BAB III. METODE PENELITIAN
E. Definisi Operasional Variabel
Secara teoritis, definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat diamati atau diukur. Definisi operasional yang akan dijelaskan penulis adalah harga dan penjualan.
1. Harga adalah adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa yang harus diberikan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa.
2. Penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
F. Medote Analisis
Metode analisis adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif dengan bantuan SPSS versi 22. Analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengola data. Analisis regresi sederhana digunakan dalam menghitung seberapa besar pengaruh variabel dependent terhadap independent.
Adapun rumus analisis regresi sederhana menurut Algifari (2000:62), adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = variabel dependent (Penjualan Yamaha Motor Fino) X = variabel independent (Harga Jual)
a = konstanta, perpotongan garis pada sumbu Y b = koefisien regresi
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.
Besarnya persentase pengaruh semua variabel independent terhadap nilai Y = a + bX
variabel dependent dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R2) persamaan regresi. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinasi (R2) suatu persamaan regresi, semakin kecil pula pengaruh semua variabel independent terhadap nilai variabel dependent. Sebaliknya, Semakin mendekati 1 besarnya koefisien determinasi (R2) suatu persamaan regresi, Semakin besar pula pengaruh semua variabel independent terhadap variabel dependent.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penjualan kendaraan bermotor roda dua.
Didirikan pada tanggal 1 Februari 1990 sesuai dengan Akte Pendirian Nomor 10 dari Kantor Notaris Ny. Pudji Redkji Irawati, SH dan Akte Perubahan Notaris Mahmud Said, SH Nomor 118 tanggal 22 September 1997. Dimana perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan komposisi saham Rizal Tandiawan 65% dan Jacky Purnama 35%. Sejak didirikan PT. Suraco Jaya Abadi Motor dengan status perusahaan sebagai main dealer untuk penjualan kendaraan bermotor roda dua merek Yamaha dengan wilayah pemasarannya meliputi hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga dalam pemasarannya mampu bersaing dengan dealer-dealer lain yang menjadi distributor kendaraan bermotor roda dua lainnya. PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga pada saat pertama didirikan berlokasi di jalan Sulawesi Nomor 84- 86 Makassar dan pada tahun 1996 kantor tersebut telah resmi menjadi kantor cabang, kemudian pada tahun 1996 tersebut PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga kemudian membuka cabang di Pallangga. Dimana tersebut berfungsi sebagai kantor pusat sekaligus show room untuk semua jenis
31
kendaraan bermotor dan dikantor inilah seluruh penjualan dan service dilakukan.
B. Struktur Organisasi PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Skema. 4.1
Struktur Organisasi PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga
Sumber: PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Kepala Cabang
Koordinator Sales Force Kepala
Mekanik Kasir
Sales Force Sales
Force Admin
Part Counter
Part
Mekanik
Mekanik
Mekanik
Mekanik
Sales Force
Sales Force
Sales Force
Sales Force
Admin Penjualan
Driver
Sales Counter
PDI Man Office Boy Force
C. Uraian Tugas di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, maka digariskan uraian tugas masing-masing bagian sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
a. Memimpin perusahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari secara operasional.
b. Melaksanakan program perusahaan secara terpadu.
c. Mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan sesuai batasan pendelegasian.
d. Menandatangani surat-surat sesuai dengan wewenang.
e. Menandatangani bukti penerimaan pengeluaran kas atau bank sesuai pendelegasian wewenangnya.
f. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta terhadap tugas masing-masing bagian dan bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.
2. Kasir
a. Memberikan pelayanan kepada pelanggan.
b. Melaksanakan kebersihan.
c. Mempersiapakan sarana kerja yang diperlukan.
d. Melakukan pengawasan dan pencegahan barang hilang.
e. Menerima penitipan barang.
f. Melakukan proses transaksi penjualan langsung.
g. Pemanjangan barang (display).
h. Persiapan retur barang.
i. Informasi dan penawaran program promosi.
j. Pencetakan barang.
k. Stock Opname.
l. Penyebaran Leaflet.
3. Koordinator Sales Force
a. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada bagian pemasaran.
b. Menetapkan strategi pemasaran.
c. Mengumpulkan dan menyiapkan data dan informasi tentang situasi pasar.
d. Bertanggung jawab kepada manajer pemasaran.
e. Menyusun rencana kerja di masa yang akan datang.
f. Mengadakan event-event sebagai bentuk promosi perusahaan.
4. Sales Force
a. Membuat daftar pelanggan prospek sesuai dengan segmentasi yang diinginkan perusahaan.
b. Melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan dan disepakati bersama dengan koordinator.
c. Meyiapkan materi atau tools yang akan digunakan dalam proses penjualan ke pelanggan dan melakukan presentasi.
d. Melakukan proses penjualan mulai dari awal perkenalan, negosiasi sampai dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan.
e. Membuat laporan aktivitasi sales mingguan sesuai dengan format laporan yang sudah ditentukan.
f. Membinan divisi-divisi lain dibantu oleh koordinator untuk proses- proses internal yang terkait proses penjualan ke pelanggan. Secara terus-menerus menambah pengetahuan terhadap produk atau layanan yang akan dijual dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan pembinaan hubungan dan penjualan ke pelanggan.
g. Mengikuti proses tender dari awal sejak pendaftaran, aannuijizing, submit penawaran dan jika menang maka harus melakukan proses monitoring aktivitasi pelanggan dan sampai dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan.
h. Memelihara pelanggan yang sudah diperoleh dari menang tender dan mempersiapkan diri mengikuti tender berikutnya.
5. Kepala mekanik bertugas menyelesaikan tugas-tugas yang sekiranya tidak mampu dilakukan oleh sang mekanik. Biasanya kepala mekanik ini adalah rang yang sudah ahli atas problem-problem yang ada pada sepeda motor yang telah menguasai secara utuh apa itu mesin yang sesungguhnya dan mampu melakukan modifikasi diluar aturan-aturan yang ada.
6. Counter Part
a. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas di bidang counter part.
b. Mengadakan penjualan counter part.
c. Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.
d. Tugas lain adalah bertujuan untuk kemajuan perusahaan.
7. Admin Part
a. Melakukan kontrol dan bertanggung jawab secara fisik atas fungsi gudang spare part dalam penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran.
b. Melakukan pengaturan penempatan dan kontrol fisik maupun fungsi.
c. Pendataan stock spare part atas data fisik dan data administrasi spare part.
d. Up date atas stock spare part.
e. Menyediakan kebutuhan spare part yang diperlukan oleh teknisi.
8. Mekanik bertanggung jawab atas service atau memperbaiki kerusakan yang dibantu oleh asisten mekanik.
9. Admin Penjualan
a. Menyusun program penjualan.
b. Mendistribusikan produk-produk ke berbagai dealer.
c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan tugas pada cabang-cabang dan dealer-dealer.
d. Bertanggung jawab kepada manajer pemasaran.
10. Driver
a. Menerima barang beserta surat jalan, surat serah terima barang dari bagian servis.
b. Mengirimkan barang ke pembeli dan meminta tanda tangan pada surat serah terima barang.
c. Menyerahkan surat serah terima barang lembar pertama ke pembeli.
d. Menyerahkan surat serah terima barang lembar ke dua ke bagian marketing intern utuk di arsip.
11. Sales counter bertugas mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Cara yang ditekankan adalah „‟ good service is good bussines‟‟ dan costumer service satisfaction‟‟.
12. PDI Man (pre delivery inspection) bertugas mencek kelengkapan dan kondisi sebuah kendaraan dari showroom atau dealer sebelum diantar ke tangan konsumen.
13. Office Boy
a. Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan perlengkapan lainnya.
b. Menyediakan minuman untuk karyawan maupun tamu.
c. Mengirim/mengambil dokumen antar divisi/bagian.
d. Melayani permintaan fotocopy/faksmil.
e. Memberikan dan menyiapkan makan siang karyawan (tidak wajib).
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap penjualan yamaha motor fino di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Kabupaten Gowa. Adapun harga dan volume penjualan yamaha motor fino pada tahun 2015 di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.1
Harga Jual dan Volume Penjualan Yamaha Motor Fino pada Tahun 2015 di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga
No. Bulan Harga (Rp/Unit) Penjualan (Unit)
1 Januari 16.184.000 6
2 Februari 16.308.000 4
3 Maret 16.347.000 5
4 April 16.447.000 9
5 Mei 16.547.000 6
6 Juni 16.567.000 4
7 Juli 16.575.000 3
8 Agustus 16.587.000 5
9 September 16.595.000 6
10 Oktober 16.620.000 3
11 November 16.647.000 3
12 Desember 16.664.000 6
Jumlah 60 Unit
38
Berdasarkan pada tabel 5.1 mengenai harga jual dan tingkat penjualan yamaha motor fino di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Kabupaten Gowa pada tahun 2015 dapat diketahui bahwa harga yamaha motor fino setiap bulan mengalami kenaikan. Hal tersebut karena beberapa faktor yaitu diantaranya pajak, kualitas mesin yang semakin bagus dan otoritas jasa keuangan (OJK). Pada tahun 2015 PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Kabupaten Gowa berhasil menjual sebanyak 60 unit yamaha motor fino, meskipun penjualan pada setiap bulan mengalami fluktuasi karena harga jual yang ditetapkan oleh pihak perusahaan sangat berpengaruh terhadap penjualan yamaha motor fino.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga jual terhadap penjualan yamaha motor fino, maka penulis menyebar kuesioner sebanyak 20, dimana responden merupakan orang-orang yang memakai sepada motor yamaha motor fino di wilayah Kabupaten Gowa dan orang yang membeli yamaha motor fino di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Kabupaten Gowa.
Profil responden yang ditanyakan pada kuesioner adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan gaji dari masing-masing responden. Data tentang profil responden akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-laki Perempuan
11 9
55 45
Total 20 Orang 100 Sumber : Data diolah
Berdasarkan pada tabel 5.2 mengenai jenis kelamin, diketahui bahwa jumlah responden pria sebanyak 11 orang atau sekitar 55%, sedangkan wanita sebanyak 9 orang atau sekitar 45%. Dilihat dari karakteristiknya, jumlah laki-laki dan perempuan relatif berimbang dalam hal memakai dan membeli yamaha motor fino.
Dari data tersebut terlihat bahwa yamaha motor fino dapat diterima oleh semua kalangan, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari jumlah responden yang menggunakan dan datang membeli yamaha motor fino di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga Kabupaten Gowa.
Tabel 5.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%) 19 – 25
26 – 30 31 – 45
3 13
4
15 65 20
Total 20 Orang 100
Sumber : Data diolah
Berdasarkan pada tabel 5.3 mengenai usia responden, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia antara 26-30 tahun yaitu berjumlah sebanyak 13 orang atau sekitar 65%.
Dari data tersebut terlihat bahwa yamaha motor fino cenderung lebih bayak dipakai oleh orang yang berada pada usia produktif karena orang
yang berada pada usia tersebut cenderung lebih memilih sepeda motor yang nyaman dipakai dalam beraktivitas sehari-hari.
Tabel 5.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
SMA D3 S1
5 2 13
25 10 65
Total 20 Orang 100
Sumber : Data diolah
Berdasarkan pada tabel 5.4 berdasarkan pendidikan, responden yang yang berpendidikan S1 sangat dominan yaitu sebanyak 13 orang atau sekitar 65% dalam hal membeli yamaha motor fino.
Dari data tersebut terlihat bahwa yamaha motor fino lebih banyak dipakai oleh orang yang berpendidikan tinggi karena orang yang berpendidikan tinggi lebih cenderung memilih sepeda motor yang berkualitas dan ini membuktikan bahwa yamaha motor fino adalah sepeda motor yang berkualitas.
Tabel 5.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%) Wiraswasta
Karyawan PNS
13 6 1
65 30 5
Total 20 Orang 100
Sumber : Data diolah
Berdasarkan pada tabel 5.5 berdasarkan pekerjaan, responden yang bekerja sebagai wiraswasta sangat dominan yaitu sebanyak 13 orang atau sekitar 65%.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa orang yang bekerja sebagai wiraswasta cenderung lebih suka menggunakan yamaha motor fino karena selain harganya yang terjangkau, kualitasnya pun sangat bagus.
Tabel 5.6
Klasifikasi Responden Berdasarkan Gaji
Gaji Per Bulan Jumlah Responden Persentase (%)
< Rp. 1.000.000 Rp. 1.100.000 - Rp. 2.000.000 Rp. 2.100.000 - Rp. 3.000.000
3 12
5
15 60 25
Total 20 Orang 100
Sumber : Data diolah
Berdasarkan pada tabel 5.6 berdasarkan gaji, responden yang mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 1.100.000 - Rp. 2.000.000 sangat dominan dengan jumlah 12 orang atau sekitar 60% dalam hal membeli yamaha motor fino.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa harga yamaha motor fino relatif terjangkau untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah.
1. Analisis Persepsi Responden Tentang Harga Jual dan Penjualan Yamaha Motor Fino
Harga adalah adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa yang harus diberikan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, analisis persepsi responden tentang
harga dan penjualan yamaha motor fino perlu dilakukan dalam penelitian ini.
Skala yang digunakan untuk melihat persepsi responden terhadap harga dan penjualan yamaha motor fino adalah skala likert. Untuk memudahkan penilaian dari jawaban responden, maka dibuat kriteria penilaian sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : diberi bobot 5 2. Setuju (S) : diberi bobot 4 3. Kurang Setuju (KS) : diberi bobot 3 4. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS): diberi bobot 1
Langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata dari setiap jawaban responden untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval sebesar 5.
Rumus yang digunakan menurut Ridwan (2003:71) yaitu:
Keterangan :
Rentang : Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Banyak Kelas Interval : 5
Berdasarkan rumus di atas, maka kita dapat menghitung panjang kelas interval sebagai berikut:
P = 0,8
Setelah menghitung interval dari kriteria penilaian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
4,20 – 5,00 = Sangat Baik (SB) 3,40 – 4,19 = Baik (B)
2,60 – 3,39 = Kurang Baik (KB) 1,80 – 2,59 = Tidak Baik (TB)
1,00 – 1,79 = Sangat Tidak Baik (STB) a. Persepsi Responden Terhadap Harga Jual
Analisis persepsi responden terhadap harga dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam harga. Setelah kuesioner disebar maka dilakukan pengelompokan berdasarkan jawaban setiap peryataan kemudian dilanjutkan dengan pembobotan berdasarkan interval yang telah ditetapkan sebelumnya. Persepsi harga Jual terdiri dari 8 pernyataan.
Adapun hasil kuesioner dari pernyataan responden tentang persepsi harga Jual dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.7
Analisis Persepsi Responden Terhadap Harga Jual No. Harga Jual (X)
Jawaban Rata-
rata
Ket SS S KS TS STS
1 Harga yamaha motor fino yang ditawarkan oleh PT.
Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Pallangga jauh lebih murah daripada di dealer lain.
6 14 0 0 0 4,3 SB
2 Harga merupakan hal penting bagi anda dalam memutuskan untuk membeli yamaha motor fino.
8 10 2 0 0 4,3 SB
3 Harga sangat mempengaruhi minat pelanggan untuk
membeli yamaha motor fino. 6 13 0 1 0 4,2 SB 4 Harga yang ditetapkan
perusahaan akan
mempengaruhi kuantitas yamaha motor fino.
7 11 2 0 0 4,3 SB
5 Harga merupakan tolak ukur bagi anda dalam membeli yamaha motor fino.
8 11 1 0 0 4,4 SB
6 Harga yamaha motor fino sangat terjangkau untuk anda.
7 10 3 0 0 4,2 SB
7 Harga yamaha motor fino sesuai dengan kualitasnya.
7 12 1 0 0 4,3 SB
8 Harga merupakan satu- satunya alasan anda membeli yamaha motor fino.
2 18 0 0 0 4,1 B
TOTAL 34,1
RATA-RATA 4,26 SB
Sumber: Data yang telah diolah
Secara umum dapat disimpulkan bahwa harga jual yang ditetapkan oleh PT. Suraco Jaya Abadi Cabang Pallangga Kabupaten Gowa dapat
dikategorikan sangat tepat. Berdasarkan pada tabel 5.7 tentang tanggapan responden terhadap harga maka dapat disimpulkan bahwa harga tersebut ditanggapi dengan “sangat baik”. Ini dapat kita lihat dari nilai rata-rata keseluruhan pernyataan yaitu 4,26 yang berada pada interval 4,20 - 5,00.
b. Persepsi Responden Tentang Penjualan Yamaha Motor Fino Analisis persepsi responden terhadap penjualan yamaha motor fino dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Setelah kuesioner disebar maka dilakukan pengelompokan berdasarkan jawaban setiap peryataan kemudian dilanjutkan dengan pembobotan berdasarkan interval yang telah ditetapkan sebelumnya. Persepsi mengenai penjualan yamaha motor fino terdiri dari 6 pernyataan.
Adapun hasil kuesioner dari pernyataan responden tentang persepsi penjualan yamaha motor fino dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.8
Analisis Responden Tentang Penjualan Yamaha Motor Fino NO Pernyataan Penjualan
Yamaha Motor Fino (Y)
Jawaban Rata-
rata
Ket SS S KS TS STS
1 Harga yang ditawarkan berpengaruh terhadap penjualan yamaha motor fino.
6 14 0 0 0 4,3 SB
2 Harga yang ditetapkan perusahaan secara tepat dapat meningkatkan volume penjualan yamaha motor fino.
12 7 1 0 0 4,6 SB
3 Efektifitas penjualan yamaha motor fino lebih tinggi dibandingkan motor lainnya.
5 15 0 0 0 4,3 SB
4 Pembelian yamaha motor fino adalah keputusan yang tepat.
3 16 1 0 0 4,1 B
5 Penjualan yamaha motor fino dipengaruhi oleh
kualitasnya. 4 14 2 0 0 4,1 B
6 Setelah membeli yamaha motor fino anda telah merasa puas.
3 16 1 0 0 4,1 B
TOTAL 25,5
RATA-RATA 4,25 SB
Sumber: Data yang telah diolah
Berdasarkan pada tabel 5.8, mengenai tanggapan responden terhadap penjualan yamaha motor fino, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap persepsi penjualan yamaha motor fino dapat dikatakan
”sangat baik”, karena nilai rata-rata dari keseluruhan pernyataan sebesar 4,25 yang berada pada interval 4,20 - 5,00.
c. Pengaruh Harga Jual Terhadap Penjualan Yamaha Motor Fino Setelah mengetahui persepsi konsumen mengenai harga dan penjualan yamaha motor fino secara keseluruhan berdasarkan nilai skor rata-rata, selanjutnya akan dilihat pengaruh harga terhadap penjualan yamaha motor fino. Sebelum menganalisa data dengan metode analisis yang telah ditentukan, sebelumnya dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur pernyataan- pernyataan yang ada dalam kuesioner valid atau tidak. Suatu pernyataan dikatakan valid jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa saja yang hendak diukurnya, sedangkan pengujian reliability digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang digunakan.
Dalam penelitian ini besarnya pengaruh harga terhadap penjualan yamaha motor fino dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi. Jawaban ini dihitung berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan dimana terdiri dari 8 pertanyaan yang berhubungan dengan harga jual dan 6 pertanyaan yang berhubungan dengan penjualan yamaha motor fino.
2. Uji Validitas
Tabel 5.9 Uji Validitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 22
Berdasarkan tabel 5.9, yang diperoleh dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 22 maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang ada dalam kuesioner dapat dikatakan valid.
3. Uji Realibilitas
Tabel 5.10 Uji Realibilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,646 2
Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 22
Berdasarkan pada tabel 5.10 yang diperoleh dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 22 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel karena menurut Sekaran (2006), reliabilitas lebih dari 0,6 maka hasil yang diperoleh adalah reliabel.
4. Analisis Regresi Sederhana
Tabel 5.11 Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18,067 3,186 5,670 ,000
Harga Jual
,216 ,094 ,478 2,307 ,033
a. Dependent Variable: Penjualan Yamaha Motor Fino Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 22
Berdasarkan tabel 5.11, yang diperoleh dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 22 maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut:
Y = 18,067 + 0,216 X
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a = 18,067 menunjukkan bahwa jika harga jual konstan atau X = 0, maka penjualan yamaha motor fino sebesar 18,067.
b = 0,216 menunjukkan bahwa setiap harga jual akan mendorong penjualan yamaha motor fino sebesar 0,216.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variabel mampu menjelaskan variabel dependent.
Tabel 5.12 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,478a ,228 ,185 ,94443
a. Predictors: (Constant), Harga Jual
b. Dependent Variable: Penjualan Yamaha Motor Fino Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 22
Berdasarkan hasil pengolahan data komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 22 maka diperoleh koefisien determinasi (R2) = 0,228. Karena nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh semakin mendekati 0 maka semakin kecil pula pengaruh harga jual terhadap penjualan yamaha motor fino. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 22,80% penjualan yamaha motor fino dapat dijelaskan oleh variabel harga, sedangkan 77,20% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa harga jual berpengaruh terhadap penjualan yamaha motor fino. Hal ini sejalan dengan teori pemasaran bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari sudut pandang perusahaan, harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan, karena tingkat harga yang ditetapkan perusahaan akan mempengaruhi kuantitas produk yang
dijualnya. Sedangkan dari sudut pandang konsumen, harga digunakan sebagai pengukur nilai dari manfaat yang dirasakan terhadap barang atau jasa yang pada akhirnya berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang barang yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang atau jasa ditambah dengan beberapa barang lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini, konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak.
Konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan