BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.4. Bentuk Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan
utama masyarakat dengan komoditi utama adalah karet dan gambir, serta kelapa sawit.
Masyarakat di tanah Minang identik sebagai masyarakat perantau, sehingga hamper di seluruh pelosok tanah air ada masyarakat Minang yang terkenal dengan kemampuan berdagangnya. Begitu juga masyarakat di Kenagarian Pangkalan banyak yang merantau ke Pekanbaru Riau dan memiliki organisasi perkumpulan yang diberi nama IKP (Ikatan Keluarga Pangkalan).
Jauh sebelum diwajibkannya setiap Perseroan Terbatas (PT) untuk menyisihkan sebagian laba (demi kepentingan sosial, ekonomi, dan lingkungan) oleh Undang-Undang untuk melaksanakan program CSR, maka Bank Nagari telah sejak lama melaksanakan program berbasis CSR. Salah satunya adalah melalui pengalokasian dana sosial untuk membantu masyarakat lokal di wilayah kerja Bank Nagari ataupun yang lebih khususnya adalah untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Pelaksanaan program CSR Bank Nagari dilakukan secara sentralistik (terpusat) oleh Bank Nagari Pusat yang berlokasi di Kota Padang. Bank Nagari Pusat akan mengatur dan mengelola setiap pelaksanaan maupun bentuk dari program CSR Bank Nagari, untuk kemudian dialokasikan kepada kantor-kantor cabang Bank Nagari yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Barat maupun yang berlokasi di luar daerah yaitu di Jakarta, Pekanbaru, dan Surabaya.
Pelaksanaan program CSR Bank Nagari pun beragam, terkadang hanya Bank Nagari cabang-cabang tertentu (dalam wilayah Kabupaten/Kota) yang kecipratan dana CSR. Misalnya pengalokasian dana CSR untuk program beasiswa, seperti yang diungkapkan oleh Pak Ilham selaku kepala Kredit Bank Nagari cabang Pangkalan berikut ini :
“hanya cabang-cabang tertentu yang mendapatkannya, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut”.
Bank Nagari Cabang Pangkalan merupakan salah satu kantor cabang dari Bank Nagari yang melaksanakan program CSR berdasarkan regulasi dari pusat.
Namun demikian, Bank Nagari Cabang Pangkalan berinisiatif sendiri untuk membantu masyarakat kurang mampu di wilayah Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Seperti yang pernah dilakukan pada tahun 2012, seluruh karyawan Bank Nagari Cabang Pangkalan turun langsung ke masyarakat untuk membagikan sembako kepada masyarakat kurang mampu. Ada juga program CSR Bank Nagari yang bersifat kondisional seperti membantu korban kecelakaan ataupun bencana alam.
Namun demikian, ada beberapa program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan yang memang dilaksanakan hampir setiap tahunnya.
Berikut ini adalah data program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan yang dilaksanakan hampir setiap tahunnya :
Disamping program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan yang dilaksanakan hampir setiap tahunnya seperti yang tertera pada tabel. Ada beberapa program yang pelaksanaannya hanya pada waktu-waktu tertentu atau pada kondisi tertentu.
Misalnya ketika terjadi bencana alam seperti bencana banjir di Kenagarian Pangkalan, maka Bank Nagari Cabang Pangkalan akan mengeluarkan bantuan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat lokal.
Selain itu, program CSR Bank Nagari yang bersifat kondisional juga diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu yang secara finansial memang membutuhkan bantuan. Seperti bantuan yang diberikan kepada keluarga Buk Eli Husna pada tahun 2012 atas musibah tersiram minyak panas yang menimpa anaknya.
Pelaksanaan program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan memang sangat beragam sesuai dengan kondisi, dinamika, dan kebutuhan masyarakat di suatu daerah.
Hal ini tentunya juga disesuaikan dengan komitmen Bank Nagari untuk selalu menjaga eksistensinya agar menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang.
Menurut Pak Ferdison selaku pimpinan Bank Nagari Cabang Pangkalan ketika ditemui diruang kerjanya, realisasi program CSR Bank Nagari diantaranya adalah :
1. Bantuan Bencana;
2. Beasiswa;
3. Sponsor acara adat seperti Potang Balimau di Nagari Pangkalan;
4. Sponsor even olahraga seperti Asyirwan Yunus Cup;
5. Bantuan ke Masjid/Mushalla;
6. Bantuan pengadaan kostum olahraga bagi SMA N 1 Pangkalan.
Bila dilihat dari berbagai realisasi program CSR Bank Nagari tersebut, dapat dikatakan bahwa CSR Bank Nagari masih bersifat philanthropy (kedermawanan).
Seperti yang dikemukakan oleh Gunawan (2008) bahwa dalam dunia CSR, program kedermawanan (philanthropy) merupakan bentuk CSR yang didasari oleh kesadaran norma etika dan hukum universal akan perlunya redistribusi kekayaan.
Idealnya, program CSR erat kaitannya dengan inti bisnis suatu perusahaan, hal ini dimaksudkan agar tercipta feedback bagi perusahaan yang melakukan program CSR. Seperti misalnya program CSR PT Unilever Indonesia tbk yang bermitra dan memberdayakan petani kedelai hitam, sehingga petani tersebut menjadi pemasok kedelai hitam bagi salah satu produk dari PT Unilever Indonesia tbk tersebut.
Jika dikaitkan dengan realisasi program CSR perbankan sebagai lembaga jasa keuangan bagi masyarakat, sulit untuk melihat/menemukan program CSR perbankan yang terkait dengan core business. Namun, jika seorang bankir inovatif jeli melihat peluang untuk realisasi program CSR perbankan, maka banyak hal yang akan terkait dengan core business perbankan. Karena perbankan merupakan lembaga jasa keuangan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Hal yang senada dengan keterangan Pak Ferdison mengenai bentuk program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan juga diungkapkan oleh Pak Tunggul Simarmata atau yang lebih akrab dipanggil Pak Ucok selaku Wakil Pimpinan Bank Nagari Cabang Pangkalan yang mengungkapkan bahwa program-program CSR yang dilaksanakan oleh Bank Nagari Cabang Pangkalan diantaranya adalah :
1. Kontribusi dalam acara adat/alek nagari seperti Potang Balimau yang menjadi acara rutin di Nagari Pangkalan ketika akan menyambut datangnya bulan suci
Ramadhan. Bank Nagari selaku pemilik modal di Kenagarian Pangkalan memberikan kontribusi dalam bentuk bantuan dana demi kelancaran acara tersebut;
2. Bantuan dana dalam berbagai acara masyarakat seperti dibidang kesenian, olahraga, dan keagamaan;
3. Bantuan dibidang pendidikan, seperti bantuan beasiswa dan ketika penerimaan murid baru;
4. Berkontribusi dalam acara yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
Hal senada dengan itu, juga dikemukakan oleh Buk Fitria selaku staf bagian umum Bank Nagari Cabang Pangkalan bahwa bentuk-bentuk program CSR yang dilaksanakan oleh Bank Nagari Cabang Pangkalan diantaranya adalah :
1. Bantuan/sumbangan kepada beberapa warga kurang mampu di Kenagarian Pangkalan dalam bentuk uang tunai. Bantuan ini disalurkan melalui kerja sama dengan pemerintah Nagari Pangkalan untuk mendapatkan data mengenai jumlah dan keberadaan warga kurang mampu;
2. Sumbangan ke Masjid sebagai bentuk kepedulian Bank Nagari Cabang Pangkalan untuk membangun sarana beribadah masyarakat;
3. Berkontribusi dalam acara-acara yang diselenggrakan oleh masyarakat seperti acara musik, olahraga, dan MTQ;
4. Bantuan ke sekolah-sekolah, seperti bantuan buku dan beasiswa kepada murid yang berprestasi dan kurang mampu;
5. Menyelenggarakan bazar murah untuk menyediakan kebutuhan sembako bagi masyarakat.
Adapun dana yang digunakan untuk melaksanakan seluruh program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan berasal dari anggaran khusus yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program-program tersebut. Tujuan dari pelaksanaan program-program tersebut adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat di wilayah kerja Bank Nagari. Selain itu, program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan sebagai bentuk kepedulian Bank Nagari terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal.
Jika dilihat dari berbagai bentuk program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan yang dikemukakan oleh beberapa informan diatas, terlihat bahwa program CSRnya belum tepat sasaran. Hal ini apabila dikaitkan dengan sebagian besar (85%) masyarakat di Kenagarian Pangkalan bekerja sebagai petani dengan karet dan gambir sebagai komoditi utama.
Idealnya, program CSR Bank Nagari yang tepat sasaran merujuk pada kondisi masyarakat Nagari Pangkalan yang bermatapencarian utama sebagai petani. Misalnya dengan melaksanakan berbagai pelatihan dalam mengelola keuangan keluarga dan pelatihan dalam upaya meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola hasil panennya agar memiliki nilai jual tinggi. Program ini dapat dilaksanakan dengan menggandeng pemerintah setempat untuk bekerja sama mencapai tujuan dari dilaksanakannya program tersebut.
Jika program tersebut dapat dilaksanakan secara terstruktur, antara Bank Nagari sebagai pemilik modal, pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan
masyarakat sebagai sasaran dari program, maka dalam hal ini, proses diferensiasi struktural telah melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Jalannya proses pembangunan sangat ditentukan oleh jalannya seluruh struktur dalam suatu Negara secara terintegrasi. Menurut Soiolog Smelser dalam Suwarsono (1991), kurangnya koordinasi dari berbagai struktur ini akan mengakibatkan kerusuhan sosial. Kekacauan ini dapat berupa agitasi politik damai sampai pada kerusuhan dengan kekerasan, atau bahkan terjadi perang gerilya dan revolusi sosial.
Ini terjadi karena adanya sebagian masyarakat yang tidak terlibat dalam proses diferensiasi struktural. Untuk itu masyarakat harus dilibatkan perannya dalam proses pembangunan.
Ketidaktepat sasaran dalam pelaksanaan program CSR, telah banyak terjadi di beberapa lokasi di Indonesia. Salah satunya adalah merujuk dari hasil penelitian Siregar (2007), sebagaimana berikut ini :
Hasil riset yang dilakukan pada siswa SMA Bale Endah, mereka memerlukan bantuan biaya sekolah untuk transportasi dan uang sekolah. Tetapi yang diperoleh dari program CSR perusahaan pemberi bantuan tersebut berupa seperangkat komputer dan internet berikut pelatihan bagi guru. Jelas program CSR tidak mengenai sasaran. Apa yang diperlukan oleh siswa dengan apa yang diberikan perusahaan melalui program CSR sebelumnya tidak tepat sasaran.
Permasalahan ini tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan pemberi bantuan tetapi setelah mahasiswa yang mengambil matakuliah Komunikasi pembangunan melakukan riset, ditemukan terjadi perbedaan antara apa yang diharapkan siswa
dengan apa yang diberikan perusahaan. Keadaan ini telah disampaikan kepada pihak pemberi bantuan melalui seminar, dan pihak perusahaan menyadari hal ini. Karena keterbatasan SDM dan waktu, pihak perusahaan berusaha agar lebih efektif lagi untuk kedepannya.
Mahasiswa tidak hanya melakukan riset dibidang pendidikan saja, tetapi juga melakukan riset pada masyarakat sekitar kampus ITB, tepatnya di daerah Cisitu.
Hasil riset menghasilkan 40% anak yang putus sekolah, 50% Ibu rumah tangga buta aksara, 75% pemuda yang tidak memiliki pekerjaan. Dari hasil riset ini mahasiswa mencoba menindak lanjuti dengan cara menyusun program pemberantasan buta aksara, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan informal. Program ini memerlukan tempat pelatihan, SDM, dan dana. Untuk itu, mahasiswa mengajak perusahaan telkom, BNI, dan PLN bekerjasama untuk melaksanakan program tersebut melalui program CSR yang ada pada masing-masing perusahaan.
Kedepannya diharapkan agar program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan yang lebih tepat sasaran. Program yang memang disesuaikan dengan kultur dan dinamika masyarakat lokal. Seperti masyarakat Pangkalan yang bermatapencarian uatam sebagai petani. Program yang dilakukan pun diharapkan bisa menjawap persoalan yang tengah dihadapi masyarakat.
Pada saat penelitian lapangan, ditemukan bahwa persoalan utama yang tengah dihadapi oleh masyarakat Pangkalan adalah persoalan sumber mata pencarian.
Persoalan ini diharapkan bisa ditemukan jawabannya melalui sinergi antara Bank Nagari dengan program CSRnya, pemerintah setempat, dan masyarakat itu sendiri.
Program-program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan tertuang ke dalam 5 bidang yaitu :
1. Program CSR Bank Nagari di Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, program CSR Bank Nagari lebih berfokus pada pemberian beasiswa kepada siswa/mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu ataupun yang berasal dari anak karyawan Bank Nagari yang juga berprestasi. Berdasarkan data yang bersumber dari Corporate Secretary Bank Nagari, bahwa bantuan pendidikan di setiap Kabupaten/Kota adalah sebesar 110.000.000 Rupiah. Dana tersebut kemudian disalurkan ke beberapa cabang Bank Nagari yang ada di Kabupaten/Kota tersebut.
Program CSR Bank Nagari berupa beasiswa sangat dirasakan manfaatnya oleh siswa di Kenagarian Pangkalan. Mereka yang mendapat beasiswa tersebut mengaku sangat bangga karena dari sekian banyak murid berprestasi di Kenagarian Pangkalan, mereka terpilih satu diantaranya. Putri salah seorang penerima beasiswa dari Bank Nagari mengaku sangat bangga dan berterimakasih kepada pihak sekolah dan Bank Nagari yang telah memilihnya. Ia mengungkapkan :
“saya sangat senang dan bangga sekali bisa menerima beasiswa ini, karena disamping uang beasiswa ini dapat saya gunakan untuk keperluan sekolah, saya juga telah membuat bangga kedua orang tua saya dan sedikit mengurangi bebannya”.
Selain beasiswa, program CSR Bank Nagari dibidang pendidikan juga tertuang dalam bentuk pemberian bantuan buku-buku kepada beberapa sekolah di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Selain itu juga ada bantuan sarana dan prasarana sekolah, seperti yang baru-baru ini bantuan kepada SMA N 1 Pangkalan berupa
pembangunan plang/neon box yang dibagian bawah neon box tersebut juga dicantumkan nama dan produk Bank Nagari.
Berikut ini adalah hasil analisis data wawancara dengan Pak Yondri selaku kepala sekolah di SMA N 1 Pangkalan :
Beliau menerangkan bahwa keberadaan Bank Nagari sangat membantu, dengan memberikan kepedulian terhadap masyarakat lokal melalui bantuan-bantuan yang disalurkan. Bantuan yang disalurkan melalui program CSR tersebut, tentunya sangat bermanfaat dan semakin memperbaik citra Bank Nagari di mata masyarakat, terutama di mata SMA N 1 Pangkalan.
Bank Nagari memberikan bantuan kepada SMA N 1 Pangkalan berupa 1 unit neon box sebagai pengganti plang merek SMA yang sudah rusak. Selain itu, Bank Nagari juga ikut berpartisipasi dalam acara Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA N 1 Pangkalan dengan memberikan bantuan berupa buku panduan MOS bagi siswa baru.
Kemudian, Bank Nagari juga memberikan bantuan berupa pengadaan kostum olahraga bagi siswa-siswa SMA N 1 Pangkalan.
Kerja sama yang terbentuk antara pihak Bank Nagari dengan SMA N 1 Pangkalan merupakan suatu bentuk nyata hubungan sosial yang baik yang dibina oleh Bank Nagari dengan masyarakat lokal termasuk pihak SMA N 1 Pangkalan. Dengan adanya hubungan baik tersebut, maka akan mendatangkan feedback bagi Bank Nagari itu sendiri.
Sebagai feedback hubungan baik yang terbina, maka terjalinlah hubungan kerja sama yang baik antara pihak Bank Nagari dengan pihak SMA N 1 Pangkalan.
Salah satunya berupa pembuatan kartu pelajar elektronik yang sekaligus berfungsi sebagai tabungan dan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang dikeluarkan oleh Bank Nagari. Pihak SMA N 1 Pangkalan pun menyambut baik kerja sama tersebut.
Dalam waktu dekat ini, akan segera disetujui MoU antara kedua belah pihak seperti yang diterangkan oleh Pak Yon (biasa ia dipanggil).
Pak Yondri juga menerangkan bahwa kerja sama yang terjalin tersebut akan terus dibina. Hal ini disebabkan karena Bank Nagari memiliki citra yang baik dimata masyarakat dan dimata SMA N 1 Pangkalan pada khususnya.
Hal senada juga dipaparkan hasil wawancara dengan Pak Alis Marajo selaku Bupati Kabupaten 50 Kota berikut ini :
Beliau mengungkapkan bahwa program CSR Bank Nagari memiliki peran penting dalam upaya pengurangan angka kemiskinan, pengangguran, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dana CSR dari Bank Nagari diharapkannya dapat membantu dan mendukung tercapainya program-program pemerintah dalam upaya-upaya pembangunan di Kabupaten 50 Kota, terutama dalam hal pengurangan angka kemiskinan.
Hal senada dengan itu juga dilakukan oleh Forum Ekonomi Dunia melalui Global Govermance Initiative, yang menggelar World Business Council For Sustainablle Development di New York pada tahun 2005, salah satu deklarasi penting disepakati bahwa CSR jadi wujud komitmen dunia usaha untuk membantu PBB dalam merealisasikan Millennium Development Goalds (MDGs). Adapun tujuan utama MDGs adalah mengurangi separuh kemiskinan dan kelaparan ditahun 2015.
Pantas untuk dicatat tujuan ini jelas maha berat, mengingat pertumbuhan dunia bisnis terus meningkat, tetapi kemiskinan malah bertambah.
Dalam sebuah pernyataan Pak Alis seperti yang dikutip dari buku 50 tahun Bank Nagari “harapan Lima Puluh Kota, di 2012 ini lebih banyak lagi program CSR (Corporate Social Responsibility) yang mengalir ke wilayah kami. Masyarakat optimis, yakin dan percaya dengan Bank Nagari”. Ketika ditanyakan mengenai maksud dari pernyataannya tersebut, Pak Alis menerangkan sebagaimana berikut ini :
“program CSR Bank Nagari diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran”.
Maka dari itu, Pak Alis mewakili pemegang saham Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota mengharapkan program CSR Bank Nagari semakin banyak yang mengalir ke Lima Puluh Kota agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kerja sama yang baik antara pemerintah dengan Bank Nagari sangat diharapkan dapat terwujud dengan baik untuk bersama-sama membangun negri.
Dalam waktu yang dekat ini, Pemerintahan Daerah dengan Bank Nagari akan menandatangani MoU atau kesepakatan mengenai peruntukan program CSR Bank Nagari yang lebih difokuskan kepada pemberian beasiswa bagi pelajar di perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan karena mahasiswa merupakan sumber daya manusia berilmu yang siap untuk terjun ke lapangan dan menunaikan tugasnya untuk mengabdi di masyarakat. Ketika ditanyakan kapan kesepakatan tersebut diberlakukan, Pak Alis mengungkapkan “MoU tersebut masih dalam rancangan”.
Seperti yang diungkapkan Bapak Bupati Lima Puluh Kota, Alis Marajo selaku Pemda berikut ini :
“bahwa tujuan dari fokus pemberian beasiswa kepada pelajar di perguruan tinggi adalah karena mahasiswa merupakan pelajar yang berilmu”.
Pelajar yang berilmu dalam pengertian yang dimaksud Pak Alis Marajo adalah karena mahasiswa merupakan pelajar yang siap terjun ke masyarakat.
Mahasiswa siap untuk mengabdikan diri serta ilmu yang telah diperolehnya dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga dapat membantu pelaksanaan upaya pembangunan bagi masyarakat agar tercipta kondisi kehidupan sosial ekonomi yang lebih baik.
2. Program CSR Bank Nagari di Bidang Keagamaan
Dalam bidang keagamaan, pelaksanaan program CSR Bank Nagari tertuang dalam bentuk pemberian bantuan atau sumbangan. Seperti untuk pembangunan Masjid sebagai tempat beribadah bagi umat Islam karena masyarakat Pangkalan hampir seluruhnya beragama Islam. Seperti diungkapkan oleh Buk Fitria berikut ini :
“sumbangan ke Masjid juga merupakan salah satu bentuk program CSR Bank Nagari dan sebagai bentuk kepedulian Bank Nagari Cabang Pangkalan untuk membangun sarana beribadah masyarakat”.
Hal senada juga diungkapkan oleh SHK selaku staf bagian Corporate Secretary Bank Nagari Pusat, sebagaimana berikut ini :
“Bantuan ke Masjid dan sumbangan untuk Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), sebagai program CSR Bank Nagari dibidang agama”.
Pak Ujang selaku pengurus Masjid Raya Pangkalan (Masjid Raya adalah Masjid terbesar di Kenagarian Pangkalan dan menjadi pusat penyelenggaraan acara Potang Balimau), menerangkan bahwa Masjid Raya pernah mendapat bantuan dari
Bank Nagari. Bantuan tersebut adalah dalam bentuk sumbangan dana pada saat pembangunan toilet dan tempat wudhu di Masjid.
Pak ujang mengungkapkan, bahwa ketika Masjid Raya tengah membangun toilet dan tempat wudhu yang lebih layak sebelum menyambut Bulan Ramadhan tahun lalu, Bank Nagari dengan kesediaan sendiri memberikan bantuan berupa dana dalam jumlah yang bisa dikatakan cukup untuk menggaji 5 orang tukang bangunan selam proses pembangunan berjalan.
Ketika ditanyakan mengenai tanggapannya terhadap bantuan yang diberikan oleh Bank Nagari Cabang Pangkalan tersebut, Pak Ujang mengungkapkan :
“bantuan dari Bank Nagari tersebut memang cukup membantu dalam proses pembangunan di Masjid Raya ini. Tapi kalau saya perhatikan dari tahun ke tahun bantuan dari Bank Nagari hanya berbentuk itu-itu saja. Belum ada saya lihat bantuan dari Bank Nagari yang benar- benar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah”.
Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Pak Ujang tersebut, dapat dilihat bahwa program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan yang telah ada selama ini, bentuknya hampir sama dari waktu ke waktu. Idealnya, program CSR Bank Nagari dapat memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat. Sehingga, melalui program tersebut dapat mendukung terciptanya perekonomian masyarakat yang tangguh dan mandiri.
Dana-dana CSR yang selama ini diperuntukkan bagi kegiatan kedermawanan perusahaan, jika dialihkan penggunaannya untuk mendanai program-program pemberdayaan masyarakat akan lebih terlihat manfaat dan hasilnya bagi masyarakat.
Seperti misalnya melaksanakan program pelatihan keterampilan mengelola industri
rumah tangga bagi Ibu-Ibu pengajian, kemudian melakukan evaluasi dari pelaksanaan program tersebut. Sehingga hasil dari program ini mungkin lebih bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dalam jangka panjang, karena bisa dimanfaatkan untuk membantu perekonomian keluarga.
Selain sumbangan ke Masjid, pelaksanaan program CSR Bank Nagari di bidang keagamaan juga tertuang dalam berbagai bentuk sumbangan yang diberikan kepada masyarakat sekitar Pangkalan. Misalnya dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti Musabaqoh Tillawatil Qur’an (MTQ) untuk memperingati hari turunnya Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam.
Alven sebagai ketua Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang berasal dari Jorong Pauh Anok, pada Ramadhan tahun lalu mengadakan peringatan turunnya Al-Quran. Acara yang diselenggarakan adalah MTQ tingkat anak-anak, remaja, dan dewasa. Untuk melaksanakan acara tersebut tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pihak panitia mengajukan beberapa proposal ke berbagai tempat, salah satunya adalah kepada Bank Nagari. Alven mengungkapkan :
“setiap kami mengadakan PHBI di Bulan Ramadhan, Bank Nagari selalu bersedia menjadi sponsor kami. Proposal yang kami ajukan selalu ditanggapi Bank Nagari dengan mencairkan sejumlah dana, yang menurut kami dana tersebut sudah cukup pantas”.
Program CSR Bank Nagari di bidang keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun tepatnya di setiap bulan suci Ramadhan adalah buka puasa bersama anak-anak yatim. Pihak Bank Nagari mengadakan buka puasa bersama anak yatim di Kenagarian Pangkalan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap anak-anak yang telah ditinggalkan oleh orang tuanya. Kegiatan buka bersama ini juga bertujuan untuk