• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa yang harus diteladani dari Yesus Kristus?

Bab V Yesus Teladanku

C. Apa yang harus diteladani dari Yesus Kristus?

1. Mengasihi dan Peduli terhadap sesama

Dari kisah orang Samaria yang murah hati kita belajar sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya. Perumpamaan ini menggambarkan cinta kasih yang tidak terbatas, bahkan cinta kasih kepada

orang yang membenci sekalipun (Lukas 10:25-37). Dalam cerita ini Yesus mengisahkan kepada seorang ahli Taurat yang menanyakan tentang apa yang harus diperbuatnya untuk mendapatkan hidup kekal. Maka jawab Yesus kata-Nya, “Bahwa ada seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; maka jatuhlah ia ke tangan penyamun, yang merampas pakaiannya serta memukul dia lalu pergi meninggalkan dia hampir mati. Kebetulan turunlah dengan jalan itu juga seorang imam; apabila dilihatnya dia, maka menyimpanglah ia melintas dia. Demikian juga dengan seorang suku bangsa Lewi, ke tempat itu, ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Tetapi seorang samaria yang sedang berjalan datang ke tempat itu, dan ketika ia melihat orang itu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sambil menuang minyak dan air anggur ke atasnya; setelah itu ia pun menaikkan dia ke atas keledainya sendiri, lalu membawa dia ke tempat penginapan dan merawatnya.

Dari cerita diatas kita dapat melihat bagaimana manusia merupakan makhluk sosial, di mana selalu membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain. Namun, semakin berkembangnya zaman justru semakin membuat hubungan antar manusia menjadi dingin. Semakin memudarnya kepedulian, penghargaan terhadap martabat manusia, serta belas kasih, semakin berkembangnya dunia, semakin membuat manusia menjadi makhluk yang egois dan individualis. Tidak hanya itu, perbedaan yang melingkupi bangsa Indonesia, baik dari sisi agama, suku, ras, budaya terkadang menjadi “tembok”

dalam melakukan kasih kepada sesama. Maka dari itu kita patut mengikuti perbuatan yang dilakukan oleh orang Samaria yaitu bersedia menolong orang lain bahkan yang tidak kita kenal sekalipun.

Bab V | Yesus Teladanku 85

2. Memiliki Sikap Rendah Hati

Dalam bagian ini salah satu sikap yang menggambarkan pribadi Kristus adalah rendah hati. Kata “rendah hati” adalah kata lain dari “tidak sombong” atau

“tidak memegahkan diri” yang merupakan sifat dari Kasih. Sikap rendah hati merupakan sikap yang bebas dari kesombongan atau arogansi. Dalam bahasa Yunani kerendahan hati memakai kata “praios” yang memiliki arti lemah lembut. Kata “praios” juga dipakai pada khotbah Yesus di bukit yaitu berbahagialah orang yang lemah lembut hati (praios) karena mereka akan memiliki bumi. Kerendahan hati erat kaitannya dengan peyerahan dan ketergantungan total kepada Allah. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus menuliskan tentang buah Roh yang salah satunya adalah kerendahan hati/kelemahlembutan (praios, praiotes).

Dalam kisah raja Salomo ketika ia dipilih Tuhan untuk menjadi raja atas Israel menggantikan ayahnya, Daud memiliki sikap rendah hati.

Terlihat dalam 1 Raja-raja 3:7 (TB) yang berkata: Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.

Meskipun Salomo merupakan anak kandung dari Daud, tetapi ia tidak menyombongkan dirinya sebagai anak raja yang hidup dengan segala kelimpahan yang dia dapatkan dari ayahnya. Ia tidak malu mengakui keterbatasan maupun kekurangan dirinya di hadapan Allah dan meminta hikmat, karena ia menyadari bahwa tanpa kekuatan Allah ia tidak akan mampu memimpin bangsa Israel. Begitu juga dengan kehidupan keseharian, marilah belajar rendah hati dalam segala hal.

Selain Salomo, Paulus juga memberikan suatu teladan untuk dapat kita tiru (Filipi 2:1-11). Filipi 2:5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus”.

Tujuan utama dalam hidup kekristenan ialah menjadi seperti Kristus. Setiap orang Kristen harus meneladanani Kristus dalam hidupnya dan mengikuti jejak hidupNya sehingga serupa dengan Dia. Filipi 2:6-7 “yang walaupun

Gambar 5.2 Yesus Membasuh Kaki Murid-murid-Nya

dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dalam hal ini Yesus merupakan teladan utama sebagai pribadi yang rendah hati. Selama hidup-Nya di dunia, Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada Bapa. Oleh karena itu orang yang rendah hati adalah orang yang tidak semata-mata memikirkan dirinya sendiri atau mencari pujian bagi diri sendiri, melainkan orang yang rela melayani karena menyadari bahwa dirinya adalah hamba.

3. Mencintai keadilan

Orang yang mengaku Kristen wajib memiliki sikap cinta akan keadilan. Tak dapat dipungkiri banyak orang kurang menyukai hal ini, terlebih melihat banyaknya kasus korupsi yang marak di mana-mana. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab telah mengambil hak yang seharusnya dapat dinikmati oleh rakyat. Yesus sebagai teladan telah memperlihatkan sikap ketegasannya dalam menegakkan keadilan dalam kisah perempuan berzina dan hendak dilempari batu oleh ahli-ahli Taurat dan orang Farisi (Yohanes 7:53-8:11).

Yesus menyadarkan bahwa mereka juga adalah manusia berdosa seperti perempuan berzina tersebut. Orang-orang tersebut ingin menghakimi perempuan itu dengan hukuman yang amat kejam, tanpa menyadari mereka juga berdosa. Yesus bersikap adil, bahkan Ia memberikan kesempatan kepada perempuan itu untuk bertobat dari perbuatannya.

Gambar 5.3 Tuhan Yesus mengampuni Perempuan Berzinah

Bab V | Yesus Teladanku 87

4. Hidup bersyukur

Dalam seluruh kehidupan, manusia seringkali tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya. Terlebih lagi perkembangan zaman yang semakin membuat manusia untuk hidup secara hedonisme (berlebihan). Kondisi seperti ini semakin membuat manusia sulit untuk mengucap syukur.

Gambar 5.4 Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki saat ini

Gambar di atas merupakan contoh nyata hidup yang tidak bersyukur yang sering kita temui. Jika diperhatikan, mobil yang mereka miliki sama-sama bagus, tetapi ketika mereka melihat apa yang orang lain miliki jauh lebih mahal, di situlah mereka mulai membandingkan apa yang mereka miliki.

Terkadang kita terlalu fokus melihat kehidupan orang lain, sehingga membuat kita lupa bahwa apa yang telah kita miliki sudah jauh lebih baik. Oleh karena itu, hiduplah dalam ucapan syukur atas segala sesuatu yang telah Dia berikan bagi kita sebagaimana yang tertulis dalam 1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (TB)”.