• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASET

Dalam dokumen INDONESIA BERDAYA (Halaman 188-198)

Aset lain-lain - Bersih 16.654.277 14.358.773 13.883.720 15,99 3,42

Total Aset 306.754.299 310.786.960 280.943.605 (1,30) 10,62

Giro 70.340.016 75.477.306 55.862.547 (6,81) 35,11

Tabungan 74.085.536 72.565.133 67.861.369 2,10 6,93

Deposito 82.763.005 93.306.071 83.805.508 (11,30) 11,34

Total Simpanan dari Nasabah 227.188.557 241.348.510 207.529.424 (5,87) 16,30

Simpanan dari Bank Lain 2.506.012 3.059.451 2.901.556 (18,09) 5,44

Efek-efek yang diterbitkan dan Pinjaman

Subordinasi 7.995.976 6.857.603 15.446.431 16,60 (55,60)

Pinjaman yang diterima 3.425.409 1.973.306 933.433 73,59 111,40

Liabilitas lain-lain 20.362.082 14.159.732 13.079.710 43,80 8,26

Total Liabilitas 261.478.036 267.398.602 239.890.554 (2,21) 11,47

Total Ekuitas 45.276.263 43.388.358 41.053.051 4,35 5,69

Total Liabilitas dan Ekuitas 306.754.299 310.786.960 280.943.605 (1,30) 10,62

ASET

Pada tahun 2022, CIMB Niaga mencatatkan total aset sebesar Rp306,8 triliun, sedangkan pada tahun 2021 total aset tercatat sebesar Rp310,8 triliun. Penurunan total aset tersebut terutama disebabkan oleh turunnya kas dan setara kas bersih yang dimiliki yang tercatat sebesar Rp32,0 triliun, turun 31,84% dari tahun 2021 sebesar Rp47,0 triliun. Akan tetapi, penurunan kas tersebut diimbangi dengan pertumbuhan kredit yang cukup signifikan menjadi Rp196,6 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp181,6 triliun.

KAS DAN SETARA KAS BERSIH

dalam jutaan Rupiah

Kas dan Setara Kas - Bersih 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Kas 5.439.398 4.548.210 4.777.284 19,59 (4,80)

Giro pada Bank Indonesia 8.985.257 9.291.044 6.221.892 (3,29) 49,33

Giro pada Bank Lain 2.748.458 2.822.988 3.697.487 (2.64) (23,65)

Penempatan pada Bank Indonesia 14.502.467 29.584.452 12.067.984 (50,98) 145,15

Penempatan pada Bank Lain 367.327 761.333 1.266.166 (51,75) (39,87)

Total 32.042.907 47.008.027 28.030.813 (31,84) 67,70

Kas dan setara kas bersih Bank pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp32,0 triliun atau turun 31,84% dari tahun 2021 sebesar Rp47,0 triliun. Penurunan kas dan setara kas utamanya disebabkan oleh penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp15,1 triliun menjadi Rp14,5 triliun di tahun 2022.

2020 2021 2022

Giro pada Bank Indonesia Kas

Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain

4,52

17,04 22,20 13,19 43,05

1,62

19,76 6,01 62,93

1,15

16,98 28,04 8,58 45,26

Komposisi Kas dan Setara Kas - Bersih

(%)

9,68

KAS

Pada tahun 2022, kas Bank mencapai Rp5,4 triliun naik Rp891,2 miliar atau sebesar 19,59% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp4,5 triliun. Kenaikan kas terutama berasal dari kas mata uang lain-lain (terutama Dolar Singapura dan Dolar Australia) sebesar Rp340,7 miliar. Kontribusi kas terhadap kas dan setara kas bersih pada tahun 2022 juga naik menjadi 16,98% dibandingkan tahun 2021 sebesar 9,68%.

dalam jutaan Rupiah

Kas 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Rupiah 4.474.340 4.172.707 4.161.505 7,23 0,27

Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat 430.421 181.600 257.029 137,02 (29,35)

Lain-lain 534.637 193.903 358.750 175,72 (45,95)

Total 5.439.398 4.548.210 4.777.284 19,59 (4,80)

GIRO PADA BANK INDONESIA

Pada tahun 2022, giro pada Bank Indonesia CIMB Niaga mencapai Rp9,0 triliun turun sebesar Rp305,8 miliar atau sebesar 3,29% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp9,3 triliun. Penurunan giro pada Bank Indonesia terutama berasal dari giro pada Bank Indonesia mata uang Valas (Dolar Amerika Serikat) sebesar Rp179,4 miliar dan giro pada Bank Indonesia mata uang Rupiah sebesar Rp126,4 miliar.

dalam jutaan Rupiah

Giro 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Rupiah 7.385.741 7.512.151 5.042.430 (1,68) 48,98

Dolar Amerika Serikat 1.599.516 1.778.893 1.179.462 (10,08) 50,82

Total 8.985.257 9.291.044 6.221.892 (3,29) 49,33

Saldo giro pada Bank Indonesia termasuk Giro Wajib Minimum (GWM), yang merupakan jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia. Selain itu, termasuk Giro RIM (atau dahulu disebut dengan GWM Loan to Funding Ratio (LFR)) yang merupakan tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia. GWM CIMB Niaga baik untuk Konvensional maupun Unit Usaha Syariah dan dalam bentuk Rupiah maupun Valuta Asing masing-masing telah dihitung sesuai dengan dan telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia.

GIRO PADA BANK LAIN

Pada tahun 2022, giro pada bank lain CIMB Niaga mencapai Rp2,7 triliun atau turun sebesar Rp74,5 miliar atau sebesar 2,64% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp2,8 triliun. Penurunan giro pada bank lain terutama berasal dari giro mata uang Dolar Singapura dan Yen Jepang masing-masing sebesar Rp509,1 miliar dan Rp373,6 miliar. Diimbangi dengan kenaikan giro pada bank lain dalam mata uang Euro dan Dolar Australia masing-masing sebesar Rp603,4 miliar dan Rp187,5 miliar.

dalam jutaan Rupiah

Giro pada Bank Lain 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Rupiah 177.957 23.544 568.188 655,85 (95,86)

Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat 780.104 176.660 985.709 341,58 (82,08)

Yen Jepang 447.277 259.772 266.549 72,18 (2,54)

Euro 400.974 910.086 628.682 (55,94) 44,76

Dolar Singapura 335.050 523.452 321.622 (35,99) 62,75

Dolar Australia 243.453 617.003 659.421 (60,54) (6,43)

Pound Sterling Inggris 242.749 139.658 113.839 73,82 22,68

Dolar Selandia Baru 33.639 43.251 41.699 (22,22) 3,72

Dolar Kanada 25.641 22.268 9.191 15,15 142,27

Yuan Cina 13.025 43.035 45.127 (69,73) (4,64)

Franc Swiss 18.870 25.192 11.780 (25,10) 113,86

Ringgit Malaysia 2.797 25.029 22.481 (88,82) 11,33

Lain-lain 26.922 14.038 23.199 91,78 (39,49)

Total 2.748.458 2.822.988 3.697.487 2,64 (23,65)

PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA

Pada tahun 2022, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia mencapai Rp14,9 triliun, turun sebesar Rp15,5 triliun atau sebesar 51,00% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp30,3 triliun. Penurunan ini terutama berasal dari deposito berjangka Bank Indonesia mata uang asing sebesar Rp14,3 triliun dan FASBI - Rupiah sebesar Rp799,0 miliar.

dalam jutaan Rupiah

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

FASBI - Rupiah 9.801.082 10.600.121 5.000.834 (7,54) 111,97

Deposito berjangka BI - mata uang asing 4.701.385 18.984.331 7.067.150 (75,24) 168,63

Penempatan pada Bank Indonesia 14.502.467 29.584.452 12.067.984 (50,98) 145,15

Call Money - Rupiah - 609.786 1.212.561 (100,00) (49,71)

Call Money - mata uang asing 376.135 159.679 61.705 135,56 158,78

Penempatan pada Bank Lain 376.135 769.465 1.274.266 (51,12) (39,62)

Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan

Nilai (8.808) (8.132) (8.100) 8,31 0,40

Total 14.869.794 30.345.785 13.334.150 (51,00) 127,58

EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH – BERSIH

Pada tahun 2022, CIMB Niaga mencatatkan jumlah efek-efek dan obligasi pemerintah CIMB Niaga sebesar Rp65,5 triliun, menurun 9,36% dari tahun 2021 sebesar Rp72,3 triliun. Penurunan efek-efek dan obligasi pemerintah disebabkan oleh turunnya efek-efek dan obligasi pemerintah masing-masing sebesar Rp4,4 triliun dan Rp1,3 triliun, serta penurunan pada efek-efek dengan janji dijual kembali sebesar sebesar Rp1,1 triliun.

dalam jutaan Rupiah

Efek Efek Dan Obligasi Pemerintah - Bersih 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Efek-efek 5.809.665 10.175.922 9.310.186 (42,91) 9,30

Obligasi Pemerintah 59.199.026 60.520.764 55.828.799 (2,18) 8,40

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 510.307 1.589.656 2.305.523 (67,90) (31,05)

Total 65.518.998 72.286.342 67.444.508 (9,36) 7,18

EFEK-EFEK

dalam jutaan Rupiah

Efek-Efek - Bruto 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Biaya perolehan diamortisasi 1.476.332 1.583.208 2.682.026 (6,75) (40,97)

Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain 4.248.573 8.297.819 6.318.757 (48,80) 31,32

Nilai wajar melalui laba rugi 103.188 310.957 325.718 (66,82) (4,53)

Total 5.828.093 10.191.984 9.326.501 (42,82) 9,28

Pada tahun 2022, struktur investasi CIMB Niaga atas efek-efek masih didominasi oleh efek-efek instrumen nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dengan kontribusi mencapai 72,90% atau senilai Rp4,2 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan 48,80% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp8,3 triliun.

Penurunan ini diikuti oleh jenis efek-efek instrumen biaya perolehan diamortisasi dan instrumen nilai wajar melalui laba rugi yang mengalami penurunan masing- masing sebesar 6,75% dan 66,82% menjadi Rp1,5 triliun dan Rp103,2 miliar di tahun 2022.

Suku bunga rata-rata per tahun untuk investasi efek- efek adalah sebesar 7,20% dalam mata uang Rupiah dan 4,20% dalam mata uang asing di tahun 2022. Pada tahun 2021 suku rata-rata per tahun mencapai 7,41% dalam mata uang Rupiah dan 4,48% dalam mata uang asing.

Dari sisi kolektibilitas, pada tahun 2022 efek-efek terkelola dengan baik, dan hampir keseluruhan efek-efek yang dimiliki berada pada kolektibilitas kategori lancar yaitu sebesar Rp5,8 triliun dan Rp15 miliar yang berkategori macet. Sedangkan pada tahun 2021, investasi efek-efek yang masuk dalam kategori lancar sebesar Rp10,2 triliun dan Rp15 miliar yang berkategori macet, tidak ada efek- efek dengan kategori kurang lancar.

OBLIGASI PEMERINTAH

Sepanjang tahun 2022, meskipun strategi bisnis sudah mulai berfokus pada peningkatan kredit seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi, namun CIMB Niaga masih tetap memaksimalkan investasi surat berharganya pada instrument surat berharga yang aman seperti pada obligasi pemerintah. CIMB Niaga juga menjalankan berbagai inisiatif dalam pengelolaan dan pemanfaatan likuiditas Bank. Dengan upaya tersebut per posisi 2022 jumlah investasi CIMB Niaga pada obligasi pemerintah mencapai Rp59,2 triliun sedikit menurun sebesar 2,18%

atau Rp1,3 triliun dibandingkan tahun 2021 obligasi pemerintah yang mencapai Rp60,5 triliun. Penurunan tersebut terutama berasal dari obligasi pemerintah instrumen nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sebesar 19,56% atau Rp7,4 triliun diimbangi dengan kenaikan pada obligasi pemerintah biaya perolehan diamortisasi dan obligasi pemerintah nilai wajar melalui laba rugi masing-masing sebesar Rp3,2 triliun dan Rp2,9 triliun.

Dari jumlah obligasi pemerintah yang dimiliki CIMB Niaga, 51,42% atau sebesar Rp30,4 triliun merupakan obligasi pemerintah yang merupakan instrumen nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Jenis obligasi pemerintah yang lain yakni instrumen biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar melalui laba rugi masing-masing mencapai Rp20,3 triliun dan Rp8,4 triliun dengan kontribusi sebesar 34,33% dan 14,25% di tahun 2022.

2020 2021 2022

Nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

Biaya perolehan diamortisasi 7,9

17,8 30,0

5,5

37,8 8,4

20,3 30,4

Obligasi Pemerintah berdasarkan Jenis

(Rp triliun)

17,2

2020 2021 2022

> 1 - ≤ 3 bulan

≤ 1 bulan

> 5 tahun

> 1 - ≤ 5 tahun

> 3 - ≤ 12 bulan 19,2

1,0 1,4 0,1

0,5 0,2 1,8

3,8 3,4 2,7

31,2 11,1

44,5 15,5

39,1

Obligasi Pemerintah berdasarkan Jatuh Tempo

(Rp triliun)

Komposisi portofolio obligasi Pemerintah yang dimiliki CIMB Niaga dilihat dari periode jatuh tempo, masih didominasi oleh obligasi yang periode jatuh temponya lebih dari >1 - ≤ 5 tahun, yaitu mencapai 66,07% dari total portofolio. Sedangkan kontribusi obligasi pemerintah dengan tenor >1 - ≤3 bulan meningkat, yang sebelumnya di tahun 2021 memiliki kontribusi 0,28% menjadi 3,07%

di tahun 2022. Sedangkan obligasi dengan tenor lebih dari 5 tahun memiliki kontribusi sebesar 26,21%.

Di tahun 2022 suku bunga rata-rata per tahun untuk obligasi pemerintah adalah sebesar 7,13% dalam mata uang Rupiah dan 3,72% dalam mata uang asing.

Sementara, suku bunga rata-rata per tahun untuk obligasi pemerintah pada tahun 2021 adalah sebesar 7,18% dalam mata uang Rupiah dan 3,67% dalam mata uang asing.

Pada tanggal 31 Desember 2022, Obligasi Pemerintah

yang dijadikan jaminan untuk efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp6,4 triliun atau meningkat dibandingkan dengan Rp1,3 triliun pada tahun 2021.

EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

Pada tahun 2022, jumlah efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp510,3 miliar atau turun 67,90% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp1,6 triliun. Pada tanggal 31 Desember 2022, seluruh efek- efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai lancar dan tahapan 1, serta tidak terdapat saldo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak berelasi.

KREDIT YANG DIBERIKAN

Selama tahun 2022, CIMB Niaga mencatatkan kenaikan kredit yang diberikan Bank sebesar 8,26% menjadi Rp196,6 triliun, dibandingkan dengan posisi tahun 2021 mencapai Rp181,6 triliun. Kenaikan kredit yang diberikan tersebut terutama didorong oleh ruang gerak ekonomi yang mulai pulih sebagai akibat terkendalinya pandemi COVID-19. Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, dan jaminan lainnya. Kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tahun 2022 dan 2021 adalah sebesar Rp6,5 triliun dan Rp5,6 triliun.

Komitmen CIMB Niaga untuk meningkatkan portofolio kredit yang sehat terus dilakukan dengan menawarkan kredit dengan tingkat bunga yang kompetitif dan berbagai strategi pemasaran lainnya. Dalam melakukan pemberian kredit CIMB Niaga juga selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kualitas kredit.

KREDIT BERDASARKAN JENIS MATA UANG

Pada tahun 2022, kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah memiliki porsi dominan dalam portofolio kredit CIMB Niaga. CIMB Niaga menyalurkan kredit dalam mata uang Rupiah sebesar Rp171,9 triliun atau setara dengan 87,45% dari total kredit. Sementara itu, kredit dalam mata uang asing mencapai 12,55% dari total kredit atau setara dengan Rp24,7 triliun. Komposisi kredit CIMB Niaga di tahun 2021 mata uang Rupiah dan kredit dalam mata uang asing sebesar 89,57% dan 10,43%.

dalam jutaan Rupiah

Kredit berdasarkan Jenis Mata Uang 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Rupiah 171.933.980 162.670.944 153.705.264 5,69 5,83

Suku Bunga Rata-rata (%) 7,89 8,75 9,80 (9,78) (1,05)

Valas 24.677.034 18.942.476 21.049.329 30,27 (10,01)

Suku Bunga Rata-rata (%) 4,29 3,39 4,35 26,36 (0,96)

Total 196.611.014 181.613.420 174.754.593 8,26 3,92

KREDIT BERDASARKAN GEOGRAFIS

Distribusi penyaluran kredit CIMB Niaga berdasarkan wilayah penyebaran masih didominasi oleh Pulau Jawa dengan porsi penyaluran kredit sebesar 86,92% di tahun 2022 dan 88,61% di tahun 2021. Pada tahun 2022, wilayah Jakarta memiliki kontribusi terbesar dari total penyaluran kredit sebesar 71,61%. Diikuti oleh Sumatera dan Jawa Timur yang memiliki kontribusi masing-masing sebesar 6,64% dan 6,33%.

dalam jutaan Rupiah

Kredit berdasarkan Geografis 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Jakarta 140.799.448 134.227.223 123.125.578 4,90 9,02

Sumatera 13.062.339 11.590.203 13.069.898 12,70 (11,32)

Jawa Timur 12.439.098 8.993.574 12.143.391 38,31 (25,94)

Jawa Barat 9.423.219 8.699.111 8.219.429 8,32 5,84

Jawa Tengah 8.236.355 9.016.245 8.894.777 (8,65) 1,37

Indonesia Timur 6.731.731 4.631.506 6.217.318 45,35 (25,51)

Lainnya 5.918.824 4.455.558 3.084.202 32,84 44,46

Total 196.611.014 181.613.420 174.754.593 8,26 3,92

KREDIT BERDASARKAN JENIS PENGGUNAANNYA

Komposisi kredit yang disalurkan CIMB Niaga terdiversifikasi, sehingga tingkat risiko dapat dikelola dengan baik. Pada tahun 2022, kredit modal kerja memberikan kontribusi sebesar 41,21% dari total kredit CIMB Niaga, diikuti kredit konsumsi dengan kontribusi 34,95% dan kredit investasi dengan kontribusi 23,85%.

dalam jutaan Rupiah

Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Modal Kerja 81.012.354 82.533.679 79.914.496 (1,84) 3,28

Investasi 46.890.177 39.217.261 40.559.228 19,57 (3,31)

Konsumsi 68.708.483 59.862.480 54.280.869 14,78 10,28

Total 196.611.014 181.613.420 174.754.593 8,26 3,92

KREDIT BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI

Sektor perumahan; perindustrian; perdagangan, restoran, hotel, dan administrasi; konsumsi dan jasa usaha merupakan lima jenis sektor ekonomi yang memberikan total kontribusi di atas 85,19% terhadap kredit CIMB Niaga. Kelima sektor tersebut masih memiliki porsi terbesar dalam komposisi kredit CIMB Niaga berdasarkan sektor ekonomi di tahun 2022 dengan kontribusi masing-masing sektor tersebut sebesar 21,09%; 20,90%; 17,00%; 16,74%; dan 9,46%.

dalam jutaan Rupiah

Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Perumahan 38.308.224 36.091.662 33.030.388 6,14 9,27

Perindustrian 37.941.652 32.359.596 31.420.852 17,25 2,99

Perdagangan, restoran, hotel, dan administrasi 30.872.171 29.824.918 33.065.855 3,51 (9,80)

Konsumsi 30.400.259 22.907.903 21.041.904 32,71 8,87

Jasa usaha 17.186.361 15.853.506 17.005.518 8,41 (6,77)

Pertanian 11.185.251 12.950.314 13.862.317 (13,63) (6,58)

Lainnya 30.717.096 31.625.521 25.327.759 (2,87) 24,87

Total 196.611.014 181.613.420 174.754.593 8,26 3,92

KREDIT BERDASARKAN SEGMENTASI

Berdasarkan segmentasi usaha, Perbankan Korporasi yang mewakili 38,01% dari total kredit yang disalurkan oleh CIMB Niaga naik 9,02% menjadi Rp74,7 triliun di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp68,5 triliun. Perbankan Konsumer memberikan kontribusi terhadap total kredit CIMB Niaga sebesar 34,18% meningkat sebesar 11,77% menjadi Rp67,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp60,1 triliun. Diikuti oleh EBB (Emerging Business Banking) juga mengalami kenaikan sebesar 9,17% menjadi Rp23,1 triliun. Sedangkan Perbankan Komersial sedikit mengalami penurunan sebesar 0,62% menjadi Rp31,6 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp31,8 triliun.

Perbankan Korporasi Perbankan Komersial EBB Perbankan Konsumer

Kredit berdasarkan Segmentasi

(Rp triliun)

2020

63,6

35,9 20,2

55,1

2021

68,5

31,8 21,1

60,1

2022

74,7

31,6 23,1

67,2

KREDIT BERMASALAH

Jumlah kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) pada tahun 2022 menurun menjadi Rp5,5 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp6,2 triliun. Hal ini disebabkan oleh mulai pulihnya kondisi makroekonomi nasional dan proses penagihan yang lebih baik di tahun 2022. Rasio NPL gross CIMB Niaga menurun dari 3,5% di tahun 2021 menjadi 2,8%

di tahun 2022 seiring peningkatan kredit yang diberikan.

dalam jutaan Rupiah

NPL berdasarkan Kolektibilitas 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Kurang lancar 745.675 921.323 638.552 (19,06) 44,28

Diragukan 662.600 721.945 269.385 (8,22) 168,00

Macet 4.048.106 4.568.639 5.305.480 (11,39) (13,89)

Total 5.456.381 6.211.907 6.213.417 (12,16) (0,02)

Rasio NPL-gross Perbankan Komersial dan EBB mengalami kenaikan menjadi 7,7% dan 5,2% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 sebesar 7,2% dan 4,1%. Sedangkan NPL Perbankan Korporasi dan Konsumer mengalami penurunan dari 2,6% dan 2,1% di tahun 2021 menjadi 0,7% dan 2,0% di tahun 2022.

Perbankan Konsumer Perbankan Komersial Perbankan Korporasi

EBB

Rasio NPL gross (%) Per Segmen

2,1 0,7

2,8 1,8

4,1

5,2 4,0

5,7

7,2 7,7

2,6

2,0

2020 2021 2022

Dari sisi sektor ekonomi, sektor-sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam hal kredit bermasalah tahun 2022 adalah Perdagangan, restoran, hotel, dan administrasi (39,93%); perindustrian (22,00%); dan perumahan (15,57%).

dalam jutaan Rupiah Komposisi Kredit Bermasalah

Berdasarkan Sektor Ekonomi

2022 2021 2020

Rp juta % Rp juta % Rp juta %

Perdagangan, restoran, hotel, dan administrasi 2.171.675 39,93 2.493.569 40,14 2.646.567 42,59

Perindustrian 1.196.668 22,00 1.389.937 22,38 1.714.127 27,59

Perumahan 846.948 15,57 713.386 11,48 686.580 11,05

Konsumsi 493.717 9,08 542.624 8,74 299.855 4,83

Konstruksi 147.374 2,71 275.427 4,43 221.392 3,56

Jasa usaha 403.816 7,42 530.179 8,53 172.212 2,77

Pertanian 103.530 1,90 142.471 2,29 271.518 4,37

Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi 44.688 0,82 49.455 0,80 40.375 0,65

Jasa pelayanan sosial 5.936 0,11 59.013 0,95 160.791 2,59

Pertambangan 16.526 0,30 15.846 0,26 - -

Listrik, gas, dan air 7.869 0,14 - - - -

Total 5.438.747 100,00 6.211.907 100,00 6.213.417 100,00

KREDIT YANG MENGALAMI PENURUNAN NILAI (IMPAIRED LOANS)

Pada tahun 2022, kredit CIMB Niaga yang mengalami penurunan nilai (impaired loans) tercatat sebesar Rp13,9 triliun naik dibandingkan posisi tahun 2021 yang sebesar Rp12,1 triliun. Sejalan dengan kondisi tersebut, rasio kredit yang mengalami penurunan nilai naik menjadi 7,05% di tahun 2022 dari 6,67% di tahun 2021.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup potensi kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. Cadangan kerugian penurunan nilai kredit pada tahun 2022 dan 2021 sebesar masing-masing Rp13,2 triliun dan Rp13,1 triliun dengan rasio impaired LLC sebesar 95,22% pada tahun 2022 dan 108,84% di tahun 2021.

Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang dibukukan CIMB Niaga adalah sebagai berikut:

dalam jutaan Rupiah

Mutasi Cadangan kerugian penurunan nilai 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Saldo awal 13.135.634 11.924.960 6.060.021 10,15 96,78

(Pemulihan)/Pembentukan cadangan 3.219.508 4.259.531 5.634.287 (24,42) (24,40)

Penerimaan kembali kredit yang diberikan yang

telah dihapuskan selama tahun berjalan 47.244 123.289 642.218 (61,68) (80,80)

Penghapusan selama periode berjalan (2.314.953) (1.911.303) (4.138.691) 21,12 (53,82)

Penerapan PSAK 71 - (109.895) 4.644.134 (100,00) (102,37)

Lainnya* (893.050) (1.150.948) (917.009) (22,41) 25,51

Saldo akhir 13.194.383 13.135.634 11.924.960 0,45 10,15

* Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan penjualan kredit bermasalah

PEMENUHAN KETENTUAN BI DALAM HAL KREDIT

Pada tahun 2022, jumlah kredit UMKM adalah sebesar Rp21,4 triliun dibandingkan Rp20,6 triliun pada tahun 2021.

Rasio kredit UMKM terhadap jumlah kredit yang diberikan konsolidasian adalah 11,21%, turun dari 11,63% di tahun sebelumnya. Perhitungan rasio ini dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 23/13/PBI/2021 yang telah direvisi melalui PBI No. 24/3/PBI/2022 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.

OJK mengeluarkan ketentuan No.32/POJK.03/2018 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar bagi Bank Umum” yang berlaku efektif sejak 1 Juni 2019 yang telah diperbaharui dengan POJK No. 38/POJK.03/2019 yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2020. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam dan/atau kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak berelasi tidak melebihi 25% dari modal inti Bank. Pada tanggal 31 Desember 2022, 2021, dan 2020 tidak terdapat pelampauan dan pelanggaran atas BMPK baik kepada pihak berelasi dan pihak tidak berelasi.

ASSET QUALITY COMMITTEE

Penentuan penurunan nilai kredit yang diberikan dapat dilakukan secara individual (individual assessment) dan kolektif (collective assessment). Collective Assessment dilakukan dengan mengevaluasi penurunan nilai terhadap kelompok kredit berdasarkan estimasi arus kas kontraktual masa datang, tingkat kerugian historis dari kelompok kredit dan periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok kecil sampai bukti objektif dapat diidentifikasi.

Individual assesment dievaluasi berdasarkan estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali (revocable amount). Evaluasi atas Individual Assessment dilakukan setiap bulan dan diputuskan pada Asset Quality Committee.

Tugas dan tanggung jawab Asset Quality Committee adalah memeriksa kualitas aset CIMB Niaga sehingga tetap sejalan dengan risk appetite CIMB Niaga secara keseluruhan termasuk di dalamnya adalah memutuskan daftar nama-nama debitur yang diklasifikasikan sebagai Individual Assessment. Asset Quality Committee ini berjalan efektif untuk dapat meningkatkan kualitas aset dan menekan laju pertumbuhan aset bermasalah termasuk menentukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas debitur yang diklasifikasikan sebagai Individual Assessment berdasarkan kondisi keuangan dan kondisi terkini dari debitur tersebut.

Kredit tidak Signifikan

Bukti Objektif

Penurunan Nilai Kredit Individual

Assessment Kredit tidak Signifikan

Kredit Collective Assessment

Bukti Objektif Penurunan Nilai

Ya

Tidak Tidak

Persetujuan Ya Asset Quality Committee

Asset Quality Committee terdiri dari:

• Ketua: Chief Special Asset Officer, Direktur Manajemen Risiko (Alternate)

• Sekretaris: Credit Secretariat, DA & SOP and AQM Head, Accounting Standards Implementation Head (Alternate)

• Anggota: Direktur Business Banking, Direktur Strategy

& Finance, Direktur Syariah Banking, Direktur CCAL (Invitee), Head of Corporate Banking, Corporate Banking Asset Quality Head, Head of Commercial Banking, Head of LWO, Head of Non Retail Credit Risk Management, COMBA & EBB Credit Head, Head of Foreclosed Asset & Business Planing, Head of Finance (Alternate), Sharia Business Banking Head (Alternate), Compliance Head (Alternate Invitee).

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS ASET

CIMB Niaga menerapkan beberapa strategi preventif dan strategi “after the fact” guna meningkatkan kualitas aset.

Strategi preventif CIMB Niaga di antaranya adalah akan melakukan pembaharuan framework, pengembangan tools untuk mengintegrasikan pengukuran risiko kredit ke dalam proses bisnis CIMB Niaga melalui penggunaan rating dan scorecard dalam keputusan kredit, pengukuran risiko likuiditas, pengukuran risiko operasional dan perhitungan ATMR kredit berdasarkan pendekatan rating internal melalui pengembangan sistem dalam kerangka penerapan Basel II dan III serta terus memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan tim kredit analis.

Salah satu strategi “after the fact” adalah dengan penguatan di sisi collection melalui pembaharuan collection system, auction platform dan pemulihan kredit seperti penjualan atas AYDA dan melakukan kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja sebagai Tele-Recovery. CIMB Niaga juga masih akan terus berfokus pada proses penguatan risk culture.

ASET TETAP

Pada tahun 2022, CIMB Niaga membukukan aset tetap sebesar Rp9,1 triliun atau naik sebesar 5,41% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp8,7 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh tanah dan aset tidak berwujud yang naik masing-masing sebesar Rp541,4 miliar dan Rp154,1 miliar. Kenaikan tersebut diimbangi oleh menurunnya aset dalam penyelesaian sebesar Rp115,8 miliar diikuti perlengkapan, mesin dan perabot kantor turun sebesar Rp82,9 miliar.

Aset dalam pembangunan terdiri dari tanah, bangunan termasuk renovasi dan instalasi, perlengkapan, mesin, perabot kantor dan kendaraan bermotor. Konstruksi tersebut diperkirakan akan selesai di tahun 2023 sampai dengan tahun 2024 dengan persentase penyelesaian hingga saat ini adalah 70% - 80%.

Seluruh aset tetap CIMB Niaga digunakan untuk menunjang aktivitas operasi CIMB Niaga. Pada tahun 2022, aset tetap CIMB Niaga berupa bangunan dan kendaraan bermotor telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Lippo General Insurance Tbk dengan nilai pertanggungan sebesar Rp6,7 triliun dan USD5,6 juta.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. Tidak terdapat aset tetap yang digunakan CIMB Niaga dan Entitas Anak sebagai jaminan pinjaman.

dalam jutaan Rupiah

Aset Tetap 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021 Harga perolehan

Tanah 3.591.997 3.050.639 3.024.257 17,75 0,87

Bangunan, termasuk renovasi dan instalasi 2.964.266 2.961.988 2.668.186 0,08 11,01

Perlengkapan, mesin dan perabot kantor 2.736.142 2.804.138 2.860.280 (2,42) (1,96)

Kendaraan bermotor 70.423 70.264 79.638 0,23 (11,77)

Aset dalam pembangunan - aset berwujud 381.525 386.856 795.004 (1,38) (51,34)

Aset tidak berwujud 3.826.289 3.204.592 3.017.379 19,40 6,20

Aset dalam penyelesaian - aset tak berwujud 427.832 538.307 360.103 (20,52) 49,49

Akumulasi penyusutan

Bangunan, termasuk renovasi dan instalasi (989.573) (967.186) (712.488) 2,31 35,75

Perlengkapan, mesin dan perabot kantor (1.650.157) (1.635.296) (1.686.102) 0,91 (3,01)

Kendaraan bermotor (56.955) (48.593) (39.054) 17,21 24,43

Aset tidak berwujud (2.177.301) (1.709.677) (1.612.272) 27,35 6,04

Total 9.124.488 8.656.032 8.754.931 5,41 (1,13)

ASET LAIN-LAIN

Aset lain-lain terdiri dari beberapa akun selain akun-akun yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tahun 2022, aset lain-lain CIMB Niaga mencapai Rp16,6 triliun naik 15,99% atau Rp2,3 triliun dibandingkan posisi tahun 2021 sebesar Rp14,4 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh aset lain-lain sebesar 58,59% atau Rp2,3 triliun yang terutama berasal dari Piutang Salam sebesar Rp2,1 triliun.

dalam jutaan Rupiah

Aset Lain-lain 2022 2021 2020 Pertumbuhan (%)

2021-2022 2020-2021

Tagihan derivatif 969.308 909.081 1.359.286 6,63 (33,12)

Tagihan akseptasi 2.086.763 2.564.041 2.022.665 (18,61) 26,77

Penyertaan 3.659 3.659 3.659 - -

Aset yang diambil alih 234.552 223.684 294.080 4,86 (23,94)

Uang muka pajak 1.384.932 1.461.282 1.930.704 (5,22) (24,31)

Pendapatan yang masih harus diterima 2.923.768 2.946.425 2.501.602 (0,77) 17,78

Beban dibayar dimuka 1.119.629 1.138.706 1.024.632 (1,68) 11,13

Aset pajak tangguhan 1.685.800 1.173.614 738.427 43,64 58,93

Aset lain-lain 6.245.902 3.938.281 4.008.665 58,59 (1,76)

Total 16.654.313 14.358.773 13.883.720 15,99 3,42

Dalam dokumen INDONESIA BERDAYA (Halaman 188-198)

Dokumen terkait