• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR 17

Dalam dokumen BAHAN AJAR 5 bahasa indonesia (Halaman 42-47)

MENDENGAR SASTRA

Kompetensi Dasar

Mendengarkan, menanggapi, dan merefleksikan pembacaan puisi

Indikator

- Mendengarkan, menanggapi, dan merefleksikan pembacaan puisi

- Mampu menangkap isi puisi seperti gambaran, penginderaan, perasaan, dan pendapat - Mampu merefleksikan puisi

Materi Pembelajaran Teks puisi

Suatu kegemaran bisa mendorong seseorang untuk menciptakan sebuah puisi. Berikut disajikan sebuah puisi tentang layang-layang. Puisi ini dapat dibacakan guru atau seorang murid.

Cobalah simak dan renungkan, apakah sebenarnya yang ingin diungkap penyair melalui puisi tersebut.

LAYANG-LAYANG MILIKKU Layang-layang milikku kumanjakan kau Membumbung dilangit biru

Di alam raya bersama burung-burung yang bebas Adakah negeri-negeri bebas yang angkuh?

Satu pesan yang kusampaikan dari bumi ini

Janganlah meninggalkan daku, kemudian kau pergi Sebab jarak antara kita akan semakin jauh

Di Kota ini aku sendiri dengan pijar nasib Layang-layang milikku, kumanjakan kau Membumbung di langit biru

Sampaikan salam;hidup teguh disini Nyanyian bumi dalam wujud puisi Kumpulan puisi “catatan suasana”

Slamet Sukirnato, halaman 11 MANUSIA KEPINGIN

KALAU BISA

Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang Dan punya rumah toko

Manusia kepingin

Televisi, kulkas dan honda bebek

Setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha Dan punya supermarket

Manusia kepingin

Laser disk, baby benzdan kebun anggrek Setelah lepas dari sekedar konglomerat Dan punya kondominium

Manusia kepengin

Kapal pesiar, hotel terapung dan lapangan golf

Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang Setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha Setelah lepas dari sekedar jadi konglomerat Manusia kepingin

Tak mati-mati Kalau bisa …

Karya Jose Rizal Manua

Sumber: Kompas, 5 Agustus 2003

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

Dengan kata yang tak sempat diucapkan Kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Karya Sapardi Djoko Damono Sumber: Kompas, 6 Agustus 2003

Mendengarkan pembaca puisi tentu akan memberikan pengalaman batin tersendiri gai kita. Ada sesuatu yang menyentuh batin dan kita larut terbawa suasana yang dibangun oleh puisi tersebut. Apa lagi jika si pembaca mampu membacakan puisinya dengan penuh penghayatan. Puisi sekedar menyentuh jiwa, tetapi kita juga mampu merefleksikan isinya.

Nah, marilah sekarang kita dengarkan pembacaan puisi berikut! Ada beberapa petunjuk yang dapat kalian gunakan untuk memahami puisi.

1. Perhatikan judulnya

2. Lihat kata-kata yang dominan 3. Selami makna konotatifnya

4. Dalam mencari makna yang terungkap di dalam larik puisi, maka yang lebih besar adalah makna yang sesuai dengan struktur bahasa

5. Parafrasekan puisi tersebut

6. Cari tahu yang dimaksud kata ganti dalam puisi tersebut 7. Temukan pertalian makna antar bait

8. Cari makna yang tersembunyi 9. Perhatikan corak sajak

10. Kembalikan tafsiran kepada teks

Sumber: Sepuluh Petunjuk dalam Memahami dan membaca puisi

1. Mencatat hasil rekaman

Sebelum rekaman di putar, persiapan dulu alat tulis kalian! Catatlah hal-hal yang menurut kalian menarik dan nanti dapat dibicarakan setelah rekaman usai diperdengarkan!

Lagu “Titip Rindu Buat Ayah”

Ebiet G. Ade

Di matamu masih tersimpan, selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat, di keningmu Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras Namun kau tetap tabah, meski nafasmu kadang Tersengah

Memikul beban yang semakin sarat, kau tetap bertahan Engkau telah mengerti hitam, dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran, perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari Kini kurus dan terbungkuk,

Namun semangat tak pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia

Reff:

Ayah dalam hening sepi ku rindu Untuk menuai padi milik kita

Tapi kerinduan hanya tinggal kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban 2. Mendiskusikan Isi puisi

Bentuklah kelas kalian dalam empat kelompok, kemudian diskusikanlah hal-hal berikut!

a. Bagaimanakah perasaanmu setelah mendengarkan lagu tersbut?

b. Adakah perbedaan jika puisi dinyanyikan dengan dibacakan?

c. Lebih menyentuh manakah antara puisi yang dibaca dan dinyanyikan?

d. Apakah yang ingin disampaikan melalui puisi itu?

3. Tugas Rumah

Cobalah kalian menampilkan puisi dengan dinyanyikan. Kalian dapat memilih puisi yang kalian sukai. Samapaikan hasil latihan kalian pada pertemuan berikutnya. Akan lebih menarik bila diiringi musik. Mungkin ada diantara kalian bisa main gitar, maka pada saat penampilan nanti bisa diiringi dengan gitar atau musik seadanya. Selamat mencoba!

ADIKKU

Aku mengenal dia sejak kecil Aku sangat menyayanginya

Walaupun dia bicara yang diucapkannya Dia selalu cerah penuh tawa dan canda

Walaupun dia sering menagis

Tapi selalu tampak ceria dan tertawa Tapi kini musnahlah segalanya Dia terlalu cepat pergi

Dari alam kehidupan ini

Dia terlalu cepat mendahuluiku Adikku ….

Kurelakan melepas kepergianmu Walaupun berat rasanya di hatiku ini Adikku…engkau tetaplah adikku tersayang

Etri Adrian M.P.F (Kelas II SLTP 13 Padang, Comp.

PT AP 2 No. 24 Jalan Prof. Dr. Hamka-Padang 25171)

1. Mencermati Puisi

Cermati beberapa puisi berikut dan berilah komentar secara acak.

INDONESIA RAYA Nusantaraku

Subur, Indah, Hijau, permai Kaya, aman, ramah Beragam suku, agama Bahasa serta adat ada Padamu

Kini kau … Rusuh, kacau, Miskin, kotor Dan perpecahan Menimpamu

Mari kawan kita bersatu Untuk membangun Kembali

Indonesia Raya

Panggih Tri (SLTP 2 Taman, Jalan Sawonggaling 4, Jemundo Taman, Sidoarjo)

PESAWATKU Pesawatku

Pesawat mainan Melayang-layang Menawan dipandang Aku selalu rajin belajar Agar jadi orang pintar Kelak bikin pesawat terbang Untuk bangsaku tersayang

Septina Priyanti (Kelas I A SLTP 1 Pilang Mas Gaeden, Jalan Pilang Mas Tengah V Blok C 21 No.11 A Cirebon 45153)

Dalam dokumen BAHAN AJAR 5 bahasa indonesia (Halaman 42-47)

Dokumen terkait