86 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR MATERI AKTIFITAS
1.4. Mengamal- kan shalat berjama’ah sebagai bukti ketaatan kepada ajaran islam.
1.4.1. Meyakini shalat jama’ah sebagai perintah Allah Swt.
berdasarkan tanda- tanda yang
digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadis 1.4.2. Membuktikan shalat
jama’ah sebagai perintah allah Swt.
berdasarkan tanda- tanda yang
digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadis.
- Religiusitas (PPK) - Kompilasi ayat-ayat
dan hadis-hadis tentang shalat berjama’ah.
- Discovery learning - Perenungan - Refleksi
2.4. Menjalankan sikap
demokratis dan gotong royong sebagai implementasi dari
pengetahuan tentang shalat berjama’ah.
2.4.1. Memadukan unsur- unsur demokrasi yang terkandung dalam pelaksanaan shalat berjama’ah.
2.4.2. Menyusun rumusan tentang penerapan unsur-unsur demokrasi yang terkandung dalam pelaksanaan shalat berjama’ah ke dalam kehidupan sosial.
2.4.3. Menerapkan prinsip tasamuh dalam pelaksanaan shalat berjama’ah.
2.4.4. Menerapkan prinsip tahadhdhur dalam pelaksanaan shalat berjama’ah.
2.4.5. Menerapkan prinsip syura dalam
pelaksanaan shalat berjama’ah.
- Religiusitas (PPK) - Prinsip tasamuh
dalam pelaksanaan shalat berjama’ah (Taujihat Munas MUI 2015)
- Prinsip tahadhdhur dalam pelaksanaan shalat berjama’ah (Taujihat Munas MUI 2015)
- Prinsip syura dalam pelaksanaan shalat berjama’ah
(Taujihat Munas MUI 2015)
- Perenungan - Pembelajaran
langsung - Refleksi
3.4. Menganalisis ketentuan shalat berjama’ah.
3.4.1. Mengkategorikan bagian-bagian yang harus terpenuhi dalam shalat berjama’ah.
3.4.2. Menyusun secara terperinci bagian- bagian yang harus terpenuhi dalam shalat
- Perbedaan shalat munfarid dan shalat berjama’ah.
- Syarat sahnya imam dan makmum..
- Posisi Imam dan Makmum
- Berfikir kritis - Guided
discovery learning.
88 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII berjama’ah sebagai satu kesatuan tata cara pelaksanaan.
- Perbedaan
makmum muwafiq dan masbuq - Pergantian imam - Mengingatkan
imam yang lupa.
4.4. Mengkomu- nikasikan hasil analisis tentang tata cara shalat berjama’ah.
4.4.1. Mendiskusikan tentang tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah di tempat- tempat yang berbeda.
4.4.2. Membuat kesimpulan secara individual terhadap data yang diperoleh dari
kegiatan diskusi kelas tentang tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah di tempat- tempat yang berbeda.
4.4.3. Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah.
- Fenomena keragaman shalat berjama’ah di lingkungan sekolah.
- Poster pentingnya shalat berjama’ah di masjid..
- Pengamatan.
- Diskusi curah pendapat.
- Pengembangan kesepakatan bersama.
- Pembuatan poster secara individu.
-
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.4. Mengamalkan
shalat berjama’ah sebagai bukti ketaatan kepada ajaran islam.
2.4. Menjalankan sikap demokratis dan gotong royong sebagai
implementasi dari pengetahuan tentang shalat berjama’ah.
3.3. Menganalisis ketentuan shalat berjama’ah
4.3. Mengkomu- nikasikan hasil analisis tentang tata cara shalat berjama’ah.
Sumber: https://www.google.com/search Kompetensi Inti
SHALAT BERJAMA’AH
90 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui, peserta didik dapat:
1. Menunjukkan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Sami’ (Dzat yang Maha Mendengar), Al-Bashir (Dzat Yang Maha Melihat), Al-Hakam (Dzat Yang Maha Menetapkan), An-Nafi’
(Dzat yang Maha Memberi Manfaat) dan Al-Fattah (Dzat yang Maha Pembuka Rahmat) yang digambarkan dalam pelaksanaan shalat berjama’ah.
2. Membuktikan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Sami’ (Dzat yang Maha Mendengar), Al-Bashir (Dzat Yang Maha Melihat), Al-Hakam (Dzat Yang Maha Menetapkan), An-Nafi’
(Dzat yang Maha Memberi Manfaat) dan Al-Fattah (Dzat yang Maha Pembuka Rahmat) dalam kehidupan sehari-sehari melalui pembiasaan sikap demokratis dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meyakini prinsip syura dan tahadhdhur sebagai bagian dari ajaran Islam yang membentuk kesalehan individual dan kesalehan sosial yang menjunjung tinggi demokrasi dan gotong royong dalam perilaku sehari-hari.
4. Menjelaskan pengertian shalat berjama’ah.
5. Membuat kesimpulan tentang pentingnya shalat berjama’ah berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis.
6. Menguraikan syarat sahnya imam dalam pelaksanaan shalat berjama’ah.
7. Membedakan posisi makmum sebagai akibat dari perbedaan jumlah makmum dalam shalat berjama’ah.
8. Menguraikan tata cara mengganti Imam di tengah berlangsungnya shalat berjama’ah.
9. Membedakan tata cara mengingatkan imam yang lupa mengerjakan rukun shalat bagi makmum laki-laki dan perempuan..
10. Membedakan tata cara pelaksanaan shalat bagi makmum muwafiq dan makmum masbuq.
11. Mendemonstrasikan perbedaan tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah bagi laki-laki dan perempuan.
12. Mensimulasikan gerakan terlatih tentang perbedaan tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah bagi makmum muwafiq dan masbuq.
13. Mempratekkan gerakan terlatih dalam pelaksanaan mengganti dan mengingatkan imam dalam shalat berjama’ah.
Tujuan Pembelajaran
Shalat Berjama’ah Peta Konsep
Pengertian Shalat Berjama’ah
Dasar Hukum Shalat Fardlu
Al-Qur’an
Hadis Syarat Sah Imam dan
Makmum
Posisi Imam dan Makmum
Makmum Muwafiq dan Makmum Masbuq
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Berjama’ah
Masjid Ruang Interaksi Sosial
Belajar Berdemokrasi
Selalu ada hikmah yang berupa manfaat-manfaat secara sosial dibalik rangkaian ibadah yang kita laksanakan. Selama dalam pelaksanaannya dilakukan secara sungguh-sungguh dan penghayatan yang mendalam. Termasuk beribadah kepada Allah Swt. dalam bentuk pelaksanaan shalat berjama’ah.
Tahukah kamu, kepatuhan kita untuk selalu menjalani shalat berjama’ah dengan sungguh-sungguh dan penuh penghayatan berarti telah mempersiapkan diri kita menjadi pemimpin di masa depan.
Jika mengikuti ketentuan hukum Islam, berjama’ah sama artinya dengan menerapkan asas persamaan kepada seluruh umat manusia tanpa memandang status sosial dan ekonominya.
Berjama’ah juga melatih diri kita tentang bagaimana seharusnya memilih pemimpin yang baik di mata Allah Swt. . Termasuk pula bagaimana kita harus menjadi pemimpin yang mengayomi dalam memberikan pelayanan kepada umatnya.
Pergantian Imam
Mengingatkan Imam
Prinsip Syura
Prinsip Tasamuh Islam Wasathiyyah
92 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII Gb. 4.1
Sumber: http://radarmandalika.net
Gb. 4.2
Sumber: https://melawinews.com
Gb. 4.3
Sumber: http://caranabisholat.blogspot.com
Gb. 4.4
(Sumber: https://www.smpislamicqon.sch.id)
Gb. 4.5
Sumber: https://islam.nu.or.id
Gb. 4.6
Sumber: https://islam.nu.or.id/post
Setelah mengamati gambar-gambar tersebut, berikan tanggapanmu dan komunikasikan kepada guru dan teman-temanmu!
Mari mengamati!
1. Pengertian Shalat Berjama’ah
Bisa kah kita membedakan dua istilah berikut? Istilah yang pertama adalah Al- shalatul munfaridah
(ةدرﻔﻨﻤﻟا ةلاﺼﻟا)
dan istilah yang kedua yaitu Al-shalatul jama’ah(ةﻋاﻤﺠﻟا ةلاﺼﻟا)
. Ayo kita cermati tabel berikut ini!Unsur-unsurnya Al-Shalatul
Munfaridah
Al-Shalatul Jama’ah Berkaitan dengan pelaksanaan shalat fardlu dan
shalat-shalat lainnya.
Melibatkan dua orang atau lebih sebagai satu kesatuan -
Ada yang berperan sebagai Imam -
Ada yang berperan sebagai Makmum -
Setelah kita mencermati tabel, bisakah kita membedakan antara al-shalatul munfaridah dan al-shalatul jama’ah? Al-shalatul jama’ah secara bahasa memiliki arti pelaksanaan shalat yang dilakukan seorang diri atau shalat sendirian. Al-shalatul jama’ah bermakna pelaksanaan shalat yang melibatkan dua orang atau lebih sebagai satu kesatuan, yang salah satunya berperan sebagai imam dan yang lainnya sebagai makmum.
Paling sedikit atau jumlah terkecil dalam pelaksanaan shalat berjama’ah adalah dua orang, satu sebagai imam dan lainnya menjadi makmumnya. Meskipun salah satu diantara dua orang adalah anak kecil. Kecuali shalat Jum’at yang mensyaratkan 40 orang.
1. Dasar-Dasar Hukum Shalat Berjama’ah
Ayo kita baca, cermati dengan seksama, dan berikan kesimpulan tentang kandungan Ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Saw dibawah ini:
a) Firman Allah Swt. :
ﻚ ﻌَّﻣ ْﻢ ﻬْﻨ ﻣ ٌة ﻔِٕىۤا ط ْﻢ ﻘ تْﻠ ﻓ ةﻮٰﻠَّﺼﻟا ﻢ ﻬ ﻟ تْﻤ ﻗ ا ﻓ ْﻢ ﻬْﻴ ﻓ تْﻨ ﻛ ا ذ ا و
Artinya:
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka” (QS:
An-Nisa: 102)
b) Dalam Hadis Nabi Saw dijelaskan: