• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

BAB II LANDASAN TEORI

B. Motivasi Belajar

4. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.25

a. Memberi angka b. Hadiah

c. Saingan/kompetisi d. Ego-involment.

e. Memberi ulangan f. Mengetahui hasil g. Pujian

h. Hukuman

i. Hasrat untuk belajar j. Tujuan yang diakui

Menurut Hamalik26 ada beberapa cara membangkitkan motivasi belajar siswa, yaitu:

a. Memberi angka. Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru.

b. Pujian Memberi pujian kepada murid atas hal-hal yang telah di lakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendodrong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.

c. Kerja Kelompok. Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang persaan untuk memperthankan nama baik kelompok menjadi pendodrong yang kuat dalam perbuatan belajar.

d. Persaingan Baik kerja kelompok maupun persaingan motif-motif sosial kepada murid. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti: rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok.

e. Tujuan dan level of aspiration. Dari keluarga akan mendorong kegiatan belajar.

f. Sarkasme ialah dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme mendorong kegiatan belajar demi nama baiknya, tetapi di pihak lain dapat menimbulkan sebaliknya, kerana siswa meras dihina, sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara murid dan guru.

g. Penilaian. Penilaian secara kontinu akan mendodrong murid –murid belajar, oleh karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

25Sardiman, 92.

26Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), 166.

h. Karyawisata dan ekskursi. Cara ini dapat membangkitakn motivasi belajar oleh karena dalam kegaiatn ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya.

i. Film pendidikan. Setiap siswa merasa senang menontonfilm. Gambaran dan isi cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar j. Belajar melalui radio. Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada

mendengarkan ceramah radio. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar murid.

Banyak sekali cara yang dapat dilakukan guru untuk dapat memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi belajar sangatlah penting artinya dalam proses belajar siswa, karena fungsinya mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Dengan menggunakan media yang menarik dan cara-cara yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, maka siswa merasa tertantang untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.

C. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Peningkatan Motivasi Belajar Media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efesiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran dikelas.27 Selanjutnya Ibrahim dalam bukunya Azhar Arsyad menjelaskan betapa pentingnya media pembelajaran karena: Media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka

27Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif Inovatif (Kaukaba Dipantara, 2013), 4.

membantu menetapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghadapkan pelajaran.28

Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan meteri atau informasi dalam proses pembelajaran. Media yang menarik akan mendorong siswa untuk mengikuti pelajaran dengan lebih semangat, tapi sebaliknya jika media yang di gunakan oleh guru cenderung monoton maka siswa akan merasa bosan dalam proses belajar, dan tidak memperhatikan materi yang di sampaikan oleh guru. Media bisa mempengaruhi motivasi belajar siswa, motivasi sangatlah penting dalam proses belajar.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa psikologis terhadap pelajar.

Media yang berperan sebagai alat bantu dalam proses belajar, dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa , meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan daya serap/daya tangkap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat jika didukung oleh penggunaan media pembelajaran yang yang tepat, benar dan sesuai dengan materi yang di sampaikan oleh guru. Oleh karena itu, dalam rangka perbaikan kualitas pendidikan, maka seorang guru harus bisa menjadi motivator yang baik.

Dari uraian di atas, dapat ditarik benang merah bahwasannya penggunaan media pembelajaran merupakan suatu hal mutlak yang digunakan seorang guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, media pembelajaran yang digunakan

28Nurotun Mumtahanah, “Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran PAI” Volume 4, Nomor 1 (Maret 2014): 95.

harus sesuai dengan bahan materi yang akan diajarkan kepada siswa, penggunaan media pembelajaran akan membangkitkan motivasi siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dan perhatian siswa fokus pada materi pelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran, materi akan mudah dipahami, siswa lebih aktif dalam proses kegiatan belajar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sifat penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk jenis penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian ini dikarenakan penulis harus terjun ke lapangan, terlibat dengan masyarakat setempat. Terlibat dengan partisipan atau masyarakat berarti turut serta merasakan apa yang mereka rasakan dan juga sekaligus mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang situasi setempat.

Penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk penyusunan laporan ilmiah.1

Alasan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dikarenakan metode ini sangat tepat untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran dalam peningkatan motivasi belajar, karena metode kualitatif digunakan untuk mengkaji manusia dalam kasus-kasus tertentu.

Dilakukan melalui mendengar pendangan partisipan terkait dengan persepsi terhadap fenomena yang akan diteliti secara holistik yaitu cara mendeskripsikan dalam bentuk kata untuk menggali data dan informasi yang diperlukan.

1Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta:

Rineka Cipta, 2011), 96.

2. Sifat penelitian

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, “Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya”.2 Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan dalam setting tertentu yang ada dalam kehidupan riil (ilmiah) dengan maksud untuk mencari tahu secara mendalam dan memahami suatu fenomena.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif lapangan. Dalam penelitian deskriptif kualitatif lapangan yang dilakukan oleh penulis ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.3

B. Sumber Data

Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang peneliti mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Data merupakan kumpulan bahan keterangan dari hasil pencatatan peneliti baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. “Sumber data dalam penelitian adalah subjek

darimana data diperoleh”.4 Adapun sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Sumber data primer dan sumber data sekunder.

2Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 157.

3 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2017), 43.

4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), 172.

1. Sumber Data Primer

Adapun sumber data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber data pertama dilapangan.5 Sumber data primer yang digunakan peneliti adalah guru Aqidah Akhlak serta siswa sebagai informan utama untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran apa saja yang digunakan dalam peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam proses pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Margototo.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber kedua sesudah sumber data primer, sumber data sekunder diharapkan dapat membantu mengungkap data yang diharapkan.6 Data sekunder adalah sumber data kedua yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan secara langsung, seperti pengamatan atau observasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam peneliti, karena tujuan dari peneliti yaitu untuk mendapatkan data. Pengumpulan data adalah suatu proses mendapat data empiris melalui responden menggunakan metode tertentu.

Dalam rangka untuk memperoleh data di lokasi penelitian maka peneliti menggunakan bermacam-macam metode pengumpulan data untuk mencapai tujuan penelitian tersebut. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

5 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial&Ekonomi (Jakarta: Kencana, 2013), 128.

6 Burhan Bungin, 129.

1. Metode Observasi

Observasi ialah pengamatan atau pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati, serta merekam prilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.

Observasi yang digunakan oleh penulis adalah observasi non partisipan, dikarenakan dalam kegiatan sehari-hari peneliti tidak berinteraksi langsung dengan subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka hal-hal yang akan peneliti amati dengan menggunakan metode observasi adalah sebagai berikut:

Tempat atau lokasi subyek penelitian, guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, serta siswa MTs. Muhammadiyah Margototo.

2. Metode Wawancara

“Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden)”.7

Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara sistematik/terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewawancara menpersiapkan pedoman (guide) tentang apa yang hendak ditanyakan kepada responden.8 Metode ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui secara pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

7Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2003), 72.

8Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial&Ekonomi, 134.

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran Aqidah Akhlak dan siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Margototo.

Adapun kisi-kisi instrumen wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

No Variabel Indikator Item Jumlah

item 1. Media

pembelajaran

1. Penggunaan media pembelajaran memperjelas penyajian pesan

1,2, 3 3 2. Penggunaan media pembelajaran

mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu

4, 5 2

3. Penggunaan media pembelajaran mengatasi sikap pasif, sehingga siswa menjadi lebih semangat dan mandiri dalam belajar

6, 7, 8, 9

4

4. Penggunaan media pembelajaran

memberikan kesamaan

pengalaman terhadap materi belajar

10 1

2. Motivasi belajar

1. Adanya penghargaan dalam belajar 11 1 2. Adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar

12 1

3. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

13, 14 2

Jumlah 14

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode penujang yang akan dipergunakan dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti, arsip-arsip,

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hokum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.9

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk pembuatan dan penyimpanan bukti-bukti (gambar, tulisan, suara) terhadap segala data-data di sekolah.

D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

“Uji keabsahan data atau kepercayaan terhadap data hasil terhadap hasil

penelitian kualitatif antara lain dilakukan pada perpanjangan, pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan memberchek”.10

Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu.Triangulasi yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1. Triangulasi Sumber

“Triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber”.11 Penulis menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan apa yang dikatakan

9 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 181.

10Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), 270.

11Sugiyono, 274.

Guru, dan siswa mengenai penggunaan media pembelajaran dalam peningkatan motivasi belajar di MTs. Muhammadiyah Margototo tahun pelajaran 2019/2020.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Penulis menggunakan triangulasi teknik ini untuk membandingkan data mengecek apakah hasil data yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data di atas sama atau berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data.

Seperti halnya hasil wawancara dibandingkan atau dicek dengan observasi dan dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu adalah data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, maka akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.12 Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan, apabila peneliti menghasilkan data yang berbeda, maka akan dilakukan pengujian kembali secara berulang-ulang sampai menemukan data yang pasti.

E. Teknik Analisis Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

12 Sugiyono, 274.

diri sendiri maupun orang lain. Adapun analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Secara umum terdiri dari tiga jalur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan).

1. Reduksi data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksiakan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Dikarenakan data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya sangat banyak, maka pada tahap ini peneliti memilah-milah data, merangkum dan memfokuskan pada data-data yang penting yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak dalam peningkatan motivasi belajar siswa MTs.

Muhammadiyah Margototo. Dengan demikian setelah data direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap penggunaan media pembelajaran dalam peningkatam motivasi belajar di MTs. Muhammadiyah Margototo.

2. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data yang telah dikumpulkan. Maka dalam penelitian ini penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi dalam situasi sekolah.13 Data yang semakin menumpuk itu kurang dapat memberikan gambaran yang

13Sugiyono, 249.

menyeluruh. Oleh sebab itu, diperlukan display data. Setelah data tentang Penggunaan media pembelajaran dalam peningkatan motivasi belajar direduksi maka langkah selanjutnya penulis menyajikan data tersebut dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data tersebut maka mempermudah peneliti untuk memahami masalah yang terjadi di lapangan.

Penyajian data didasarkan pada hasil wawancara kepada guru, dan siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Margototo data tentang penggunaan media pembelajaran dalam peningkatan motivasi belajar yang diterapkan, alokasi waktu, sarana dan prasarana.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan menggambarkan yang utuh dari objek yang diteliti atau konfigurasi yang utuh dari obyek penelitian. Kesimpulan awal yang dikemukakkan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.14

14Sugiyono, 252.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian MTs. Muhammadiyah Margototo Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur

1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Muhammadiyah Margototo

MTs. Muhammadiyah Margototo awal didirikan pada tahun 1988 diatas sebidang tanah yang luasnya 1400 m2 dan memimiliki luas bangunan 313 m2, yang didirikan oleh Yayasan Muhammadiyah Cabang Metro Kibang, pendiriannya diperkasai oleh para tokoh masyarakat di kecamatan Metro Kibang, dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan izin dan piagam pendirian dari kantor kementerian Agama Lampung Timur No:

Kw.08.2/HK/.00.8/304/2016 pada tanggal 29 September 2016 ini setelah perpanjangan atau pembaruan izin pengelolaan dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 60730286. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 3574/G4/KL/2009 Tahun 2009 tentang penerbitan NPSN.

Selama masa berdirinya MTs. Muhammadiyah Margototo mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah yaitu:

a. Drs. Sadarham Jaya Tibar, MM (1988-1992) b. Drs. Sukino, MM (1992-1994)

c. Tupinuji Agus, S.Ag (1994-2002) d. Abdi Wiyono, S.Ag (2002-2012)

e. Sularno, S.Pd (2012-2020)

f. Samsul Bahri, S.Pd (2020 sampai sekarang) 2. Visi dan Misi MTs. Muhammadiyah Margototo

a. Visi: Unggul dalam prestasi dan seni budaya berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

b. Misi :

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efesien 2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga sekolah

3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi diri, sehingga dapat berkembang lebih optimal

4) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran Agama Islam

5) Menciptakan budaya lingkungan yang disiplin, ramah, bersih, dan islami

6) Menumbuh kembangkan semangat kerja melalui penataan struktur organisasi yang efekif dengan pembagian wewenang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

7) Penerapan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan dewan sekolah

3. Letak Geografis MTs. Muhammadiyah Margototo

MTs. Muhammadiyah Margototo memiliki lokasi yang berada di daerah pedesaan, di Jalan. Jendral Sudirman No. 1 Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

4. Struktur Organisasi MTs. Muhammadiyah Margototo

Sumber : Dokumentasi MTs. Muhammadiyah Margototo

KEPALA MADRASAH SAMSUL BAHRI, S.Pd.I KOMITE SEKOLAH

MISNI

TATA USAHA FAIZ ROHANIATI, A.Md

WAKA KURIKULUM SULARNO, S.Pd.I,MSI

WAKA HUMAS WAKA KESISWAAN

GURU BK WALI KELAS PEMBINA

EKSTRAKULIKULER

VII : RIMASARI, S.Pd

VIII : RATNA

PUSPITASARI, S.Pd

IX : BAMBANG RUDIANTO, S.Pd

GURU MAPEL

SISWA

5. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs. Muhammadiyah Margototo Tabel 4.1

Sarana dan prasarana MTs. Muhammadiyah Margototo No Jenis Ruang Jumlah Ruang Keadaan

1. Tempat ibadah 1 Gedung Baik

2. Ruang kelas 3 Lokal Baik

3. Ruang kepala sekolah 1 Lokal Baik

4. Ruang guru 1 Lokal Baik

5. Ruang tata usaha 1 Lokal Baik

6. Ruang UKS 1 Lokal Baik

7. Ruang Lab. Komputer 1 Lokal Baik

8. Ruang perpustakaan 1 Lokal Baik

9. Toilet guru 1 Kamar mandi Baik

10. Toilet siswa 2 Kamar mandi Rusak ringan Sumber: Dokumentasi MTs. Muhammadiyah Margototo

6. Keadaan Guru dan Pegawai MTs. Muhammadiyah Margototo Tabel 4.2

Keadaan Guru dan Pegawai MTs. Muhammadiyah Margototo No Nama Lengkap Kepega

waian

tempat tanggal lahir

NUPT K

TMT Bidang Studi 1. Sularno, S.Pd.I MSI PNS/D

PK

Margototo , 12-05- 1979

684475 765811 0052

2010 Akidah Akhlak 2. Bambang Rudianto,

S.Pd

PNS/D PK

Srimulyo, 09-05- 1976

194175 466582 0000

2005 Bahasa Indonesi a 3. Samsul Bahri, S.Pd.I GTY Margajaya

, 03-09- 1973

423575 165320 0013

1996 SKI

4. Wiyono,S.Pd.I GTY Margototo , 10-04- 1972

674274 275065 220002 2

19951 Matemati ka

5. Mispan, S,Pd.I GTY Margototo , 08-07- 1969

304074 765220 0003

1999 Penjas

6. Emi Astuti, S.Pd.I GTY Sumbersar i, 14-07- 1969

404674 765030 0033

1999 Seni Budaya 7. Wiji Utami, S.Pd.I GTY Margototo

, 02-11- 1976

044475 465730 0013

2000 Qur‟an Hadis 8. Rimasari, S.Pd GTY Margototo

, 17-01- 1981

434975 966030 0043

2000 IPA

9. Faiz Rohaniati, A.Md

GTY Margototo , 08-04- 1987

074076 566630 0022

2005 TU

10. Haris Yulianto GTY Margajaya , 13-01- 1994

- 2017 IPS

11. Ratna Puspitasari, S.Pd

GTY Margototo , 16-11- 1996

- 2018 Bahasa

Inggris 12. Syafe‟I Adihusen GTY Margototo

,

- 2019 Bahasa

Arab Sumber: Dokumentasi MTs. Muhammadiyah Margototo

7. Keadaan Siswa MTs. Muhammadiyah Margototo Tabel 4.3

Keadaan siswa MTs. Muhammadiyah Margototo Tahun

Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

2016/2017 33 22 17 72

2017/2018 35 33 22 90

2018/2019 35 33 20 86

2019/2020 20 18 35 73

Sumber : Dokumentasi MTs. Muhammadiyah Margototo

B. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Muhammadiyah Margototo

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data menggunakan sampel penelitian yaitu dari Pak Sularno S.Pd.I MSI, selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak serta enam orang siswa, mengenai penggunaan media pembelajaran dalam peningkatan motivasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Muhammadiyah Margototo, maka penulis memaparkan gambaran umum adalah sebagai berikut:

1. Media Pembelajaran Memperjelas Penyajian Pesan

Penggunaan media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa dalam proses pembelajaran, serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang rumit, sehingga dapat meningkatkan proses serta dapat mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar.

Ketika mengamati proses pembelajaran peneliti menemui bahwa guru mata pelajaran aqidah akhlak di MTs. Muhammadiyah Margototo sudah menggunakan beberapa media pembelajaran, seperti media visual berupa gambar cetak, papan tulis dan buku cetak.1

Seperti yang dijelaskan guru aqidah akhlak MTs. Muhammadiyah Margototo adalah sebagai berikut:

”Iya saya menggunakan media dalam pembelajaran aqidah akhlak.

Media yang saya gunakan dalam menyampaikan materi yaitu media gambar cetak, buku cetak, dan papan tulis.”(W.G.S.F1.01/18/08/2020)

1 Hasil Observasi pada Hari Selasa 18 Agustus 2020 Pukul 09:00 WIB, t.t.

Berdasarkan pernyataan guru aqidah akhlak dalam proses belajar mengajar menggunakan media visual, berupa papan tulis dan gambar yang sudah dicetak.

Adapun penggunaan media gambar digunakan untuk menjelaskan materi Ananiyah, putus asa, gadhab, dan tamak serta Adab terhadap orang tua dan guru.

Namun media gambar tidak digunakan pada semua materi pelajaran hanya beberapa materi yang sesuai dan cocok saja.

Dalam penggunaan media gambar Penyampaian materi pelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menunjukkan gambar kepada siswa. Guru menyiapkan gambar terkait materi lalu siswa diarahkan untuk mengamati gambar tersebut, setelah mengamati gambar siswa diarahkan oleh guru untuk menyiapkan pertanyaan untuk diajukan kepada kelompok lain lalu dijawab secara diskusi dengan anggota kelompok.

Seperti yang disampaikan guru aqidah akhlak, yaitu:

“Pada saat proses pembelajaran aqidah akhlak tidak seluruh materi menggunakan media gambar. Jika menggunakan media gambar saya gunakan dalam menjelaskan materi akhlak terpuji dan akhlak tercela seperti, ananiyah, putus asa, gadhab dan tamak, serta satu materi lagi yaitu adab terhadap orang tua dan guru. Disini saya gunakan media gambar agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut. Dan dalam penggunaannya saya bagi siswa kedalam kelompok diskusi dan perkelompok mendapatkan berupa ilustrasi gambar yang mencontohkan sikap ananiyah, putus asa, gadhab, tamak dan adab kepada orang tua dan guru. Lalu saya arahkan siswa untuk mengamati gambar dan membuat pertanyaan mengenai gambar tersebut.”

(W.G.S.F1.02/18/08/2020)

Dengan menggunakan media gambar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, sebab dalam penyampaian materi, guru dapat menunjukkan gambar terkait materi yang tengah disampaikan. Sehingga siswa

Dokumen terkait