• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Simulasi untuk kondisi semua area terdapat contoh

Simulasi pada kondisi pertama, yakni kondisi untuk semua area terdapat unit contoh dilakukan pada ukuran populasi area yang berbeda-beda. Ukuran populasi area yang digunakan pada simulasi ini adalah 𝑁𝑑1= 1000, 𝑁𝑑2= 3000,dan 𝑁𝑑3 = 20000. Selain itu, kajian simulasi ini akan dilakukan pada tiga ukuran contoh dengan masing-masing ukuran contoh sebesar 𝑛𝑑1= 5, 𝑛𝑑2= 10 dan 𝑛𝑑3= 80 dari setiap area. Hal ini bertujuan untuk melihat kinerja metode FHB pada berbagai kondisi ukuran populasi area dan berbagai ukuran contoh. Tabel berikut ini menunjukkan hasil rataan Relative Bias (RB) dan rataan Relative Root Mean Square Error (RRMSE) untuk berbagai kondisi ukuran populasi area dan ukuran contoh yang digunakan dalam menduga indikator kemiskinan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2. Tabel 2 Perbandingan rata-rata RB dan RRMSE bagi 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dengan ukuran contoh 𝑛𝑑1= 5

Ukuran populasi area

Rata-rata RB Rata-rata RRMSE Waktu (menit) Dugaan

lang- sung

HB FHB

Dugaan lang- sung

HB FHB HB FHB

𝑁𝑑1

𝑃0 0.010 0.246 0.246 1.118 0.562 0.579

14.29 8.09 𝑃1 0.006 0.435 0.435 1.407 0.820 0.851

𝑃2 0.001 0.636 0.636 1.825 1.086 1.141

𝑁𝑑2

𝑃0 0.001 0.173 0.173 1.092 0.481 0.694

27.73 8.17 𝑃1 0.004 0.300 0.300 1.406 0.663 0.694

𝑃2 -0.001 0.432 0.431 1.857 0.843 0.890 𝑁𝑑3

𝑃0 0.019 0.143 0.141 1.088 0.400 0.426

135.84 9.54 𝑃1 0.011 0.233 0.229 1.375 0.543 0.575

𝑃2 0.017 0.317 0.312 1.845 0.674 0.719 Rata-rata

𝑃0 0.010 0.187 0.187 1.099 0.481 0.566

59.28 8.60 𝑃1 0.007 0.323 0.321 1.396 0.675 0.707

𝑃2 0.006 0.462 0.460 1.842 0.868 0.917

19

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata RB bagi ketiga indikator kemiskinan yang terkecil dihasilkan oleh metode pendugaan langsung. Jika dibandingkan, nilai rata-rata RB yang dihasilkan oleh metode FHB lebih kecil daripada rata-rata nilai RB yang dihasilkan oleh metode HB. Berdasarkan Tabel 2 juga dapat diketahui bahwa nilai rata-rata RRMSE terkecil bagi ketiga indikator kemiskinan dihasilkan oleh metode HB sedangkan yang terbesar dihasilkan oleh metode pendugaan langsung. Jika dibandingkan nilai rataan RRMSE antara metode HB dan FHB keduanya tidak terlalu jauh berbeda dan jika ditinjau dari waktu komputasi, metode FHB jauh lebih cepat dibandingkan metode HB pada berbagai ukuran populasi area. Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari metode FHB.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode FHB lebih efektif digunakan daripada metode HB. Simulasi selanjutnya dilakukan dengan menggunakan ukuran contoh sebesar 10 pada setiap area. Tabel berikut ini menunjukkan nilai RB dan RRMSE berdasarkan hasil simulasi.

Tabel 3 Perbandingan rata-rata RB dan RRMSE bagi 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dengan ukuran contoh 𝑛𝑑2 = 10

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata RB bagi ketiga indikator kemiskinan yang terkecil dihasilkan oleh metode pendugaan langsung. Jika dibandingkan, nilai rata-rata RB yang dihasilkan oleh metode FHB lebih kecil daripada rata-rata nilai RB yang dihasilkan oleh metode HB. Berdasarkan Tabel 3 juga dapat diketahui bahwa nilai rata-rata RRMSE terkecil bagi ketiga indikator kemiskinan dihasilkan oleh metode HB sedangkan yang terbesar dihasilkan oleh metode pendugaan langsung. Jika dibandingkan nilai rataan RRMSE antara metode HB dan FHB keduanya tidak terlalu jauh berbeda sedangkan jika ditinjau dari waktu komputasi, metode FHB jauh lebih cepat dibandingkan metode HB pada berbagai ukuran populasi area. Simulasi selanjutnya dilakukan dengan menggunakan ukuran contoh setiap area adalah 80. Hasil simulasi disajikan pada Tabel 4 berikut ini.

Ukuran populasi area

Rata-rata RB Rata-rata RRMSE Waktu (menit) Dugaan

lang- sung

HB FHB

Dugaan lang- sung

HB FHB HB FHB

𝑁𝑑1

𝑃0 0.022 0.182 0.181 0.803 0.454 0.461

14.46 8.37

𝑃1 0.045 0.322 0.321 1.043 0.646 0.660

𝑃2 0.066 0.470 0.470 1.431 0.841 0.866 𝑁𝑑2

𝑃0 0.016 0.139 0.139 0.769 0.407 0.415

27.79 8.70

𝑃1 0.012 0.235 0.235 0.981 0.553 0.565

𝑃2 0.010 0.334 0.334 1.309 0.692 0.714 𝑁𝑑3

𝑃0 -0.003 0.105 0.105 0.774 0.339 0.349

137.79 9.39

𝑃1 -0.008 0.161 0.159 0.974 0.439 0.453

𝑃2 -0.003 0.211 0.209 1.296 0.524 0.546 Rata-rata

𝑃0 0.012 0.142 0.141 0.782 0.400 0.409

60.01 8.82

𝑃1 0.016 0.239 0.238 0.999 0.546 0.559

𝑃2 0.024 0.338 0.338 1.345 0.685 0.708

20

Tabel 4 Perbandingan rata-rata RB dan RRMSE bagi 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dengan ukuran contoh 𝑛𝑑3= 80

Tabel 4 menunjukan bahwa nilai RB yang terkecil dihasilkan oleh metode pendugaan langsung. Nilai rata-rata RB dari metode FHB sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan nilai rata-rata RB pada metode HB. Selisih antara nilai rata- rata RB dari metode HB dan metode FHB untuk ketiga indikator kemiskinan berkisar antara 0.001 sampai dengan 0.004.Jika ditinjau dari nilai rataan RRMSE, berdasarkan ketiga tabel tersebut menunjukkan hasil bahwa nilai rataan RRMSE terkecil dihasilkan oleh metode HB sedangkan metode FHB menghasilkan nilai RRMSE yang sedikit lebih besar namun perbedaan tersebut tidak signifikan.

Selanjutnya, jika ditinjau dari segi lamanya waktu komputasi dapat diketahui berdasarkan ketiga tabel tersebut bahwa metode FHB jauh lebih efektif dibandingkan dengan metode HB. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari metode FHB dibandingkan dengan metode HB. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode HB dan metode FHB merupakan metode yang memberikan nilai RRMSE yang lebih kecil dibandingkan dengan metode pendugaan langsung dan dari sisi waktu komputasi metode FHB jauh lebih unggul dibandingkan dengan metode HB.

Simulasi pada kondisi pertama ini dilakukan pada berbagai ukuran contoh.

Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat pengaruh peningkatan ukuran contoh terhadap hasil dugaan. Tabel 5 berikut ini menunjukkan nilai rata-rata RB dan rata- rata RRMSE pada berbagai ukuran contoh.

Ukuran populasi area

Rata-rata RB Rata-rata RRMSE Waktu (menit) Dugaan

lang- sung

HB FHB

Dugaan lang- sung

HB FHB HB FHB

𝑁𝑑1

𝑃0 -0.002 0.029 0.031 0.269 0.181 0.185

15.75 10.51

𝑃1 -0.005 0.062 0.067 0.343 0.238 0.244

𝑃2 -0.008 0.102 0.111 0.460 0.296 0.308 𝑁𝑑2

𝑃0 -0.006 0.018 0.019 0.265 0.170 0.172

29.21 10.59

𝑃1 -0.007 0.036 0.037 0.341 0.214 0.217

𝑃2 -0.009 0.057 0.058 0.461 0.253 0.257 𝑁𝑑3

𝑃0 0.003 0.031 0.032 0.268 0.165 0.167

146.31 11.74

𝑃1 0.006 0.043 0.043 0.339 0.203 0.206

𝑃2 0.006 0.052 0.052 0.451 0.232 0.237 Rata-rata

𝑃0 -0.001 0.026 0.027 0.267 0.172 0.175

63.75 10.94

𝑃1 -0.002 0.047 0.049 0.341 0.218 0.223

𝑃2 -0.004 0.070 0.074 0.457 0.260 0.268

21

Tabel 5 Nilai rata-rata RB dan rata-rata RRMSE pada berbagai ukuran contoh

Tabel 5 menunjukkan hasil rata-rata RB dan rata-rata RRMSE bagi dugaan indikator kemiskinan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 pada ketiga ukuran contoh. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah ukuran contoh mengakibatkan nilai RB dari metode pendugaan langsung semakin kecil sedangkan nilai rata-rata RB dari metode HB dan FHB semakin besar seiring bertambahnya ukuran contoh.

Begitu pula untuk nilai rata-rata RRMSE yang dihasilkan oleh ketiga metode pendugaan menjadi semakin besar. Nilai RB yang terkecil pada setiap ukuran contoh dihasilkan oleh metode pendugaan langsung sedangkan untuk metode FHB secara umum memiliki nilai RB yang lebih kecil dibandingkan dengan metode HB.

Namun nilai rata-rata RRMSE yang dihasilkan oleh metode FHB sedikit lebih besar dibandingkan dengan metode HB. Dengan kata lain metode FHB kehilangan sedikit efisiensinya dibandingkan dengan metode HB. Namun metode FHB memiliki keunggulan dari sisi waktu komputasi yang jauh lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan metode HB pada berbagai ukuran contoh. Selanjutnya, untuk melihat pengaruh ukuran populasi area yang digunakan, maka dapat dilihat berdasarkan Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6 Nilai rata-rata RB dan rata-rata RRMSE pada berbagai ukuran populasi area

Indikator

Ukuran contoh

Rata-rata RB Rata-rata RRMSE Waktu

(menit) Dugaan

lang- sung

HB FHB

Dugaan lang- sung

HB FHB HB FHB

𝑃0

5 0.010 0.187 0.187 1.099 0.481 0.566 0.010 0.187

10 0.007 0.323 0.321 1.396 0.675 0.707 0.007 0.323

80 0.006 0.462 0.460 1.842 0.868 0.917 0.006 0.462 𝑃1

5 0.012 0.142 0.141 0.782 0.400 0.409 0.012 0.142

10 0.016 0.239 0.238 0.999 0.546 0.559 0.016 0.239

80 0.024 0.338 0.338 1.345 0.685 0.708 0.024 0.338 𝑃2

5 -0.001 0.026 0.027 0.267 0.172 0.175 -0.001 0.026

10 -0.002 0.047 0.049 0.341 0.218 0.223 -0.002 0.047

80 -0.004 0.070 0.074 0.457 0.260 0.268 -0.004 0.070

Ukuran populasi area

Indi- kator

Rata-rata RB Rata-rata RRMSE Waktu

(menit)

Dugaan lang- sung

HB FHB

Dugaan lang- sung

HB FHB HB FHB

𝑁𝑑1

𝑃0 0.026 0.325 0.329 1.043 0.626 0.649

𝑃1 0.004 0.091 0.092 0.500 0.290 0.297 14.83 8.99

𝑃2 0.005 0.167 0.171 0.637 0.403 0.415

22

Tabel 6 menunjukkan pengaruh ukuran populasi area terhadap besarnya nilai rataanRB dan RRMSE. Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata RB dan RRMSE bagi indikator kemiskinan 𝑃0, 𝑃1, dan 𝑃2 dari ketiga metode pendugaan secara umum semakin menurun seiring bertambah besarnya ukuran populasi area. Oleh karena itu semakin besar ukuran populasi area maka nilai rataan RB dan RRMSE juga semakin kecil.

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai rata-rata RBdari metoe pendugaan langsung adalah yang terkecil sedangkan nilai rata-rata RRMSE yang terkecil dihasilkan oleh metode HB. Namun perbedaan antara nilai rata-rata RB dan RRMSE yang dihasilkan oleh metode FHB tidak jauh berbeda dengan metode HB. Jika ditinjau dari segi waktu komputasi, untuk setiap ukuran populasi area, metode FHB jauh lebih efektif dibandingkan metode HB. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode FHB lebih cocok digunakan ketika ukuran populasi area sangat besar karena menghasilkan dugaan yang cukup baik meskipun kehilangan sedikit efisiensi jika dibandingkan dengan metode HB.

Dokumen terkait