176 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR MATERI AKTIFITAS
1.7. Mengamal- kan shalat jama’ dan qashar ketika ada sebab yang
membolehkan sebagai rasa syukur atas kemurahan Allah.
1.7.1. Meyakini shalat jama’
dan qashar sebagai perintah Allah Swt.
berdasarkan tanda- tanda yang
digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadis 1.6.2. Membuktikan shalat
jama’ dan qashar sebagai perintah Allah Swt. berdasarkan tanda-tanda yang digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadis.
- Religiusitas (PPK) - Kompilasi ayat-ayat
dan hadis-hadis tentang shalat jama’
dan qashar.
- Discovery learning - Perenungan - Refleksi
2.7. Menjalankan sikap syukur sebagai implementasi dari
pengetahuan tentang shalat jama’ dan qashar.
2.7.1. Memadukan unsur- unsur bersyukur yang terkandung dalam pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
2.6.2. Menyusun rumusan tentang penerapan unsur-unsur bersyukur yang terkandung dalam pelaksanaan shalat jama’ dan qashar ke dalam kehidupan sosial.
2.6.3. Menerapkan prinsip tahadhdhur dalam pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
- Religiusitas (PPK) - tahadhdhur dalam
shalat jama’ dan qashar (Taujihat Munas MUI 2015)
- Perenungan - Pembelajaran
langsung - Refleksi
3.7. Menganalisis ketentuan shalat jama’
dan qashar.
3.7.1. Mengkategorikan bagian-bagian yang harus terpenuhi dalam shalat jama’ dan qashar.
3.6.2. Menyusun secara terperinci bagian- bagian yang harus terpenuhi dalam shalat jama’ dan qashar sebagai satu kesatuan tata cara pelaksanaan.
- Pengertian jama’ dan qashar
- Syarat sahnya shalat jama’ dan qashar.
- Tata cara shalat jama’ dan qashar.
- Perkara yang membatalkan shalat jama’ dan qashar.
- Guided discovery
4.7. Mengkomu- nikasikan
4.7.1. Mendiskusikan tentang tata cara
- Fenomena jama’ dan qashar dalam kondisi
- Pengamatan.
- Diskusi curah
hasil analisis tentang shalat jama’ dan qashar.
pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
4.7.2. Membuat kesimpulan secara individual terhadap data yang diperoleh dari
kegiatan diskusi kelas tentang tata cara pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
4.6.3. Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
saat ini.
- Tata cara shalat jama’ dan qashar.
pendapat.
- Pengembangan kesepakatan bersama.
178 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Sumber: https://www.google.com/search
SHALAT FARDHU JAMA’
DAN QASHAR
Kompetensi Inti
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR 1.7. Mengamalkan
shalat jama’ dan qashar ketika ada sebab yang membolehkan sebagai rasa syukur atas kemurahan Allah.
2.7. Menjalankan sikap syukur sebagai
implementasi dari pengetahuan tentang shalat jama’ dan qashar.
3.7. Menganalisis ketentuan shalat jama’ dan qashar.
4.7. Mengkomu- nikasikan hasil analisis tentang shalat jama’ dan qashar.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui, peserta didik dapat:
1. Menunjukkan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Barri (Dzat Yang Maha Penderma) bagi umat manusia melalui shalat jama’ dan qashar.
2. Memyuktikan keimanan dalam kehidupan sehari-sehari melalui pelaksanaan shalat jama’ dan qashar sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah melalui pembiasaan pada saat bepergian.
3. Meyakini prinsip tathawwur wal ibtikar sebagai ajaran Islam yang membentuk kepribadian yang kreatif dan inovatif melalui pengamalan shalat jama’ dan qashar.
4. Membedakan pengertian shalat Jama’ dan qashar dalam shalat fardlu lima waktu.
5. Menarik kesimpulan tentang hukum diperbolehkannya shalat Jama’ dan qashar dalam shalat fardlu.
6. Menentukan shalat-shalat fardlu yang hanya boleh di jama’ dan di qashar.
7. Menguraikan tata cara pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
8. Menentukan shalat-shalat fardlu yang dapat dijama’-qashar secara bersamaan.
9. Mensimulasikan dengan gerak terlatih tata cara pelaksanaan shalat jama’ dan shalat qashar.
10. Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat jama’-qashar.
Kompetensi dasar
Tujuan Pembelajaran
180 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
Shalat Jama’ dan Qashar Peta Konsep
Pengertian Shalat Jama’
Syarat Shalat Jama’
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Jama’
Dasar Hukum
Al-Qur’an
Hadits
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Jama’ dan Qashar
Pengertian Shalat Qashar
Syarat Shalat Qashar
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Qashar
Bersyukur Sebagai Pesan Shalat Jama’ dan Qashar
Islam Wasathiyyah
Tahadhdhur
Selalu ada hikmah yang berupa manfaat-manfaat secara sosial dibalik rangkaian ibadah yang kita laksanakan. Selama dalam pelaksanaannya dilakukan secara sungguh-sungguh dan penghayatan yang mendalam. Termasuk beribadah kepada Allah Swt. dalam bentuk pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
Tahukah kamu, kepatuhan kita untuk selalu menjalani shalat jama’ dan qashar dengan sungguh-sungguh dan penuh penghayatan berarti telah melatih kita untuk membentuk kepribadian yang selalu mensyukuri nikmat Allah Swt. .
Jika mengikuti ketentuan hukum Islam, jama’ dan qashar sama artinya dengan mengakui tingginya nikmat yang diaugerahkan kepada seluruh umat Islam yang melakasanakannya. Pengakuan tersebut akan membentuk kepribadian yang selalu bersyukur kepada Allah Swt. .
Sikap syukur diwujudkan kedalam dua bentuk, bersyukur secara individual dan bersyukur secara sosial. Bersyukur secara individual berarti selalu mengingat Allah sebagai Dzat yang Maha Penderma dengan bersungguh-sungguh dalam menerapkan shalat jama’ dan qashar. Sedangkan syukur secara sosial berarti memberikan sebagaian nikmat yang dianugerahkan kepada Allah yang kita terima kepada orang lain.
Gb. 7.1
Sumber: https://blog.airyrooms.com
Gb. 7.2
Sumber: https://finance.detik.com
Gb. 7.3
Sumber: https://thedriven.io/2019
Gb.7.4
Sumber: https://www.dream.co.id
Gb. 7.5
Sumber https:http://kabartelat.blogspot.com
Gb. 7.6
Sumber: http://www.wongsantun.com
Setelah mengamati gambar-gambar tersebut, berikan tanggapanmu dan komunikasikan kepada guru dan teman-temanmu!
Mari mengamati!
182 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
1. Pengertian Jama’
Mari kita cermati! Menjama’ shalat
(ةلاﺼﻟا ﻊﻤﺟ)
adalah mengumpulkan pelaksanaan dua shalat fardlu kedalam salah satu dari dua waktu shalat tersebut. Jika pelaksanaan dua shalat di waktu shalat yang pertama maka di sebut dengan jama’ taqdim(ﻢﻳﺪﻘتﻟا ﻊﻤﺟ).
Contohnya melaksanakan shalat maghrib dan isya’ secara bersmaaan di waktu shalat maghrib. Jika pelaksanaan shalat fardlu di waktu shalat yang kedua disebut dengan jama’ ta’khir (رﻴﺧآتﻟا ﻊﻤﺟ).
Seperti melaksanakan shalat dhuhur dan ashar secara bersamaan di waktu shalat ashar.1. Syarat Diperbolehkannya Shalat Jama’
Kapankah kita diperbolehkan menjama’ shalat? Bepergian dengan syarat-syarat yang telah terpenuhi untuk mengqashar shalat. Jika syarat-syarat yang membolehkan shalat qashar terpenuhi, maka juga diperbolehkan menjama’ shalat, baik jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir.
Dalam kondisi hujan yang deras, turunnya salju, dan cuaca sangat dingin juga termasuk syarat diperbolehkannya menjama’ dua shalat fardlu. Tetapi hukum boleh hanya berlaku pada jama’ taqdim dan tidak diperolehkan menjama’ ta’khir. Selain itu, hukum boleh juga bagi umat Islam yang melaksanakan shalatnya di masjid secara berjama’ah, tidak di rumahnya masing-masing.
Pada saat melaksanakan haji di Arafah dan Muzdalifah juga diperbolehkan menjama’. Diperbolehkan memilih jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir.
1
A. SHALAT JAMA’
2
Ayo Kita Cermati!
Boleh manjama’ takdim bagi kita yang melaksanakan shalat fardlu di masjid yang jauh lokasinya dari tempat tinggal kita. Karena guyuran hujan yang membasahi tubuh dalam perjalanan ke masjid dapat membuat kita sakit. Tetapi tidak diperbolehkan melaksanakan jama’ ta’khir, karena lamanya hujan hanya Allah SWT. yang mengetahuinya.
Contoh: Kita pergi ke masjid untuk berjama’ah maghrib dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang, sehingga menjadikan kita basah. Sesampainya di masjid, kita langsung bisa melaksanakan shalat jama’ takdim maghrib dan isya’. Hukumnya boleh!
Tetapi jika sesampainya di masjid, kita menunggu waktu waktu shalat isya’ sambil mengeringkan tubuh dan pakaian kita untuk melakukan jama’ ta’khir maka Hukumnya tidak boleh!