• Tidak ada hasil yang ditemukan

CPD di Wales

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 114-118)

BAB IV. PENGALAMAN CPD (Continuous Professional

B. CPD di Wales

Pelaksanaan CPD di Wales telah dimulai sejak tahun 2002 dan bahkan menjadi prioritas program pemerintah di bidang pendidikan yang didesain kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan di negara tersebut. Salah satu catatan penting bahwa setiap guru yang akan melakukan pengembangan profesionalnya secara berkelanjutan harus disesuaikan dengan visi, misi, dan pengembangan sekolah tempat guru tersebut mengajar.

Oleh karena itu, pemerintah terus-menerus mengembangkan model atau skema yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan guru dan sekolah. Masing-masing skema dibiayai dengan dana

yang cukup besar. Beberapa skema yang telah dikembangkan di negara tersebut meliputi: (1) professional development bursaries;

(2) visits and axchanges; (3) international visits and exchanges; (4) teacher research scholarships; (5) teacher sabbaticals; (6) profe- ssional networks; (7) whole-school initiatives; (8) evaluation of CPD;

dan (9) research on CPD.

Skema professional development bursaries adalah beasiswa yang diberikan pemerintah kepada para guru untuk melakukan beberapa jenis kegiatan yang mendukung pogram CPD. Para guru dapat mengajukan anggaran sampai 500 dólar AS dalam kurun waktu tertentu kepada pemerintah, yang disertai komitmen guru untuk menyelesaikan kegiatan yang dimaksud dan memberi pela- poran secara lengkap. Beberapa jenis kegiatan yang boleh dilaku- kan diantaranya adalah kehadiran dalam konferensi, workshop atau seminar; pengembangan pembelajaran inovatif, pengayaan materi pelajaran; pembelian materi khusus atau software untuk membantu pengembangan personal, pelatihan penyusunan silabi, dan perjalanan dinas.

Visits and exchanges adalah skema kegiatan dalam CPD yang ditujukan untuk guru dalam kegiatan kunjungan dan per- tukaran guru antar sekolah dalam negeri. Kegiatan yang dilakukan meliputi observasi kelas antar sekolah, mentoring, kerja magang di sekolah, pertukaran guru sejawat di sekolah yang berbeda-beda.

Guru dapat meraih bantuan pendanaan ini sampai 500 dólar AS per guru.

Berbeda dengan visits and exchanges yang kegiatannya dilakukan di dalam negeri, untuk skema international visits and exchanges kegiatan-kegiatan sejenis seperti di atas dapat dilaku- kan di sekolah-sekolah luar negeri. Kegiatan dalam skema ini dimaksudkan agar para guru betul-betul dapat memiliki praktik- praktik baru dalam mengajar melalui pendekatan dan metodologi yang inovatif dan baru. Grant kegiatan ini sebesar 1.500 dólar AS per guru.

Teacher research scholarships merupakan skema kegiatan dalam CPD yang dilakukan untuk mendorong para guru agar melibatkan dirinya dalam riset-riset berbasis kelas (classroom action research), dalam rangka untuk memperbaiki praktik pem- belajaran di kelas. Proyek-proyek riset berbasis kelas ini diharap- kan menghasilkan standar pembelajaran di kelas, memperkenalkan metode baru di kelas, manajemen perilaku siswa di kelas, dan pendidikan imersi yang menunjukkan kerja sama secara efektif dengan pekerja lainnya. Dana untuk setiap kegiatan riset ini bisa mencapai 3.000 dólar AS per guru.

Teacher sabbaticals merupakan skema yang memungkinkan mereka bebas dari tugas-tugas sekolah sampai setengah tahun untuk terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang akan bermanfaat bagi sekolahnya. Pada umumnya kegiatan ini berupa kerja magang di sekolah lain yang waktunya lebih lama hingga mencapai setengah tahun. Bantuan dana mencapai 5.000 dólar AS per guru.

Skema professional networks (jaringan profesi) dalam pro- gram CPD di Wales ini merupakan kegiatan yang cukup sederhana, yaitu para guru membentuk kelompok yang memiliki tujuan dan keiinginan yang sama. Setiap kelompok yang terbentuk dapat mengajukan pendanaan kepada pemerintah dan setelah akhir kegiatan kelompok tersebut diwajibkan melaporkan kepada peme- rintah tentang bagaimana kemajuan yang telah dicapai oleh masing-masing individu. Dana dari pemerintah dapat digunakan para guru dan fasilitator untuk mengadakan pertemuan-pertemu- an yang terstruktur membahas dan mengerjakan tugas-tugas khusus, misalnya mengembangkan pendekatan pembelajaran inovatif, membahas hasil-hasil penelitian bertema khusus tentang pendidikan, sharing praktik mengajar yang baik, dan mengem- bangkan sumber daya pendidikan secara bersama-sama.

Skema berikutnya adalah whole-school initiatives. Kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk guru, tetapi juga dikaitkan dengan program-program sekolah secara keseluruhan. Artinya, kepentingan pengembangan profesi guru harus secara menye-

luruh berkaitan dengan pengembangan sekolah secara umum.

Pihak sekolah dapat mengajukan dana atau grant untuk satu proyek yang menyeluruh dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini beberapa kegiatan yang dirancang harus mencerminkan keter- kaitan yang erat satu sama lain. Misalnya, aktivitas pengembangan kebijakan lintas kurikuler, pengembangan ICT (meliputi pengem- bangan gurunya maupun sistem software-nya), pengembangan program staf-staf pendukung, dan pengembangan strategi sekolah.

Skema yang ditawarkan untuk mendukung program CPD di atas, pemerintah Wales juga mengembangkan sistem evaluasi pelaksanaan dan hasil CPD sebagai kerangka yang komprehensif dengan skema-skema di atas. Untuk memenuhi kepentingan ini, maka pemerintah Wales membentuk komisi khusus yang melak- sanakan proyek riset CPD. Dalam laporan risetnya mereka para peneliti CPD telah menjelaskan prosedur riset yang dijalankan, yaitu pera peniliti mengirimkan kuesioner kepada semua guru yang telah berpartisipasi dalam salah satu skema CPD, kemudian menindaklanjuti dengan melakukan interview dan mewawancarai dengan sejumlah sampel guru, kemudian melaporkan hasil reset mereka kepada pemerintah Wales.

Salah satu hasil risetnya menyatakan keberhasilan dan ke- unggulan CPD adalah bahwa aktivitas-aktivitas CPD dapat berjalan efektif apabila disesuaikan dengan kebutuhan khusus individu guru dan kekuatan keberhasilannya berasal dari fokus perencana- an dan pengembangan diri (Egan dan James, 2002) dalam Neil &

Morgan (2003: 32–46).

Faktor-faktor keberhasilan dan tingkat keefektifan CPD lain- nya, yaitu mentoring oleh senior, target yang jelas, memiliki fokus pada pengembangan sekolah, pelatihan-pelatihan yang terstruk- tur, dukungan pendanaan dari pemerintah, dan pertemuan- pertemuan yang dilakukan untuk sharing pengembangan.

Komisi riset evaluasi pelaksanaan program CPD di England melaporkan bahwa faktor-faktor yang menentukan tingkat keefek-

tifan CPD adalah dukungan sekolah sebagai fasilitator dan semua elemen sekolah harus memiliki etos dan adanya kultur terhadap pengembangan profesional guru (Edmonds dan Lee, 2001: 96).

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 114-118)

Dokumen terkait