Anisa R, Kurnia A, Indahwati. 2014. Cluster information non-sampled area in small area estimation. IOSR Journal of Mathematics. 10(1): 15-19.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Data dan informasi kemiskinan kabupaten/
kota tahun 2013. Jakarta (ID): BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017a. Metadata. [internet]. [ diunduh 2018 Mar 27].
https://jabar.bps.go.id/statictable/2016/10/13/121/jumlah-penduduk-miskin menurut-kabupaten-kota-di-jawa-barat-ribu-orang-2002-2016.csv
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017b. Kabupaten Bogor dalam Angka. Bogor: BPS.
Chambers R, Tzavidis N. 2006. M-quantile models for small area estimation.
Biometrika. 93(2): 255-268.
Ferreti C, Molina I. 2012. Fast EB for estimating complex poverty indicators in large populations. Journal of the Indian Society of Agricultural Statistics, 66 (1): 105 -120.
Hajarisman N. 2013. Pendugaan angka kematian bayi dengan menggunakan model poisson bayes berhirarki dua-level. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan .29(1):1-10
Jiang J, Lahiri P. 2006. Mixed model prediction and small area estimation. Sociedad de Estad𝑖́sticae Ivestigaci𝑜́n Operativa. 15(1): 1-96.
Johnson RA, Wichern DW. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis 6th Edition. London: Prentice-Hall.
Kuraysia F. 2018. Estimating poverty indicators with small area estimation in simulation study of different population and sample size. International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology. 4(9): 208-212
32
Kurnia A. 2009. Prediksi terbaik empirik untuk model transformasi logaritma di dalam pendugaan area kecil dengan penerapan pada data susenas [disertasi].
Bogor (ID):InstitutPertanian Bogor.
Marhuenda Y, Molina I, Morales D. 2013. Small area estimation with spatio temporal Fay-Herriot models. Computational Statistics and Data Analysis.
58,308-325.
Molina I, Rao JNK. 2010. Small area estimation of poverty indicators. The Canadian Journal of Statistics. 38(3): 369-385.
Molina I, Nandram B, Rao JNK. 2014. Small area estimation of general parameters with application to poverty indicators : a hierarchical bayes approach. The Annals of Applied Statistics. 8(2): 852-885.
Natarajan R, Kass RE. 2000. Reference bayesian methods for generalized linear mixed models. Journal of the American Statistical Association. 95(449):227- 237
Rao JNK. 2003. Small Area Estimation. New York (US): John Wiley and Sons.
Sadik K. 2009. Metode Prediksi Tak-Bias Linear Terbaik dan Bayes Berhirarki untuk Pendugaan Area Kecil Berdasarkan Model State Space. Jurnal Forum Statistika dan Komputasi.15(2):8-13
Sundara VY, Sadik K, Kurnia A.2017. Cluster information of non-sampled area in small area estimation of poverty indicators using Empirical Bayes. AIP Conference Proceedings.1827(1).doi:10.1063/1.4979442
Susanti AN, Sadik K, Kurnia A. 2018. A comparison of cluster method and nearest neighbor method for non-sample area in the small area estimation.International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology .4(9): 463 - 468
Wahyudi, Notodiputro KA, Kurnia A, Anisa R. 2016. A study of area clustering using factor analysis in small area estimation (An analysis of per capita expenditures of subdistricts level in regency and municipality of Bogor).AIP Conference Proceedings.1707(1)
Wulansari IY. 2016. Bayesian hierarchical small area model for unmatched sampling. Di dalam : Wijayanto H, Kurnia A, Fauzan A, Arnawa IM, Yerizon, editor. Seminar Nasional Matematika dan Statistika. 2016 Feb 25-26; Padang, Indonesia. Padang (ID): FMIPAUniversitas Negeri Padang. hlm 136 – 144.
LAMPIRAN
34
Lampiran 1 Diagram alir kajian simulasi untuk semua area terdapat contoh
Ya Ya
a
Buat grid sebanyak R dari interval 𝜀, 1 − 𝜀 lalu bangkitkan sebaran bagi 𝜋4 𝜌|𝑦𝑠
Bangkitkan 𝜌 sebanyak H dari sebaran diskret 𝜌𝑟, 𝜋4 𝜌𝑟 𝑟=1𝑅−1dan jumlahkan dengan sebaran uniform yang dibangkitkan sebanyak H pada interval (0, 1/R).
Bangkitkan peubah respon 𝑌𝑑𝑖 dan 𝑥1~𝑏𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑁𝑑, 𝑝 = 0.3 + 0.5𝑥𝑑
𝐷 dan 𝑥2~ 𝑏𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑁𝑑, 𝑝 = 0.2 serta intersep.
Hitung nilai parameter 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 setiap area Ambil contoh berukuran 𝑛𝑑 untuk 𝑑 = 1,2, … 𝐷
Hitung penduga langsung bagi P0 ,P1, dan P2 𝑁𝑑 dan 𝑛𝑑 bervariasi. 𝜎2 = 0.52, 𝜎𝑢2 = 0.152, dan 𝜷 =
3, 0.03, −0.04 ′ Mulai
Bangkitkan sebaran ragam sisaan 𝜋3 𝜎2|𝜌, 𝒚𝑠 dan sebaran koefisien regresi 𝜋2 𝜷|𝜎2, 𝜌, 𝒚𝑠
Bangkitkan sebaran pengaruh acak area 𝑢𝑑; 𝑑 = 1, … , 𝐷
Bangkitkan peubah respon unit contoh dan hitung penduga FHB bagi 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2
Bangkitkan peubah respon semua unit tak terambil sebagai contoh dan gabungkan dengan unit terambil lalu hitung penduga HB bagi 𝑃0 , 𝑃1, dan 𝑃2
MC <𝐻
Tidak b
35
Ya Ya b
Selesai
Evaluasi RB dan RRMSE Tidak
Hitung rata-rata dugaan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dari dugaan langsung, HB, dan FHB dari 𝐾 kali pengambilan contoh
Hitung rataan nilai dugaan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dari 𝐻 ulangan Monte Carlo dari metode HB dan FHB
a
Ambil contoh
< 𝐾
Lampiran 1 Diagram alir kajian simulasi untuk semua area terdapat contoh (lanjutan)
36
Lampiran 2 Diagram alir kajian simulasi untuk kondisi ada area tidak terdapat contoh
𝑁𝑑 = 20000 dan 𝑛𝑑 bervariasi.
𝑛𝑑 untuk 𝑑 = 16, 21 dan 40 adalah 0; 𝜎2 = 0.52, 𝜎𝑢2 = 0.152, dan 𝜷 = 3, 0.03, −0.04 ′ 𝛽 =
3, 0.03, −0.04 𝑁𝑑 dan 𝑛𝑑𝑁𝑑 dan 𝑛𝑑
𝛽 = 3, 0.03, −0.04 𝜎 = Mulai
Bangkitkan peubah respon 𝑌𝑑𝑗 dan 𝑥1~𝑏𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑁𝑑, 𝑝 = 0.3 + 0.5𝑥𝑑
𝐷 dan 𝑥2~ 𝑏𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑁𝑑, 𝑝 = 0.2
Hitung nilai parameter 𝑃0 , 𝑃1, dan 𝑃2 bagi setiap area Ambil contoh berukuran 𝑛𝑑 dimana untuk area ke 16, 21, dan 40 contoh yang diambil berukuran 𝑛𝑑 = 0
Hitung penduga langsung bagi 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 Buat grid sebanyak R dari interval 𝜀, 1 − 𝜀 lalu bangkitkan sebaran bagi 𝜋4 𝜌|𝑦𝑠
a b
Bangkitkan 𝜌 sebanyak H dari sebaran diskret 𝜌𝑟, 𝜋4 𝜌𝑟 𝑟=1𝑅−1dan jumlahkan dengan sebaran uniform yang dibangkitkan sebanyak H pada interval (0, 1/R).
Bangkitkan sebaran ragam sisaan 𝜋3 𝜎2|𝜌, 𝒚𝑠 dan sebaran koefisien regresi 𝜋2 𝜷|𝜎2, 𝜌, 𝒚𝑠
Bangkitkan peubah respon semua unit tak terambil sebagai contoh dan gabungkan dengan unit terambil lalu hitung penduga HB bagi 𝑃0dan P1 pada area yang tidak terdapat contoh
Bangkitkan sebaran pengaruh acak area 𝑢𝑑; 𝑑 = 1, … , 𝐷 berdasarkan pada skenario 1 dan skenario 2.
c
b b
37
Tidak
Hitung rata-rata dugaan 𝑃0 ,𝑃1, dan 𝑃2 dari dugaan langsung, HB, dan FHB dari 𝐾 kali pengambilan contoh
Evaluasi RB dan RRMSE MC <𝐻
Bangkitkan peubah respon unit contoh dan hitung penduga FHB bagi 𝑃0, P1 dan 𝑃2
a
Tidak
Hitung rataan nilai dugaan 𝑃0 dan 𝑃1 dari H ulangan Monte Carlo dari metode HB dan FHB
Selesai b
Ya c
b
Ya
Ambil contoh
< 𝐾
Lampiran 2 Diagram alir kajian simulasi untuk kondisi ada area tidak terdapat contoh (lanjutan)
38
Lampiran 3 Diagram alir kajian aplikasi pada data riil
Eksplorasi Data Mulai
Gerombolkan area (kecamatan) di Kabupaten Bogor dengan jumlah gerombol adalah 3 sehingga diketahui kecamatan yang tidak terdapat contoh ada di gerombol mana.
Hitung nilai dugaan indikator 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dengan metode FHB dan hitung nilai ragamnya.
Selesai
39
No Kecamatan Dugaan langsung Jumlah
𝑃0 (%) 𝑃1(%) 𝑃2( %) ruta
1 NANGGUNG 30.000 4.6166 0.9639 23601
2 LEUWILIANG 7.6923 0.8993 0.1537 32326
3 LEUWISADENG 16.666 3.4778 0.9198 19786
4 PAMIJAHAN 3.4483 0.4578 0.0617 35535
5 CIBUNGBULANG 0.0000 0.0000 0.0000 34723
6 CIAMPEA 0.0000 0.0000 0.0000 40684
7 TENJOLAYA 0.0000 0.0000 0.0000 17423
8 DRAMAGA 10.526 2.6487 0.7914 25790
9 CIOMAS 3.5714 0.3258 0.0297 38943
10 TAMANSARI 3.4483 0.5819 0.0982 24637
11 CIJERUK 25.000 4.7409 0.9164 19623
12 CIGOMBONG 0.0000 0.0000 0.0000 22136
13 CARINGIN 0.0000 0.0000 0.0000 31885
14 CIAWI 8.0000 0.2341 0.0115 25569
15 CISARUA 0.0000 0.0000 0.0000 32694
16 MEGAMENDUNG - - - 24739
17 SUKARAJA 0.0000 0.0000 0.0000 47621
18 BABAKAN MADANG 0.0000 0.0000 0.0000 28953
19 SUKAMAKMUR 0.0000 0.0000 0.0000 21551
20 CARIU 10.000 1.6942 0.2870 19545
21 TANJUNGSARI - - - 16148
22 JONGGOL 0.0000 0.0000 0.0000 42880
23 CILEUNGSI 0.0000 0.0000 0.0000 68259
24 KELAPA NUNGGAL 3.3333 0.0370 4.11E-04 25312 25 GUNUNG PUTRI 0.0000 0.0000 0.0000 98887
26 CITEUREUP 4.5455 0.9383 0.2682 54304
27 CIBINONG 0.0000 0.0000 0.0000 81789
28 BOJONG GEDE 0.0000 0.0000 0.0000 68628 29 TAJUR HALANG 4.3478 0.5576 0.0812 30605
30 KEMANG 15.000 1.7096 0.2994 24931
31 RANCA BUNGUR 0.0000 0.0000 0.0000 17931
32 PARUNG 0.0000 0.0000 0.0000 31285
33 CISEENG 0.0000 0.0000 0.0000 28121
34 GUNUNG SINDUR 0.0000 0.0000 0.0000 31392
35 RUMPIN 10.638 1.2279 0.2909 40283
36 CIGUDEG 19.444 2.9718 0.5197 30217
37 SUKAJAYA 16.666 2.2447 0.4182 17323
38 JASINGA 0.0000 0.0000 0.0000 25547
39 TENJO 2.7027 0.1955 0.0141 18540
40 PARUNG PANJANG - - - 29689
Rata-rata Terboboti Dugaan
Langsung 3.69
Publikasi BPSa 8.83
Lampiran 4 Nilai dugaan indikator kemiskinan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 pada semua
kecamatan di Kabupaten Bogor dengan metode pendugaan langsung
aSumber :https://bogorkab.bps.go.id/statictable/2017/05/18/10/garis-kemiskinan- dan-penduduk-miskin-di-kabupaten-bogor-2010-2015-.html
40
Lampiran 5 Nilai dugaan indikator kemiskinan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 pada semua kecamatan di Kabupaten Bogor dengan metode FHB
aSumber : https://bogorkab.bps.go.id/statictable/2017/05/18/10/garis-kemiskinan- dan-penduduk-miskin-di-kabupaten-bogor-2010-2015-.html
No Kecamatan Dugaan FHB
Jumlah ruta 𝑃0(%) 𝑃1(%) 𝑃2(%)
1 NANGGUNG 27.25 7.460 2.970 23601
2 LEUWILIANG 16.21 3.820 1.370 32326
3 LEUWISADENG 27.70 7.460 2.880 19786
4 PAMIJAHAN 6.500 1.250 0.390 35535
5 CIBUNGBULANG 3.570 0.670 0.180 34723
6 CIAMPEA 7.850 1.760 0.580 40684
7 TENJOLAYA 13.56 3.200 1.170 17423
8 DRAMAGA 16.21 4.050 1.460 25790
9 CIOMAS 5.390 1.100 0.350 38943
10 TAMANSARI 5.030 0.960 0.300 24637
11 CIJERUK 17.38 4.550 1.710 19623
12 CIGOMBONG 9.410 1.700 0.490 22136
13 CARINGIN 6.040 1.320 0.410 31885
14 CIAWI 10.44 2.210 0.730 25569
15 CISARUA 8.930 1.830 0.580 32694
16 MEGAMENDUNG 7.050 1.510 0.500 24739
17 SUKARAJA 3.890 0.750 0.240 47621
18 BABAKAN MADANG 12.14 2.610 0.880 28953
19 SUKAMAKMUR 9.130 1.970 0.670 21551
20 CARIU 11.40 2.500 0.880 19545
21 TANJUNGSARI 9.010 1.960 0.650 16148
22 JONGGOL 3.130 0.570 0.150 42880
23 CILEUNGSI 0.980 0.150 0.030 68259
24 KELAPA NUNGGAL 25.63 6.670 2.570 25312
25 GUNUNG PUTRI 0.480 0.090 0.020 98887
26 CITEUREUP 6.550 1.220 0.370 54304
27 CIBINONG 1.820 0.320 0.090 81789
28 BOJONG GEDE 3.530 0.660 0.200 68628
29 TAJUR HALANG 6.150 1.170 0.360 30605
30 KEMANG 23.80 6.520 2.610 24931
31 RANCA BUNGUR 12.00 2.740 0.960 17931
32 PARUNG 2.110 0.360 0.100 31285
33 CISEENG 18.13 4.130 1.330 28121
34 GUNUNG SINDUR 6.110 1.350 0.440 31392
35 RUMPIN 21.04 5.290 1.920 40283
36 CIGUDEG 18.67 4.440 1.580 30217
37 SUKAJAYA 20.96 5.200 1.880 17323
38 JASINGA 15.90 3.900 1.410 25547
39 TENJO 15.76 3.690 1.320 18540
40 PARUNG PANJANG 7.170 1.530 0.500 29689 Rata-rata terboboti dugaan FHB 8.920
Publikasi BPSa 8.830
41
Lampiran 6 Nilai ragam dugaan indikator kemiskinan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 pada semua kecamatan di Kabupaten Bogor dengan metode FHB
No Kecamatan Ragam Dugaan FHB
𝑃0(%) 𝑃1(%) 𝑃2(%)
1 NANGGUNG 1.3869 0.1857 0.0470
2 LEUWILIANG 0.5061 0.0444 0.0087
3 LEUWISADENG 1.0504 0.1342 0.0306
4 PAMIJAHAN 0.1640 0.0095 0.0016
5 CIBUNGBULANG 0.1378 0.0069 0.0007
6 CIAMPEA 0.4613 0.0393 0.0065
7 TENJOLAYA 1.4958 0.1370 0.0316
8 DRAMAGA 1.3002 0.1088 0.0216
9 CIOMAS 0.2615 0.0145 0.0020
10 TAMANSARI 0.2388 0.0133 0.0022
11 CIJERUK 1.7155 0.1668 0.0399
12 CIGOMBONG 0.7128 0.0332 0.0050
13 CARINGIN 0.3538 0.0221 0.0032
14 CIAWI 0.4509 0.0283 0.0051
15 CISARUA 0.4503 0.0283 0.0044
16 MEGAMENDUNG 0.0586 0.0039 0.0005
17 SUKARAJA 0.1077 0.0050 0.0010
18 BABAKAN
MADANG 0.5561 0.0451 0.0089
19 SUKAMAKMUR 0.5267 0.0428 0.0084
20 CARIU 1.3204 0.1119 0.0223
21 TANJUNGSARI 0.0974 0.0065 0.0009
22 JONGGOL 0.3867 0.0180 0.0021
23 CILEUNGSI 0.0251 0.0010 0.0001
24 KELAPA NUNGGAL 1.5238 0.1606 0.0372
25 GUNUNG PUTRI 0.0129 0.0005 0.0001
26 CITEUREUP 0.1202 0.0070 0.0011
27 CIBINONG 0.0212 0.0011 0.0002
28 BOJONG GEDE 0.0713 0.0036 0.0006
29 TAJUR HALANG 0.1607 0.0074 0.0012
30 KEMANG 1.1806 0.1377 0.0349
31 RANCA BUNGUR 1.4663 0.1547 0.0301
32 PARUNG 0.1187 0.0058 0.0006
33 CISEENG 2.9492 0.2112 0.0303
34 GUNUNG SINDUR 0.3087 0.0230 0.0035
35 RUMPIN 0.5775 0.0571 0.0119
36 CIGUDEG 0.5279 0.0418 0.0087
37 SUKAJAYA 0.9564 0.0814 0.0168
38 JASINGA 0.8019 0.0801 0.0160
39 TENJO 0.4252 0.0426 0.0091
40 PARUNG PANJANG 0.0638 0.0041 0.0006
42
Lampiran 7 Peta sebaran dugaan indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Bogor melalui metode FHB
Lampiran 8 Peta sebaran dugaan indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Bogor melalui metode FHB
43