BAB III METODE PENELITIAN
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam ruang lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat, yaitu tingkat pendidikan dan pengalaman kerja sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat.
Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator- indikator yang membentuknya. Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Definisi operasional
Variabel Definisi Indikator Skala
Tingkat Pendidikan (X1)
Tingkat pendidikan adalah kesesuaian jurusan, sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan
menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan karyawan tersebut agar nantinya dapat
ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.
1. Pedidikan Dasar Kriteria pendidikannya dalah pendidikan awal selama 9 tahun.
2. Pendidikan Menengah Kriteria pendidikannya adalah lanjutan pendidikan dasar.
3. Pendidikan Tinggi Kriteria pendidikannya mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Skala ordinal diukur dengan skala Likert
Pengalaman Kerja (X2)
Pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat keterampilan yang dimilikinya telah dipahami dan dikuasai dengan baik
1. Lama waktu/masa kerja Kriteria penilaiannya adalah dapat memahami pekerjaan dengan baik.
2. Tingkat pengetahuan dan keterampilan
Kriteria penilaiannya adalah mampu bekerja sendiri maupun berkelompok.
3. Penguasaan terhadap pekerjaan
4. Kriteria penilaiannya adalah mampu menguasai pekerjaannya dengan sangat baik dari berbagai aspek.
Skala ordinal diukur dengan skala Likert
Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya
1. Kualitas Kerja Kriteria penilaiannya adalah ketepatan dalam kerja, keterampilan kerja, ketelitian kerja, dan kerapihan kerja.
2. Kuantitas Kerja Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja.
3. Disiplin Kerja Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi atasan, mematuhi
peraturan perusahaan, dan ketaatan waktu kehadiran.
4. Inisiatif Kerja Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif dan menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan.
Skala ordinal diukur dengan skala Likert
4.6 Uji Instrumen
4.6.1 Uji Validitas
Uji Validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sekaran dalam Arischa 2013). Pengujian validitas ini dilakukan dengan cara validasi eksternal yaitu menggunakan program SPSS 21.0.
Dalam uji validitas ini menggunakan faktor r kritis sesuai dengan teori dibuku Sugiyono, (2007) yang mengatakan bahwa syarat yang digunakan adalah pearson correlation lebih besar dari r kritis 0,3. Jika r correlation kurang dari 0,3 maka poin instrumen dianggap gugur/tidak dipakai.
4.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berfungsi untuk menguji apakah pertanyaan kuesioner penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliable atau tidak. Dalam menginterprestasikan tinggi rendahnya reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 21.0 yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan teknik uji statistik Cronbach Alpha (α). Apabila koefisien alphanya lebih dari 0,60, maka kuesioner dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.7 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendasari penggunaan analisis regresi. Model regresi yang dilakukan dalam pengujian data harus terhindar dari kemungkinan terjadinya penyimpangan. Dalam uji asumsi klasik, peneliti menggunakan tiga uji, antara lain :
4.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang dianalisis mempunyai residual atau variable gangguan (disturbance error) berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 21.0 dengan tehnik One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test, yang mana untuk menguji variabel residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan cara menggunakan nilai signifikan (sig.) >0,05.
4.7.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.
4.7.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Cara Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai toleransi dan VIF (variance infraction factor). Semakin kecil nilai toleransi dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Jika toleransinya >0,10 dan VIF <10.0 maka tidak terjadi multikolinearitas.
4.8 Metode Analisis
4.8.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok (Riduwan dan sunarto dalam Arischa, 2013). Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik penelitian dengan menjelaskan objek penelitian serta menyusun distribusi frekuensi dengan menggunakan data dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden. Dengan demikian akan diperoleh frekuensi, rata-rata
(mean) dari skor jawaban responden untuk masing-masing item variabel yang telah menggambarkan tanggapan responden terhadap item setiap pertanyaan.
4.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Kutner dkk dalam Arischa (2013), analisis regresi linier berganda merupakan suatu teknik untuk menentukan besaran pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen dan atau ketergantungan satu atau lebih variabel dependen dengan satu variabel independen. Rumus yang digunakan dalam persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + e Dimana :
Y = Kinerja
X1 = Tingkat Pendidikan X2 = Pengalaman Kerja α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi β2 = Koefisien regresi e = Error.
4.9 Uji Hipotesis
4.9.1 Uji F
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji kelayakan model/uji ANOVA, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebas atau independen yaitu tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikat
atau dependen yaitu kinerja karyawan (Y), atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan dan taraf signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5% (0,05).
Dengan menggunakan program SPSS 21.0 uji F dapat dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig., jika nilai probabilitas <0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Sebaliknya jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja terhadap variabel kinerja karyawan (Y).
4.9.2 Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) secara parsial berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Berdasarkan analisis tersebut maka dilakukan suatu pengujian hipotesis untuk menguji kebenaran hipotesis dengan alat analisis uji parsial (uji t).
Menurut Sugiyono (2010), yaitu :
𝑡 = 𝑟 √𝑛 − 2
√1 − 𝑟2
Dimana :
t = Uji perbandingan (nilai t yang dihitung)
r = Nilai Koefisien korelasi r2 = Nilai Koefisien determinasi n = Jumlah periode tahun
Hipotesis yang diajukan adalah = Ho : 𝑏 = 0, maka H1 : 𝑏 ≠ 0 Kriteria pengujian hipotesis adalah :
1) Apabila nilai thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan.
2) Apabila nilai thitung ≤ ttabel pada taraf signifikan 5% maka H1
ditolak dan H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan.
4.9.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa besar kemampuan variabel X1 dan X2 dalam menjelaskan variabel kinerja karyawan. Dalam pengujian hipotesis koefisien determinasi dapat dilihat dari besarnya nilai R Square (R2), untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Nilai R2 mempunyai interval 0 sampai 1 ( 0 ≤ R2 ≤ 1 ). Jika R2 bernilai besar (mendekati 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R2 bernilai kecil (mendekati 0) berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.Pengujian koefisien determinasi dilakukan dengan cara mengalikan nilai koefisien korelasi dengan nilai koefisien standardisasi (beta), sehingga dapat diketahui besaran pengaruh
(kontribusi) masing-masing variabel tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan A. Profil Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (selanjutnya disebut TELKOM) merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E.S (Telecommunication, Information, Media, Edutainmet and Services) milik negara yang terbesar di Indonesia, yaitu sebuah portfolio bisnis yang lebih lengkap mengikuti tren perubahan bisnis global di masa datang.
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM”
dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.
Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacyyang sudah ada sebelumnya. Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen lainnya.
Berikut penjelasan portofolio bisnis TelkomGroup:
a) Mobile
Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As dan Loop untuk pra bayar.
b) Fixed
Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan brand Indihome.
c) Wholesale & International
Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan solution.
d) Network Infrastructure
Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan tower.
e) Enterprise Digital
Terdiri dari layanan information and communication technology platform service dan smart enabler platform service.
f) Consumer Digital
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, kami juga menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things (IoT).
B. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi PT Telkom Indonesia, Tbk. adalah sebagai berikut :
a) Visi :
Be the king of digital in the region b) Misi :
Lead Indonesia Digital Innovation and Globalization C. Stuktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Telkom Massar
4.1.2 Identitas Responden
Identitas responden adalah penjelasan tentang keberadaan karyawan PT. Telkom Makassar yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai responden dalam penelitian ini.
Responden sebagai objek penelitian yang memberikan interpretasi terhadap karakteristik responden untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Telkom Makassar.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Makassar yang berjumlah 38 orang karyawan yang representatif untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan informasi mengenai identitas diri mulai dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja dan status pernikahan.
Berdasarkan besaran sampel yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jumlah sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 4.1 Komposisi data yang dianalisis
Keterangan Besarnya Sampel
Jumlah kuesioner yang disebar 38
Jumlah kuesioner yang kembali 38
Jumlah kuesioner yang cacat 0
Jumlah kuesioner yang dapat digunakan
38
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Berdasarkan tabel 4.1 diatas maka jumlah kuesioner yang dapat dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 kuesioner atau 100% dari jumlah sampel dalam penelitian ini.
Adapun uraian identitas responden yaitu karyawan PT. Telkom Makassar adalah sebagai berikut :
A. Identitas Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.2 Identitas responden berdasarkan umur
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
21-30 Tahun 24 63.2 63.2 63.2
31-40 Tahun 9 23.6 23.6 86.8
>41 Tahun 5 13.2 13.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Dari tabel 4.2 diatas, berdasarkan identitas responden dari segi umur, umur karyawan PT. Telkom Makassar terbanyak adalah 21- 30 tahun dengan jumlah 24 karyawan atau sebesar 63.2%.
B. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Laki-Laki 26 68.4 68.4 68.4
Perempuan 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Dari tabel 4.3 diatas, berdasarkan identitas responden dari segi jenis kelamin, mayoritas karyawan PT. Telkom Makassar adalah karyawan laki-laki dengan jumlah 26 karyawan atau sebesar 68.4%
dibanding karyawan perempuan yang hanya 12 karyawan atau 31.6%.
C. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4 Identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir
PENDIDIKAN TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
SMU/Sederajat 24 63.2 63.2 63.2
Strata Satu (S1) 9 23.6 23.6 86.8
Strata Dua (S2) 5 13.2 13.2 100.0
Strata Tiga (S3) 0 0 0 0
Total 38 100.0 100.0
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Dari tabel 4.4 diatas, berdasarkan identitas responden dari segi pendidikan terakhir, pendidikan terakhir karyawan PT. Telkom Makassar terbanyak adalah stara satu (S1) dengan jumlah 15 karyawan atau sebesar 39.5%.
D. Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.5 Identitas responden berdasarkan masa kerja
MASA KERJA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
<2 Tahun 10 26.3 26.3 26.3
3-5 Tahun 12 31.6 31.6 57.9
6-10 Tahun 13 34.2 34.2 92.1
> 11 Tahun 3 7.9 7.9 100.0
Total 38 100.0 100.0
Sumber : Data diolah Microsoft Excel 2019
Dari tabel 4.5 diatas, berdasarkan identitas responden dari segi masa kerja, masa kerja karyawan PT. Telkom Makassar terbanyak adalah 6-10 tahun dengan jumlah 13 karyawan atau sebesar 34.2%, atau bisa disebut karyawan PT. Telkom Makassar adalah berpengalaman.
E. Identitas Responden Berdasarkan Status Pernikahan Tabel 4.6 Identitas responden berdasarkan status pernikahan
STATUS PERNIKAHAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sudah Menikah 35 92.1 92.1 92.1
Belum Menikah 3 7.9 7.9 100.0
Total 38 100.0 100.0
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Dari tabel 4.6 diatas, berdasarkan identitas responden dari segi status pernikahan, karyawan PT. Telkom Makassar lebih banyak
yang telah menikah dengan jumlah 35 karyawan atau sebesar 92.1%.
4.1.3 Deskripsi Data atas Variabel Penelitian
A. Deskripsi Data atas Variabel Tingkat Pendidikan
Deskripsi data atas variabel tingkat pendidikan yang diukur melalui indikator : Pendidikan Dasar (X11), Pendidikan Menengah (X12), Pendidikan Tinggi (X13) memiliki hasil rekapitulasi skor jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.7 Deskripsi data atas variabel tingkat pendidikan
Indikator Variabel Item
Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%)
Rata- rata (Mean)
SS (1) S(2) N (3) TS (4) STS (5)
F % f % F % f % f %
X11
X111 0 0.00 35 47.95 3 4.11 0 0 0 0 2.08
X112 3 4.11 34 46.58 1 1.37 0 0 0 0 1.95
Rata-rata Indikator Pendidikan Dasar 2.01
X12
X121 0 0.00 33 45.21 5 6.85 0 0 0 0 2.13
X122 0 0.00 32 43.84 6 8.22 0 0 0 0 2.16
Rata-rata Pendidikan Menengah 2.14
X13
X131 0 0.00 35 47.95 3 4.11 0 0 0 0 2.08
X132 7 9.59 30 41.10 1 1.37 0 0 0 0 1.84
Rata-rata Indikator Pendidikan Tinggi 1.96
Rata-rata Variabel Tingkat pendidikan 2.04
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan deskrispsi pada variabel X1 yang diukur dengan indikator pendidikan dasar memiliki nilai rata-rata sebesar 2.01 yang berarti karyawan sudah sejak lama menentukan pekerjaannya pada bidang ini. Nilai rata-rata berikutnya pada variabel X1 yang ditunjukkan pada indikator pendidikan menengah 2.14 (tertinggi), keadaan ini disebabkan karena karyawan PT. Telkom Makassar saat ini bekerja sesuai pada bidangnya. Nilai rata-rata berikutnya pada variabel X1 ditunjukkan pada indikator pendidikan tinggi sebesar 1.96, keadaan ini disebabkan karena perusahaan yang membuka pekerjaan bagi mereka dan dianggap kompeten pada bidang ini.
B. Deskripsi Data atas Variabel Pengalaman Kerja
Deskripsi data atas variabel pengalaman kerja yang diukur melalui indikator : Masa Kerja (X21), Tingkat Pengetahuan (X22), dan Penguasaan Kerja (X23) memiliki hasil rekapitulasi skor jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.8 Deskripsi data atas variabel pengalaman kerja
Indikator Variabel Item
Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%)
Rata- rata (Mean)
SS (1) S(2) N (3) TS (4) STS (5)
F % f % F % F % f %
X21
X211 1 1.4 34 46.6 3 4.1 0 0 0 0 2.13
X212 0 0 33 45.2 5 6.8 0 0 0 0 2.09
Rata-rata Indikator Masa Kerja 2.09
Lanjutan Tabel
X22
X221 0 0 24 32.9 14 19.2 0 0 0 0 2.26
X222 0 0 28 38.4 10 13.7 0 0 0 0 2.32
Rata-rata Indikator Tingkat Pengetahuan Kerja 2.26
X23
X231 0 0 28 38.4 10 13.7 0 0 0 0 2.03
X232 0 0 37 50.7 1 1.4 0 0 0 0 2.29
X233 0 0 27 37.0 11 15.1 0 0 0 0 2.11
X234 O 0 34 46.6 4 5.5 0 0 0 0 2.14
Rata-rata Indikator Penguasaan Kerja 2.14
Rata-rata Variabel Pengalaman Kerja 2.18
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, deskripsi pada variabel X2 yang diukur dengan indikator Masa Kerja memiliki rata-rata sebesar 2.09, keadaan ini disebabkan karena karyawan rata-rata memiliki masa kerja satu tahun katas. Nilai rata-rata berikutnya pada variabel X2 ditunjukkan pada indikator Pengetahuan Kerja dengan rata-rata 2.26 (tertinggi), keadaan ini disebabkan karena karyawan mengetahui pekerjaannya secara menyeluruh. Nilai rata-rata berikutnya pada X2 ditunjukkan pada indikator Pengalaman Kerja 2.14, keadaan ini disebabkan karena rata-rata karyawan ditempatkan pada kemampuan masing-masing.
C. Deskripsi Data atas Variabel Kinerja Karyawan
Deskripsi data atas variabel Kinerja karyawan yang diukur melalui indikator : Kualitas Kerja (Y11), Kuantitas Kerja (Y12),
Disiplin Kerja (Y13) dan Inisiatif Kerja (Y14) memiliki hasil rekapitulasi skor jawaban :
Tabel 4.9 Deskripsi data atas variabel Kinerja
Indikator Variabel Item
Frekuensi Jawaban Responden (f) dan Persentase (%)
Rata- rata (Mean)
SS (1) S(2) N (3) TS (4) STS (5)
f % F % F % f % f %
Kualitas Kerja
Y111 0 0 34 46.58 4 5.48 0 0 0 0 2.11
Y112 0 0 28 38.36 10 13.70 0 0 0 0 2.26
Y113 0 0 33 45.21 5 6.85 0 0 0 0 2.13
Rata-rata Indikator Kualitas Kerja 2.17
Kuantita s Kerja
Y121 2 2.74 33 45.21 3 4.11 0 0 0 0 2.03
Y122 0 0.00 35 47.95 3 4.11 0 0 0 0 2.08
Y123 14 19.18 22 30.14 2 2.74 0 0 0 0 1.68
Rata-rata Indikator Kuantitas Kerja 1.93
Disiplin Kerja
Y131 0 0 33 6.85 5 45.21 0 0 0 0 2.13
Y132 0 0 33 6.85 5 45.21 0 0 0 0 2.13
Rata-rata Indikator Disiplin Kerja 2.13
Inisiatif Kerja
Y141 0 0.00 33 45.21 5 6.85 0 0 0 0 2.13
Y142 12 16.44 21 28.77 5 6.85 0 0 0 0 1.82
Y143 0 0.00 31 42.47 7 9.59 0 0 0 0 2.18
Rata-rata Indikator Inisiatif Kerja 2.04
Rata-rata Variabel Kinerja 2.07
Sumber : Data diolah Microsoft Excel
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, menunjukkan deskripsi variabel prestasi kerja yang diukur dengan indikator Kualitas Kerja memiliki nilai rata-rata sebesar 2.17 (tertinggi), keadaan ini disebabkan karena karyawan bekerja dengan penuh ketelitian agar pelanggan puas dengan pelayan perusahaan. Nilai rata-rata berikutnya pada variabel prestasi ditunjukkan pada indikator Kuantitas Kerja dengan nilai rata-rata 1.93, keadaan ini disebabkan karena karyawan mampu bekerja sesuai dengan target yang diberikan oleh perusahaan dan penuh dengan perhitungan. Nilai rata-rata berikutnya pada indikator Disiplin Kerja, terdapat dua nilai rata-rata sebesar 2.13 keadaan ini disebabkan karena karyawan tidak akan menunda pekerjaan dan tidak terlambat untuk masuk kerja. Nilai rata-rata berikutnya pada indikator Inisiatif Kerja sebesar 2.04 keadaan ini disebabkan karena karyawan selalu berinisiatif sendiri dalam bekerja tanpa harus menunggu arahan dari atasan.
4.1.4 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas data A. Uji Validitas
Dalam uji validitas ini menggunakan faktor r kritis sesuai dengan teori dibuku Sugiyono, (2007) yang mengatakan bahwa syarat yang digunakan adalah pearson correlation lebih besar dari r kritis 0.3, dan apabila r correlation kurang dari 0,3 maka poin instrumen dianggap gugur/tidak dipakai.
Hasil uji validitas yang didistribusikan oleh responden atau 38 karyawan PT. Telkom Makassar untuk setiap variabel memiliki hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil uji validitas data variabel X1
Correlations
X11 X12 X13 X1
X11
Pearson Correlation 1 .602** .355* .765**
Sig. (2-tailed) .000 .029 .000
N 38 38 38 38
X12
Pearson Correlation .602** 1 .496** .893**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000
N 38 38 38 38
X13
Pearson Correlation .355* .496** 1 .764**
Sig. (2-tailed) .029 .002 .000
N 38 38 38 38
Tingkat Pendidikan
Pearson Correlation .765** .893** .764** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 38 38 38 38
Sumber : Hasil olah data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa semua item pernyataan dalam variabel tingkat pendidikan memiliki nilai validitas >0.30 (lebih besar dari 0.30 atau syarat person correlation lebih besar dari r kritis 0.3) sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang telah diisi oleh responden karyawan PT. Telkom Makassar telah memenuhi syarat dan layak untuk digunakan atau data tersebut telah memenuhi uji validitas data.
Tabel 4.11 Hasil uji validitas data variabel X2
Correlations
X21 X22 X23 X2
X21
Pearson Correlation 1 .582** .826** .850**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 38 38 38 38
X22
Pearson Correlation .582** 1 .842** .916**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 38 38 38 38
X23
Pearson Correlation .826** .842** 1 .965**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 38 38 38 38
Pengalam an Kerja
Pearson Correlation .850** .916** .965** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 38 38 38 38
Sumber : Hasil olah data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa semua item pernyataan dalam variabel pengalaman kerja memiliki nilai validitas >0.30 (lebih besar dari 0.30 atau syarat person correlation lebih besar dari r kritis 0.3) sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang telah diisi oleh responden karyawan PT. Telkom Makassar telah memenuhi syarat dan layak untuk digunakan atau data tersebut telah memenuhi uji validitas data.
Tabel 4.12 Hasil uji validitas data variabel Y
Correlations
Y11 Y12 Y13 Y14 Kinerja
Y11
Pearson Correlation 1 .633** .928** .834** .931**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 38 38 38 38 38
Y12
Pearson Correlation .633** 1 .661** .628** .792**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 38 38 38 38 38
Y13
Pearson CorrelatXn .928** .661** 1 .935** .971**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 38 38 38 38 38
Y14
Pearson Correlation .834** .628** .935** 1 .942**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 38 38 38 38 38
Kinerja
Pearson Correlation .931** .792** .971** .942** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 38 38 38 38 38
Sumber : Hasil olah data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa semua item pernyataan dalam variabel prestasi kerja memiliki nilai validitas >0.30 (lebih besar dari 0.30) sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang
telah diisi oleh responden telah memenuhi syarat dan layak untuk digunakan.
B. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan hasil perhitungan yang menunjukkan reliable atau tidaknya kuesioner. Apabila Cronbach’s Alpha (α)
>0.60 maka kuesioner dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian. Namun apabila Cronbach’s Alpha (α) <0.60 maka kuesioner tidak dapat dipercaya/digunakan untuk penelitian. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13 Hasil uji reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha N of Items Ket
X1 ,726 3 reliable
X2 ,859 3 reliable
Y ,929 4 reliable
Sumber : Hasil olah data SPSS
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan memiliki nilai cronbach’s alpha 0.726 >0.60, variabel pengalaman kerja memiliki
nilai cronbach’s alpha 0.859 >0.60, dan variabel kinerja karyawan memiliki nilai cronbach’s alpha 0.929 >0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliable dan layak/dapat digunakan.