Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarih Hidayatullah Jakarta, Jakarta,2013.
Ali Hasan, Marketing dan Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Amena Kristiani Sitanggung dan Wahyu Ario Protomo, Jurnal Ekonomi dan Keuangan “Analisis Tingkat PemahamanMasyarakat Terhadap Produk Keuangan Di Beli Serdang (Studi Kasus Tanjung Morawa)”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan,Vol. 2 No.7.
Anis Rahayustika, “Analisis Strategi Pemasaran BMT Al-Ikhwan Suralaga Kecamatan Suralaga Lombok Timur Dalam Menarik Minat MasyarakatUntuk Menjadi Nasabah Pada Pembiayaan Mudlarabah.
Skripsi, FEBI UIN Mataram, Mataram, 2017.
Antonius Atosokhi Gea, “Time Manajemen: Menggunakan Waktu Secara Efektif dan Efesien”, Humaniora, Vol.5 No.2 Oktober 2014.
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran; Analisis Perilaku Konsumen.Yogyakarta:
BPFE, 2008.
BNI Syariah “Sejarah”, dalam Http://www.bnisyariah.co.id/id-id/perusahaan/
tentangbnisyariah/sejarah, diakses tanggal 9 Januari 2020, pukul 08:30
BNI Syariah, “Produk Pembiayaan”, dalam Http://www.bnisyariah.co.id/id- id/personal/pembiayaan/konsomer. diambil tanggal 3 Maret 2020, pukul 23:54.
BNI Syariah, “Produk Pendanaan”, dalam Http://www.bnisyariah.co.id/id- id/personal/pendanaan/bniibhasanah, diambil tanggal 25 Februari 2020, pukul 10:20.
BNI Syariah, “Visi dan Misi”, dalam Http://.bnisyariah.co.id/perusahaan/
tentangbnisyariah/visimisi, diambil tanggal 10 Januari 2020, pukul 09:59 Brosur Produk Dana PT Bank BNI Syariah Cabang Mataram. Mataram, 16
Januari 2020.
Brosur Produk Dana Pembiayaan Konsumtif PT Bank BNI Syariah Cabang Mataram. Mataram, 16 Januari 2020.
Buchori Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfa Beta, 2000.
Depag RI, Al-Qur-an dan Terjemahannya Mushaf Al-Imron Edisi Wanita.
Bandung: Fitrah Rabbani, 2011.
Ikhya Ulumiddin, Al-Qur’an dan Terjemahan Dilengkapi Panduan Waqaf dan Ibtida’. Jakarta: PT Suara Agung, 2018.
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016.
Iskandar Wassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.
Kasmir, Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media, 2004.
M.Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:
ALFABETA, 2012 .
Marius P. Anggapior, Dasar-Dasar Pemasaran edisi II. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2002.
Mega Fareza Dellamita, Achmad Fauzi DH, dkk, Jurnal Administasi Bisnis (JAB)
“Penerapan Personal Selling (Penjualan Pribadi) Untuk Meningkatkan Penjualan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 9 No. 2 April 2014.