• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Model Komunikasi Dialogis Yang Terdapat Dalam

BAB IV ANALISIS KISAH NABI IBRAHIM AS DALAM

B. Bagaimana Model Komunikasi Dialogis Yang Terdapat Dalam

1. Model Komunikasi Intraksional

Model ini terdapat dalam kisah Nabi Ibrahim As dalam Qs.

Al-Baqarah ayat 258;

103

.

Artinya:

mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan

matahari dari timur, maka terbitkanlah dia da

lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi

petunjuk kepada orang- 104

Ketika berbicara tentang model komunikasi, dalam ayat ini model komunikasi yang tepat dengan ayat ini adalah model komunikasi intraksional yang dicetuskan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954. Model komunikasi intraksional ini secara sederhana merupakan sebuah model komunikasi yang menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam

103 Qs Al-Baqarah [43]: 258.

104 Kementerian Agama RI, Al- . (Surabaya: Halim Al-

, hlm, 43.

60

bentuk komunikasi dua arah, dan model komunikasi ini juga lebih menekankan kepada aspek sosial105.

Kenapa peneliti mengatakan hal yang demikian, karena model ini diperkuat dengan sebuah teori yaitu Teori Median yang dikembangkan oleh Rogers pada tahun 1986. Teori ini berasumsi bahwa setiap individu-individu itu mengenal atau mengetahui diri mereka melalui intraksi dengan orang-orang lain yang berkomunikasi dengan mereka.

Jadi dalam Qs. Al-Baqarah ayat 258 ini juga memberikan penjelasan tentang teori median ini. Yang dimana dalam gambaran ayat, Raja Firaun yang notaben nya merupakan makhluk ciptaan tuhan yang lupa denga tuhannya yang maha kuasa, sehingga diutus Nabi Ibrahim As untuk mengingatkan Sang Raja supaya dia tahu diri siapa dirinya sebenarnya. Dia tidak akan mendapatkan sebuah kekuasaan kalau bukan dari Allah swt. Dalam ayat ini pula, gambaran tentang pengirim dan penerima pesan yang dimana dalam model komunikasi intraksional menekankan akan hal itu, sangat terlihat jelas dalam ayat ini. Ketika Nabi Ibrahim As mengingatkan siapa raja fi

Tuhanku ialah yang mengihdupkan dan penggalan ayat ini adalah bentuk peringatan kepada Firaun bahwasanya yang maha menghidupkan itu adalah tuhan yang disembah oleh Nabi Ibrahim as yaitu Allah swt. akan tetapi Saya dapat menghidupkan dan Penggalan ayat ini yang menggambarkan bahwasanya Raja Firaun ini lupa siapa dirinya dan dari mana dia mendapatkan semua kekuasaan, tahta yang dimilikinya sehingga dengan sombongnya dia mengatakan

. Sehingga pada lanjutan ayat ini, Nabi Ibrahim As dengan penuh ketegasan dalam mengingatkan Raja Firaun dengan mengajukan sebuah tantangan

105Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung; Pt Remaja Rosdakarya, 2005), Cet ke-23, hlm, 124.

61

Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat Di penggalan ayat ini, para kaum kafir Quraisy terdiam dan tidak mampu untuk mengatakan apapun karena tegasnya peringatan yang diucapkan oleh Nabi Ibrahiim As.

Mode komunikasi intraksional ini bukan hanya terdapat dalam Qs. Al-Baqarah saja, melainkan dalam Qs. Maryam ayat 42- 43;

.

106

Dari ayat diatas, yang peneliti garis bawahi adalah kenapa engkau

prlikau orang itu sendiri. Sehingga peneliti mengategorikan Qs.

Maryam ini ke model komunikasi intraksional yang didukung pula oleh teori yang dicetuskan oleh fritz heider yang disebut dengan Teori Atribusi. Teori Atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang prilaku orang yang juga tentunya membutuhkan penafsiran atau penjelasan maksud dari prilaku itu sendiri atau secrara tidak

106 Qs. Maryam [308]: 42-47.

62

langsung keingini tahuan manusia kenapa bisa melakukan sesuatu itu.107

sebuah ungkapan bertanya untuk mengklaarifikasi maksud dan tujuan dari prilaku itu sendiri.

2. Model Komunikasi Pasrtisipasi

Model ini dicetuskan oleh Kincaid yang mencoba berpijak pada konsep sibernetik dengan melihat komunikasi sebagai proses yang memiliki kecendrungan bergerak kearah satu titik temu.

Dengan kata lain komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih saling menukar informasi untuk mencapai kebersamaan pengertian satu sama lainnya dalam situasi dimana mereka berkomunikasi. Komunikasi sebagai suatu proses yang memusat menuju kearah pengertian bersama, menurut Kincaid dapat dicapai meski kebersamaan pengertian pada suatu objek atau pesan tidak pernah sempurna secara penuh. Hal ini disebabkan karena tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalaman yang sama betul. Antara mereka dapat mencapai pengertian melalui pendekatan yang lebih erat, yakni dengan toleransi pada tingkat yang lebih tinggi. 108

Model ini terdapat dalam Qs. Surah Ash-Shaffat ayat 102, yang berbunyi sebagai berikut:

109 Artinya:

dalam mimpi bahwasanya aku menyembelih engkau.

107 Muhammad Budayanta, Teori-Teori Mengenai Komunikasi Antar-Pribadi, (Jakarta: PT Prenadamedia Group, 2015), hlm, 43.

108 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta; Pt Raja Grafindo Persada, 2012), Cet ke 13, hlm, 51.

109 Qs. Ash-Shaffat [449]: 102.

63

ayahku, perbuatlah apa yang diperintahkan kepada engkau. Akan engkau dapati aku dalam insyallah

110.

Model ini diperkuat dengan teori analisis percakapan yang dicetuskan oleh jenny mandelbaum teori ini berpusat kepada intraksi yang dilakukan oleh manusia.

Dalam model diatas hubungannya dengan ayat ini adalah untuk mencapai kebersamaan pengertian yang dua teori yaitu teori analisis percakapan dan teori hubungan dan dengan ungkapan yang halus sang sesungguhnya aku melihat dalam mimpi dan sang anak menjawab Ya ayahku, perbuatlah apa yang diperintahkan kepada engkau Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail merupakan contoh penerapan model komunikasi yang menggunakan dua teori besar dalam ilmu komunikasi. Yang dimana dengan tujuan untuk mendapatkan atau mencapai satu maksud dan kebersamaan pengertian yang sama.

Dalam ayat ini satu maksud dan tujuan bersama yang ingin dicapai itu adalah ketaqwaan kepada Allah Swt.

110 Kementerian Agama RI, Al- . (Surabaya: Halim Al-

, hlm, 409.

64 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pemaparan hasil penulis tentang penafsiran Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-azhar terhadap kisah Nabi Ibrahim As maka penulis dapat menyimpulkan:

1. Komunikasi dialogis yang terjadi dalam kisah ini adalah komunikasi yang memadukan antara teori komunikasi yang sifatnya umum dengan komunikasi dalam konteks Islam.

Komunikasi ini juga terjadi secara langsung bertatap muka antara komunikasi yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim As dengan Raja Namrud, Nabi Ibrahim As dengan Ayahnya, Nabi Ibrahim As dengan putranya yaitu Nabi Ismail As. Semua komunikasi yang terjadi dalam kisah ini terjadi dalam bentuk komunikasi langsung (tatap muka). Komunikasi langsung secara sederhana itu adalah komunikasi yang terjadi secara tatap muka tanpa ada perantara

65

baik media maupun oleh orang, inilah yang menyebabkan komunikasi yang terjadi pada kisah Nabi Ibrahim ini sering terjadi yang namanya Fedback atau umpan balik.

2. Mengenai tentang model komunikasi yang terdapat dalam kisah Nabi Ibrahim As, ada beberapa model komunikasi yang terdapat dalam kisah Nabi Ibrahim. Untuk kisah Nabi Ibrahim As dengan Raja Namrud dan dengan ayahya, model komunikasi yang terdapat dan digunakan dalam kisah ini adalah model komunuikasi intraksional. Yang dimana model ini mengedepankan tentang intraksi dengan sesama. Dan untuk kisah Nabi Ibrahiim As dengan putranya Nabi Ismail As menggunakan model komunikasi partisipasi, yang dimana untuk menyatukan tujuan dan maksud dari sumber pesan itu sendiri.

B. Saran

Berbicara tentang saran, penulis tidak pantas dalam memberikan saran. Dari hasil karya ilmiah ini, penulis dapat memberikan sebuah masukan untuk kita semua:

Berusahalah untuk memahami tafsir dan ilmu Al- dari berbagai sudut pandang kemudian aktualisasikan hasil temuan dan pembelajaran kehidupan guna diambil manfaat dan memproleh pahala yang tiada tara.

Dalam ranah Komunikasi, kisah para Nabi dapat dijadikan sebuah acuan untuk sebuah riset ilmiah. Karena dalam al-Qur an kisah-kisah orang terdahulu banyak sekali memberikan kepada kita tentang cara berkomunikasi.

Menurut penulis, kisah Nabi Ibrahim as baik dengan Raja Namrud, Ayahnya maupun dengan putranya Nabi Ismail As, sangat menarik untuk diangkat kepermukaan sehingga masyarakat luas bisa memahami, menumbuhkan dan dapat membentuk pribadi yang sangat solid sekali. Bahkan bagi Mahasiswa Komunikasi, dalam kisah para nabi terdapat banyak sekali ilmu yang dapat kita ambil dan cerna, sehingga dari kisah para nabi kita mengetahui tentang dan bahwasanya komunikasi itu ada dari sebelum manusia dilahirkan ke dunia ini.

Tentunya karya ilmiah yang dibuat oleh penulis ini masih jauh dari kata sempurna, yang dimana dikarenakan adanya berbagai keterbtasan yang dimiliki oleh penulis. Sehingga penulis

66

membutuhkan kritik, koreksi dan saran yang membangun jiwa penulis untuk dijadikan sebuah media pengembangan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Buku/Jurnal

Abd Haris, Kajian Kisah-Kisah Dalam Al-

Dalam Memahami Al- . Vol.5, Nomor 1, Februari 2018, hlm. 60.

Abdul Pirol, Komunikasi dan Dakwah Islam. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.

Komparasi Konsep Pendidikan Anak Dalam Islam Menurut Buya Hamka Dan Abdullah Nashin ol. 6, Nomor 02, Juni 2021, hlm. 5.

, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

67

Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa barat: CV jejak, 2018.

Allo Lili Weri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta; Prenada Media Group, 2011, cet ke-1.

Allo Lili Weri, Komunikasi Serva Ada Serba Makna.., hlm, 406.

Komunikasi Antar- , Jakarta: Kencana PT Pajar Interpratama Mandiri, 2017.

Alo Liliweri, Komunikas Antar-personal, Jakarta; Pt Fajar Interpratama Mandiri, 2017, cet. ke-2.

-Tafsir, Al-Tahlili, Al-Ijmali, Al-Muqaran, Dan Al- Palapa, Vol. 10, Nomor 1, Mei 2022, hlm. 6.

Avif Alviyah, ,

Vol. 15, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 26.

Burhan Bangin,

Teknologi , Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2009.

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Islam Sudi Komparatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili Dan Buya Hamka.

Ilmu Ushuluddin, Vol. 2, Nomor. 2. April 2022, hlm, 11.

Fabian Fadhly Jambak, .

Theologia, Vol. 28, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 259.

Model Komunikasi Nabi Sulaiman Dengan Binatang-Binatang; Dalam Perspketif Tafsir Al-Misbah, Skripsi, Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta, 2020.

Gusti Yasser Arafat, Membongkar Isi Pesan Dan Media Dengan Content Analysis. Vol. 17, Nomor 33, Juni 2018, hlm.34.

68

H. Muhammad Amin Suma, . Jakarta: Pt Raja grafindo Persada, 2014. hlm, 309.

, Jakarta Selatan: PT Mizan Publika, 2016.

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta; Pt Raja Grafindo Persada, 2012, cet. ke-13.

Hamka, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983, Juz 1.

Hardani dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Cv Pustaka Ilmu Group, 2020.

Harjana Hefni, Komunikasi Islam, Jakarta; Pt Prana Media Group 2016, cet. ke-1.

-Azhar Karangan El Umdah, Vol. 1, Nomor 2, Januari-Juni 2018, hlm. 7.

Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Ummul Qura, 2013.

Isra Wahyuni, Metode Komunikasi Dalam Al- . Skrisi, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniiriy Darussalam Banda Aceh, Banda Aceh, 2018.

Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung; Pt Remaja Rosdakarya, 2005, cet. ke-23.

M. yunus, , Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2014.

Perbandingan Syariati, Vol.

VIII, Nomor 01, Mei 2022, hlm. 8.

Milya sari & Asmendri, Peneletian Kepustakaan library research Dalam Peneletian Pendidikan IPA. Jurnal ilmiah, Vol. 6, Nomor. 1, 2020. hlm, 4.

69

Dan Tafsir Miyah, Vol. 14, Nomor 01 Januari 2018, hlm. 13.

Misra N Dalam

Kitab An-nahl, Vol. 9, Nomor 1, Juni 2022, hlm. 4.

Muhammad Budayanta, Teori-Teori Mengenai Komunikasi Antar Pribadi, Jakarta: PT Prenada media Group, 2015.

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antar Pribadi, Jakarta:

Pranamedia Group, 2015, cet. ke-4.

Muhammad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Pranamedia Grup, 2009.

Tafsir Al , Vol. 1, Nomor 1, 2019, hlm. 8.

Nofrion, Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pranamedia Group, 2016.

Nuning Indah Pratiwi, Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial. Vol 1, No. 2, 2017. hlm, 11.

Nuning Indah Pratiwi, Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial. Vol 1, Nomor.

2, 2017. Hlm, 11.

Nuruduin, Sistem Komunikasi Indonesia. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2020, cet. ke-9.

, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Remaja Rosdakarya, 2004.

70

Oom mukarromah, , Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

, Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2010.

Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Sebagai Sejarawan: Kajian Metodologi Sejarah Fuaduna, Vol. 04, Nomor. 01, Januari-Juni 2020, hlm. 43.

Al- kauniyah, Vol.

3, Nomor 1, Juni 2022, hlm. 6.

Saeful Muhtadi, , Bandung: CV Pustaka Setia, 2013..

Hamka Ar Ribhu, Vol. 3, Nomor. 1, April 2022, hlm, 4.

Tafsir Al Azhar.

Akhlak Lilbanin juz 2.

Umar Sidiq & Miftahul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Dibidang Pendidikan, Ponorogo: Nata Karya, 2019.

Tasawuf Al-Turas, Vol. XXI, Nomor. 1, Januari 2015, hlm. 4.

Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Wely Dozan dan Muhammad Turmudzi, Metodologi Ilmu Tafsir Al- Teori, Aplikasi, dan Model Penafsiran. Yogyakarta:

Bintang Pustaka Madani, 2020.

71

Yasir, Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020, cet. ke-1.

Yetty Oktarina, Komunikasi dalam Persepektif Teori dan Praktik, Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2017, cet. ke-1.

Yusuf Zainal Abiding, Komunikasi Pemerintahan, Bandung; Cv Pustaka Setia 2016.

Website

dalam http://www.296.web.id/artikel/elrosyadi296, diakses tanggal 14 September 2022, Pukul 09.00.

https://kumparan.com, diakses tanggal 14 September 2022, pukul 09.40.

Wawancara

Syamsul Hidir, (Pengurus Pondok Pesantren Al Azhar Lombok Timur), Wawancara, 20 Desember 2022.

72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Dokumen terkait