• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
312
0
0

Teks penuh

Buku berjudul “Pengembangan Keterampilan Profesional Guru Biologi” ini ditulis untuk memberikan masukan dari berbagai pengalaman kepada guru di bidang/mata pelajaran Biologi dalam mengembangkan kompetensi yang seharusnya dimilikinya yang juga menjadi syarat bagi guru yang akan menjalankan tugasnya. tugasnya secara profesional. Berdasarkan berbagai pengalaman uji kompetensi guru yang dilakukan secara terus menerus oleh lembaga pemerintah dan non pemerintah menunjukkan bahwa guru pada umumnya lemah. Bagi para guru, saya berharap buku ini dapat memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi para guru yang akan berupaya meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan profesionalismenya dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik profesional.

Tugas dan peran guru yang sangat strategis ini hendaknya diemban sebagai amanah yang besar dengan penuh tanggung jawab hanya dengan menjalankan tugas negara yang sangat mulia tersebut dibarengi dengan keikhlasan yang kuat. Dengan demikian, tujuan pendidikan dapat tercapai apabila proses pendidikan/pembelajaran dilaksanakan oleh guru yang tidak hanya mempunyai kompetensi tetapi juga profesional.

Mengapa Perlu Pengembangan Kompetensi

Artinya, guru yang tersertifikasi sebagai guru profesional mencapai sekitar 26,9% dari total jumlah guru yang ada. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa guru yang tidak lolos portofolio umumnya lemah dalam komponen tersebut. Sertifikasi guru yang dimulai pada tahun 2006 (yang dilaksanakan bersamaan dengan kuota tahun 2007), pada dasarnya adalah tentang peningkatan kompetensi guru, khususnya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik melalui pelatihan-pelatihan yang disebut PLPG (pendidikan dan pelatihan profesi guru) untuk mencapai standar profesional. .

Prinsip profesionalisme guru di atas merupakan bagian penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru yang telah menjadi pendidik profesional. Artinya, guru yang telah menyelesaikan sertifikasi dan menjadi guru profesional belum tentu memiliki kinerja yang lebih baik. Pada umumnya yang tidak lulus adalah guru sekolah dasar, khususnya guru yang mendekati usia pensiun (di atas 50 tahun).

Model pengembangan profesi guru yang telah dikembangkan di beberapa negara Eropa dan Australia adalah model CPD (Continuing Professional Development) bagi guru. Pada akhir tahun ajaran, seluruh guru peserta dan koordinator PKB melakukan refleksi terhadap hasil kegiatan PKB yang diikutinya. Harapannya melalui kegiatan PKB akan tercipta guru-guru profesional yang tidak hanya sekedar berilmu.

Lebih lanjut Marijan (2012:29) menjelaskan kelemahan-kelemahan tersebut di atas disebabkan oleh beberapa hal (1) unsur-unsur kegiatan yang dilaksanakan dalam PKB tidak didasarkan pada evaluasi diri yang dilakukan guru, (2) MGMP tidak menunjukkan Penampilan yang bagus. , (3) kurangnya kerjasama antara MGMP dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota, (4) belum adanya model penerapan CPD yang efektif dan (5) masih ditemukan guru yang memiliki pola pikir yang kurang baik. Sedangkan bagi guru yang berprestasi di atas standar minimum, kegiatan CPD ditujukan untuk mengembangkan kompetensi agar memenuhi persyaratan. Sebagai pengakuan terhadap guru, pemerintah dapat menetapkan Hari Guru Nasional yang diatur dengan undang-undang.

Tabel 1.1. Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru yang Lulus   Sertifikasi melalui Penilaian Portofolio dan PLPG
Tabel 1.1. Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru yang Lulus Sertifikasi melalui Penilaian Portofolio dan PLPG

Kajian Penelitian tentang Kompetensi Guru

KOMPETENSI GURU PROFESIONAL

Prinsip Guru Profesional serta Hak dan Kewajiban

  • Prinsip Guru Profesional
  • Hak dan Kewajiban Guru Profesional
  • Pengembangan dan Pembinaan Profesi Guru

Kompetensi dan Kinerja Guru

Subkomponen pengelolaan pembelajaran meliputi: (1) penyusunan rencana pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) penilaian kinerja belajar siswa, dan (4) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian kinerja belajar siswa. Sedangkan subkomponen wawasan pedagogi meliputi: (1) pemahaman tentang landasan pendidikan, (2) pemahaman tentang kebijakan pendidikan, (3) pemahaman tentang tingkat perkembangan peserta didik, (4) pemahaman tentang pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. materi, (5) pemahaman komunikasi dan kolaborasi di tempat kerja dan (6) penggunaan komputer dan internet. Kompetensi akademik sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan berkaitan dengan bagaimana seorang guru menguasai struktur keilmuan mata pelajaran yang diajarkan secara luas dan mendalam, hubungannya dengan ilmu-ilmu lain dan mampu mengembangkannya. . .

Seperti halnya kompetensi pedagogik, kompetensi profesional juga terdiri dari 2 subkomponen, yaitu subkomponen akademik/profesional dan subkomponen pengembangan profesi. Keempat kompetensi di atas diuraikan dalam kompetensi inti guru dan kompetensi inti mata pelajaran seperti pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1. Standar Kompetensi Profesional Guru   Mata Pelajaran Biologi SMA/MA
Tabel 2.1. Standar Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Biologi SMA/MA

PENGEMBANGAN dan PEMBINAAN PROFESI

Profesionalisme Guru

Pengembangan dan Pembinaan Profesi Guru

Dengan demikian, menjadi guru yang profesional merupakan syarat yang harus dilaksanakan oleh seluruh guru pada semua jenjang pendidikan formal. Telah disebutkan di atas bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan adalah rendahnya kompetensi guru, tidak profesionalnya, ketidakmampuan melakukan inovasi pembelajaran dan lain sebagainya. Selanjutnya diperkirakan pada tahun 2010 jumlah guru yang belum berkualifikasi sarjana atau D-IV akan berkurang hingga 37% (Baedowi, 2009).

Program pengembangan guru lainnya adalah Sertifikasi Guru Jabatan sebagai proyek terbesar yang selama ini berada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional dalam upaya peningkatan kompetensi guru di Indonesia, yang diharapkan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara umum. Baedowi, M.Sc. Pd, salah satu pakar pendidikan yang saat itu menjabat sebagai Dirjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa guru yang lulus sertifikasi dan mendapat sertifikat pendidik profesional melalui jalur portofolio jelas menunjukkan penurunan kinerja. Dilihat dari latar belakang pengalaman kerjanya, yang kinerjanya menurun dan yang kinerjanya stabil adalah guru yang rata-rata masa jabatannya lebih dari 20 tahun.

Komponen yang menunjukkan keikutsertaan dalam pendidikan, pelatihan, seminar, dan lain-lain, umumnya menunjukkan nilai yang tinggi, terutama guru yang masa kerjanya lebih dari 20 tahun. Berbeda dengan guru yang masa kerjanya kurang dari 20 tahun, skor terkait pendidikan dan pelatihan menunjukkan skor di bawah itu. Bahkan pasca pelaksanaan sertifikasi guru, pada tahun 2007 dan 2008, masih banyak kasus guru yang memalsukan sertifikat pendidikan, pelatihan, seminar dan lainnya.

Masih banyak guru yang belum memahami sepenuhnya undang-undang tentang guru dan dosen, yang pada akhirnya berimplikasi pada penyelenggaraan sertifikasi guru yang penuh dinamika. Bagi guru pasca sertifikasi perlu lulus uji kompetensi sebagai bentuk penilaian terhadap sertifikat dan gelar guru profesional. Sementara itu, guru yang nilainya berada pada kategori kinerja rendah dan sedang harus mendapat pembinaan keprofesian berkelanjutan.

Pengembangan Profesi Guru Secara Berkelanjutan

PENGALAMAN CPD (Continuous Professional

CPD di England

Sejak akhir tahun 1990-an, berbagai dokumen pemerintah di Inggris telah menunjukkan komitmen mereka dalam menyediakan CPD bagi guru-gurunya. Kumpulan dokumen kebijakan pendidikan disebut Schools Building on Success Green Paper (2001), disusul dengan Schools Achieving Success White Paper (2001), yang membahas aspek-aspek terkait pengembangan profesional guru yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Dalam dokumen ini, pemerintah menjelaskan strategi dan model atau pendekatan yang digunakan pemerintah dalam pengembangan profesional guru.

Pemerintah bahkan menawarkan dukungan terhadap pelaksanaan CPD dengan memberikan pendanaan sebesar US$92 juta pada tahun 2002 hingga 2005, yang terdiri dari: US$12 juta untuk Beasiswa Penelitian Praktik Terbaik (BPRS) dan Pengembangan Profesional Internasional Guru (TIPD); 30 juta dolar AS untuk beasiswa profesional; 25 juta dolar AS untuk cuti panjang; dan US$25 juta untuk EPD (pengembangan profesional awal) bagi guru pada tahun anggaran kedua dan ketiga. Dokumen di atas juga menjelaskan bahwa pada masa lalu guru diberikan alternatif pilihan, yaitu menjadi guru yang mempunyai tugas khusus mengajar kelas atau menjadi pemimpin yang tugasnya berkaitan dengan manajemen sekolah. Guru yang masih memilih untuk tetap berada di kelas akan diikutsertakan dalam program Guru Keterampilan Lanjutan (AST).

Skema ini dikembangkan bagi para guru yang ingin mengembangkan model pembelajaran di kelas, baik dengan rekan sekolahnya sendiri maupun dengan sekolah lain. Dalam pelaksanaan program Guru Keterampilan Lanjutan (AST), dilaporkan bahwa tingkat keberhasilan skema ini terbatas, sehingga dikembangkan pendekatan inovatif yang disebut Program Pengajaran Jalur Cepat. Pendekatan ini dirancang bagi guru yang mempunyai prestasi lebih menonjol untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam jangka waktu yang lebih cepat.

Perbedaan skema dan pendekatan yang digunakan dalam CPD seperti yang dilansir oleh Departemen Pendidikan di Inggris pada tahun 2003, secara umum dapat dikatakan bahwa pemerintah sangat serius dalam memberikan perhatian terhadap pengembangan profesional guru dengan mengembangkan berbagai strategi dan menyediakan dana serta terus menerus. membangun inisiatif untuk mendorong guru agar terlibat dalam berbagai skema yang dirancang untuk memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhan.

CPD di Wales

Berbagai program yang dikembangkan di dalam negeri antara lain: (1) beasiswa pengembangan profesi; 2) kunjungan dan pertukaran; (3) kunjungan dan pertukaran internasional; (4) dana hibah penelitian untuk guru; (5) cuti panjang guru; (6) jaringan profesional; (7) inisiatif seluruh sekolah; (8) evaluasi CPD;. Program Hibah Pengembangan Profesi merupakan hibah yang diberikan pemerintah kepada guru untuk melakukan berbagai jenis kegiatan yang mendukung program CPD. Guru dapat mengajukan anggaran hingga $500 kepada pemerintah dalam jangka waktu tertentu, disertai dengan komitmen guru untuk melaksanakan kegiatan terkait dan memberikan pelaporan lengkap.

Beberapa jenis kegiatan yang dapat dilakukan antara lain menghadiri konferensi, seminar atau lokakarya; pengembangan pembelajaran inovatif, pengayaan mata pelajaran; pembelian bahan atau perangkat lunak khusus untuk membantu pengembangan pribadi, pelatihan persiapan kurikulum dan perjalanan dinas. Kunjungan dan pertukaran merupakan skema kegiatan di KMD yang menyasar guru dalam kegiatan kunjungan dan pertukaran guru antar sekolah di tanah air. Kegiatan yang dilakukan antara lain observasi kelas antar sekolah, pendampingan, praktek di sekolah, pertukaran guru di sekolah berbeda.

Kegiatan dalam skema ini dimaksudkan agar guru benar-benar dapat mempunyai praktik baru dalam mengajar melalui pendekatan dan metodologi yang inovatif dan baru. Beasiswa Penelitian Guru merupakan skema kegiatan dalam CPD yang dilakukan untuk mendorong guru melibatkan diri dalam penelitian tindakan kelas, guna meningkatkan praktik pembelajaran di kelas. Cuti panjang guru adalah skema yang memungkinkan mereka bebas dari tugas sekolah hingga setengah tahun untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi sekolah mereka.

Skema jejaring profesional dalam program CPD di Wales merupakan kegiatan yang cukup sederhana, artinya guru membentuk kelompok yang mempunyai tujuan dan aspirasi yang sama. Pendanaan dari pemerintah dapat digunakan oleh guru dan fasilitator untuk mengadakan pertemuan terstruktur guna membahas dan melaksanakan tugas tertentu, misalnya mengembangkan pendekatan pembelajaran inovatif, mendiskusikan temuan penelitian tentang topik pendidikan tertentu, berbagi praktik pengajaran barang dan pengembangan – pengembangan sumber daya pendidikan. bersama. Dalam hal ini, beberapa kegiatan yang dirancang hendaknya mencerminkan keterkaitan yang erat satu sama lain.

CPD di Irlandia dan Scotlandia

Gambar

Tabel 1.1. Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru yang Lulus   Sertifikasi melalui Penilaian Portofolio dan PLPG
Tabel 1.4. Peningkatan Kompetensi Sosial Guru yang Lulus  Sertifikasi melalui Penilaian Portofolio dan PLPG  PERNYATAAN
Tabel 1.3. Peningkatan Kompetensi Profesional Guru yang Lulus  Sertifikasi melalui Penilaian Portofolio dan PLPG
Tabel 1.5. Hasil Uji Kompetensi Profesional Guru   Tahun 2007/2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 23 1 Tahapan penatausahaan PNBP yang dilakukan oleh pengelola PNBP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 1 huruf a atas jenis PNBP penyelenggaraan program pelatihan di bidang

Pasal 70 Pesawat Angkut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 selain memiliki komponen utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1} juga memiliki komponen utama berupa alat