STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
A. ORGAN UTAMA TUMBUHAN
2. Batang
Cara Kerja
1. Cabutlah tanaman dikotil (misal: kacang tanah) dan tanaman monokotil (misal: jagung) hingga ke akarnya. Hati-hati pada saat mencabut tanaman, jangan sampai merusak tanaman lain.
2. Amati akar dari kedua tanaman tersebut dengan saksama dan untuk memperjelas pengamatanmu gunakanlah lup.
3. Gambarlah hasil pengamatanmu, seperti pada tabel berikut dan berilah keterangan bagian-bagiannya.
Pertanyaan
1. Tanaman apakah yang akarnya mempunyai bagian-bagian yang lebih lengkap?
2. Apa nama sistem perakaran pada tanaman tersebut?
3. Tanaman apakah yang akarnya mempunyai bagian-bagian yang kurang lengkap?
4. Apa nama sistem perakaran pada tanaman tersebut?
5. Apa kesimpulanmu setelah melakukan kegiatan ini?
Tujuan: Menjelaskan perbedaan struktur akar tanaman dikotil dan monokotil.
Alat dan Bahan 1. Kaca pembesar (lup) 2. Tanaman dikotil
(misal: kacang tanah) 3. Tanaman monokotil
(misal: jagung)
a. Epidermis
Jaringan epidermis batang terdiri atas satu lapis sel yang ter- susun rapat dan tidak terdapat ruang antarsel. Lapisan ini berfungsi sebagai alat pelindung tubuh. Dinding sel epidermis yang langsung berbatasan dengan udara dilapisi oleh kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer. Kegiatan kambium gabus adalah untuk melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel.
b. Korteks
Seperti halnya pada korteks akar, korteks pada batang juga tersusun atas lapisan-lapisan sel, tetapi mempunyai banyak ruang antarsel yang penting untuk pertukaran gas. Sel-sel tersebut adalah sel-sel parenkim yang berdinding tipis. Selain itu, di korteks juga terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkuat tubuh.
c. Endodermis
Endodermis batang tersusun atas satu lapisan sel yang mengandung zat tepung, sehingga endodermis pada batang tum- buhan berbiji tertutup biasa disebut sarung tepung atau floeterma.
Lapisan ini merupakan pemisah antara stele dengan korteks.
d. Stele atau Silinder Pusat
Stele terletak di sebelah dalam korteks. Bagian tersebut merupakan bagian batang yang terdalam. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalamnya terdapat parenkim dan berkas pengangkut yang berupa xilem dan floem.
Parenkim yang terdapat pada stele Angiospermae dapat di- bedakan menjadi dua macam, yaitu parenkim yang terdapat di tengah stele disebut empulur, dan parenkim yang terdapat di antara
empulur xilem (kayu)
kambium floem
serabut sklerenkim korteks kambium gabus gabus epidermis
kulit kayu
Sumber: Biologi, 1994 S Gambar 6.7 Bagan penampang
melintang batang dikotil berkayu muda penampang melintang berkas
(ikatan) pembuluh batang monokotil (jagung)
parenkim sklerenkim sel pengiring pembuluh tapis (floem) pembuluh xilem (kecil) pembuluh xilem (besar) ruang udara
Sumber: Biologi, 1994
S Gambar 6.6 Penampang melintang batang monokotil
Pada tumbuhan dikotil, di bagian tepi stele dibatasi oleh ja- ringan meristem, yaitu kambium, sedangkan pada tumbuhan mono- kotil tidak mempunyai kambium. Seperti halnya pada akar, batang mengalami pertumbuhan sekunder karena aktivitas kambium, di samping juga mengalami pertumbuhan primer.
Pada akar dan batang tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium sebagai jaringan meristem dan merupakan titik tumbuh sekunder. Aktivitas kambium mengakibatkan akar dan batang dikotil bertambah besar.
Pembentukan jaringan ke arah dalam oleh kambium lebih cepat dibandingkan pembentukan jaringan ke arah luar. Hal itu me- nyebabkan jaringan pelindung sebelah luar pecah-pecah dan rusak.
Akibat dari kerusakan tersebut maka di bawah epidermis terbentuk kambium gabus atau felogen yang menyebabkan pertukaran gas melalui epidermis batang terhambat. Untuk itu, pada beberapa tem- pat epidermis batang dikotil terdapat celah-celah gabus berbentuk lensa yang disebut lentisel.
Sumber: Biologi, 1991 S Gambar 6.8 Satu sektor penampang melintang batang dikotil yang telah
mengalami pertumbuhan sekunder
korteks jari-jari empulur yang meluas
pembuluh tapis sklerenkim jari-jari empulur floem
lingkaran tahunan
xilem musim semi
xilem musim panas
empulur kambium
kambium gabus lentisel
gabus
xilem (kayu) kulit kayu
lentisel xilem floem kambium gabus
gabus (a) (b)
W Gambar 6.9 (a) Sebagian dari ranting pohon kenari (Aesculus
hippocastanum) yang memperlihatkan lentisel pada kulit kayu. Lentisel terlihat seperti titik-titik terang, (b) Potongan melintang dari sebagian batang muda Sambucus yang memperlihatkan lentisel (diperbesar).
Aktivitas kambium tidak berlangsung sepanjang tahun, tetapi hanya pada waktu air dan zat makanan cukup. Adapun pada waktu musim kemarau, aktivitas kambium terhenti. Akibatnya, terjadilah peristiwa tumbuh dan terhentinya pertumbuhan yang berlangsung sepanjang hidup tumbuhan tersebut. Oleh karena itu, pada pe- nampang melintang batang maupun akar tampak adanya lingkaran konsentris yang menunjukkan pertumbuhan menebal sekunder secara periodik. Gejala itu disebut lingkaran tahun.
Kayu pada batang maupun akar tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut.
1) Xilem atau pembuluh kayu, berupa trakeid maupun trakea, yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman tanah dari akar ke daun. Trakea adalah pembuluh kayu yang tersusun atas sel-sel yang lebar, protoplasma, dan sekatnya telah hilang.
2) Serabut-serabut kayu, berfungsi sebagai penyokong atau penguat.
3) Parenkim kayu, yaitu jaringan yang terletak di antara pembuluh kayu dan serabut kayu. Parenkim kayu berfungsi untuk me- nyimpan cadangan makanan.
Kulit pada batang maupun akar terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
1) Pembuluh kulit atau floem beserta sel-sel pengiring. Pembuluh ini berfungsi untuk mengangkut hasil asimilasi.
2) Jaringan penunjang, yang terdiri atas sel-sel batu, serabut-serabut sklerenkim, dan sel-sel kolenkim yang hidup.
3) Parenkim kulit pertama, yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.