BAB I PENDAHULUAN
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.5 Fungsi Keluarga
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat
26. Fungsi mendapatkan status sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu menaati norma yang baik
27. Fungsi pendidikan
Keluarga selalu menasehati dan mendukung apa yang di lakukan anak dengan baik dan benar
28. Fungsi sosialisasi
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.
29. Fungsi pemenuhan kesehatan
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga Ny.M belum mengerti cara mengatasi nyeri yang dirasakan Ny.M akibat penyakit hipertensi tersebut.
30. Fungsi religious
Ny.M mengatakan selalu taat menjalankan ibadah sholat bersama keluarganya.
31. Fungsi rekreasi
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang kadang tidak pernah dilakukan sama sekali
32. Fungsi reproduksi
Ny.M sudah menopouse memilki 1 suami Tn.S dan 2 orang anak, anak pertama sudah menikah dan anak kedua sudah bekerja
33. Fungsi perawatan kesehatan
Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri. Komposisi nasi, lauk,sayur dengan frekuensi 3x sehari dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga merawat dan memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan terdekat.
3.1.6 Stress dan koping keluarga
34. Stressor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek :Ny.M memikirkan penyakit yang di deritanya
supaya cepat sembuh
Stresor jangka panjang :Ny.M memikirkan bagaimana menyembuhkan penyakitnya, dan Ny.M juga memikirkan agar bisa sehat kembali dan bisa terus bersama keluarganya
35. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Ny.M mengatakan belum paham betul mengenai penyakit hipertensi yang dialami oleh Ny.M dan keluarga mengatakan tidak tahu cara mengatasi nyeri yang diderita Ny.M akibat hipertensi tersebut.
36. Strategi koping yang dugunakan
Ny.M mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang dalam mengatasi masalah yang ada, seperti menyelesaikan masalah menggunakan kekerasan.
37. Strategi adaptasi disfungsional
Ny.M mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan cara–cara diluar umum seperti kekerasan dalam menghadapi masalah.
3.1.7 Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
No Pemeriksaan Fisik Ny. M 1 Tanda-tanda vital TD : 160/90 mmHg
N : 89x/menit S : 37,0 ̊ C RR : 23x/menit
2 Kepala Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, pasien tampak memegangi kepala dan kesakitan, terdapat nyeri kepala yaitu dibagian tengkuk leher
S (skala nyeri) : 5
3 Rambut Warna rambut sedikit beruban, penyebaran rambut merata
4 Wajah Wajah pasien tampak menyeringai
5 Kulit Sawo matang, turgor baik
6 Mata Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
7 Hidung Bersih, fungsi penciuman baik
8 Mulut dan tenggorokan Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
9 Telinga Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
10 Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
11 Dada Bentuk dada simetris, sonor, vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
12 Abdomen Tidak kembung, tidak tampak adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan
13 Ektremitas Tidak ada kelainan bentuk, mobilitas pasien dibantu oleh keluarga, dan pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur
Tonus otot 5 5 5 5
14 Kesadaran (GCS) Composmentis (4,5,6)
15 Keadaan umum Lemah
16 Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari
3.1.8 Harapan keluarga
Ny.M dan keluarga berharap dengan datangnya mahasiswa keperawatan kerumahnya dapat membantu dan memberikan informasi lebih lanjut dengan penyakit hipertensi yang dialami Ny.M. Sehingga keluarga mampu memberikan perawatan yang benar pada Ny.M.
3.2 Analisa Data
Tabel 3.3 Analisa Data pada Ny. M dengan Diagnosa Hipertensi di Desa Cobansari Wonorejo Kabupaten Pasuruan
No Data Etiologi Masalah
1 DS :
1) Pasien mengatakan sering mengeluh sakit kepala dan pusing
2) Pasien mengatakan nyeri di bagian tengkuk leher 3) Ny. M mengatakan masih
mengkonsumsi ikan asin dan daging
4) Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Ny. M
5) P :Saat tekanan darahnya naik
6) Q :Seperti ditusuk-tusuk dan cekot-cekot
7) R:Dibagian kepala dan tengkuk leher
8) T :Sewaktu-waktu DO :
1) GCS: 4,5,6 (Composmentis) 2) Pasien tampak memegangi
kepala dan kesakitan 3) Wajah pasien tampak
menyeringai menahan nyeri 4) Skala nyeri : 5
5) TTV
TD : 160/90mmHg N : 89x/menit S : 37,0x/menit RR : 23x/menit
Agen pencedera
fisiologis
Nyeri akut
2 DS :
1) Pasien mengatakan cepat kelelahan
2) Pasien mengatakan tidak mampu untuk berdiri sendiri
3) Keluarga Tn. S mengatakan jika kambuh, Ny. M tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri karena nyeri
DO :
1) Keadaan umum : lemah
2) Pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur
3) Mobilitas pasien dibantu oleh keluarga
Kelemahan Intoleransi aktivitas
3.3 Daftar Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.4 Daftar diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan Hipertensi NO TGL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL
TERATASI
TT 1 13-03-2021 Nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien mengatakan nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher
15-03-2021
2 13-03-2021 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien mengatakan cepat kelelahan
15-03-2021
3.4 Prioritas Masalah
1. Masalah keperawatan 1 : Nyeri akut
Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran Sifat masalah :
1. Aktual: 3 2. Resiko : 2 3. Tinggi : 1
3 1 3/3x1 = 1 Nyeri kepala yang dirasakan karena peningkatan tekanan vaskuler serebral
Kemungkinan masalah dapat diubah skala :
1. Mudah : 2 2. Sebagan : 1 3. Tidak dapat : 0
1 2 1/2x2 = 1 Masalah ini sebagian dapat diubah dengan mengontrol secara teratur dapat menurunkan tekanan darah
Potensi masalah untuk dicegah skala :
1. Tinggi : 3 2. Cukup : 2 3. Rendah : 1
2 1 2/3x1 = 0,67 Rasa nyeri dapat dikurangi melalui pengobatan dan perawatan yang tepat
Menonjolnya masalah skala :
1. Segera : 2
2. Tidak perlu segera : 1 3. Tidak dirasakan : 0
2 1 2/2x1 = 1 Keluarga menyadari Ny. M mempunyai masalah dampak dari hipertensi maka segera mengatasi masalah tersebut
Jumlah skor 3,67
2. Masalah keperawatan 2 : Intoleransi aktivitas
Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran Sifat masalah :
1. Aktual : 3 2. Resiko : 2 3. Tinggi : 1
3 1 3/3x1 = 1 Keluarga mengatakan jika hipertensinya kambuh, Ny.
M tidak dapat melakukan aktifitas secara mandiri Kemungkinan masalah
dapat diubah skala : 1. Mudah : 2 2. Segera : 1 3. Tidak dapat : 0
1 2 1/2x2 = 1 Keluarga membantu untuk memenuhi kebutuhan Ny.
M jika mengalami kekambuhan
Potensi masalah untuk dicegah skala :
1. Tinggi : 3 2. Cukup : 2 3. Rendah : 1
2 1 2/3x1 = 0,67 Keluarga mampu
memberikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh Ny.
M
Menonjolnya masalah skala :
1. Segera : 2
2. Tidak perlu segera : 1 3. Tidak dirasakan : 0
0 1 0/2x1 = 0 Keluarga masih mampu memenuhi kebutuhan Ny.
M tapi tidak begitu tahu cara merawatnya
Jumlah skor 2,67
3.5 Rencana Asuhan Keperawatan
Tabel 3.6 Rencana asuhan keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa Hipertensi TGL NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
SLKI SIKI TTD
13 Maret 2021
1 Nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien mengatakan nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher
Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam di harapkan keluarga mampu merawat klien agar nyeri berkurang, meliputi :
Dengan kriteria luaran : 1) Tingkat Nyeri
(1) Panjangnya episode nyeri dari jangka waktu lama (±15 menit) menjadi kurang jadi 15 menit
(2) Keluhan nyeri menurun, dengan skala nyeri 5 menjadi 2
(3) Ekspresi wajah dari grimace menjadi tidak grimace
(4) Wajah yang kelihatan gelisah menjadi tidak gelisah
(5) Pola istirahat dari yang terganggu menjadi tidak terganggu
Intervensi Utama Manajemen Nyeri Observasi :
1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2.Identifikasi skala nyeri
3.Identifikasi respons nyeri non verbal
4.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5.Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6.Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7.Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Terapeutik :
8.Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (misal terapi musik, terapi pijat, kompres hangat/dingin)
9.Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misal suhu ruangan, pencahayaan, kebisingaan)
10.Fasilitasi istirahat dan tidur
11.Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
12.Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 13.Jelaskan strategi meredakan nyeri
14.Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 15.Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 16.Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri Kolaborasi :
17.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu 13 Maret
2021
2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien mengatakan cepat kelelahan
Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam di harapkan keluarga mampu merawat klien agar intoleransi aktivitas dapat meningkat, meliputi : Dengan kriteria luaran :
1) Toleransi Aktivtas
(1) Saturasi oksigen dari yang menurun menjadi meningkat
(2) Melakukan aktivitas sehari-hari dari yang kesulitan menjadi mudah
(3) Kecepatan berjalan dari yang menurun menjadi meningkat
(4) Jarak berjalan dari yang menurun menjadi meningkat
(5) Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah dari yang menurun menjadi meningkat
Intervensi Utama Manajemen Energi Observasi :
1.Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2.Monitor kelelahan fisik dan emosional 3.Monitor pola dan jam tidur
4.Monitor lokasi ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik :
5.Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (misal cahaya, suara, kunjungan) 6.Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
7.Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan 8.Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau berjalan Edukasi :
9. Anjurkan tirah baring
10.Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 11.Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan Kolaborasi :
12.Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
3.6 Catatan Keperawatan
Tabel 3.7 Catatan keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa Hiprtensi
NO TGL/JAM NO.DX.KEP TINDAKAN TTD
1 13-03-2021
09.00 WIB
09.15 WIB
09.30 WIB
I 1. Melakukan BHSP dengan pasien dan keluarga a. Memperkenalkan diri
Respon : Keluarga dan pasien memperhatikan dan mendengarkan dengan baik 2. Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu kepada pasien dan keluarga
Respon : Keluarga dan pasien mendengarkan dengan baik 3. Mengukur TTV pasien
TD : 160/90 mmHg N : 89x/menit S : 37,0̊ C RR : 23x/menit
4. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, serta penatalaksanaan hipertensi.
Respon : Keluarga dan pasien merespon dengan baik
5. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri P : Saat tekanan darahnya naik
Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot R : Dibagian kepala dan tengkuk leher S : 5
T : Sewaktu-waktu
6. Memonitor tindakan pengurangan nyeri
a. Memberikan posisi yang nyaman, misal posisi supinasi
b. Mengajarkan teknik nafas dalam, menarik nafas lewat hidung ditahan dan keluarkan lewat mulut
Respon : Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya dan nyeri sedikit berkurang
09.45 WIB
7. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang diet yang sesuai dengan hipertensi pada makanan yang diberikan Ny. M harus benar-benar rendah garam dan mengurangi makanan berlemak
Respon : Keluarga mampu menghindarkan pasien dari faktor-faktor yang memicu kambuhnya hipertensi
8. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola tidur pasien pada siang hari sebaiknya digunakan untuk istirahat
Respon : Pasien merasa lebih baik setelah bisa mengatur pola tidurnya
2 13-03-2021
10.00 WIB
10.15 WIB
10.40 WIB
II 1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat olahraga bagi penderita hipertensi
Respon : Keluarga dan pasien merespon dengan baik dan bisa menerapkan olahraga setiap hari
2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya latihan tirah baring
Respon : Keluarga dan pasien mendengarkan dan merespon dengan baik 3. Memotifasi pasien dan keluarga untuk hidup sehat
a. Menganjurkan makanan yang sehat seperti ikan, sayur-sayuran dan buah
Respon : Keluarga bisa menghindarkan pasien dari makanan yang mengandung banyak garam dan lemak
4. Memberikan dukungan spiritual kepada pasien dan keluarga
Respon : Keluarga dan pasien selalu melaksanakan ibadah dengan baik
3 14-03-2021
09.15 WIB
09.20 WIB
09.50 WIB
I 1. Memonitor tindakan pengurangan nyeri
a. Memberikan posisi yang nyaman, misal posisi supinasi
b. Mengajarkan teknik nafas dalam, menarik nafas dari hidung ditahan dan keluargan lewat mulut
Respon : Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya dan nyeri sedikit berkurang 2. Kolaborasi pemberian obat
a. Memberikan Captopril 1x25mg
Respon : Keluarga mampu memberikan obat kepada pasien secara teratur 3. Mengukur TTV pasien
TD : 150/90 mmHg N : 85x/menit S : 37,0̊ C RR : 23x/menit
4. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri P : Saat tekanan darahnya naik
Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot R : Dibagian kepala dan tengkuk leher S : 3
T : Sewaktu-waktu
5. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola tidur pasien pada siang hari sebaiknya digunakan untuk istirahat
a. Tidur siang 3 jam dan malam selama 8 jam
Respon : Pasien merasa lebih baik setelah bisa mengatur pola tidurnya
4 14-03-2021 16.00 WIB
16.20 WIB
16.40 WIB
II 3. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya latihan tirah baring
Respon : Keluarga dan pasien merespon dengan baik
4. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat olahraga bagi penderita hipertensi
Respon : Keluarga dan pasien merespon dengan baik dan bisa menerapkan olahraga setiap hari
5. Memotifasi pasien dan keluarga untuk hidup sehat
a. Menganjurkan makanan yang sehat seperti ikan, sayur-sayuran dan buah
Respon : Keluarga bisa menghindarkan klien dari makanan yang mengandung banyak garam dan lemak
4. Memberikan dukungan spiritual kepada pasien dan keluarga
Respon : Keluarga dan pasien selalu melaksanakan ibadah dengan baik
5 15-03-2021
10.20 WIB
11.00 WIB
I 1. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola tidur pasien pada siang hari sebaiknya digunakan untuk istirahat
a. Tidur siang 3 jam dan malam selama 8 jam
Respon : Pasien merasa lebih baik setelah bisa mengatur pola tidurnya
2. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang diet yang sesuai dengan hipertensi pada makanan yang diberikan Ny.M harus benar-benar rendah garam dan mengurangi makanan berlemak
Respon : Keluarga mampu menghindarkan pasien dari faktor-faktor yang memicu kambuhnya hipertensi
3. Mengukur TTV pasien TD : 130/80 mmHg N : 89x/menit S : 36,9̊ C RR : 23x/menit
11.10 WIB
11.40 WIB
4. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri P : Saat tekanan darahnya naik
Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot R : Dibagian kepala dan tengkuk leher S : 2
T : Sewaktu-waktu 5. Kolabrasi pemberian obat
a. Memberikan Captopril 1x25mg
6 15-03-2021
15.30 WIB
15.45 WIB
15.55 WIB
II 1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya latihan tirah baring
Respon : Keluarga dan pasien merespon dengan baik
2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat olahraga bagi penderita hipertensi
Respon : Keluarga dan pasien merespon dengan baik dan bisa menerapkan olahraga setiap hari
3. Memotifasi pasien dan keluarga untuk hidup sehat
a. Menganjurkan makanan yang sehat seperti ikan, sayur-sayuran dan buah
Respon : Keluarga bisa menghindarkan pasien dari makanan yang mengandung banyak garam dan lemak
4. Memberikan dukungan spiritual kepada pasien dan keluarga
Respon : Keluarga dan pasien selalu melaksanakan ibadah dengan baik
3.7 Evaluasi
Tabel 3.8 Evaluasi Keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa Hipertensi
TANGGAL DIAGNOSA KEPRAWATAN EVALUASI
Sabtu, 13 Maret 2021 Pukul 08.00 WIB
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien mengatakan nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher
S:
1.Pasien mengatakan merasa sakit kepala, pusing, dan nyeri dibagian tengkuk leher
P : Saat tekanan darahnya naik
Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot R : Dibagian kepala dan tengkuk leher T : Sewaktu-waktu
2.Durasi nyeri setiap 1 jam sekali
3.Ny. M mengatakan masih mengkonsumsi ikan asin dan daging 4.Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Ny. M O:
1.GCS : Composmentis (4,5,6)
2.Pasien tampak memegangi kepala dan kesakitan 3.Wajah pasien tampak menyeringai menahan nyeri 4.Skala nyeri : 5
5.TTV
TD : 160/90 mmHg N : 89x/mnit S : 37,0̊ C RR : 23x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Menganjurkan pasien untuk diit rendah garam dan mengurangi makanan berlemak yaitu menjauhkam makanan yang mengandung banyak garam dan makanan berlemak seperti ikan asin dan daging
Sabtu, 13 Maret 2021 Pukl 08.00 WIB
Intoleansi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien mengatakan cepat kelelahan
S :
1. Pasien mengatakan cepat kelelahan
2. Pasien mengatakan tidak mampu untuk berdiri sendiri
3. Keluarga Tn. S mengatakan jika kambuh, Ny. M tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri karena nyeri
O:
1. Kesadaran umum : lemah
2. Pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur 3. Mobilitas pasien dibantu oleh keluarga
4. TTV
TD : 160/90 mmHg N : 89x/mnit S : 37,0̊ C RR : 23x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
1. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
2. Mendorong pasien melakukan aktivitas yang ringan dan menguangi aktivitas yang berat
Minggu, 14 Maret 2021 Pukul 09.00 WIB
Nyei akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien mengatakan nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher
S:
1.Pasien mengatakan masih sedikit merasa sakit kepala, pusing, dan nyeri dibagian tengkuk leher
P : Saat tekanan darahnya naik
Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot R : Dibagian kepala dan tengkuk leher T : Sewaktu-waktu
2.Durasi nyeri mulai jarang muncul
3.Ny. M megatakan sudah mengurangi mengkonsumsi ikan asin dan daging 4.Keluarga mengatakan sedikit memahami cara merawat Ny. M
O:
1.GCS : Composmentis (4,5,6)
2.Pasien sudah tidak sering memegangi kepala karena masih sedikit merasa sakit 3.Wajah pasien sedikit menyeringai menahan nyeri
4.Skala nyeri : 3 5.TTV
TD : 150/90 mmHg N : 85x/mnit S : 37,0̊ C RR : 23x/menit
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
Menganjurkan pasien untuk diit rendah garam dan mengurangi makanan berlemak yaitu menjauhkam makanan yang mengandung banyak garam dan makanan berlemak seperti ikan asin dan daging
Minggu, 14 Maret 2021 Pukul 09.00 WIB
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien mengatakan cepat kelelahan
S :
1. Pasien mengatakan sedikit masih merasa kelelahan
2. Pasien mengatakan sudah sedikit mampu untuk berdiri sendiri
3. Keluarga Tn. S mengatakan, jika Ny. M sedikit mampu melakukan aktivitas secara mandiri
O:
1. Kesadaran umum : cukup
2. Pasien tampak sudah sedikit bisa bergerak di tempat tidur 3. Mobilitas pasien masih dibantu oleh keluarga
4. TTV
TD : 150/90 mmHg N : 85x/mnit S : 37,0̊ C RR : 23x/menit A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
1. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
2. Mendorong pasien melakukan aktivitas yang ringan dan menguangi aktivitas yang berat
Senin, 15 Maret 2021 Pukul 08.00 WIB
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien mengatakan nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher
S:
1.Pasien mengatakan sudah tidak merasa sakit kepala, pusing, dan nyeri dibagian tengkuk leher
P : Saat tekanan darahnya naik
Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot R : Dibagian kepala dan tengkuk leher T : Sewaktu-waktu
2.Durasi nyeri sudah tidak muncul
3.Ny. M mengatakan sudah tidak mengkonsumsi ikan asin dan daging 4.Keluarga mengatakan sudah bisa memahami cara merawat Ny. M O:
1. GCS : Composmentis (4,5,6)
2. Pasien sudah tidak memegangi kepala dan tidak merasa sakit
3. Wajah pasien sudah tidak nampak menyeringai karena menahan nyeri 4. Skala nyeri : 2
5. TTV
TD : 130/80 mmHg N : 89x/mnit S : 36,9̊ C RR : 23x/menit A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
Senin, 15 Maret 2021 Pukul 08.00 WIB
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien mengatakan cepat kelelahan
S :
1. Pasien mengatakan sudah tidak merasa kelelahan 2. Pasien mengatakan sudah mampu untuk berdiri sendiri
3. Keluarga Tn. S mengatakan, jika Ny. M mampu melakukan aktivitas secara mandiri
O:
1. Keadaan umum : cukup
2. Pasien tampak sudah bisa duduk di samping tempat tidur 3. Mobilitas pasien sudah tidak dibantu oleh keluarga 4. TTV
TD : 130/80 mmHg N : 89x/mnit S : 36,9̊ C RR : 23x/menit A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
BAB 4 PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan yang terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut di desa Cobansari Wonorejo Kabupaten Pasuruan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
4.1 Pengkajian 4.1.1 Identitas
Pada tinjauan pustaka menurut Triyanto (2014), orang yang berisiko menderita hipertensi yaitu di usia 65 tahun. Pada tinjauan kasus dijabarkan bahwa, pasien adalah seorang perempuan bernama Ny. M usia 55 tahun. Pada pengkajian identitas terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dikarenakan usia 65 dan 50 tergolong lanjut usia. Menurut Triyanto (2014), secara signifikan orang tua mengalami kasus mortalitas dan morbiditas lebih besar dari pada orang muda.
Kerentanan orang tua terhadap penyakit disebabkan oleh menurunnya fungsi sistem imun rubuh.
4.1.2 Riwayat kesehatan 4.1.2.1 Keluhan Utama
Pada tinjauan pustaka, biasanya pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi pusing dan sakit kepala. Sedangkan pada tinjauan kasus, pasien memilih tetap dirumah dengan keluhan nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher. Untuk keluhan utama disini
tidak terjadi kesenjangan dikarenakan pasien dengan Hipertensi mengalami peningkatan tekanan vaskuler serebral yang mengakibatkan pasien mengalami pusing, sakit kepala dan nyeri dibagian tengkuk leher.
4.1.2.2 Riwayat penyakit sekarang
Pada pengkajian ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dikarenakan pada penderita hipertensi akan mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, dan nyeri terutama dibagian tengkuk leher.
4.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga
Pada tinjauan pustaka menurut Ardiyansyah (2015), kemungkinan ada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Sedangkan pada tinjauan kasus, pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Pada pengkajian ini terdapat kesenjangan dikarenakan penyebab dan faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi beragam.
4.1.2.4 Lingkungan rumah dan komunitas
Pada tinjauan pustaka tidak dijabarkan tentang lingkungan rumah dan komunitas. Sedangkan pada tinjauan kasus, pasien mengatakan tinggal di lingkungan yang sedikit padat penduduk, dengan kondisi rumah yang sedikit cahaya yang masuk, jendela rumah yang jarang dibuka. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam rumah dapat menyebabkan kelembapan didalam dinding rumah dan tumbuh bakteri, virus, dan jamur didalam rumah.
4.1.2.5 Perilaku yang mempengaruhi kesehatan
Pada tinjauan pustaka menurut Ardiyansyah (2015), kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan biasanya merokok, faktor keturunan, mengkonsumsi obat-obatan. Sedangkan pada tinjauan kasus pasien mengatakan diakibatkan terlalu banyak memakan makanan yang mengandung garam dan pola istirahat yang kurang teratur.
4.1.2.6 Pemeriksan fisik
1) Sistem pernafasan (B1)
Pada tinjauan pustaka menurut Mubarak (2012), pada pasien hipertensi biasanya terjadi sesak, batuk, dan mengalami gangguan pernafasan. Sedangkan di tinjauan kasus pasien mengatakan tidak merasa sesak dan tidak mengalami gangguan pernafasan, pasien hanya mengalami nyeri dibagian kepala dan tengkuk leher.
2) Sistem kardiovaskuler (B2)
Pada tinjauan pustaka, menurut Mubarak (2012), Didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum. Biasanya pasien tampak melindungi area yang sakit. denyut nadi perifer melemah, batas jantung tidak mengalami pergeseran, tekanan darah selalu tinggi, dan bunyi jantung tambahan biasanya tidak didapatkan.
Pada tinjauan kasus, Nyeri dada tidak ada, irama jantung teratur, tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 89 x/menit, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, denyut nadi perifer teraba kuat, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, tidak terdapat sianosis, dan