PADA TUMBUHAN
B. GERAK NASTI
Pertanyaan
1. Ke mana arah tumbuh batang pada awal percobaan?
2. Ke mana arah tumbuh batang pada akhir percobaan?
3. Bagaimana arah tumbuh akar pada awal dan akhir percobaan?
4. Apa nama gerak yang terjadi pada akar dan batang tumbuhan tersebut?
Sumber: Biologi, 1991 S Gambar 8.5 Sulur membelit pada batang pohon
4. Gerak Tigmotropisme
Pada umumnya, tigmotropisme terjadi pada tumbuhan ke- luarga anggur (Pasiflora) dan tumbuhan keluarga jipang-jipangan (Cucurbitaceae). Arah gerak tumbuh sulur tanaman ini sangat me- narik perhatian. Sulur telah membuat beberapa lingkaran kemudian memutar ke arah yang berlawanan. Hal itu berulang sampai bebe- rapa kali. Mula-mula terjadi pembelitan ujung sulur ke kiri. Setelah membelit beberapa lingkaran ke kiri, ujung sulur ini lurus sebentar, membelit ke kanan beberapa lingkaran, lalu lurus kembali, membelit ke kiri, dan seterusnya.
Peristiwa penggulungan ini biasanya terjadi setelah ujung sulur tersentuh sesuatu. Rangsangan sentuhan ditanggapi dengan bergulungnya ujung sulur pada benda yang disentuhnya. Jika pengaruh sentuhan tidak terasa lagi, ujung sulur akan tumbuh lurus.
Karena gerak tumbuh membelit bagian tanaman (dalam hal ini sulur) tersebut disebabkan oleh persentuhan atau persinggungan, maka gerak ini disebut gerak tigmotropisme atau gerak haptotropisme.
Keduanya berasal dari kata tigmo yang berarti singgungan dan hapto yang berarti sentuhan.
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh rangsangan dari luar, tetapi gerakan ini tidak mempunyai arah, atau arah gerakan tidak ditentukan oleh posisi rangsangan. Gerakan nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di persendian daun.
Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel. Tekanan turgor disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel, sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel. Menurut penyebabnya, gerak nasti dibagi menjadi gerak tigmonasti, gerak epinasti, gerak fotonasti, dan gerak nasti kompleks.
1. Gerak Tigmonasti (Seismonasti)
Gerak tigmonasti dapat diamati pada tumbuhan tertentu, mi- salnya si kejut (Mimosa pudica) yang mempunyai daun majemuk menyirip ganda. Jika anak daun paling ujung disentuh, rangsangan akan merambat ke arah dasar daun dan daun akan menutup. Daerah sentuhan yang paling peka adalah daerah daun atau sendi daun.
Gerak nasti yang disebabkan rangsangan sentuhan disebut gerak tigmonasti (seismonasti). Penggulungan permukaan daun tum- buhan si kejut akibat sentuhan angin yang kuat, diduga merupakan usaha tumbuhan si kejut untuk melindungi simpanan airnya, atau untuk mengejutkan hewan herbivora yang akan memakannya.
2. Gerak Niktinasti
Perhatikan gerak merunduknya daun-daun anggota famili Leguminosae pada sore hari dan tegak lagi pada pagi hari. Gerak ini disebabkan oleh perubahan sehari-hari tekanan turgor pada sel penggerak (pulvinus) tumbuhan itu. Jika daun sedang berada pada posisi normal atau tegak, sel-sel di salah satu sisi pulvinus dalam keadan turgor, sedangkan sel-sel di sisi yang berlawanan melemah.
Peristiwa ini terjadi pada siang hari. Pada malam hari, saat daun dalam posisi tidur, sisi yang sejajar mengubah volume sel penggerak dengan memindahkan ion kalium secara besar-besaran dari satu sisi pulvinus ke sisi yang lainnya. Diduga, kalium merupakan agen os- mosis yang mengatur pemasukan dan pengeluaran air oleh sel pulvinus sehingga daun melemah. Gerak tidur pada tumbuhan kare- na pengaruh gelap seperti di atas disebut gerak niktinasti.
3. Gerak Fotonasti
Pernahkah kamu mengamati mekarnya bunga pukul empat dan bunga-bunga lainnya? Mekarnya bunga atau pembungaan yang terjadi pada tumbuhan bukan disebabkan oleh cahaya yang mengenai bunga secara langsung, melainkan oleh cahaya yang mengenai daun. Daun mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang disebut fitokrom. Tumbuhan yang pembungaannya dipengaruhi oleh cahaya disebut tumbuhan fotoperiodik. Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena pengaruh rangsangan cahaya disebut gerak fotonasti.
sebelum disentuh
sesudah disentuh
Sumber: Biologi, 1991 S Gambar 8.6 Mengatup- nya daun putri malu setelah disentuh
sel pulvinus urat daun sel-sel
Sumber: Biologi, 1996 S Gambar 8.7 Mekanis- me menutupnya daun si kejut akibat sentuhan
Sumber: Biologi 3, 1990 S Gambar 8.8 Kegelapan, menyebabkan anak daun melipat sesamanya sepan- jang tulang tengah (kanan)
4. Gerak Nasti Kompleks
Contoh nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutup- nya stomata. Mekanisme gerak ini dipengaruhi oleh cahaya, unsur kimia (terutama kalium), suhu, dan air. Jadi, gerak nasti kompleks merupakan gabungan dari gerak fotonasti, gerak niktinasti, dan gerak tigmonasti.
Untuk lebih memahami gerak nasti, lakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebelumnya bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Tujuan: Menjelaskan gerak nasti pada tanaman putri malu karena rangsang sentuhan dan suhu.
Alat dan Bahan – Korek api – Lidi
– Tanaman si kejut (Mimosa pudica) dalam pot
Cara Kerja
1. Siapkan tanaman si kejut dalam pot, kemudian lakukan sen- tuhan dengan lidi berturut-turut pada pangkal tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun.
2. Dekatkan lidi yang membara berturut-turut pada pangkal tangkai anak daun, tangkai anak daun, dan anak daun.
3. Amati perubahan yang terjadi pada daun si kejut dalam waktu 10 menit.
4. Catatlah pengamatanmu pada sebuah tabel di buku kerjamu.
Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi, jika daun si kejut diberikan rangsang sen- tuhan maupun panas?
2. Tumbuhan tidak mempunyai saraf, berdasarkan jawaban pa- da nomor 1, apa yang dapat kamu katakan?
3. Gerak pada daun si kejut dinamakan gerak nasti, apakah mak- sudnya?
Gerak nasti dan tropisme bukanlah merupakan gerak tumbuhan dengan cara berpindah tempat.
Ada golongan tumbuhan tertentu, umumnya golongan tumbuhan tingkat rendah, yang dapat melakukan gerak pindah tempat. Gerak pindah tempat tumbuhan demikian disebut taksis.
Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak taksis dibedakan menjadi dua, yaitu fototaksis dan kemotaksis. Gerak fototaksis disebabkan adanya rangsangan cahaya. Ada yang geraknya mendekati cahaya tetapi ada pula yang menjauhi cahaya. Adapun gerak kemotaksis disebabkan adanya rangsangan bahan kimia.
Tumbuhan berhari pendek akan berbunga pada akhir musim panas atau pada musim gugur, contohnya stroberi, dahlia, aster, dan krisan. Tumbuhan berhari panjang berbunga pada musim semi, contohnya gandum, kentang, bayam, dan selada.
Gerak taksis
C. HAMA DAN PENYAKIT PADA