• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biografi Muhammad Syafi’i Antonio

BAB II LATAR BELAKANG GENEALOGIS PEMIKIRAN MUHAMMAD

A. Biografi Muhammad Syafi’i Antonio

32

melihat ajaran Islam itu bagus. Apabila dilihat dari sisi Al-Qur’an dan Hadis. Tapi, ayahnya sangat heran pada pemeluknya yang tidak mencerminkan kesempurnaan ajaran agamnya.

Gambaran buruk tentang kaum muslimin itu menurut ayahnya terlihat dari banyaknya umat Islam yang berada dalam kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan. Walaupun demikian buruknya citra kaum muslim dimata ayahnya, tak membuat ia kendur untuk mengetahui lebih jauh tentang agama Islam. Untuk mengetahui agama Islam, ia mencoba mengkaji Islam secara komparatif (perbandingan) dengan agama-agama lain. Dalam melakukan studi perbandingan ini ia menggunakan tiga pendekatan, yakni pendekatan sejarah, pendekatan alamiah, dan pendekatan nalar rasio biasa. Sengaja ia tidak menggunakan pendekatan kitab-kitab suci agar dapat secara obyektif mengetahui hasilnya.

Berdasarkan tiga pendekatan itu, ia melihat Islam benar-benar agama yang mudah dipahami ketimbang agama-agama lain. Dalam Islam ia temukan bahwa semua rasul yang diutus Tuhan ke muka bumi ini mengajarkan risalah yang satu, yaitu tauhid. Selain itu, ia sangat tertarik pada kitab suci umat Islam, yaitu Al-Qur’an.

Kitab suci ini penuh dengan kemukjizatan, baik ditinjau dari sisi bahasa, tatana kata, isi, berita keteraturan sastra, data-data ilmiah, dan berbagai aspek lainnya. Ajaran Islam juga memiliki sistem nilai yang sangat lengkap dan komprehensif, meliputi sistem tatanan akidah, kepercayaan, dan tidak perlu perantara dalam beribadah.

Dibanding agama lain, ibadah dalam Islam diartikan seacra universal. Artinya, semua yang dilakukan baik ritual, rumah tangga, ekonomi, sosial, maupun budaya, selama tidak menyimpang dan untuk meninggikan siar Allah, nilainya adalah ibadah.

Selain itu, dibanding agama lain, terbukti tidak ada agama yang memiliki sistem

selengkap agama Islam. Hasil dari studi banding inilah yang memantapkan hatinya untuk segera memutuskan bahwa Islam adalah agama yang dapat menjawab persoalan hidup.43

Muhammad Syafi’i Antonio masuk Islam setelah melakukan perenungan untuk memantapkan hati, maka disaat ia berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA, ia putuskan untuk memeluk agama Islam. Oleh K.H Abdullah bin Nuh Al- Ghazali ia dibimbing untuk mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat pada tahun 1984. Nama ia kemudian diganti menjadi Muhammad Syafi’i Antonio. Keputusan yang ia ambil untuk menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Ternyata mendapat tantangan dari pihak keluarga. Beliau dikucilkan dan diusir dari rumah. Jika ia pulang, pintu selalu tertutup dan terkunci. Bahkan pada waktu shalat, kain sarung beliau sering diludahi.

Perlakuan keluarga terhadap dirinya tidak dia hadapi dengan wajah marah, tapi dengan kesabaran dan perilaku yang santun. Ini sudah konsekuensi dari keputusan yang dia ambil. Alhamdulillah, perlakuan dan sikapnya terhadap mereka membuahkan hasil. Tidak lama kemudian ibunya menyusul jejak beliau menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Setelah mengikrarkan diri, ia terus mempelajari Islam, mulai dari membaca buku, diskusi, dan sebagainya. Kemudian beliau mempelajari bahasa Arab di Pesantren An-Nidzom, Sukabumi, dibawah pimpinan K.H. Abdullah Muchtar.

43Wink, “Biografi Muhammad Syafi’i Antonio”, https://www.biografku.com/biografi- muhammad-syafii-antonio/, (diakses pada tanggal 28 Oktober 2021, pukul 20.43).

2. Pendidikan

Muhammad Syafi’i Antonio adalah seorang alumni pesantren yang tercebur ke dunia perbankan. Masuk pesantren dengan alasan ingin mendalami Islam sebagai agama yang baru di anutnya, Muhammad Syafi’i Antonio sukses menjadi pakar ekonomi syariah nasional saat ini. Ia memulai pendidikan pesantrennya pada 1985, ketika lulus dari SMU. Ia masuk pesantren tradisional an-Nizam, Sukabumi.

Alasannya ketika itu ingin mendalami keislaman secara utuh. “jika ingin mendalami muslim yang komprehensif, pesantren adalah tempat yang ideal”. Lulus SMA ia melanjutkan ke ITB dan IKIP, tapi kemudian pindah ke IAIN Syarif Hidayatullah.

Itupun tidak lama, kemudian ia melanjutkan sekolah ke University of Jordan (Yordania). Selesai studi S1 ia melanjutkan program S2 di International Islamic University (IIU) di Malaysia, khusus mempelajari ekonomi Islam. Selesai studi, ia bekerja dan mengajar pada beberapa universitas. Segala aktivitas ia sengaja arahkan pada bidang agama. Untuk membantu saudara-saudara muslim Tionghoa, ia aktif pada Yayasan Haji Karim Oei. Di yayasan inilah para muallaf mendapat informasi dan pembinaan. Mulai dari bimbingan shalat, membaca Al-Qur’an, diskusi, ceramah, dan kajian Islam, hingga informasi mengenai agama Islam.

Tiga tahun di pesantren, ia melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia mendaftar ke ITB, IKIP, dan IAIN. Meski diterima, karena ia ingin lebih besar untuk mempelajari Islam, Muhammad Syafi’i Antonio memilih belajar ke luar negeri. Lewat Muhammadiyah, ia mendapat kesempatan belajar di Yordania untuk studi Islam bidang syariah. Di saat yang sama ia juga mengambil kuliah ekonomi.

Lalu ia melanjutkan ke al-Azhar untuk memperdalam studi Islam. Perjalanan hidupnya berbelok ketika ia batal melanjutkan ke Manchester University karena

Perang Teluk. Akhirnya, ia mendaftar ke International Islamic University Malaysia.

Ia mengambil studi Banking and Finance dan selesai pada 1992. Muhammad Syafi’i Antonio berkecimpung di perbankan syariah mulai tahun itu juga saat ia bertemu delegasi Indonesia yang akan mendirikan bank syariah setelah melihat contoh bank syariah di Malaysia.

Kembali ke Indonesia, ia bergabung dengan Bank Muamalat, bank dengan sistem syariah pertama di Indonesia. Dua tahun setelah itu, ia mendirikan Asuransi Takaful, lalu berturut-turut reksa dana syariah. Empat tahun membesarkan Bank Muamalat, ia mundur dan mendirikan Tazkia Group yang memiliki beberapa unit usaha dengan mengembangkan bisnis dan ekonomi syariah.44

Secara garis besar pendidikan tinggi dan posisi Muhammad Syafi’i Antonio dapat diringkas sebagai berikut:

a. Doktor Banking dan Micro Finance, University of Melbourne, 2004.

b. Master of Ekonomic, International Islamic University, Malaysia, 1992.

c. Sarjana Syariah, University of Jordan, 1990.

d. Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia.

e. Dewan Komisaris Bank Syariah Mega Indonesia.

f. Dewan Syariah BSM.

g. Dewan Syariah Takaful h. Dewan Syariah PNM.

i. Dewan Syariah Nasional, MUI.

44Profil-Muhammad Syafi’i Antonio, Merdeka.Com (diakses pada hari jumat tanggal 5 November 2021 pukul 14.41).

j. Shariah Advisory Council Bank Central Malaysia, Tahun 2006 oleh PM Malaysia.

3. Karya-karya Ilmiah Muhammad Syafi’i Antonio

Setelah Muhammad Syafi’i Antonio memutuskan untuk memeluk agama Islam, beliau menciptakan berbagai macam karya-karya ilmiah yang berbentuk buku.

Beberapa buku karya beliau diantaranya adalah:

a. Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum.

b. Bank Syariah: Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan.

c. Bank Syariah: Wacana Ulama dan Cendikiawan.

d. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.

e. Apa dan Bagaimana Bank Islam.

f. Prinsip Operasional Bank Islam.

g. Zakat Kaum Berdasi.

h. Wawasan Islam dan Ekonomi.

i. Arbitrase Islam di Indonesia.

j. Muhammad SAW: The Super Leader; Super Manager

B. Latar Belakang Genealogis Pemikiran Muhammad Syafi’i Antonio

Rasionalisasi pemikiran Muhammad Syafi’i Antonio tentang sistem ekonomi khususnya perbankan syariah, sejatinya dilatarbelakangi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal; muncul dari backgroundpendidikannya sendiri, antara lain pergulatannya dengan diskursus pemikiran timur dan barat sekaligus, lawatan yang ia lakukan di berbagai belahan dunia Islam tentang perbankan syariah, menumbuhkan keinginan yang kuat untuk menciptakan sendiri perbankan syariah di negaranya (Indonesia). Sedangkan faktor eskternal; semakin terbukanya pintu terhadap lembaga

keuangan syariah dengan terbitnya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 yang diperbarui dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang landasan legalitas perbankan syariah di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari adanya prospek yang cerah di sektor keuangan syariah Indonesia. Terlebih lagi pada tahun 2008 lahir Undang- Undang No. 21 tentang perbankan syariah yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008.

Undang-Undang ini menjadi suplemen tambahan terhadap legalitas serta bukti pengakuan akan kehadiran perbankan syariah di Indonesia.

Pemikiran Muhammad Syafi’i Antonio dalam konsep perbankan syariah tidak dapat dipisahkan dari pemahaman dia terhadap interpretasi riba yang diidentikkan dengan bunga bank. Pembayaran bunga yang menyengsarakan para pengguna dana itu, Muhammad Syafi’i Antonio telah memberikan solusi alternatif melalui sistem bank syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan kedua belah pihak dan tidak mengandung riba. Transaksi muamalah syariah seperti mudharabah, dalam tatanan bagi hasil tidak mengandung unsur “tidak mendzalimi dan tidak boleh didzalimi” (la tadzlimun wa la tudzlimun) akan menghadirkan keuntungan, dan boleh jadi keuntungan akan lebih besar tergantung dengan kinerja seseorang dalam meningkatkan produktivitas.Sebab bagaimanapun juga, keberhasilan bank syariah sekarang ini adalah buah keberhasilan interpretasi riba kaum neorevivalis yang berkaitan dengan bunga bank. Apabila dicermati lebih dalam, pemikiran Muhammad Syafi’i Antonio lebih menekankan kepada reaktualisasi fiqih muamalah tentang sistem ekonomi syariah khususnya perbankan syariah dalam konteks masyarakat Indonesia.45

45Hendri Hermawan Adinugraha dan Abdul Ghofur, ‘Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Syafi’i Antonio’, Jurnal Smart, 03. 02. (2017), h. 191-192.

39

Dokumen terkait