• Tidak ada hasil yang ditemukan

BASEMENT

Dalam dokumen TUGAS METODE MEMBANGUN 2 UAS PRINT (Halaman 33-50)

BASEMENT Pemasangan sheet pile

Pemasangan sheet pile dimulai dari belakang menggunakan 2 excavator. Pemasangan

dibagi dua bagian yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Setelah selesai kemudian alat escavator

bisa langsung keluar melalui pintu keluar sebelah kiri tapak dan ban di bersihkan agar

tidak membuat jalan menjadi kotor.

BASEMENT Pengerjaan capping beam

pada bagian atas sheet pile diberi capping beam, untuk mengikat sheet pile tersebut

agar lebih kaku dan solid. Tahap awal yaitu pemasangan bekisting

capping beam. setelah bekisting capping beam

selesai dipasang kemudian di buat rangka

capping beam. Lalu di cor menggunakan truk

molen.

BASEMENT Pekerjaan penggalian

Setelah memasang sheet pile kemudian melakukan pekerjaan penggalian. Penggalian di lakukan menggunakan 3 excavator yang akan di bagi menjadi 3 zona. Yaitu 1 untuk zona bagian depan dan 2 bagian belakang. Kemudian di setiap zona disediakan truk pengangkut untuk mengangkut tanah galian.

1

2 3

BASEMENT

Tidak semua galian dilakukan sesuai dengan elevasi kedalaman basement pada bangunan. Ada beberapa area digunakan membuat ram untuk askes alat berat yang akan membuat pondasi nantinya.

Pengerjaan Penggalian

BASEMENT

Untuk struktur lakukan dengan

pondasi di menggunakan ini dikarenakan bore pile. Hal

lokasi tapak dekat dan apartemen

mengganggu

dengan takut penghuni apartemen tersebut.

Pekerjaan Bore pile

Bore pile di pasang di setiap core bangunan yang menerus sampai lantai 17.

Proses

Pengeboran di lakukan dengan

mesin bor tanah. Pengerjaan

dimulai dari depan ke belakang,

ketika alat sudah selesai

digunakan dapat keluar langsung

dan tidak memenuhi lahan

sekitar.

Pekerjaan Bore pile

BASEMENT

Setelah selesai melakukan pengeboran dapat langsung di letakkan rangka bore pile. Jadi pekerjaan pemasangan rangka bore pile tidak perlu menunggu pengeboran semua selesai.

Setelah semua pemasangan rangka bore

pile selesai kemudian melakukan

pengecoran

Pekerjaan Pondasi tapak

BASEMENT

pengecoran selanjurnya Setelah

langka

membuat pondasi tapak

selesai yaitu pada titik kolom yang menampung beban basement dan juga struktur utama

Proses

Menyambungkan rangka bore pile ke dalam rangka pondasi tapak

Setelah semua tersambung dan

siap kemudian melakukan

pemasangan bekisting rangka

kemudian di cor.

BASEMENT Pekerjaan sloof selesai melakukan

Setelah pengerjaan kemudian

pondasi dilanjutkan

tapak, dengan pekerjaan sloof.

Tahap awal yaitu melakukan perakitan pembesian sloof. Hal ini dapat dilakukan berbarengan ketika pengerjaan pondasi.

Perakitan besi

Kemudian melakukan pemasangan

skesting sloof setelah selesai

memasang lanjut melakukan

pengecoran.

BASEMENT Pekerjaan plat lantai Pembuatan plat lantai menggunakan metode half slab

Metode half slab yakni membangun separuh struktur di lapangan dan setengahnya lagi dibuat di pabrik

memakai sistem precast. Setelah itu bagian-bagian tersebut dikirimkan ke lokasi proyek untuk dipasang

sesegera mungkin. Kelebihan dari metode ini ialah estimasi waktu pengerjaan menjadi berkurang.

BASEMENT Pengerjaan wall beam Melakukan pekerjaan wall beam

yaitu memasang rangka pada dinding basement

Setelah selesai memasang wall kemudian

beam pada setiap basement

melakukan

pengecoran pada wall beam

BASEMENT Pekerjaan Kolom

Pekerjaan Persiapan

1. Penentuan titik as kolom Penentuan titik as kolom menggunakan alat theodolite dan waterpass dengan acuan titik BM (benchmark). Posisi as kolom harus simetris kedudukannya terhadap terhadap as pilecap.

2. Fabrikasi tulangan kolom Tulangan kolom terlebih dahulu diukur dan dipotong sesuai dengan shop drawing di area fabrikasi besi

3. Fabrikasi bekisting Bekisting yang digunakan yaitu bekisting berjenis Knockdown System, dimana bekisting terbuat dari bahan besi. Bekisting terlebih dahulu dirakit pada area fabrikasi bekisting dibantu dengan tower crane.

Tahap Pembesian

Pembesian kolom dibagi menjadi dua kali joint, tahapannya yaitu:

1. Tulangan kolom 48 D32 joint pertama dipasang terhadap tulangan pilecap. Kemudian dimasukkan tulangan sengkang dari bagian atas tulangan utama yang telah tersusun.

2. Tulangan joint kedua dirakit ditempat fabrikasi besi

3. Tulangan joint kedua diangkat menggunakan tower crane kemudian disambungkan dengan tulangan joint pertama yang telah dipasang sebelumnya.

4. Pada bagian luar penulangan akan diberi beton decking 5 cm untuk selimut beton

Pekerjaan Kolom

5. Surveyor memberikan garis marking kolom berfungsi untuk menunjukkan dimensi masingmasing kolom.

BASEMENT

Pemasangan Bekisting

Proses pemasangan bekisting dilakukan setelah proses pembesian kolom telah selesai dan telah mendapatkan proses persetujuan dari konsultan pengawas.

Tahapan yang dilakukan pada proses pemasangan bekistingnya adalah:

1. Bekisting dilakukan checklist terlebih dahulu kemudian bagian permukaan dalam akan dilapisi minyak/pelumas bekisting.

Minyak/pelumas berfungsi agar beton tidak menempat pada permukaan bekisting sehingga memudahkan pada saat pembongkaran bekisting.

2. Setelah proses checklist selesai, panel bekisting diangkat dari lokasi fabrikasi bekisting menggunakan tower cranemenuju posisi kolom yang akan dicor.

3. Pada bagian bawah bekisting diberi busa, busa dapat mencegah kebocoran pada saat pengecoran

4. Setelah bekisting telah diposisikan pada garis marking yang telah disiapkan, selanjutnya kickers, push, dan push prop dipasang pada base plate yang sudah terpasang, lalu dilakukan pengencangan tie rod dan penyesuaian adjustable kickers pada bekisting.

5. Selanjutnya, dilakukan cek verticality menggunakan lot pada sisi sumbu x dan y untuk

mengetahui bekisting telah terpasang sempurna.

Pengecoran Kolom

Pengecoran dilakukan setelah proses pemasangan bekisting selesai dan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Pengecoran dilakukan menggunakan concrete bucket dengan bantuan tower crane.

Tahapan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:

1. Peralatan pengecoran terlebih dahulu dipersiapkan seperti concrete bucket, senter, pipa tremi, concrete vibrator.

2. Selanjutnya, setelah truck mixer yang membawa beton ready mix datang, dilakukan tes slump dan pengambilan beton uji sample silinder sebelum dituangkan ke concrete bucket 3. Beton dituang kedalam concrete bucket

kemudian diangkat menggunakan tower crane menuju titik lokasi pengecoran kolom.

Pekerjaan Kolom

4. Pada saat beton dituang bersamaan dilakukan pemadatan beton menggunakan concrete vibrator. Hal ini berfungsi agar beton cor yang dituangankan dapat terpadatkan dengan baik dan coran dapat mengisi rongga-rongga udara yang kosong.

BASEMENT

5. Setelah pengecoran selesai, dilakukan cek verticality untuk memastikan bekisting tetap tegak dan vertical.

Pembongkaran Bekisting

Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton dianggap mulai mengeras. Pada proyek ini bekisting kolom dilepas sekitar 24 jam setelah proses pengecoran. Bekisting yang telah dilepas diangkat menggunakan tower crane kemudian dibersihkan bagian permukaan dalam bekisting dan diolesi kembali dengan minyak bekisting untuk kemudian dipindahkan kelokasi pengecoran kolom berikutnya

Perawatan Kolom

Setelah pembongkaran bekisting selesai, maka proses perawatan kolom atau curring dilakukan. Curring berfungsi menjaga beton kehilangan zat cair selama proses pengerasan awal, dan mencegah beton retak karena perbedaan temperatur suhu. Pada proyek ini proses curring yang dilakukan yaitu:

1. Menyiram/membasahi beton menggunakan air

2. Melapisi atau menutupi beton menggunakan plastik cor.

TANGGA Pekerjaan Tangga Melakukan pembesian pada awal

pekerjan

Kemudian pasang bekisting pada rencana tangga

Urutan pemasangan tulangan tangga adalah dengan memasang tulangan pada bordes terlebih dahulu.

Pemasangan tulangan tangga dilakukan dengan

memasang tulangan arah memanjang terlebih dahulu

baru kemudian dilanjutkan dengan memasang tulangan

arah melintang.

TANGGA Pekerjaan Tangga

Pekerjaan pengecoran tangga dilakukan setelah penulangan telah selesai dikerjakan. Pengecoran tangga menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-300. Pada saat melakukan pengecoran beton di padatkan dengan alat vibrator . Pemadatan ini bertujuan agar beton nantinya tidak terdapat rongga – rongga udara yang dapat membuat kekuatannya menurun. Adapun langkah – langkah yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran tangga adalah sebagai berikut :

1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek.

2. Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air compressor

3. Masukkan beton segar kedalam bucket berkapasitas 0.9 m, setelah bucket terisi tower crane akan mengangkat bucket menuju tempat pengecoran yang telah ditetapkan.

4. Sambungkan bucket dengan tremi sepanjang 4 meter. Tuang beton segar kedalam area tangga siap cor.

5. Beton yang dituang secara bertahap dari atas tangga ke bawah hingga pondasi tangga.

6. Gunakan pacul untuk menyebarkan campuran beton segar dan batang kayu serta baja tulangan untuk memadatkan dan memasukkan campuran beton.

7. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin Vibrator. Setelah itu ratakan permukaan injakan dengan ruskam kayu.

Pekerjaan Pembongkaran Bekisting. Pekerjaan pembongkaran bekisting tangga dilakukan apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari. Beton yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya. Adapun langkah – langkah dalam pembongkaran bekisting tangga adalah sebagai berikut ini :

1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran .

2. Bongkar plywood secara hati-hati untuk bagian pinggir area yang beton yang telah cukup umur.

3. Longgarkan u-head dan bongkar plywood secara hati-hati.

4. Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding.

5. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakannya.

RAMP Pekerjaan Ramp

Pemasangan Perancah

Pemasangan Bekisting

Papan tersebut dirakit diatas perancah dengan bentuk seperti sisi-sisi balok, sisi atasnya dibiarkan terbuka untuk proses pengecoran, pemasangan bekisting harus sangat kuat karena saat melakukan pengecoran, bekisting mengalami tekanan yang sangat kuat saat pemadatan dan oleh berat beton itu sendiri. Apabila papan bekisting tidak kuat menahan beban yang diberikan atau mengalami kebocoran, maka akan mengakibatkan berubahnya dimensi hasil pengecoran atau mempengaruhi kualitas hasil pengecoran itu sendiri.

Pengecekan leveling menggunakan waterpass dilakukan apabila pemasangan bekisting telah selesai.

Pemasangan Tulangan

Pemasangan tulangan ramp dilakukan sesuai dengan shop drawing. Tulangan yang digunakan menggunakan baja tulangan deform dengan ukuran dan jarak sesuai shop drawing. Penulangan ramp berupa tulangan dua lapis, dalam pemasangan tulangan ramp terlebih dahulu dilakukan penulangan lapis pertama setelah itu tulangan lapis kedua, kedua lapis tulangan diberi jarak 5cm, lalu beton decking dipasang di bawah dan samping tulangan dan setelah semua tulangan terpasang dan terkait oleh kawat bendrat selanjutnya proses pengecoran.

Pekerjaan Persiapan

pekerjaan persiapan merupakan tahap pekerjaan yang harus direncanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi. Bahkan pekerjaan ini harus sudah dipersiapkan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek yang bersangkutan. Pekerjaan persiapan terdiri dari dua pekerjaan yaitu sebagai berikut :

1. Pembersihan Lahan Pembersihan lahan dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan ramp. Pada keadaan eksisting, lokasi sekitar ramp masih terhalang oleh perancah dan strutting sehingga menyulitkan pekerjaan.

2. Marking and Surveying Marking merupakan proses pengukuran dan penandaan lokasi yang akan dibuat ramp agar sesuai dengan gambar rencana. Proses marking ini juga untuk menentukan elevasi pelat ramp.

Proses marking and surveying ini menggunakan alat theodolite Pemasangan Perancah

Perancah dirakit mulai dari perletakan jack base di bagian bawah, kemudian jack base dimasukan kedalam main base, antara main base yang satu dengan main base yang satu dihubungkan dengan crossbrace. Untuk menghubungkan scaffolding ke atas, main base disambung menggunakan join pin, di bagian atas main base di beri u-head untuk peletakan balok kayu sebagai suri-suri.

Dalam dokumen TUGAS METODE MEMBANGUN 2 UAS PRINT (Halaman 33-50)

Dokumen terkait