1. Asas-asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Menurut terminologi bahasa, yang dimaksud dengan istilah asas ada dua pengertian. Arti asas yang pertama adalah dasar, alas, fundamen. Sedangkan arti asas yang kedua adalah suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpukan berpikir atau berpendapat dan sebagainya.55
Asas dalam arti sempit dapat berarti dasar, landasan, fundamen, prinsip, dan jiwa atau cita-cita. Asas adalah suatu dalil umum yang dinyatakan dalam istilah umum dengan tidak menyebutkan secara khusus cara pelaksanaannya. Asas dapat juga disebut pengertian-
54 Ibid.
55 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2005, Hal. 60-61.
39
pengertian dan nilai-nilai yang menjadi titik tolak berpikir tentang sesuatu.
Secara luas, asas (principle) adalah suatu dalil umum yang dinyatakan dalam istilah umum tanpa menyarankan cara-cara khusus mengenai pelaksanaannya yang ditetapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu, atau:56
“Beginselen zijn fundamenetele opvattingen en gedachten die aan maatschappelijke gedragingen ten grondslag liggen.” (Asas-asas adalah anggapan-anggapan dan pertimbangan-pertimbangan fundamental yang merupakan dasar diletakkannya tingkah laku kemasyarakatan).
Berbagai asas, teori maupun konsepsi pemikiran atau paradigma yang berlaku pada manajemen secara umum dapat pula digunakan untuk manajemen pemerintahan Indonesia dengan rambu- rambu Pancasila sebagai nilai fundamental. Jika kelemahan bisa dikendalikan, sesungguhnya merupakan keberhasilan pelaksanaan
“manajemen pemerintahan”, sehingga dapat keluar dari situasi yang dikatakan oleh Peter Drucker, yang menyatakan bahwa tidak ada negara yang miskin kecuali manajemen pemerintahan yang buruk.57
Berkenaan dengan asas-asas pembentukan hukum peraturan perundang-undangan di Indonesia, Attamimi mengemukakan tiga macam asas yang secara berurutan disusun sebagai berikut:58
1) Cita Hukum Indonesia, yaitu Pancasila disamping sebagai rechtsidee juga merupakan norma fundamental negara;
2) Asas bernegara berdasarkan atas hukum dan asas pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi. Berdasarkan prinsip ini undang- undang sebagai alat pengaturan yang khas ditempatkan dalam
56 Op.Cit, J.J.Bruggink, Refleksi Tentang Hukum, Alih Bahasa Arief Sidharta Hal. 132.
57 Wasistiono Sadu, Kapita Selekta Manajemen Pemerintahan Daerah, CV. Fokusmedia, Bandung, 2003, hal. 19
58 Sirajudin, dkk, Legislatif Drafting, Cetakan Ketiga, Penerbit Malang Corruption Watch (MCW) dan YAPPIKA, 2003, Jakarta, Hal 34.
40
keutamaan hukum dan juga sebagai dasar dan batas penyelenggaraan pemerintahan; dan
3) Asas lainnya yang meliputi asas formal dan asas material.
Oleh karena itu pemilihan asas itu haruslah dilandasi oleh filosofi dan tujuan pengembangan dan penerapannya. Pada prinsipnya penyelenggaraan Pelayanan Publik menganut asas-asas sebagai berikut:
a. Asas Kepentingan Umum
Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
b. Asas Kepastian Hukum
Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan.
c. Asas Kesamaan Hak
Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
d. Asas Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.
e. Asas Keprofesionalan
Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas.
f. Asas Partisipatif
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
g. Asas Persamaan Perlakuan/Tidak Diskriminatif
Setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
h. Asas Keterbukaan
Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.
i. Asas Akuntabilitas
41
Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Asas Fasilitas dan Perlakuan Khusus Bagi Kelompok Rentan Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam pelayanan.
k. Asas Ketepatan Waktu
Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan.
l. Asas Kecepatan, Kemudahan, dan Keterjangkauan
Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
2. Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Istilah asas atau prinsip sering digunakan secara bergantian, karena kedua istilah ini sebenarnya memiliki pengertian dan hakikat yang tidak berbeda. Asas hukum (rechtsbeginsel/legal principle) identik dengan prinsip. Prinsip adalah suatu suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.59
Adapun prinsip-prinsip dalam pembentukan produk hukum daerah ini adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Pembangunan Partisipatif
Prinsip ini merupakan jawaban dari masalah pembangunan yang kompleks. Harapan dan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan, serta kondisi
59 Wikipedia, Prinsip, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip, diunduh pada tanggal 7 November 2017, pukul 18.00
42
perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilai tersebut perlu disikapi secara bijak melalui langkah kegiatan yang terus-menerus dan berkesinambungan dalam berbagai aspek pembangunan.
Untuk itu, diperlukan konsepsi sistem pelayanan publik yang berisi nilai, persepsi, dan acuan perilaku yang mampu mewujudkan hak asasi manusia sebagaimana diamanatkan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapat diterapkan sehingga masyarakat memperoleh pelayanan sesuai dengan harapan dan cita-cita tujuan nasional.
Yaitu dalam rangka bersama-sama melaksanakan pembangunan oleh masyarakat melalui suatu kegiatan yang secara koordinatif telah disepakati bersama dengan Pemerintah Daerah.
Selanjutnya, Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara dan pelaksanan Pelayanan Publik harus memberikan pelayanan yang sebaiknya-baiknya kepada masyarakat sebagai penerima pelayanan.
b. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Di dalam penerapan prinsip ini tentu saja perlu mengedepankan keterbukaan, keadilan, dan kebenaran. Ketiga hal ini saling berkaitan erat satu sama lain.
Pertama, di dalam penyelenggaraan pelayanan publik dibutuhkan keterbukaan antara penguasa dengan warga, antar golongan, dan antar warga satu dengan yang lain.
Kedua, dalam pelaksanaan pemberdayaan perlu diperhitungkan adanya kesamaan dan perbedaan antar manusia. Hal ini untuk membatasi kekuasaan manusia terhadap manusia lain, serta mencegah tindakan sewenang-wenang dan menciptakan pelayanan publik yang efektif.
Ketiga, dalam pelaksanaannya, pemberdayaan masyarakat terlebih dahulu diperlukan adanya gagasan dan pernyataan dalam kata dan perbuatan antara kepribadian dan pengakuannya.
43
Keterbukaan, keadilan, dan kebenaran akan lebih berdampak positif bagi Pemerintah Daerah dan masyarakatnya apabila dalam pelaksanaannya dilakukan secara selaras, serasi, dan berkelanjutan.