No. Uraian Halaman
2.1 Persamaan dan Perbedaan dalam Penelitian ... 17 3.1 Data Hasil Observasi ... 42 3.2 Data Hasil Wawancara ... 44 3.3 Data Hasil Dokumenter ... 45 4.1 Jumlah Siswa Madrasah Nurul Jadid ... 52 4.2 Daftar Ustadz dan Ustadzah ... 53 4.3 Jadwal Pelajaran ... 53 4.4 Jadwal Pelajaran Kelas I ... 55 4.5 Jadwal Pelajaran Kelas II ... 56 4.6 Jadwal Pelajaran Kelas III... 56 4.7 Hasil Temuan Penelitian ... 64
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Halaman
4.1 Kontribusi Akhlak Santri ... 63
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
Pembangunan karakter bangsa yang menjadi salah satu perhatian kuat pemerintah, sepatutnya disambut baik dan dirumuskan langkah-langkah sistematik dan komperhensif untuk implementasinya dalam proses pendidikan. Pendidikan karakter bukanlah kebijakan baru tentang pendidikan, melainkan upaya mengembalikan penyelenggaraan pendidikan kepada esensi yang sesungguhnya. Sebagaimana disebutkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional No. 20 pasal 3 tentang Sisdiknas yang berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.1
Akhlak memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa akhlak manusia dalam kehidupannya dapat menuju kearah martabat yang rendah, baik di hadapan Allah SWT atau manusia karena tidak mengenal perbedaan perbuatan baik dan perbuatan buruk. Selaras dengan tujuan pendidikan islam yaitu untuk mewujudkan manusia seutuhnya, sedangkan tujuan pendidikan agama islam adalah membimbing akhlak agar mereka menjadi muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan berakhlak
1 Kementrian Pendidikan Nasional, UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3, (Bandung: Citra Umbara: 2010), 19-20.
mulia serta berguna bagi masyarakat agama dan negara.Salah satu dari tujuan tersebut adalah masalah akhlak, dimana akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, akhlak adalah pokok-pokok kehidupan yang esensial, yang diharuskan agama. Sebagai Agama yang sempurna, menjadi satu-satunya Agama yang diridhoi oleh Allah SWT.2
Perlu diketahui bahwa, pendidikan itu sangat penting baik itu pendidikan formal atau nonformal. Terlebih menyangkut pendidikan akhlak, bagaimana tidak, didunia yang semakin medern ini dimana arus globalisasi yang terus meracuni prilaku-prilaku manusia dari perkotaan hingga kepelosok desa, dari orang dewasa sampai anak-anak, Maka dari itu pendidikan akhlak sangat penting ditanamkan sejak masih anak-anak agar ahlak tersebut bisa melekat sampai anak menjadi dewasa. Sesuai dengan Ayat Al-Luqman Ayat 14 :
Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu.
Hanya kepada Aku kembalimu.3
2 T. Ibrahim. Darsono. Membangun Akidah dan Akhlak 2. (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2016), 195.
3 Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung: Diponegoro. 156.
3
Keberadaan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang cerdas, pandai, berilmu, pengetahuan yang luas, berjiwa demokratis, serta berakhlaqul karimah.
Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4
Pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya untuk memanusiakan manusia atau upaya membantu manusia agar mampumewujudkan diri sesuai dengan martabat kemanusiaan.5 Agar manusia dapat dikatakan menjadi manusia adalah tentu harus menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik.
Akhlak baik dapat diperoleh salah satunya adalah dengan pembelajaran dan pendidikan. Salah satu media pembelajaran yang mengajarkan tentang akhlak adalah Kitab Akhlaq Lil Banin.
Kitab Akhlaq Lil Banin karangan Syaik Umar Baraja ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang
4 Sekretariat Negara RI, Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan Nasional
5 Dian Wahyudi et al., Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas terbuka, 2009), 1.
diterangankan dalam bahasa arab, karangan syaikh umar baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.6
Kitab Akhlaq Lil Banin, telah disyarahi oleh Syeikh Djamilah Bachmid. Menurut pensyarah ini, kitab tersebut banyak disukai dan mendapat tempat secukupnya dikalangan para pelajar dan para guru.
Terutama di masa pemerintahan Murad Khan bin Salim, jadi pada abad XIV Masehi.7
Dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh akidah islamiyah anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadahi. Dalam Al-Qur‟an sendiri banyak sekali ayat yang menyindir, memerintahkan atau menekankan pentingnya akhlak bagi setiap hamba Allah yang beriman. Maka dalam rangka mendidik akhlak kepada anak-anak, selain harus diberikan keteladanan yang tepat, juga harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormat dan seterusnya. Karena pendidikan akhlak sangat penting sekali, bahkan Rasul sendiri diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak.8
Perlu diketahui bahwa, pendidikan itu sangat penting baik itu pendidikan formal atau nonformal. Terlebih menyangkut pendidikan akhlak, bagaimana tidak, didunia yang semakin medern ini dimana arus globalisasi yang terus meracuni prilaku-prilaku manusia dari perkotaan hingga kepelosok
6Al-Ghazali, Syaikh Muhammad Nawawi.tt. Syarah Bidayah al-Hidayah. (Semarang: al- Alawiyah.2018), 252-253.
7 Ali As’ad, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan (terjemah Ta’lim Muta’alim), (Thaifuri, Muhammadun. Pedoman Belajar Bagi Penuntut Ilmu Secara Islami (Terjemahan Ta‟lim Muta‟allim). (Surabaya: Menara Suci, 2008), 1.
8 Nandiya, Anisa. 2013. Etika Murid terhadap Guru. STAIN Salatiga, Salatiga, 25.
5
desa, dari orang dewasa sampai anak-anak, Maka dari itu pendidikan akhlaksangat penting ditanamkan sejak masih anak-anak agar ahlak tersebut bisa melekat sampai anak menjadi dewasa.9
Dengan pertimbangan bahwa kitab ini merupakan salah satu kitab yang populer di kalangan santri pondok pesantren, serta isinya yang sarat dengan nasihat, peringatan, dan kisah, peneliti tertarik untuk mengkajinya, terutama berhubungan dengan upaya pengembangan pola strategi pembelajaran yang disajikan dalam kitab ini. Pengembangan pola strategi pembelajaran yang berbasis pada kajian kitab klasik dipandang penting, mengingat efektivitas pendidikan Islam masih membutuhkan strategi pembelajaran yang bukan hanya efektif dan efisien, melainkan juga berakar pada tradisi keilmuan Islam. Keberhasilan suatu proses pembelajaran bergantung kepada beberapavariabel dan elemen.
Untuk itu madrasah diniyah diharapkan dapat memberikan pendidikan Islami, dan dapat menanamkan dan mewujudkan akhlak yang berbudi luhur.
Madrasah Diniyah Nurul Jadid adalah madrasah yang mempunyai sejarah menarik, dahulu awal mula madrasah ini berdiri adalah dirumah seorang guru ngaji yang menjadi tempat untuk mengaji dan rumah tersebut terbuat dari bambu, dengan berjalannya waktu semakin banyak santri yang menagaji.
Dan banyak dari orang tua santri merasa iba dengan tempat para putra- putrinya yang mencari ilmu disebuah rumah guru ngaji yang terbuat dari bambu. Akhrimya para orang tua dari santri sepakat untuk menggalang dana
9Abdullah, M. Yatim. Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an. (Jakarta: Amzah, 2018), 12.
yang kemudian dana tersebut untuk membangun sebuah musala dan berjalannya waktu di tempat itu juga diadakan sebuah madrasah diniyah yang diberi Madrasah diniyah Nurul Jadid.10
Peneliti memiliki tujuan dan ketertarikan mengambil judul ini yaitu:
pertama, masalah materi kandungan bidang akhlak atau karakter, dengan perkembangan zaman saat ini yang dihadapkan pada masalah moral dan akhlak yang cukup serius. Beberapa kejadian yang tidak diinginkan dalam dunia pendidikan islam khususnya di Madrasah Diniyah sering kali membuat prihatin seperti perkelahian, mencuri, dan kasus akhlak amoral lainya. Krisis akhlak mengindikasian tentang kualitas pendidikan agama yang seharusnya memberi nilai spiritual namun justru tidak memiliki kekuatan karena kesadaran dalam beragama yang masih kurang. Kedua, Madrasah Diniyah sebagai lembaga pendidikan Islam formal masih dipandang relevan untuk dijadikan sebagai media pembentukan akhlak dan moral, terutama para siswa.
Selain itu Madrasah Diniyah masih kuat memegang teguh nilai-nilai agama yang sangat memungkinkan untuk dibina dan ditumbuh kembangkan dalam kehidupan
Madrasah Diniyah diharapkan dapat memberikan pendidikan Islami, dan dapat menanamkan dan mewujudkan akhlak yang berbudi luhur.
Madrasah Diniyah Nurul Jadid didirikan pada tahun 1998, Madrasah Diniyah Nurul Jadid mempunyai sejarah yang menarik, dahulu awal mula madrasah ini berdiri adalah dirumah seorang guru ngaji yang menjadi tempat untuk
10 Observasi di Madrasah Nurul Jadid, 24 November 2020.
7
mengaji dan rumah tersebut terbuat dari bambu, dengan berjalannya waktu semakin banyak santri yang menagaji. Dan banyak dari orang tua santri merasa iba dengan tempat para putra-putrinya yang mencari ilmu disebuah rumah guru ngaji yang terbuat dari bambu, akhrimya para orang tua dari santri sepakat untuk menggalang dana yang kemudian dana tersebut untuk membangun sebuah musala, dan musala tersebut dijadikan tempat untuk mengajar dan belajar. Berjalannya waktu di tempat itu juga diadakan sebuah madrasah diniyah yang diberi nama Madrasah Diniyah Nurul Jadid.
dimadrasah diniyah nurul jadid ada berbagai macam mata pelajaran yaitu, fiqih, tajwid, bahasa arab, tasinul khot, mengaji menggunakan metode dirosati dan pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin.11
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Kitab Akhlaq Lil Banin Dalam Membentuk Akhlak Siswa Kepada Guru Di Madrasah Diniyah Nurul Jadid Desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada guru di Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember ?
11 Observasi di Madrasah Nurul Jadid, 24 November 2020
2. Apa kontribusi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada guru di Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember ?
C. Tujuan Penelitian
Dari fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada guru di Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
2. Untuk mendeskripsikan kontribusi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada guru di Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini berisi tentang konstribusi apa yang akan di berikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis , seperti kegunaan bagi penulis, instansi masyarakat secara keselurahan. Kegunaan penelitian harus realitas.12 Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian adalah:
12Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah, 73.
9
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang implementasi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada gurudi Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, agar menjadikan suatu kemampuan tersebut bermanfaat bagi peserta didik dan juga dapat memudahkan pendidik dalam belajar mengajar.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan implementasi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada guru di Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember..
b. Bagi Madrasah Diniyah Nurul Jadid
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan implementasi pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa kepada guru di Madrasah Diniyah Nurul Jadid desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Dan diharapkan penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan dalam pendidikan.
c. Bagi Lembaga IAIN Jember
Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah kualitas mahasiswa dan calon guru Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat
dijadikan informasi dan referensi bagi seluruh aktivitas akademik untuk menggali lebih dalam membangun suatu pengetahuan yang lebih mendalam dan lengkap untuk melahirkan pendidikan yang lebih berkualitas.
E. Defisi Istilah
Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.13 Beberapa definisi istilah adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Pembelajaran
Implementasi sebagai “pelaksanaan atau penerapan”. Artinya segala sesuatu yang dilaksanakan dan diterapkan, sesuai dengan yang telah dirancang atau didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Maka, implementasi juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang telah,direncanakan dalam kurikulumnya, permasalahan yang akan terjadi adalah apabila yang dilaksanakan menyimpang dari yang telahdirancang maka terjadilah kesia- siaan antara rancangan dengan implementasi.
Pembelajaran merupakan salah satu bentuk dakwah, dengan kata lain bila dilihat dari segi metodenya yang efektif guna menyebarkan agama Islam, maka Pembelajaran merupakan salah satu metode dakwah.
Di samping itu Pembelajaran juga merupakan unsur pokok dalam syi’ar dan pengembangan agama Islam.
13Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah (Jember:IAIN Jember Press, 2017), 73.
11
Menurut peneliti yang dimaksud implementasi pembelajaran adalah tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci dalam kegiatan terencana yang mengkondisikan atau merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran bermuara pada dua kegiatan pokok.
2. Kitab Akhlaq Lil Banin
Kitab Akhlaq Lil Banin karangan Syaik Umar Baraja ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang diterangankan dalam bahasa arab, karangan syaikh umar baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.
3. Siswa
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar dimana di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Berdasarkan dari definisi istilah diatas dengan judul “Implementasi Pembelajaran Kitab Akhlaq Lil Banin dalam membentuk akhlak siswa di
Madrasah Diniyah Nurul Jadid Desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember” bahwa segala sesuatu yang dilaksanakan dan diterapkan, sesuai dengan yang telah dirancang atau didesain untuk kemudian dijalankan dalam bentuk respon budi pekerti, perangai, tingkah laku, menjadikan anak belajar kitab Akhlaq Lil Banin karangan syaikh Umar Baraja yang terutama pendidikan akhlak bagi anak di Madrasah Diniyah Nurul Jadid.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dan isi skripsi yang bertujuan untuk mengerti secara global dari seluruh pembahasan yang ada. Terkait dengan materi yang akan di bahas pada dasarnya terdiri dari lima bab, dan setiap bab memiliki beberapa sub bab, antara bab satu dengan yang lain saling berhubungan bahkan merupakan pendalaman pemahaman dari bab sebelumnya.
Untuk lebih mudahnya maka di bawah ini akan dikemukakan gambaran umum secara singkat dalam pembahasan skripsi ini.
Bab Satu, berupa pendahuluan menurut komponen dasar penelitian yaitu latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan metode penelitian serta sistematika pembahasan.
Bab Dua, berupa kajian kepustakaan pada bagian ini berisi tentang kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat kajian teori.
13
Bab Tiga, berupa metode penelitian dalam bab ini membahas tentang metode yang di gunakan peneliti untuk meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, keabsahan data, dan yang terakhir tahap-tahap penelitian.
Bab Empat, berupa hasil penelitian pada bagian ini berisi tentang inti atau hasil penelitian ini, yang meliputi latar belakang objek penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan.
Bab Lima, berupa penutup pada bab terakhir ini berisikan kesimpulan dan saran. Isi dari kesimpulan dan saran tersebut mengambil dari seluruh pembahasan yang sudah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya.
14
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Relevan yang peneliti maksud bukan berarti sama dengan yang akan diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Dengan demikian, diharapkan penyajian kajian terdahulu ini menjadi salah satu bukti keorisinalitasan penelitian. Beberapa kajian terdahulu yang ditemukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Skripsi oleh Liza Azalia (UIN Lampung, 2019) yang berjudul “Pembinaan Akhlak Pada Santri Di Pondok Pesntren Al-Hasyimiyah Sumber Alam Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat”. Menyatakan bahwa fungsi dan peran masjid bagi warga ranting Muhammadiyah Randu Kec.Pacalungan Kab. Batang adalah sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan, dakwah dan kaderisasi.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan tema yang peneliti angkat terletak pada tujuan penelitian. Pada penelitian terdahul ingin mengetahui managemen yang diterapkan dalam membina perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi yang menekankan aspek pembinaan akhlak, Sedangkan peneliti ingin mengangkat tujuan dari penguatan santri melalui kitab Akhlaq Lil Banin. Sedangkan persamaannya
15
dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama mengangkat tentang peranan Akhlak.
2. Skripsi oleh Leswono (UMS, 2018) yang berjudul “Strategi Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Manbaul Huda Desa Banjararum Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban”.
Pembinaan akhlak pada santri sangat penting dilakukan sejak dini.
Pembinaan bisa dilakukan didalam keluarga maupun diluar keluarga. Dan bagi mereka yang tinggal dipondok., maka akan mendapatkan pembinaan akhlak dari pihak pondok. Untuk mempunyai akhlak yang baik diperlukan latihan-latihan dan juga pembinaan yang baik pula., sehingga dari latihan yang mereka jalani setiap harinya maka ecara tidak langsung pesan-pesan moral yang terkandung dalam pembinaan akhlak dipondok pesantren akan berada dalam diri setiap santri.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti angkat terletak pada tujuan, yaitu peneliti terdahulu ingin mengetahui bagaimana Pembinaan akhlak pada santri sedangkan peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana penguatan santri melalui kitab Akhlaq Lil Banin. Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti terletak pada tujuan akhlak peserta didiknya.
3. Skripsi oleh Hayyik Qurrota Ainiyah (IAIN Ponorogo, 2018) yang berjudul
“Implementasi Pembelajaran Kitab Fasalatan dalam Meningkatkan
Kemampuan Ibadah Shalat Anak (Studi Kasus di TPA Miftahul Huda Desa Munggung Kecamatan Pulung Kabupaten ponorogo)”.
Dalam skripsi tersebut dinyatakan bahwa latar belakang diadakannya pembelajaran kitab Fasalatan di TPA Miftahul Huda adalah untuk mengajarkan kepada anak tentang ibadah salat, kitab tersebut berisi tentang pelajaran-pelajaran mengenai ibadah shalat dan lingkupnya mudah dipahami anak.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu dengan peneliti terletak pada tujuan dan metode penelitian yang digunakan.
Penelitian terdahulu ingin mengetahui dan berfokus Implementasi Pembelajaran Kitab Fasalatan dalam Meningkatkan Kemampuan Ibadah Shalat Anak sedangkan tujuan dari peneliti adalah ingin mengetahui bagaimanapenguatan akhlak santri dengan pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin.
17
Tabel 2.1
Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu
No
Nama Judul Tahun
Persamaan Perbedaan Hasil
1 Skripsi oleh Liza Azalia (UIN Lampung) yang berjudul
“Pembinaan Akhlak Pada Santri Di Pondok Pesntren Al- Hasyimiyah Sumber Alam Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat”. 2019
Penelitian sama-sama mengangkat tentang peranan peranan Akhlak.
Dengan tema yang peneliti angkat terletak pada tujuan penelitian. Pada penelitian
terdahulu peneliti dalam managemen yang diterapkan dalam membina perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi yang menekankan aspek pembinaan akhlak, Sedangkan pada penelitian yang peneliti angkat tujuan dari penelitian ini adalah meneliti bagaimana penguatan santri melalui kitab Aklaq Lil Banin.
Fungsi dan peran masjid bagi warga ranting
Muhammadiyah Randu
Kec.Pacalungan Kab. Batang adalah sebagai tempat ibadah, tempat
pendidikan, dakwah dan kaderisasi
2 Skripsi oleh Leswono (UMS) yang berjudul
“Strategi Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Manbaul
Penelitian terdahulu dengan peneliti terletak pada tujuan akhlak peserta didiknya
Penelitian terdahulu ingin mengetahui dan berfokus
Implementasi Pembelajaran Kitab Fasalatan dalam Meningkatkan Kemampuan
Ibadah Shalat Anak sedangkan tujuan
Pesan-pesan moral yang terkandung dalam pembinaan akhlak dipondok
pesantren akan berada dalam diri setiap santri
Huda Desa Banjararum Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban”.
2018
dari peneliti adalah ingin mengetahui bagaimanapenguata n akhlak santri dengan
pembelajaran kitab Akhlaq Lil Banin.
3 Skripsi oleh Hayyik Qurrota Ainiyah (IAIN Ponorogo) yang berjudul
“Implementa si
Pembelajara n Kitab Fasalatan dalam Meningkatka n
Kemampuan Ibadah Shalat Anak (Studi Kasus di TPA Miftahul Huda Desa Munggung Kecamatan Pulung Kabupaten ponorogo)”.
2018
Penelitian sama-sama mengangkat tentang kitab sebagai fokus penelitiannya.
Metode penelitian Yang digunakn adalah metode Penelitian kuantitatif,
sedangkan peneliti metode penelitian Kualitatif
Latar belakang diadakannya pembelajaran kitab Fasalatan di TPA Miftahul Huda adalah untuk
mengajarkan kepada anak pelajaran
mengenai ibadah salat di dalam kitab tersebut berisi tentang pelajaran- pelajaran
mengenai ibadah shalat dan lingkupnya mudah dipahami anak
Berdasarkan tabel diatas dari ketiga peneliti terdahulu berbeda dengan yang peneliti lakukan, sehingga penelitian ini memiliki tingkat orisinalitas.