GF Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Persiapan
1. Penentuan titik as kolom Penentuan titik as kolom menggunakan alat theodolite dan waterpass dengan acuan titik BM (benchmark). Posisi as kolom harus simetris kedudukannya terhadap terhadap as pilecap.
2. Fabrikasi tulangan kolom Tulangan kolom terlebih dahulu diukur dan dipotong sesuai dengan shop drawing di area fabrikasi besi
3. Fabrikasi bekisting Bekisting yang digunakan yaitu bekisting berjenis Knockdown System, dimana bekisting terbuat dari bahan besi. Bekisting terlebih dahulu dirakit pada area fabrikasi bekisting dibantu dengan tower crane.
Tahap Pembesian
Pembesian kolom dibagi menjadi dua kali joint, tahapannya yaitu:
1. Tulangan kolom 48 D32 joint pertama dipasang terhadap tulangan pilecap. Kemudian dimasukkan tulangan sengkang dari bagian atas tulangan utama yang telah tersusun.
2. Tulangan joint kedua dirakit ditempat fabrikasi besi
3. Tulangan joint kedua diangkat menggunakan tower crane kemudian disambungkan dengan tulangan joint pertama yang telah dipasang sebelumnya.
4. Pada bagian luar penulangan akan diberi beton decking 5 cm untuk selimut beton
Pekerjaan Kolom
5. Surveyor memberikan garis marking kolom berfungsi untuk menunjukkan dimensi masingmasing kolom.
GF
Pemasangan Bekisting
Proses pemasangan bekisting dilakukan setelah proses pembesian kolom telah selesai dan telah mendapatkan proses persetujuan dari konsultan pengawas.
Tahapan yang dilakukan pada proses pemasangan bekistingnya adalah:
1. Bekisting dilakukan checklist terlebih dahulu kemudian bagian permukaan dalam akan dilapisi minyak/pelumas bekisting.
Minyak/pelumas berfungsi agar beton tidak menempat pada permukaan bekisting sehingga memudahkan pada saat pembongkaran bekisting.
2. Setelah proses checklist selesai, panel bekisting diangkat dari lokasi fabrikasi bekisting menggunakan tower cranemenuju posisi kolom yang akan dicor.
3. Pada bagian bawah bekisting diberi busa, busa dapat mencegah kebocoran pada saat pengecoran
4. Setelah bekisting telah diposisikan pada garis marking yang telah disiapkan, selanjutnya kickers, push, dan push prop dipasang pada base plate yang sudah terpasang, lalu dilakukan pengencangan tie rod dan penyesuaian adjustable kickers pada bekisting.
5. Selanjutnya, dilakukan cek verticality menggunakan lot pada sisi sumbu x dan y untuk
mengetahui bekisting telah terpasang sempurna.
Pengecoran Kolom
Pengecoran dilakukan setelah proses pemasangan bekisting selesai dan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Pengecoran dilakukan menggunakan concrete bucket dengan bantuan tower crane.
Tahapan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
1. Peralatan pengecoran terlebih dahulu dipersiapkan seperti concrete bucket, senter, pipa tremi, concrete vibrator.
2. Selanjutnya, setelah truck mixer yang membawa beton ready mix datang, dilakukan tes slump dan pengambilan beton uji sample silinder sebelum dituangkan ke concrete bucket 3. Beton dituang kedalam concrete bucket
kemudian diangkat menggunakan tower crane menuju titik lokasi pengecoran kolom.
Pekerjaan Kolom
4. Pada saat beton dituang bersamaan dilakukan pemadatan beton menggunakan concrete vibrator. Hal ini berfungsi agar beton cor yang dituangankan dapat terpadatkan dengan baik dan coran dapat mengisi rongga-rongga udara yang kosong.
GF
5. Setelah pengecoran selesai, dilakukan cek verticality untuk memastikan bekisting tetap tegak dan vertical.
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton dianggap mulai mengeras. Pada proyek ini bekisting kolom dilepas sekitar 24 jam setelah proses pengecoran. Bekisting yang telah dilepas diangkat menggunakan tower crane kemudian dibersihkan bagian permukaan dalam bekisting dan diolesi kembali dengan minyak bekisting untuk kemudian dipindahkan kelokasi pengecoran kolom berikutnya
Perawatan Kolom
Setelah pembongkaran bekisting selesai, maka proses perawatan kolom atau curring dilakukan. Curring berfungsi menjaga beton kehilangan zat cair selama proses pengerasan awal, dan mencegah beton retak karena perbedaan temperatur suhu. Pada proyek ini proses curring yang dilakukan yaitu:
1. Menyiram/membasahi beton menggunakan air
2. Melapisi atau menutupi beton menggunakan plastik cor.
GF Pekerjaan Pelat lantai dan
Balok
Pekerjaan Pelat lantai dan Balok
Metode kerja untuk pelaksanaan pekerjaan balok 1. Balok
Dalam pelaksanaan pembangunan Rusun PGRI Palembang terdapat 11 tipe balok dengan ukuran dimensi, jumlah tulangan serta diameter tulangan yang berbeda. berbeda. Tipe tersebut tersebut berkaitan berkaitan dengan fungsi ruangan ruangan di atas balok tersebut, tersebut, dikarenakan fungsi ruangan akan mempengaruhi beban yang akan disalurkan pada balok. Pada proyek ini, sistem pekerjaan balok m balok. Pada proyek ini, sistem pekerjaan balok menggunakan metode semi sistem.
Tahap Persiapan
Persiapan awal pekerjaan dimulai dengan mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan, baik untuk pekerjaan acuan dan perancah maupun pekerjaan penulangan. Pekerjaan persiapan meliputi :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digu an yang akan digunakan untuk an untuk pembuatan pembuatan acuan dan perancah perancah termasuk termasuk memeriksa memeriksa kembali kembali kondisi kondisi peralatan yang akan di pakai.
2. Pembuatan bet atan beton deking yan ing yang akan d g akan digunakan seba kan sebagai seli gai selimut bet mut beton yang on yang tebalnya 40 cm sesuai dengan gambar kerja.
3. Mempersiapkan tulangan yang akan digunakan. Pada proyek ini menggunakan tulangan diameter 16 mm dan 10 menggunakan tulangan diameter 16 mm dan 10 mm Tahap Pelaksanaan
Pengukuran Proses pengukuran ini dilakukan sebelum pemasangan acuan dan perancah, untuk memastikan kerataan serta ketinggian posisi balok, elevasi dasar atas bekisting balok ditentukan dengan cara melakukan perhitungan: EL.dasar bekisting pelat - ( tinggi balok - tebal balok )
GF
Pekerjaan Pelat lantai dan Balok
3. Pemasangan tumpuaan kerangka balok dengan menggunakan multiplek 12 mm disesuaikan dengan rencana perhitungan yang ada. Kerangka balok ini dipasang mengelilingi kolom dengan ketinggian yang telah ditentukan, dilanjutkan dengan pemasangan penyangga untuk acuan dasar bekisting balok
4. Pemasangan acuan dasar bekisting balok diawali dengan pemasangan kayu 5/5 cm diantara kolom ke kolom kemudian dilanjutkan dengan pemasangan dasar bekisting dengan nggunakan multiplek. Pemasangan tersebut menggunakan menggunakan martil, paku, dan tan martil, paku, dan tangga sebagai alat bantu
5. Pemasangan acu an din ding bek isting balok pad a sisi kiri kanan dengan menggunakan multiplek Untuk memastikan cetakan kokoh dan k kokoh dan kuat maka dipasanglah uat maka dipasanglah skor pada sisi luar cetakan
GF
Pekerjaan Pemasangan
Tulangan Balok Berdasarkan pengamatan selama di
lapangan, pada saat
pengerjaan perangkaian perangkaian tulangan tulangan menggunakan menggunakan tulangan tulangan ulir (fy :400 Mpa), maka dari itu tulangan yang digunakan telah sesuai dengan persyaratan penulangan balok SNI 2847 : 2013. Sebelum dilakukan fabrikas um dilakukan fabrikasi tulangan balok dan gan balok dan pelat dilakuk pelat dilakukan uji tarik baja untuk mengetahui apakah baja tulangan memenuhi spesifikasi, pada proyek ini pengujian tersebut dilakuk proyek ini pengujian tersebut dilakukan di PT Suco an di PT Sucofindo
Berikut ini tahap pekerjaan pemasangan tulangan balok.
a. Pemotongan Baja Tu n Baja Tulangan 1. Mempersiapkan tabel tulangan yang dip
erlukan dan berdasarkan standar yang berlaku.
2. Memotong tulangan dengan menggunakan mesin pemotong baja / bar cutter
c. Perangkaian Baja Tulangan Balok Berdasarkan hasil yang kami lihat selama kerja praktik,
perangkaian pembesian pembesian tulangan tulangan pada proyek dilakukan dilakukan secara manual.
1. Memasang tulangan pokok memanjang, kemudian untuk mempermudah pemasangan tulangan pemasangan tulangan sengkang, tulangan sengkang, tulangan tersebut tersebut diikat sementara sementara dibagian dibagian tengah tulangan
b. Pembengkokan Baja Tulan Pembengkokan Baja Tulangan
1. Mempersiapkan daftar tulangan yang dibutuhkan untuk besi tulangan balok 2. Pembengkokan besi tulangan dilakukan
dengan menggunakan mesin bending begel manual. Tulangan yang akan dibengkokan dibengkokan diletakkan diletakkan
dimeja pembengkokan yang pembengkokan yang sudah diberi batas
Pekerjaan Pelat lantai dan Balok
2. Pemasangan tulangan pokok da n tu langan sengkang dengan uk uran
jarak sesuai yang direncanakan. Agar batas jarak dan ukuran sesuai dengan yang direncanakan maka dibe kan maka diberi tanda meng ri tanda menggunakan kapur, kemudian ikat an ikat tulangan tersebut dengan menggunakan kawat bendrat
3. Lalu setelah tulangan pokok dan sengkang selesai dirangkai, diikuti pemasangan beton deking dibag pemasangan beton deking dibagian bawah dan samping ian bawah dan samping tulanga
GF
4. Pemeriksaan tulangan pokok dan tulangan sengkang balok
5. Penurunan tulangan balok yang telah dirangkai ke dalam bekisting balok
6. Pembersihan sisa bendrat dan material/kotoran lainya, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tulangan pelat. ngan tulangan pelat. Pada proyek, Pada proyek, pembersihan dilakuka rsihan dilakukan dengan menggunakan sapu dan tongkat yang diberi magnet. Jika pembersihan telah selesai, maka dilanjutkan dengan penyiraman air
Pekerjaan Pelat lantai dan Balok
Metode kerja untuk pelaksanaan pekerjaan plat lantai
1. Penentuan Elevasi
Pelat Lantai Penentuan elevasi pelat lantai harus dilakukan secara cermat dan teliti, agar menghasilkan elevasi yang sama. Penentuan ini dilakukan dengan mengukur dari kolom atau dinding yang telah di-marking terlebih dahulu. Berikut urutan untuk menentukan elevasi elevasi pelat lantai 1. Buat marking (garis pinjaman) setinggi 1
meter pada kolom menggunakan meteran yang diukur dari tinggi elevasi lantai.
2. Kemudian digunakan waterpass untuk membuat marking pada beberapa beberapa kolom lainnya, di mana kolom yang telah di- marking tersebut akan digunakan sebagai titik koordinat untuk mengukur dan mengecek elevasi balok dan pelat lantai.
3. Dari marking tersebut, waterpass diletakkan di posisi yang sesuai untuk mengecek elevasi balok dan elevasi balok dan pelat lantai, kemudian diukur ket pelat lantai, kemudian diukur ketinggian elevasi da inggian elevasi dasar bekis sar bekisting balok dan pelat lantai.
4. Dari dasar balok dan pelat lantai tersebut diukur ketinggian balok dengan
menambahkan nilai ketinggian marking dengan tinggi balok untuk bacaan yang dibaca pada waterpass.
GF
Metode kerja untuk pelaksanaan pekerjaan plat lantai
3. Pemasangan Bekisting
Bekisting pelat lantai dibuat bersamaan dengan pembuatan bekisting balok. Alas bekisting pelat lantai terbuat
dari plywood . Tahapan-tahapan pekerjaan pemasangan bekisting pelat lantai, yaitu:
1. Pembuatan bekisting disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan.
2. Pemasangan bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat, sesuai dengan design dan standard yang telah ditentukan.
3. Pasang papan plywood bekisting secara bekisting secara lurus dan harus lurus dan harus rapat dengan rapat dengan papan yang papan yang lain agar kedap air.
4. Papan plywood disambung dengan menggunakan paku.
Pekerjaan Pelat lantai dan Balok
Metode kerja untuk pelaksanaan pekerjaan plat lantai
4. Pembesian
Pekerjaan pembesian atau aan pembesian atau
Pemasangan tulangan pada ngan tulangan pada pelat lantai pelat lantai dan balok dan balok dilakukan secara
bersamaan dan dilakukan langsung di tempat setelah pemasangan bekisting pelat lantai dan balok. Tahapan pemasangan tulangan pelat lantai adalah sebagai berikut:
1. Dipasang tulangan bawah lapis 1 diatas beton decking dengan ketebalan 2 cm. Tulangan ini dipasang melewati tulangan atas balok.
2. Dipasang tulangan bawah lapis 2 diatas lapis 1 dengan arah tegak lurus lapis 1 kemudian persilangan tulangan diikat dengan kawat beton.
3. Untuk mendapatkan jarak tertentu antara tulangan atas dan bawah dipasang tulangan kaki ayam yaitu potongan besi yang dipotong sedemikian rupa sehingga dapat menjaga jarak antara tulangan atas dengan tulangan bawah pelat.
GF
5. Pengecekan Tulangan
Pengecekan dilakukan pada tulangan dan bekisting untuk mencegah agar tidak ada kesalah kesalahan ketika sudah dilakuka sudah dilakukan pengecoran. Pengecekan yang dilakukan meliputi yang dilakukan meliputi ukuran bekisting lebar dan tinggi, pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting, pemeriksaan pemeriksaan sambungan sambungan pada bekisting bekisting dan pengecekan pengecekan agar tidak ada serpihan serpihan kayu dan paku pada pelat lantai yang akan dicor.
Setelah proses yang sebelumnya telah selesai maka selanjutnya adalah proses pembersihan. pembersihan.
Pembersihan Pembersihan dilakukan dilakukan pada daerah yang akan dicor dengan menggunakan air
compressor, hal ini dilakukan dengan tujuan agar cetakan bersih, sehingga kotoran tidak mempengaruhi kekuatan lekat antara tulangan dan beton.