• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk – bentuk Kenakalan Yang di lakukan Siswa Kelas X SMKN 1 Narmada Lombok Barat adalah sebagai berikut :Narmada Lombok Barat adalah sebagai berikut

ABSTRAK

B. Bentuk – bentuk Kenakalan Yang di lakukan Siswa Kelas X SMKN 1 Narmada Lombok Barat adalah sebagai berikut :Narmada Lombok Barat adalah sebagai berikut

B. Bentuk–bentuk Kenakalan Yang di lakukan Siswa Kelas X SMKN 1

belajar mengajar sedang berlangsung beberapa siswa – siswi yang duduk di bagian belakang dan paling pinggir terlihat saling bicara, mengganggu temannya, sehingga kurang memperhatikan guru yang sedang memberikan materi pelajaran.67

Dari beberapa bentuk-bentuk kenakalan yang dilakukan oleh siswa di SMK. Negeri 1 Narmada, banyak diantara siswa yang mendapatkan bimbingan langsung dari guru PAI dan guru BK terutama dalam pelayanan yang sangat optimal diberikan oleh para guru PAI dan guru-guru lainnya.

Adapun data-data siswa yang pernah melakukan kenakalan di sekolah terutama dalam merokok:

Tabel. 7

Data-data kenakalan Yang dilakukan siswa kelas X di SMK. Negeri 1 Narmada Tahun Pelajaran 2016/2017.

Sumber Data: Profil SMK. Negeri 1 Narmada68

N o

Bentuk-Bentuk

Kenakalan Faktor yang menyebabkan

Layananan Yang Diberikan

Keterang an

1 Merokok

 Karena faktor keluarga.

 Karena tidak bisa mengontrol diri .

 Karena faktor lingkungan.

 Ikut - ikutan

Bimbingan Individual

Ruang Guru/ BK

2 Terlambat datang sekolah

 Terpengaruh teman

 Malas mengikuti upacara

 jarak rumah dengan sekolah cukup jauh.

 Tidak ada yang mengantar

Bimbingan

Individual Ruang BK

3 Suka

mengganggu

 Suka iseng

 Sengaja mengganggu teman cewek.

Bimbingan

Individual Ruang BK

67Observasi, lingkungan sekolah, tanggal 14 Mei. 2017

68Buku Masalah Siswa Kelas X SMK. Negeri 1 Narmada, Dokumentasi, 14 Mei 2017.

teman/gaduh dalam kelas

 Karena jahil dengan teman- temannya.

4 Membolos

 Tidak ada minat belajar

 Terpengaruh karena teman,

 Malas belajar dan malas mengikuti pelajaran.

 Mengantuk.

Bimbingan Individual

dan Bimbingan Kelompok.

Ruang BK

5

Tidak mengerjakan

tugas

 Malas mengerjakan tugas

 Malas karena pengaruh teman.

 Kurang bertanggung jawab.

 Tidak ada minat belajar.

Bimbingan Individual

Guru Mata Pelajaran dan Guru

BK.

Terkait dengan bentuk-bentuk kenakalan siswa di MTs. Negeri Mataram, selain ada data mengenai kenakalan siswa adapun data klasifikasi pelanggaran dan sangsi untuk mengetahui apakah pelanggaran/kenakalan yang dilakukan itu berbentuk ringan, sedang, dan berat.

Tabel. 8

Data klsifikasi pelanggaran dan sangsi SMK. Negeri 1 Narmada 2016/2017.

Sumber Data: Profil SMK . Negeri 1 Narmada69 A. JENIS PELANGGARAN

No JENIS PELANGGARAN BERAT BOBOT SANKSI

1.

Berbuat Asusila

100 Dipindahkan - Berada di kamar mandi dengan lawan jenis

69Dokumentasi, 14 Mei 2017.

- Membawa dan mengedarkan barang porno

2.

Membawa dan menggunakan minuman keras ganja narkoba dan obat terlarang

100

3.

Mencuri/merampas/mencopet/menodong dan sejenisnya

100

4.

Menganiaya, kepala sekolah, guru, karyawan dan sesama teman

100

5. Memalsukan stempel sekolah 100

6.

Memasukan Vidio/Foto yang Porno Kejejiring Sosial

100

7.

Mengancam Ibu/bapak Guru atau Berkata Kotor Menggunakan Jejaring Sosial Akun

Facebook/sejenisnya

100

B. PELANGGARAN SEDANG

No JENIS PELANGGARAN SEDANG BOBOT SANKSI

1. Merokok atau membawa rokok 50

Panggilan Orang Tua Di

Skor 5 Hari 2. Berkelahi atau terlibat perkelahian 50

3. Membawa dan menggunakan senjata api 50

4.

Bermain kartu domino dan sejenisnya yang

dipakai sarana judi 50

5.

Mengancam, Melempar dan tidak menghormati

guru, kepala sekolah dan karyawan 50

6. Membuat pernyataan palsu/bohong 50

C. PELANGGARAN RINGAN

No JENIS PELANGGARAN RINGAN BOBOT SANKSI

1.

Menggunakan HP pada saat proses pelajaran

berlangsung 20

Panggilan Orang Tua/Di

Sekor 2 Hari 2.

Absen tanpa keterangan 15x dalam satu

semester 20

3. Tidak mengikuti ulangan / semester tanpa izin 20

4. Terlambat hadir disekolah 20

5. Meninggalkan kegiatan pembelajaran tanpa izin 20

6.

Membuat/menyusun rambut sebagai model hiasan

rambut

15

Peringatan 7. Mengecet rambut selain warna hitam 15

8. Memakai jacket/swetter dan topi kesekolah 15

9.

Memakai perhiasan berlebihan seperti : gelang, kalung dan make up berlebihan

10

10.

Memakai seragam sekolah tidak sesuai dengan ketentuan seperti :

10

- Tidak memasukan baju 10

- Tidak memakai sepatu 10

- Tidak memakai ikat pinggang 10

Dari tabel diatas menjelaskan tata tertib siswa, jenis pelanggaran dan sanksinya yang ada di SMK Negeri 1 narmada. Tata tertib dan jenis – jenis pelanggaran yang ada di SMK Negeri 1 Narmda di bagi menjadi tiga katagori, yang pertama yaitu, pelanggaran berat, dan kedua pelanggaran ringan serta, dan pelanggaran sedang. Dan sanksi yang diberikan oleh pihak sekolah bagi siswa yang melanggar tata tertib, tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan, sebagaimana yang telah di paparkan pada tabel diatas.

Untuk mengetahui lebih jauh terkait tindakan – tindakan pelanggaran yang terjadi pada siswa kelas X di SMK Negeri Narmada tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siswa suka tidak memperhatikan guru ketika guru sedang mengajar Keseriusan dan konsentrasi yang baik akan mengantarkan siswa menjadi orang yang lebih tahu dan berpengetahuan. Namun demikian, banyak hal yang menjadi faktor penyebab menurunkan perhatian siswa ketika proses belajar mengajar di kelas. Guru yang baik pasti akan disenangi dan diperhatikan oleh siswa, sementara guru yang tidak baik akan dijauhi dan jarang diperhatikan siswa.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa guru sebenarnya sudah memberikan dan atau menunjukkan sikap antusias kepada siswa, namun beberapa siswa memperlihatkan sikap bosan. Salah seorang siswa yang peneliti temui diketahui bernama Yudi Juni Hardi ketika ditanya mengapa

kelihatan bosan dan tidak memperhatikan guru yang mengajar, maka ia mengatakan bahwa70:

Guru terlalu sering berceramah. Setaiap jam pelajaran selalu yang dialakukan berceramah, sehingga aktivitas antara siswa yang satu kepada siswa yang lain menjadi tidak ada, hal itulah yang membuat kami bosan belaj ar, dan tidak senang mengikuti proses belajar mengajar

Sementara itu, di pihak lain dalam hal ini guru pendidikan agama Islam Ibu Sumiani menyatakan bahwa :

Berdasarkan kedua pernyataan di atas dapat dipahami bahwa ketidak seriusan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bisa jadi karena metode atau strategi guru yang terkesan dominan, dan bisa juga karena keadaan atau kemalasan siswa itu sendiri. Hal yang lebih jauh terkait masalah ini dapat dilihat pada pokok pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan

2. Tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

Guru dan siswa dalam suatu sekolah atau lembaga pendidikakan mempunyai tanggung jawab masing–masing. Guru mempunyai tanggung jawab dalam mengajar dan siswa mempunyai tanggung jawab untuk belajar.

Hubungan timbal balik inilah yang diharapkan semua guru. Namun demikian, dalam proses pelaksanaannya sering kali ditemukan ketidakseimbangan antara yang belajar dan yang mengajar.

70Yudi ( Siswa ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 14 Mei 2017

Berkaitan dengan hal tersebut di atas guru pendidikan agama Islam mengatakan bahwa pada umunya siswa tidak menyadari tugasnya sebagai pembelajar. Orang yang belajar seharusnya melaksanakan segala tugas yang diembankan kepadanya jika diberikan tugas.Namun tidak pernah didapatkan siswa yang melaksanakan tugas – tugas tersebut melainkan sedikit.Ia juga menambahkan bahwa siswa seharusnya menyadari akan identitasnya sebagai pelajar, dan sudah barang tentu mereka harus mematuhi apa yang menjadi tanggung jawab jika hal tersebut datang dari guru–gurunya.71

Selain peneliti melakukan wawamcara, peneliti juga melakukan observasi. Dari hasil pengamatan menunjukkan siswa – siswi kelas X sedang belajar di kelas, di mana pada saat itu mata pelajaran yang diajarkan adalah MTK. Peneliti mencoba mengamati proses belajar – mengajar yang sedang berlangsung, di mana ketika pelajaran sudah berakhir, guru meminta para siswa untuk mengumpulkan tugasnya tetapi banyak dari siswa yang belum mengerjakan PR nya karena beberapa alasan tidak mengerjakannya.72

Dalam kaitannya dengan keterangan guru ini, peneliti mencoba mencari jawaban dari beberapa murid kenapa mereka tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan kelas Weni Sulisti mengatakan bahwa PR yang diberikan jarang diperiksa diabaikan oleh guru.73 Sementara itu, Samsul Hamzan Wadi menambahkan bahwa selain guru jarang periksa PR siswa guru

71Sumiani, ( Guru PAI ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 14 Mei 2017

72Observasi, lingkungan sekolah, tanggal 14 Mei. 2017

73 Weni Sulisti ( Siswa ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 14 Mei 2017

juga terlalu sering memberikan tugas. Jadinya, kita mudah bosan, dan biasanya minta sama teman yang lain.74

3. Suka membolos

Prilaku membolos adalah salah satu dari sifat malas, tapi tidak selamanya malas identik dengan membolos.Prilaku membolos dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karena malas, dan pengaruh teman.Siswa membolos sekolah karena siswa tersebut malas untuk masuk.Dalam hal ini, ibu Sumiani mengatakan Salah satu penyebab kemalasan siswa karena guru ketika mengajar kurang mampu menciptakan situasi kelas secara kondusif dan pemberian materi pelajaran dalam proses belajar mengajar menjenuhkan siswa. Sehingga siswa lebih sering membuat kegaduhan serta malas mengikuti pelajaran.Satu hal yang dilupakan oleh guru ialah dalam memilih dan menggunakan metode mengajar. Penggunaan metrode yang tepat adalah masalah pertama yang harus diusahakan guru agar penyampaian materi pelajaran dapat dilaksanakan dengan baik serta dapat tercipta suasana belajar yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa. Disamping itu ada juga sosok guru yang memiliki temperamen keras setiap kali mengajar, hal ini bisa menjadikan siswa enggan untuk mengikuti pelajaran dan pada akhirnya siswa membolos sekolah karena ada rasa ketakutan terhadap sosok guru.75

Selain karena permasalahan di atas tersebut bapak Sastriawan menambahkan mengatakan bahwa siswa membolos karena pengaruh teman Penyebab lain siswa membolos adalah pengaruh dari temannya yang pernah

74Samsul Hamzan Wadi ( Siswa ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 14 Mei 2017

75Sumiani, ( Guru PAI ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 17 Mei 2017

melakukan membolos sekolah. Mereka diajak membolos kemudian bermain kesuatu tempat yang telah mereka rencanakan sebelumnya untuk balapan.

Faktor lainnya ialah ketika ada jam pelajaran yang kosong sementara guru tidak siap untuk mengisi pelajaran yag kosong tersebut, sehingga keadaan seperti ini digunakan oleh siswa untuk membolos sekolah. Jam-jam kosong ini memang perlu diperhatikan lebih serius lagi untuk menutup kemungkinan siswa membolos sekolah.76

Di samping faktor – faktor di atas, ketidaksukaan terhadap mata pelajaran atau guru tertentu kerap membuat siswa menjadi malas dan membolos. Lebih dari itu, mata pelajaran yang terjadwal pada jam – jam terakhir juga turut menambah kemalasan siswa, hingga akhirnya mereka memilih untuk bolos sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh salah seorang siswa yang mengatakan bahwa “ kita tidak suka dengan metode yang digunkan guru hanya berceramah, apalagi terletak pada jam–jam terakhir, ngantuk, makanya kita membolos”.77

Selain peneliti melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi bentuk – bentuk kenakalan siswa SMIK Negeri 1 Narmada. Dari hasil pengamatan peneliti bahwa sisi – sisi kelas X sedang istrahat, ada beberapa siswa yang keluar dari lingkungan sekolah dan pergi ke warung di belakang sekola, dan ada beberapa siswa ketika bel berbunyi tidak kembali

76Sastriawan, ( BK ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 17 Mei 2017

77Furqon Haqis ( Siswa ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 17 Mei 2017

masuk kedalam kelasnya, namun ketika siswa – siswi yang lain masuk, mereka pulang melalui belakang sekolah.78

4. Sering terlambat masuk sekolah

Berdasarkan keterangan dari guru pendidikan agama Islam bahwa salah satu penyebab adanya keterlambatan siswa masuk sekolah dikarenakan siswa bangun tidur kesiangan, hal ini dikarenakan siswa yang bersangkutan menonton acara televisi sampai larut malam, Kemajuan dibidang tekhnologi seperti Televisi dengan berbagai program yang menarik akan memberikan dampak yang buruk bagi anak apabila jam tayangnya larut malam dantanpa pengawasan serta bimbingan orangtua. Bukan berarti kemajuan tekhnologi selalu berdampak negatif, namun perlu untuk memilih program yang bersifat mendidik dan menambah pengetahuan anak.

Untuk menambah informasi mengapa siswa – siswi sering terlmabat sekolah , maka peneliti mewawancarai siswa yang bersangkutan atau yang sering terlambat. Hestina Hariyanti mengatakan79 : Saya sering terlmbat sekolah dikarenakan saya di antar sama kakak, dan dia menjelaskan bahwa kakaknya suka telat bangun dan mandi sehingga hal itu yanglakukan dapat diketahui faktor yang menyebabkan para siswa membuat kegaduhan didalam kelas baik pada saat jam pelajaran kosong ataupun pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan faktor ini hampir sama dengan faktor penyebab siswa membolos, diantaranya adalah siswa merasa jenuh dengan metode mengajar yang dilakukan oleh para guru. Metode mengajar tersebut lebih

78Observasi, lingkungan sekolah, tanggal 17 Mei. 2017

79Hestina Hariyanti( Siswa ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 17 Mei 2017

pada sekedar mendengar dan mencatat materi yang disampaikan.Oleh karena itu guru harus mampu membagkitkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran dikelas.Bentuk kegaduhan dikelas, diantaranya ialah berbicara sendiri, ada siswa yang berjalan-jalan dalam kelas, bergurau sesama teman dan sebagainya.Faktor lainnya ialah siswa mempunyai permasalahan dengan keluarganya di rumah sehingga siswa yang bersangkutan membuat kegaduhan dalam kelas, juga adanya pengaruh dari teman yang lainnya dan hal ini membuat suasana belajar mengajar kurang kondusif. Salah satu siswa yang peneliti wawancarai mengatakan : Sering terjadi ramai ( gaduh dikelas ) dikarenakan guru yang bersangkutan yang mengajar, di karenakan guru tidak bisa menguasai kelas, dan hanya berceramah. Di samping itu juga guru seakan – akan tidak mau tahu atau tidak peduli dengan siswa yang rebut.80

Dari hasil observasi peneliti di SMK. Negeri 1 Narmada bahwa, saat peneliti berada di lapangan pada pukul 07.15 terlihat bahwa ada tiga orang siswa yang terlambat datang kesekolah, diantaranya dua laki-laki dan satu perempuan. Dari siswa yang terlambat datang sekolah tersebut mereka dikumpulkan di lapangan depan sekolah, setelah dikumpulkan di lapangan pak satpam membawa mereka langsung ke ruang BK.81

80Nuripan Sahri Ramadhan ( Siswa ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 17 Mei 2017

81Observasi, 17 Mei 2017.

5. Merokok

Berdasarkan keterangan dari guru pendidikan agama Islam bahwa salah satu penyebab siswa merokok,karena beberapa faktor, dimana faktor tersebut muncul dari lingkungan sekitar siswa, antara lain82:

a. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga penddikan pertama dan yang utama diterima oleh anak.Orang tua yang bijaksana sangat berkepentingan untuk mendidik anak dan memberi bekal berbagai adab serta contoh telada yang baik.Orang tua sebagai pendidik betulbetul merupakan peletak dasar kepribadian anak. Namun, keluarga ( orang tua ) tanpa disadari telah memberikan contoh kurang baik bagi sianak seperti orang tua yang melakukan kebiasaan merokok didalam rumah, sehingga anak meniru perilaku orangtuanya dengan cara sembunyi-sembunyi. Juga ada orang tua yang terlalu membiarkan anaknya merokok tanpa memberi peringatan atau penjelasan akan dampak negatif rokok. Hal semacam ini akan berimplikasi kurang baik bagi pembentukan mental dan moral siswa (anak).

b. Pengaruh Lingkungan sekitar ( teman )

Siswa yang merokok ada kalanya disebabkan oleh faktor pergaulan.

Mereka terpengaruh oleh teman-temannya yang merokok, atau dipaksa oleh temannya untuk merokok.Hal ini biasanya terjadi pada saat siswa berada di lingkungan masyarakat, sehingga siswa yang bersangkutan mencoba untuk merokok dan pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan untuk

82Sumiani, ( Guru PAI ), Wawancara, SMK Negeri 1 Narmada, 17 Mei 2017

selalu merokok meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Pergaulan seperti ini akan berdampak buruk bagi individu yang memiliki kebiasaan mudah terpengaruh. Biasanya kebiasaan merokok dilakukan oleh siswa ketika waktu pulang sekolah, dan yang lebih parah ada siswa yang merokok dilingkungan sekolah (kelas) dengan cara sembunyi-sembunyi pada saat jam pelajaran kosong (guru tidak berada dikelas). Keadaan seperti inilah yang seringkali tidak disadari oleh guru, sehingga kesempatan ini digunakan oleh siswa untuk merokok meskipun intensitasnya termasuk rendah

C. Upaya–upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi