BAB II TAFSIR AL-AZHAR
A. Biografi Buya Hamka
1. Riwayat Hidup Buya Hamka
Ketika kaum muda minang sedang gencar-gencarnya melakukan sebuah gerakan pembaharuan di daerah minangkabau, pembaharuan yaitu Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang dikenal dengan istilah nama Hamka yang dilahirkan di tanah sirah desa sungai batang di tepi danau meninjau (Sumatra barat) tepatnya pada tanggal 16 februari 1908 M.37
Hamka adalah seorang putra sulung dari 7 bersaudara, dari sejak kecil sosok hamka merupakan sosok anak yang taat dalam melaksanakan syariat agama islam. Hamka merupakan anak dari Karim Amrullah.38 Secara tidak langsung nama yang disematkan oleh sang ayah kepada Buya Hamka melambangkan sebuah amanat yang dititipkan lewat nama, kelak Hamka akan melanjutkan perjuangan sang ayahnya.
Dikalangan intelektual muslim siapa yang tidak mengenal Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang orang lebih kenal dengan sebutan Hamka. Hamka merupakan putra dari Dr. Syaikh Abdulkarim Amrullah. Ayahnya merupakan seorang tokoh
Kaum Muda
minangkabau. Gerakan ini dimulai pada tahun 1906, dalam penjelasan lain pula ada yang mengatakan kalau gerakan ini terjadi pada tahun 1908 setelah kembali dari makkah. Syaikh dengan sebutan Haji Rasul diwaktu mudanya itu, dia mempelopori
37 Avif Alviyah, ,
Vol. 15, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 26.
38 Fabian Fadhly Jambak, .
Theologia, Vol. 28, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 259.
21
gerakan menentang sebuah ajaran pada masa itu, dan ajaran itu adalah ajaran Rabithah.39
Tumbuh dan hidup dalam lingkungan intelektual menjadikan hamka sebagai pribadi yang sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan. Dari kecintaanya inilah, mengantarkan Hamka untuk menulis beberapa buku. Kontribusinya yang sangat besar tapi diberbagai negara asia tenggara, menjadikan Hamka terkenal dimasyarakat Indonesia sebagai seorang pendakwah, jarang sekali yang tahu kalau sosok Hamka itu adalah seorang penulis, cendikiawan muslim.40
memiliki karismatik, penulis handal, penulis yang amat produktif , seorang sastrawan. Selain itu dia juga seorang pejuang patriot, seorang ahli tafsir, ahli syair, pengarang pujangga, peminat sejarah, dan pemikir serta praktisi dalam dunia pendidikan islam yang ada di Indonesia. Hamka juga merupakan pelopor Muhammadiyah di padang panjang, yang dimana Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat yang mengutamakan dan mengedepankan penyebaran pemikiran-pemikiran baru secara tenang dan damai.41
Sebagai s
kharismatik yang tinggi, Hamka mendapatkan pendidikan yang sangat kental sekali dengan agama islam. Karena tinggal dalam lingkup intelektual yang tinggi. Hamka mengawali proses belajarnya dengan mempelajari al-Qur an ketika mereka sekeluarga hijrah dari minangkabau ke padang panjang pada tahun 1914. Diumur 8-15 tahun, pendidikan hamka kecil masih berlandas disekitaran keluarga, lebih-lebih kepada sang ayah. Bagaimana tidak ayahnya merupakan ulama ditanah padang panjang yang
39H. Rusydi Hamka, . (Jakarta Selatan:
PT Mizan Publika, 2016), hlm. 2.
40Rahmi Nur Fitri, Hamka Sebagai Sejarawan: Kajian Metodologi Sejarah . Fuaduna, Vol. 04, Nomor. 01, Januari-Juni 2020, hlm. 43.
41 Ahmad Abdur Rakhim & M. Yunus Abu Bakar
. Vol. 6, Nomor 02, Juni 2021, hlm. 5.
22
mempunyai pengaruh tinggi dimasyarakat, tentu sangat jelas kalau Hamka dididik dengan sangat kental dengan ilmu agama. Dari didikan dan tahapan inilah yang menjadikan sebab utama Hamka melakukan praktik ibadah dan mempopulerkan pemikirannya.42
Karena pemikirannya itu, dan Hamka merupakan sosok sebab itu Hamka dimasukkan ke penjara oleh rezim soekarno karena dianggap sebagai pengganggu dan mengkhawatirkan adanya oposisi.43
Secara formal hamka hanya mengenyam SD itupun dia tidak sampai tamat. Hamka banyak menghabiskan waktu belajarnya dirumah bersama dengan sang ayah. Hamka merupaka seorang aktivis di organisasi muhammadiyah, selain itu hamka juga pernah berkiprah di MUI dan dia menjadi ketua umum yang pertama ketika MUI dibentuk pada tahun 27 Juli 1975, sehingga beliau mengundurkan diri pada tanggal 18 mei 1998 karena ada pertentangan antara hati nuraninya dan aqidah islam dengan kehendak pemerintah, sehingga untuk mempertahankan hati nuraninya itu dia lebih baik memundurkan diri dari jabatan ketua umum MUI.44
Diakhir tahun 1924, Hamka yang berusia 16 tahun diberangkatkan ke Yogyakarta. Disampainya di daerah istimewa Yogyakarta, dia bertemu dan berkenalan dengan para penggerak islam pada waktu itu adalah H.O.S. Tjokroaminoto, ki bagus hadi kusuma, R.M soerjapranoto, dan H. fakhrudin. Pemikiran hamka sangat terpengaruhi oleh tokoh-tokoh tersebut, Hamka bukan hanya bertemu dan berkenalan saja akan tetapi hamka juga belajar tentang pergerakan islam modern. Dari tokoh-tokoh ini, hamka mengenal dan mempelajari perbandingan antara politik islam,
42 f
Al-Turas, Vol. XXI, Nomor. 1, Januari 2015, hlm. 4.
43 Ibid., hlm, 10.
44 Penciptaan Perempuan Pertama Dalam Islam (Sudi Komparatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili Dan Buya Hamka). Ilmu Ushuluddin, Vol. 2, Nomor. 2. April 2022, hlm, 11.
23
yakni syarikat islam hindia timur dan gerakan sosial muhammadiyah.45
2. Karya-karya Buya Hamka
Sebagai salah satu pakar tafsir yang ada di Indonesia, buya hamka sangat berperan penting dalam proses pendidikan yang ada di Indonesia. Hamka memilik peran dan kontribusi yang besar dalam hal memperkay khazanah keilmuan islam yang ada di Indonesia. Bukan hanya ahli tafsir hamka adalah seorang yang pemikirannya maju, tidak hanya dilakukan lewat mimbar ceramah agama saja hal ini dibuktikan dengan dengan beberapa karya-karya yang sudah dimuat dalam berbagai buku karangannya, antara lain;46
Dalam bidang sastrawan hamka memiliki karya sebagai berikut:
a. , buku ini menceritakan
tentang seorang pemuda yang dimana pemuda ini merupakan sosok yang taat dalam hal beribadah.
b. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1938), buku ini memberikan gambaran kepada kita tentang bergaul dan berkawan dengan orang makasar, bugis, mandar dan toraja.
c. Merantau Ke Dellhi (1939), dalam novel ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang mengembara untuk mendapatkan ilmu. Saking pentingnya ilmu pengetahuan ini, pemuda itu sampai mengembara ke negeri orang hanya untuk mencari ilmu.
d. Di Lembah Kehidupan, dalam buku ini memberikan kisah- kisah pendek yang tentunya menginspirasi pembaca.
Selanjutnya dalam bidang kegamaan islam, yang merupakan ciri khas sang Hamka yang meliputi;
45
https://kumparan.com, diakses tanggal 14 September 2022, pukul 09.40.
46 ya Hamka (Dalam Kitab
An-nahl, Vol. 9, Nomor 1, Juni 2022, hlm. 4.
24
a. Pedoman Mubalig Islam (1937), buku ini memberikan sebuah pemahaman bagaimana menjadi seorang mubalig yang baik dalam hal menyampaikan sesuatu.
b. Agama dan perempuan (1939), merupakan buku yang membela kaum ibu dari segi agama.
c. Kedudukan Perempuan Dalam Islam (1973).
d. Tafsir Al azhar (1962), ini merupakan karya monumental yang pernah ditulis oleh Hamka untuk dijadikan penambah wawasan untuk Indonesia.
e. Studi Islam (1982), dipembahasan sebelumnya pernah disinggung tentang hamka yang belajar tentang politik islam, karya ini merupakan buku yang secara spesifik dan khusus membahas tentang politik dan kenegaraan islam.
f. Sejarah Ummat Islam Jilid 1-IV (1951), buku ini mennjelaskan secara rinci tentang sejarah ummat islam.
g. Tasawuf Modern. Buku ini pertama kali terbit di medan pada tahun 1939-1987. Karya hamka yang satu ini telah mengalami 16 kali dicetak ulang.
h. Falsafah Hidup (1940), buku ini membicarakan tentang apa arti kehidupan dan islam sebagai pembentuk hidup. Bukan hanya itu saja, buku ini juga merupakan sebuah apresiasi tanda terimakasih kepada sang guru yaitu A.R. sutan Mansur sebagai tanda hormatnya kepada gurunya, karena telah banyak membantu bahkan memberi tuntunan kepada Hamka.
i. Ayahku (1950), buku ini membicarakan tentang siapa, riwayat hidup dari ayahnya sendiri yaitu Haji abdul karim amrullah dan membicarakan tentang perjuangan kaum agama di sumatera.
j. Filsafat Ketuhanan, dalam buku ini dipaparkan tentang konsep kholiq (Allah) dan Makhluk (yang diciptakan).
k. Kenang-Kenangan Hidup Jilid 1-IV (1951), pada dasarnya buku ini membahas tentang autobiografinya hamka.
Terkait dengan kitab Tafsir Al-Azhar ini, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengurus pondok Al- Azhar pringgabaya Lombok Timur, Ustz Syamsul Hidir, QH, SH;
sosok tokoh yang keilmuan dan pemikiran yang modern. Kitab
25
Tafsir Al-Azhar ini merupakan karangan monumental dari sekian karangan yang sudah dibuat oleh Buya Hamka sendiri. Kitab tafsir al-Azhar ini adalah kitab yang terpopuler di Bumi Nusantara ini.
Oleh karena itu penting sekali untuk dibahas dan dikaji oleh para Mahasiswa meliputi semua jurusan yang berada dikampus. 47