• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

4. Minat Belajar

belajar, seseorang akan memperoleh kemampuan dalam berbagai hal, seperti kemampuan berbahasa, berhitung, menulis, menggambar, dan sebagainya berguna untuk mendukung kehidupannya. Kemampuan yang dimilikinya tersebut akan mendorong seseorang untuk memiliki minat pada sesuatu.

Kecenderungan memiliki kemampuan lebih baik pada satu bidang tertentu akan berdampak pada keberminatan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan kemampuannya itu.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah keinginan atau kebutuhan yang timbul dari partisipasi dan pengalaman belajar seseorang yang diciptakan oleh rasa aman dalam proses belajar mengajar sehingga hasil belajar dikuasai sepenuhnya oleh siswa, dan guru harus bisa menciptakan kondisi agar siswa selalu butuh dan ingin terus belajar.

b. Klasifikasi Minat Belajar

Beberapa ahli mencoba mengklasipikasikan minat berdasarkan pendekatan yang berbeda satu sama lain, sehingga minat dapat dikategorikan sebagai berikut :

Menuru Super & Krites (dalam Aswandi, 2017:29) Mengklasipikasikan media menjadi empat jenis berdasarkan bentuk pengekspresian dari minat, yaitu:

1) Menyatakan minat, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak menyukai sesuatu objek atau aktivitas.

2) Minat nyata, minat yang disimpulkan dari keikut sertaan individu pada suatu kegiatan tertentu.

3) Minat teruji, minat yang sisimpulkan dati test pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan.

4) Minat inventaris, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktifitas dan kegiaran yang sana dengan pernyataan.

Menurut Krapp, et Al (dalamAswandi, 2017:30) menggolongkan minat menjadi tiga jenis sebagai berikut:

1) Minat personal

Minat personal merupakan minat yang bersifat permanen dan relative stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat personal merupakan suatu bentuk rasa senang atau tidak senang, tertarik atau tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu.

Minat ini biasanya tumbuh dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari ransangan eksternal.

2) Minar situasional

Minat situasional yaitu minat yang bersifat tidak permanen dan relative berganti-ganti.tergantung rangsangan dari eksternal.

Rangsangan tersebut misalnya dapat berupa metode mengajar guru,

penggunaan sumber belajar dan media yang menarik, suasana kelas serta dorongan keluarga.

3) Minat psikologika

Minat psikologika merupakan minat yang erat kaitannya dengan adanya interaksi antara minat personal dengan minat situasional yang terus menerus dan saling berkesinambungan. Jika murid memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu mata pelajaran, dia memiliki kesempatan untuk mendalaminya dalam aktivitas yang berstruktur di kelas atau pribadi (di luar kelas) serta mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat dinyatakan bahwa murid memiliki minat psikologika.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat dapat timbul karena adanya dorongan dari dalam diri sendri, adanya pengaruh dari luar diri seseorang, dan minat dapat timbul karena adanaya paksaan atau sesuatu yang diharuskan.

c. Fungsi Minat dalam Belajar

Fungsu minat dalam pembelajran yaitu sebagai kekuatan yang mendorong murid untuk belajar. Murid yang minat terhadap pelajaran akan tampak terdorong terus, rajin, dan tekun belajar. Hal ini berkebalikan dengan murid yang hanya menerima pelajaran tanpa adanya minat dalam dirinya terhadap pelajaran tersebut. Mereka cenderung hanya bergerak untuk mau belajar jika ada tugas atau disaat menjelang ujian, tetapi sulit berkonsentrasi

dalam menerima dan memahami pelajaran tersebut. Oleh sebab itu, untuk memperoleh hasil yang baik seorang murid harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan ada dorongan dalam diri untuk terus belajar serta mendapatkan hasil dan prestasi.

Menurut Elisabeth B. Hurkock (dalam Aswandi, 2015:32) menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak sebagai berikut:

a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita b. Menat sebagai tenaga pendorong yang kuat c. Hasil selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas

d. Minat yang berbentuk sejak kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.

d. Unsur-unsur minat belajar 1) Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik.

Hal ini akan mempengaruhi pada minat dalam belajar. Menurut Subyabrata (dalam Aswandi 2015:32) mengemukakan perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan hasilnya juga akan lebih sukses. Oleh karena itu, sorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya dalam proses belajar mengajar agar nereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkan.

2) Perasaan

Setiap aktivitas dan pengalaman ysng dilakukan akan selalu di liputi oleh suatu perasaan senang atau tidak senang.perasaan akan timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikerkan sesuatu.

Dalam hal ini, perasaan di defenisikan sebagai aktivitas praktis yang didalamnya subyek menghayati nilai-nilai suatu obyek dan berpengaruh terhadap semangat belajar. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat dengan sikap yang posirif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak ada sikap yang positif sehinggan tidak menunjang minat dalam belajar.

3) Motivasi

Dalam proses pembelajran motivasi sangat diperlukan karena jiwa seorang murid tidak mempunyai motivasi dalam belajar, maka dia tidak akan melakukan aktivitas belajar. Menurut Suryabrata (dalam Aswandi 2017:33) metivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan.

Motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajr seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu obyek, karena minat adalah moivasi dalam belajar.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi indikator minat belajar antara lain: (1) perhatian, (2) perasaan, dan (3) mitivasi.

e. Perlunya Minat Belajar

Dalam proses pembelajaran minat belajar sangat diperlukan dalam setiap hal, apalagi dalam proses belajar siswa, The Liang Gie, (dalam Khoirul,2015:7) mengemukakan suatu mata pelajaran hanya dapat dipelajari dengan baik apabila pelajar dapat memusatkan perhatian terhadap pelajaran tersebut, dan minat merupakan salah satu faktor yang memungkinkan konsentrasi itu. Seseorang dapat sehari penuh memusatkan pikirannya bernain catur, kartu, atau duduk berjam-jam memancing atau dan melakukan perbuatan-perbuatan lainnya karena ia mempunyai minat besar terhadap pekerjaan itu.

Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar perlu adanya perhatian terhadap pelajaran yang sedang berlangsung karena tanpa adanya perhatian seseorang tidak dapat memfokuskan perhatiannya tehadap materi yang sedang di ajarkan oleh guru.

Dokumen terkait