• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN

Dalam dokumen UKL UPL DAERAH IRIGASI TAMBAK (Halaman 42-75)

Handling space

Handling space merupakan bangunan penunjang budidaya yang berfungsi sebagai tempat penanganan hasil produksi pertambakan. Pencucian, penimbangan dan pengepakan hasil panen dilakukan di Handling Space.

Pencucian dilakukan dengan menggunakan air bersih dari sumur bor, air bekas cucian dialirkan ke saluran pembuangan.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN

Tabel 7. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan Daerah Irigasi Tambak Desa Selangkau

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

TAHAP PRA KONSTRUKSI 1. Sosialisasi

rencana usaha dan/atau kegiatan

Tumbuhnya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan

Meningkatnya jumlah masyarakat yang mempunyai sikap dan persepsi positif terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.

Pendekatan Sosial 1) Melaksanakan

sosialisasi rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2) Memasang pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan di lokasi proyek, kantor Desa dan kantor Kecamatan.

Pendekatan Institusi 1) Berkoordinasi

dengan Ketua RT, pemerintah Desa dan Kecamatan serta instansi terkait sosialisasi rencana usaha dan/atau kegiatan.

2) Berkoordinasi dengan kelompok tani tambak.

Desa Selangkau Selama berlangsungnya kegiatan sosialisasi usaha dan/atau kegiatan

a. Metoda

Pengumpulan Data Melakukan pengambilan data primer di wilayah studi dengan alat bantu kuisioner b. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel (Tabulasi data), diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif.

Desa Selangkau Waktu:

Selama kegiatan sosialisasi rencana usaha dan/atau kegiatan berlangsung Frekuensi:

Setiap 6 bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim Pemerintah Kec.

Kaliorang Pemerintah Desa Selangkau Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim Pemerintah Kec.

Kaliorang Pemerintah Desa Selangkau

Pengadaan lahan

Terjadinya konflik sosial

Tidak terjadinya konflik sosial

Pendekatan Sosial 1) Melakukan

sosialisasi terkait dengan adanya pembangunan

Desa Selangkau Selama kegiatan pengadaan lahan berlangsung

a. Metoda

Pengumpulan Data Melakukan pengambilan data primer di wilayah

Desa Selangkau Waktu:

Selama kegiatan pengadaan lahan berlangsung

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

jaringan tata air tambak.

2) Membuat Surat Penyataan untuk semua masyarakat yang lahannya terkena proyek bahwa tidak ada ganti kerugian atas lahan mereka.

3) Memasang pengumuman rencana kegiatan di lokasi proyek, kantor Desa dan kantor Kecamatan.

Pendekatan Institusi Berkoordinasi dengan Ketua RT, pemerintah Desa dan Kecamatan serta instansi teknis terkait dalam

pelaksanaan pengadaan lahan.

studi dengan alat bantu kuisioner b. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel (Tabulasi data), diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif.

Frekuensi:

Setiap 6 bulan sekali

Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim Pemerintah Kec.

Kaliorang Pemerintah Desa Selangkau Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim Pemerintah Kec.

Kaliorang Pemerintah Desa Selangkau

TAHAP KONTRUKSI Penerimaan

Tanaga Kerja Meningkatnya Kesempatan Kerja dan berusaha

Adanya penduduk di wilayah studi yang diterima sebagai tenaga kerja konstruksi dan terdapat usaha baru yang tumbuh dari masyarakat lokal di

Pendekatan Sosial 1) Memberikan

kesempatan kerja kepada penduduk di wilayah studi untuk menjadi tenaga kerja konstruksi 2) Memberikan

kesempatan kepada masyarakat lokal untuk

Kantor kontraktor

pelaksana Selama berlangsungnya tahap konstruksi

a. Metode

Pengumpulan Data Mencatat jumlah tenaga kerja lokal yang diperoleh dari data sekunder tim rekrutmen karyawan.

b. Metode Analisis Data Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel (tabulasi data),

Kantor kontraktor pelaksana pembangunan

Waktu:

Selama proses penerimaan tenaga kerja konstruksi berlangsung Frekuensi:

Setiap 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Pemerintah Kec.

Kaliorang Pemerintah Desa Selangkau Disnakertrans

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

wilayah studi membuka usaha di sekitar lokasi kegiatan 3) Bekerja sama

dengan pengusaha lokal terkait pemenuhan kebutuhan sehari- hari tenaga kerja konstruksi.

4) Memasang pengumuman penerimaan tenaga kerja konstruksi di tempat – tempat yang mudah dibaca seperti puskesmas, pasar dan lain-lain.

5) Melaporkan lowongan pekerjaan ke Disnakertrans Kukar sesuai UU Nomor 4 Tahun 1980

6) Batas minimum tenaga kerja yang bisa direkrut adalah 18 tahun

diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif

Kab. Kukar Instansi Penerima Laporan : Pemerintah Kec.

Kaliorang Pemerintah Desa Selangkau Disnakertrans Kab. Kukar

Penerimaan Tanaga Kerja

Meningkatnya pendapatan masyarakat

Pendapatan rata-rata penduduk di wilayah studi lebih besar dari rona awalnya, yakni sekitar Rp 2 000 000 per KK per bulan

Pendekatan Sosial Memberikan upah sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten Kutai Kartanegara untuk Tahun berjalan

.

Kantor kontraktor pelaksana

Selama berlangsungnya tahap konstruksi

a. Metode

Pengumpulan Data Melakukan pencatatan jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja pada tahap konstruksi b. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh

Kantor kontraktor pelaksana pembangunan

Waktu:

Selama proses penerimaan tenaga kerja berlangsung Frekuensi:

Setiap 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Disnakertrans Kab. Kukar DLH Kab. Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

atau sekitar Rp. 740 000 per kapita per bulan

disajikan dalam bentuk tabel (tabulasi data), diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif

Instansi Penerima Laporan : Disnakertrans Kab. Kukar DLH Kab. Kutim

Penerimaan tenaga kerja

Terjadinya konflik sosial

Tidak terjadinya konflik sosial

Pendekatan Sosial 1) Melakukan

penerimaan tenaga kerja secara transparan 2) Memberikan

kesempatan kerja kepada penduduk di wilayah studi untuk menjadi tenaga kerja konstruksi 3) Memasang

pengumuman penerimaan tenaga kerja konstruksi di tempat – tempat yang mudah dibaca seperti puskesmas, pasar dan lain –lain.

Kantor kontraktor pelaksana

Selama berlangsungnya tahap konstruksi

a. Metoda

Pengumpulan Data Melakukan pengambilan data primer di wilayah studi dengan alat bantu kuisioner b. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel (Tabulasi data), diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif.

Desa Selangkau

Waktu:

Selama kegiatan penerimaan tenaga kerja berlangsung Frekuensi:

setiap 6 bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Disnakertrans Kab. Kukar DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : Disnakertrans Kab. Kukar DLH Kab. Kutim

Penyiapan

lahan Menurunnya

kualitas air permukaan

1) Kandungan TSS tidak melebihi baku mutu air pada sumber air kelas II berdasarkan Perda Kaltim

Pendekatan Teknologi

1) Melakukan kegiatan penyiapan lahan secara terencana sesuai dengan perkembangan pekerjaan.

Lokasi proyek Selama berlangsungnya kegiatan penyiapan lahan

a. Metode

Pengumpulan Data Pengambilan sampel air dilakukan dengan water sampler pada lokasi pemantauan yang telah ditetapkan,

di muara sungai Waktu:

Selama berlangsungnya kegiatan penyiapan lahan Frekuensi:

Setiap 3 (tiga)

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

No 02 tahun 2011 2) Kandungan

TSS tidak melebihi baku mutu air laut untuk biota laut berdasarkan KepmenLH No 51 Tahun 2004

2) Melakukan penyiapan lahan pada saat air sedang surut untuk menghindari TSS masuk ke area tambak yang sudah ada

3) Tidak melakukan kegiatan penyiapan lahan pada saat sedang hujan.

kemudian sampel air dianalisis di laboratorium.

b. Metode Analisis Data Hasil uji parameter kualitas air dibandingkan (metode komparasi) dengan Baku Mutu Air Pada Sumber Air Kelas II untuk sample dari badan perairan yang mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011 dan dengan Baku Mutu Air laut berdasarkan KepmenLH No 51 Tahun 2004.

bulan sekali Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim

Penyiapan lahan

Meningkatnya beban sedimen

Kandungan sedimen pada Sungai mendekati kondisi rona awal yakni 441 ton/tahun 510,27 ton/tahun 7.475,64 ton/tahun

Pendekatan Teknologi

1) Melakukan kegiatan penyiapan lahan secara terencana sesuai dengan perkembangan pekerjaan.

2) Melakukan penyiapan lahan pada saat air sedang surut untuk menghindari TSS masuk ke area tambak yang sudah ada

Lokasi proyek Selama berlangsungnya kegiatan penyiapan lahan

a. Metode

Pengumpulan Data Melakukan pengukuran secara langsung volume material sedimen pada kolam - kolam jebakan sedimen dengan

menggunakan stick ukur sedimentasi.

b. Metode Analisis Data Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel (Tabulasi data),

Lokasi sediment pond

Waktu:

Selama berlangsungnya kegiatan penyiapan lahan Frekuensi:

Setiap 1(satu) bulan sekali

Pelaksana:

Satker Balai Wilayah Sungai K III Kaltim Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

3) Tidak melakukan kegiatan penyiapan lahan pada saat sedang hujan.

diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif.

Penyiapan Lahan

Hilangnya vegetasi

Terdapat tanaman mangrove di sepanjang saluran tambak

Pendekatan Teknologi 1) Melakukan

pembukaan lahan sesuai dengan kebutuhan.

2) Menanam pohon- pohon pelindung baik tanaman darat maupun tanaman pantai di sepanjang saluran yang berfungsi untuk mencegah abrasi.

3) Mengendalikan pembukaan tambak baru di daerah muara, pantai dan hulu.

Lokasi proyek Selama berlangsungnya kegiatan penyiapan lahan

a. Metode

Pengumpulan Data Pengamatan langsung dan pencatatan dalam bentuk tabel (tabulasi) terhadap persentase penutupan lahan oleh flora

darat/vegetasi yang meliputi luas lahan dan luas penutupan lahan.

b. Metode Analisis Data Analisa vegetasi

Areal penyiapan lahan

Waktu:

Selama kegiatan penyiapan lahan berlangsung Frekuensi:

Setiap 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim

Penyiapan

lahan Berkurangnya

keanekaragam an jenis biota air

Struktur komunitas biota perairan (plankton, bentos dan nekton) mendekati kondisi rona awal, yakni sebagai berikut:

1. Indeks keanekaraga man plankton berkisar

Pendekatan Teknologi Dampak ini merupakan dampak turunan dari dampak penurunan kualitas air permukaan sehingga pengelolaan terhadap dampak penurunan kualitas air permukaan dapat mencegah terjadinya dampak berkurangnya keanekaragaman jenis biota air ini.

Lokasi proyek Selama kegiatan penyiapan lahan berlangsung

a. Metode

Pengumpulan Data 1) Plankton Pengambilan contoh plankton

(fitoplankton dan zooplankton) dilakukan

menggunakan jaring plankton.

Pengambilan contoh dilakukan dengan menyaring sejumlah volume air

di muara sungai Waktu:

Selama berlangsungnya kegiatan penyiapan lahan Frekuensi:

Setiap 3 (tiga) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kukar DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan :

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

antara 2,37 – 2,69 2. Indeks

keanekaraga man benthos berkisar antara 1,89 – 2,25

menggunakan jaring plankton. Contoh plankton tersebut kemudian dimasukkan dalam botol koleksi yang diberi label dan bahan pengawet berupa lugol serta selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.

2) Bentos Pengambilan contoh bentos dilakukan dengan menggunakan Peterson Grab.

Contoh tersebut kemudian dimasukkan dalam kantung plastik yang diberi label, selanjutnya dianalisis di laboratorium.

3) Nekton Pengambilan sampling nekton dilakukan menggunakan metode purposive sampling, yang merupakan teknik pengambilan contoh dengan

memperhatikan pertimbangan- pertimbangan yang

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kukar DLH Kab. Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

dibuat oleh peneliti.

Pencatatan jenis nekton yang teridentifikasi dilengkapi dengan hasil wawancara dengan penduduk lokal guna mendapatkan data tambahan mengenai nama lokal.

b. Metode Analisis Data 1) Plankton Analisis data plankton meliputi identifikasi dan kelasifikasi jenis serta kelimpahan kemudian ditentukan nilai

keanekaragaman, keseragaman dan dominansi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung kelimpahan plankton memakai rumus (APHA, 2012), 2) Bentos Organisme bentos dianalisis dengan cara

mengidentifikasi jenis yang mengacu pada buku Pennak

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

R.W (1953).

Berdasarkan kelimpahan bentos tersebut selanjut nya dilakukan perhitun gan indeks keanekaragaman (H) Shannon- Wienner dan indeks keseragamannya (E) dengan

menggunakan rumus yang sama dengan analisis plankton.

3) Nekton Data jenis nekton di analisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan grafik Pembuatan

saluran

Menurunnya

kualitas air 1) Kandungan TSS tidak melebihi baku mutu air pada sumber air kelas II berdasarkan Perda KaltimNo 02 tahun 2011 2) Kandungan

TSS tidak melebihi baku mutu air laut untuk biota

Pendekatan Teknologi

1) Melakukan kegiatan pembuatan saluran pada saat air sedang surut untuk menghindari TSS masuk ke area tambak yang sudah ada

2) Tidak melakukan kegiatan

pembuatan saluran pada saat sedang hujan

Lokasi proyek Selama kegiatan pembuatan saluran berlangsung

a. Metode

Pengumpulan Data Pengambilan sampel air dilakukan dengan water sampler pada lokasi pemantauan yang telah ditetapkan, kemudian sampel air dianalisis di laboratorium.

b. Metode Analisis Data Hasil uji parameter kualitas air dibandingkan

di muara sungai Waktu:

Selama berlangsungnya kegiatan pembuatan saluran Frekuensi:

Setiap 3 (tiga) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

laut berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004

(metode komparasi) dengan Baku Mutu Air Pada Sumber Air Kelas II untuk sample dari badan perairan yang mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011 dan dengan Baku Mutu Air laut berdasarkan KepmenLH No 51 Tahun 2004.

Pembuatan saluran

Meningkatnya insidensi &

prevalensi penyakit penyakit

Tidak meningkatnya gangguan kesehatan berupa penyakit kulit pada masyarakat yang berada di lokasi sekitar proyek.

Pendekatan Teknologi Dampak ini merupakan dampak turunan dari dampak penurunan kualitas air permukaan sehingga pengelolaan terhadap dampak penurunan kualitas air permukaan dapat mencegah terjadinya dampak meningkatnya prevalensi penyakit.

Lokasi proyek Selama kegiatan pembuatan saluran berlangsung

a. Metode

Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung berstruktur dan terfokus serta mendalam dengan menggunakan alat bantu quisioner ( data primer) dan pengumpulan data yang ada di puskesmas Kec.

Kaliorang (data sekunder)

b. Metode Analisis Data Data yang diperoleh, selanjutnya dianalisis secara deskriptif, yaitu

Puskesmas Kecamatan Kaliorang

Waktu:

Selama kegiatan pembuatan saluran berlangsung Frekuensi:

Setiap 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Dinas Kesehatan Kab. Kukar DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : Dinas Kesehatan Kab. Kukar DLH Kab. Kutim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

dengan cara perhitungan, evaluasi dan klasifikasi kemudian hasilnya akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar serta uraian-uraian.

Pengoperasian

tambak Meningkatnya hasil panen petani tambak

Semakin meningkatnya hasil panen petani tambak

Pendekatan Teknologi 1) Mengoptimalkan

fungsi sistem jaringan tata air tambak agar meningkatnya hasil panen petani tambak dapat tercapai.

2) Mengembangkan budidaya tambak dengan konsep tambak sylvo-fishery Pendekatan Institusi Berkordinasi dengan Instansi terkait seperti Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kukar

Desa Selangkau Selama berlangsungnya pengoperasian jaringan tata air tambak

a. Metode

Pengumpulan Data Data diperoleh dengan observasi lapang dan melakukan wawancara langsung di lapangan kepada petani tambak , b. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh, selanjutnya dianalisis secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel, gambar serta uraian- uraian.

Lahan tambak yang berada di dalam lokasi kegiatan pengoperasia n jaringan tata air tambak

Waktu:

Selama beroperasinya jaringan tata air tambak Frekuensi:

Setiap kali masa panen

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kutim DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kutim DLH Kab. Kutim

Pengoperasian tambak

Meningkatnya pendapatan petani tambak

Pendapatan kotor rata-rata per petani tambak per bulan di wilayah studi lebih besar dari rona awalnya, yakni

Pendekatan Sosial Dampak ini merupakan dampak meningkatnya hasil panen petani tambak sehingga pengelolaan terhadap dampak meningkat-nya hasil panen petani tambak sama

Desa Selangkau Selama berlangsungnya pengoperasian jaringan tata air

a. Metode

Pengumpulan Data Melakukan pencatatan hasil panen petani tambak b. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan dalam

Desa Selangkau Waktu:

Selama beroperasinya jaringan tata air tambak Frekuensi:

Setiap 6 (enam)

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Dinas Kelautan dan Perikanan

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

Rp. 21 200

000 halnya telah mengelola dampak meningkatnya pendapatan masyarakat

bentuk tabel (tabulasi data), diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif

bulan sekali Kab. Kutim DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kutim DLH Kab. Kutim Kegiatan

penerimaan tenaga kerja untuk pemeliharaan saluran

Terciptanya kesempatan kerja dan berusaha

Adanya penduduk di wilayah studi yang diterima sebagai tenaga kerja untuk kegiatan pemeliharaan jaringan

Pendekatan Sosial 1) Memberikan

kesempatan kerja kepada penduduk di wilayah studi untuk menjadi tenaga kerja 2) Memasang

pengumuman penerimaan tenaga kerja di tempat – tempat yang mudah dibaca seperti puskesmas, pasar dan lain –lain.

Kantor pengelola jaringan tata air tambak

Selama berlangsungnya kegiatan pemeliharaan jaringan

a. Metode

Pengumpulan Data Mencatat jumlah tenaga kerja lokal yang diperoleh dari data sekunder tim rekrutmen karyawan.

b. Metode Analisis Data Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel (tabulasi data), diagram atau gambar dan dianalisis secara deskriptif

Kantor pengelola jaringan tata air tambak

Waktu:

Selama beroperasinya jaringan tata air tambak Frekuensi:

Setiap 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Disnakertrans Kab. Kutim DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : Disnakertrans Kab. Kutim DLH Kab. Kutim

Dampak lainnya yang dikelola dan dipantau Mobilisasi Alat

dan Material

Menurunnya kualitas udara ambien

Kadar debu di udara tidak melebihi baku mutu lingkungan kualitas udara berdasarkan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun

Pendekatan teknologi 1) Membatasi laju

kendaraan maksimum 40 Km/Jam ketika melewati pemukiman penduduk

Sepanjang jalur mobilisasi yang melewati pemukiman yang berada di dalam batas wilayah studi

Selama kegiatan mobilisasi alat dan bahan

berlangsung.

a. Metode

Pengumpulan Data Melakukan pengambilan sampel udara ambien untuk mengetahui kadar polutan dengan menggunakan alat high volume air

Desa Selangkau Waktu:

Selama kegiatan mobilisasi alat dan material Frekuensi:

Setiap 3 (tiga) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

Disnakertrans Provinsi Kaltim

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara

2) Melakukan penyiraman pada jalur mobilisasi peralatan dan material yang dekat dengan pemukiman penduduk.

3) Membersihkan ban kendaraan saat akan keluar dari lokasi proyek

4) Menyiapkan petugas khusus untuk membersihkan ceceran tanah di depan pintu masuk proyek

5) Melakukan riksa uji alat angkut sebelum digunakan dan secara berkala kepada Pengawas Spesialis atau PJK3 yang berwenang, untuk mendapatkan pengesahan pemakaian sesuai Permenaker 5 Tahun 1985.

6) Menggunakan alat yang masih layak dan dilakukan perawatan

sampler (HVAS).

Selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium.

b. Metode Analisis Data Melakukan analisis data secara deskriptif komparasi dengan

membandingkan antara hasil pengukuran di lapangan dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara untuk parameter SO2

= 900 µg/Nm3, CO = 30.000 µg/Nm3, NO2 = 400 µg/Nm3 dan TSP = 230 µg/Nm3

DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : Disnakertrans Provinsi Kaltim DLH Kab. Kutim

Mobilisasi Alat dan Material

Meningkatnya Kebisingan

Tingkat kebisingan di pemukiman tidak melampaui Baku Tingkat

Pendekatan teknologi 1) Menggunakan

kendaraan pengangkut alat

Sepanjang jalur mobilisasi yang melewati pemukiman yang berada di dalam batas wilayah

Selama kegiatan mobilisasi alat dan bahan

berlangsung.

a. Metode

Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan

Desa Selangkau Waktu:

Selama kegiatan mobilisasi alat dan material berlangsung

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi

No Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Pengelolaan Lilngkungan HIdup Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi

Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Hidup

Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode

Kebisingan Peruntukkan Kawasan Perumahan dan Pemukiman sebesar 55 dB(A) berdasarkan KepMenLH No 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

berat dengan umur kendaraan yang masih layak 2) Melakukan

perbaikan jika terjadi kerusakan agar kendaraan pengangkut alat berat bekerja secara optimal 3) Melakukan

perawatan rutin seperti penggantian pelumas sebulan sekali pada kendaraan pengangkut alat berat dan material 4) Membatasi laju

kendaraan maksimum 40 Km/Jam jika melewati pemukiman penduduk

studi pengukuran tingkat

kebisingan dengan alat sound level meter selama 10 menit dengan pembacaan/pencata tan setiap 5 detik selama 24 jam dengan minimal 7 waktu pengukuran.

b. Metode Analisis Data Membandingkan nilai Lsm dengan Kepmen LH Nomor 48 Tahun 1996 sebesar 55 dB (A) dengan nilai toleransi +3 dB (A)

Frekuensi:

Setiap 3 (tiga) bulan sekali

Pengawas:

DLH Kab. Kutim Instansi Penerima Laporan : DLH Kab. Kutim

Mobilisasi Alat dan Material

Terjadinya gangguan lalu lintas darat

Tidak terjadinya kecelakaan lalu lintas darat pada saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan

Pendekatan Teknologi 1) Kegiatan mobilisasi

peralatan dilaksanakan secara bertahap 2) Pengaturan waktu

dalam pelaksanaan mobilisasi khususnya pada saat frekuensi lalulintas darat menurun /rendah

1. Sepanjang jalur mobilisasi yang melewati pemukiman yang berada di dalam batas wilayah studi 2. Pintu masuk proyek yang

Selama kegiatan mobilisasi alat dan bahan

berlangsung.

a. Metode

Pengumpulan Data Metode

pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan pencatatan setiap kejadian gangguan lalulintas darat yang meliputi frekuensi, dan penyebab gangguan lalulintas

Jalur mobilisasi alat dan material

Waktu:

Selama kegiatan mobilisasi alat dan material berlangsung Frekuensi:

Setiap 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana:

Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Kutim Instansi Pengawas:

DLH Kab. Kutim Dishub Kab.

Kutim Polres Kab.

Kutim Instansi

Dalam dokumen UKL UPL DAERAH IRIGASI TAMBAK (Halaman 42-75)

Dokumen terkait