• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

B. Mutu pendidikan

4. Bentuk-Bentuk Mutu Pendidikan

Dalam Petunjuk Pelaksanaan Penjamin Mutu Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, dijelaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan telah terjamin dan diatur oleh pemerintah, langkah penjaminan mutu tersebut adalah pemetaan mutu, evaluasi atau audit mutu, dan penyusunan standar di atas SNP.39 Untuk mencapai mutu yang lebih baik maka terdapat tahapan atau urutan langkah yang harus dilewati dan dipenuhi. Urutan langkah tersebut mempunyai unsur dalam urutan fungsi manajemen, yakni perencanaan, pengoganisasian, pelaksanaa, serta pengawasan dan evaluasi.

38 Rohiat, Manajemen Sekolah, ( Bandung: PT Refika Aditama, 2010) h. 52

39 Direktorat Jenderal Pendidika Dasar Dan Menengah, h.13

39

Peningkatan mutu dilakukan melalui tahapan manajemen mutu sekolah yakni mengelola seluruh sumber daya sekolah, dengan mengarahkan semua orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk melaksanakan tugas sesuai standar, dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pihak yang berkepentingan.40 Dengan demikian proses pendidikan dapat terus ditingkatkan karena semua orang bersemangat untuk mencapai apa yang diingingkan dan untuk ketercapaian mutu akademik maupun mutu non akademik.

Peningkatan mutu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut; 1) peningkatan mutu di lakukan di sekolah, 2) peningkatan mutu hanya dapat dilakukan dengan kepemimpinan yang baik, 3) peningkatan mutu didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif, 4) peningkatan mutu selalu memberdayakan dan melibatkan seluruh komponen yang ada dilingkungan sekolah, dan 5) peningkatanb mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat.41

Total Qualiti Management merupakan pengembangan konsep dari penjamin mutu yang selalu berusaha untuk membuat semua yang ada di dalam organisasi tersbeut dapat memuaskan para peserta didik atau stakholder eksternal.42 Dengan adanya TQM diharapkan disemua pihak dapat saling bekerjasama untuk meningkatkan mutu secara terus-menerus dan berkelanjutan sehingga membuat para stakeholder merasa puas dengan apa yang mereka terima.

40 Ridwan Abdullah Sani, Dkk, Penjamin Mutu Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h.7

41 Maswan, “ manajemen mutu sekolah” jurnal tarbawi 12, no 2( 2015), h. 198

42 Ridwan Abdullah Sani, Dkk, Penjamin Mutu Sekolah, h. 9

40

Setidaknya ada sepuluh karakteristik TQM yang dianggap penting untuk meningkatkan dunia pendidikan yakni; 1. Fokus pada pelanggan, 2.

Berorientasi pada kualitas, 3. Menggunakan pendekatan ilmiah, 4. Memiliki komitmen jangka panjang, 5. Kerja sama tim, 6. Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan, 7. Mengadakan pendidikan dan pelatihan, 8.

Menerapkan kebebasan yang terkendali, 9. Memiliki kesatuan tujuan, 10.

Melibatkan dan memberdayakan karyawan43.

Selain itu, peningkatan mutu juga ditentukan berdasarkan visi dan misi yang dimiliki oleh sekolah. Utamanya adalah visi sekolah, pada intinya adalah yang fundamental mengenai nilai, aspirasi, dan tujuan institusi persekolahan.

Visi sekolah merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga sekolah yang dikelola secara profesional.44 Dengan itu visi dan misi adalah hal yang harus lebih dahulu ada dalam pelaksanaan manajemem mutu. Karena dengan begitu sekolah dapat mengetahui arah dan tujuan yang akan dituju.

Dalam peningkatan mutu pendidikan beberapa hal yang harus dipegang unutk menerapkan program mutu pendidikan di antara sebagai berikut:

a. Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan professional dalam bidang pendidikan.

b. Kesulitan yang dihadapi para profesioanl pendidikan merupakan ketidakmampuan dalam menghadapi “kegagalan sistem” yang mencegah mereka dari pengembangan atau penerapan cara atau proses baru untuk memperbaiki mutu pendidikan yang ada.

43 Muh. Saifulloh, dkk, “startegi peningkatan mutu pendidikan di sekolah”, jurnal sosial humaniora 5, no 2, (2012), h, 215

44 Sudarwan Danim, visi baru manajemen sekolah: dari unir birokrat ke lembaga akademik, (jakarta: bumi aksara, 2008), h.73

41

c. Peningkatan mutu pendidikan harus melakukan loncatan-loncatan.

Norma dan kepercayaan lama harus diubah. Sekolah harus belajar saling bekerjasama dengan sumber-sumber yang terbatas.

d. Uang bukan kunci utama dalam usaha peningkatan mutu pendidikan.

e. Kunci utama peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen.

f. Ketakutan terhadap perubahan atau takut melakukan perubahan akan mengakibatkan ketidaktahuan bagaimana mengatasi tuntutan-tuntutan baru.

g. Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat dipakai secara langsung dalam pedidikan, tetapi membutuhkan penyesuian- penyesuian serta penyempurnaan

h. Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah sistem pengukuran

i. Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari kebiasaan menggunakan program singkat, peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan program-program singkat.45

Mutu pendidikan sebagai salah satu pilar yang paling penting sebagai pengembangan dari sumber daya manusia demi pembangunan nasional. Masa depan suatu bangsa dikatakan berkualitas apabila keberadaan pendidikannya juga berkualitas. Serta pendidikan yang berkualitas hanya didapatkan dari lembaga pendidikan yang berkualitas pula. Oleh sebab itu, strategi dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas adalah dengan cara peningkatan mutu pendidikan. 46

45Nana Syaodih Sukmadinata Dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip Dan Instrumen), h. 9-11

46E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 216-217

42

Proses pendidikan yang bermutu harus didukung oleh personalia, seperti administrator, guru, konselor, dan tata usaha yang bermutu serta profesional.

Selain itu, juga harus didukung dengan sarana dan prasana yang bermutu dan media belajar, fasilitas serta sumber belajar yang memadai dan jumlahnya tepat. Selain itu, disertai juga dengan daya yang mencukupi, manajemen yang tepat dan lingkungan sekitar yang mendukung. Mutu pendidikan bersifat menyeluruh, menyertai semua komponen, pelaksanaan dan kegiatan pendidikan yang biasa disebut juga mutu total quality.47

Mulyadi dalam buku E.Mulyasa mengatakan bahwa TQM adalah pendekatan sistem secara menyeluruh (bukan suatu bidang atau program terpisah) dan merupakan bagian terpadu strategi tingkat tinggi. Sistem ini bekerja secara horizontal menembus fungsi dan departemen, melibatkan semua karyawan dari atas sampai bawah, meluas ke hulu dan hilir, mencakup mata rantai pemasok dan customer.48

Menurut konsep manajemen mutu, mutu dalam pendidikan dapat dipastikan seutuhnya jika lembaga pendidikan dapat melibatkan dan memberdayakan seluruh anggotamya dalam menjalakan fungsinya secara berkelanjutan.49

Dari pembahasan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa TQM merupakan suatu sistem manajemen yang melibatkan semua pihak mulai dari atasan sampai pada bawahan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan costumer.

47Nana Syaodih Sukmadinata, Dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menegah (Konsep, Prinsip Dan Instrumen), h. 7.

48 E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 226

49 Yin cheong cheng, wai ming tam, “multi models of quality in education”, journal quality assurance in education 5, no 1, (1997), h, 30

43

Dokumen terkait