• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Pendapatan UMKM Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM

B. Pembahasan

4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Pendapatan UMKM Kabupaten

transaksi di Instagram maka makin memberikan kesempatan UMKM Fashion untuk meningkatkan pendapatan. Maka perumusan hipotesis kedua sebagai berikut:

H3: Media Sosial berpengaruh positif terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Sleman

4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Pendapatan

UMKM dipengaruhi oleh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, Lama Usaha, dan Kualitas Produk. Sedangkan sisanya sebesar 56,9% dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini. Maka rumusan hipotesis keempat sebagai berikut:

H4: Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Sleman.

penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS. Kami menetapkan sepuluh indikator riset dengan nilai rendah sehingga menjadi penghambat digitalisasi UMKM, dan implikasinya, dalam rangka inovasi dan solusi terbuka, dihadirkan untuk membantu pelaku UMKM, pemerintah, dan lembaga terkait dalam percepatan digitalisasi UMKM di Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijelas diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Sistem Pembayaran E- Wallet Dengan QRIS, Pinjaman Modal, Sosial Media dan Kualitas Produk terhadap Pendapatan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM di Kabupaten Sleman)”

Pinjaman Modal Sistem Pembayaran E- Wallet dengan QRIS

H1 (+)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran H2 (+)

Pendapatan UMKM di Kabupaten Sleman H3 (+)

H4 (+)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang sifatnya sistematis, terencana dan terstuktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono (2016) penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang bersifat spesifik, jelas, rinci, bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen dan menguji teori yang sudah ada.

B. Populasi

Populasi adalah tempat penyamarataan yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna QRIS pada UMKM di Kabupaten Sleman.

Dilansir dari https://dataumkm.slemankab.go.id/newportal2 jumlah total UMKM yang ada di Kabupaten Sleman yaitu 109.759 sedangkan jumlah UMKM Kabupaten Sleman yang menggunakan QRIS yaitu 90.000 UMKM. Maka populasi dari penelitian ini adalah 90.000.

43

C. Sampel

Sugiyono (2019) mengungkapkan, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik accidental sampling yang artinya penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono (2016).

Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Menurut Nalendra (2021:27-28), rumus slovin adalah formula untuk menghitung jumlah sampel minimal jika perilaku sebuah populasi belum diketahui secara pasti.

Besaran sampel penelitian dengan rumus Slovin ditentukan lewat nilai tingkat kesalahan. Dimana semakin besar tingkat kesalahan yang digunakan, maka semakin kecil jumlah sampel yang diambil. Berikut merupakan rumus Slovin

n=

1+NN e2

Keterangan:

n= Ukuran Sampel N= Ukuran Populasi

e= Kelonggaran ketidak telitian atau derajat toleransi

Jumlah populasi ini merupakan ukuran populasi (N) daam rumus slovin. Derajat toleransi yang ditentukan sebesar 5% didapat berdasarkan akurasi sebesar 90% dikurangi dengan 100%, sehingga memberikan hasil jumlah sampel penelitian minimal 99,99 atau sama dengan 100. Berikut adalah perhitungan sampel dengan rumus Slovin.

n=

0,5

¿

¿

¿2 1+109.673¿

109.673

¿

=

27.419,25109.673

= 399

n= 399 dibulatkan menjadi 400

Jadi sampel yang digunakan dalampenelitian ini sebanyak 400 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data tentang kejadian yang diteliti dengan menggunakan angka (penelitian kuantitatif) dan berupa kalimat (penelitian

Menurut Sugiyono (2014) definisi operasional adalah penetapan suatu rancangan atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang bisa terukur. Menurut Sugiyono (2011) variabel penelitian merupakan sudut pandang yang disimpulkan oleh peneliti untuk diteliti.

1. Variabel Independen

Variable bebas (variable independent) adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen. Variable bebas dalam penelitian ini adalah QRIS (X1), Pinjaman Modal (X2), Sosial Media (X3) dan Kualitas Produk (X4). Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR code. Pinjaman modal adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil. Sosial media adalah media online, yang mengizinkan penggunanya mampu berbagi, berpartsipasi dan dapat mengkreasikan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial dan lokasi virtual yang ditunjang dengan teknologi multimedia yang lebih kompleks melalui aplikasi berbasis internet. Kualitas produk adalah totalitas dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

2.

Variabel Dependen

Variable terikat (variable dependent) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.

Variable dependen adalah variabek yang mempunyai ketergantungan antara variabel satu dengan variable lainnya, atau variable yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen yaitu pendapatan UMKM di Kabupaten Sleman (Y).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur objek atau variabel yang diteliti. Oleh karena itu jumlah instrumen yang akan digunakan berdasarkan variabel yang diteliti (Sugiyono, 2011). Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang maupun kelompok terkait fenomena sosial (Sugiyono, 2017).

Skala likert utamanya digunakan untuk memperoleh preferensi responden atau tingkat persetujuan terhadap sebuah pernyataan atau sekelompok pertanyaan (Santosa, 2018). Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian dijadikan sebagai titik tolak ukur dalam menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan melalui prosedur penskalaan dengan summated ratings yang terdiri dari enam jawaban yang ditampilkan pada table 3.1:

Tabel 3.1 Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Setuju 3

Netral 4

Sangat Setuju 5

Sumber: Santosa, (2018)

Penggunaan enam Skala Likert dalam penelitian ini bertujuan untuk menghindari pilihan tengah yang cenderung netral atau membuat responden ragu-ragu dalam memberikan jawaban. Daftar pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner penelitian diambil dari beberapa literatur penelitian yang telah melakukan penelitian sejenis.

F. Analisis Data

Teknik analisis data digunakan peneliti untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis dengan cara perhitungan statistik. Dalam menguji hipotesis penelitian ini, menggunakan metode regresi linear

berganda dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic v.26.0. Teknik perhitungan analisis data dalam penelitian ini mencakup:

1. Uji Validitas Data

Syauqoti & Ghozali, (2018) menjelaskan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur kuesioner tersebut. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Maka dari itu suatu indikator dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Jika signifikansi <0,05 dinyatakan indikator tersebut valid. Namun jika signifikansi >0,05 maka indikator dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2018). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maka dari itu data dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha >0,6.

G. Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data instrumen penelitian berupa kuesioner adalah uji kualitas data dengan melakukan uji validitas serta uji realibilitas. Selanjutnya agar hasil perhitungan dapat diinterpretasikan dengan akurat dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi

uji normalitas, uji multikolonearitas, dan uji heteroskedastisitas. Terakhir, dilakukan pengujian terhadap model regresi linear berganda yang meliputi uji koefisien determinasi (R2), uji signifikan simultan (uji F), dan uji t.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Tujuan utama analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai variable-variabel yang digunakan, seperti nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing penelitian.

Analisis statistik deskriptif menunjukkan gambaran kondisi dan karakteristik jawaban responden untuk masing-masing konstruk atau variabel yang diteliti. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi, menghitung nilai rata-rata, skor total, dan tingkat pencapaian responden (TCR), serta menginterpretasikannya.

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sehingga dapat disajikan dalam tampilan yang lebih baik (Ghozali, 2016).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau berada dalam sebaran normal. Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data bersekala ordinal, interval, ataupun rasio. Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi normal atau tidak, maka dapat digunakan metode analisis grafik dan metode statistik.

Metode yang digunakan untuk melakukan uji normalitas adalah Kolmogorov-Smirnov yang menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. > alpha (α=0,05%). Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPPS Windows ver. 24 untuk penghitungan uji normalitas.

3. Uji T (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial Working capital turnover dan total asset turnover berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap rentabilitas ekonomi. Untuk melakukan uji T menggunakan rumus sebagai berikut:

t=r

n−2

1−r2

Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi pearson r = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel

Hasil penghitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan Ttabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 uji dua pihak dengan kriteria sebagai berikut:

1) Taraf signifikan (α – 0,05/2 = 0,025)

2) Distribusi t dengan derajat kebebasan df (n-k-1)

3) Apabila Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima 4) Apabila Thitung < Ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 4. Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat signifikan variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut.

1) H0 : 𝛽 = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

2) H : 𝛽 > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

Diterima jika p-value < level of significant Diterima jika p-value > level of significant.

5. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda merupakan kelanjutan regresi sederhana, ketika regresi sederhana hanya menyediakan satu variabel independen ( X ) dan satu juga variabel dependen (Y). Sedangkan regresi linear berdanda dapat memiliki lebih dari satu independen.45 Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah QRIS (X1), Pinjaman modal (X2), Sosial Media (X3) dan Kualitas Produk (X4) sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah Pendapatan UMKM (Y). Dengan demikian, regresi linear berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut.

{Y = � +

𝛽1

X

1

+

𝛽2

X

2

+

𝛽3

X

3

+

𝛽4

X

4

+ e}

Y = Pendapatan UMKM di Kabupaten Sleman α = Konstanta

𝛽1X1 = QRIS

𝛽2X2 = Pinjaman modal 𝛽3X3 = Sosial Media 𝛽4X4 = Kualitas Produk

e = Eror

6. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dengan simbol R2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik.

Tujuan koefisien deeterminasi adalah untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas (X) terhadap variasi (naik-turunnya) variabel Y dari persamaan regresi tersebut. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya. Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2.

Rumus:

r = (R2) x 100 % Keterangan:

(R2) = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

.

A. Gambaran Umum Objek

Kabupaten Sleman adalah sebuah provinsi yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kabupaten Sleman terletak di bagian selatan Provinsi Istimewa Yogyakarta. Terus menjalin hubungan dengan ibu kota Yogyakarta di sebelah timur, kabupaten Bantul di timur, kabupaten Samudera Hindia di selatan, dan kabupaten Kulon Progo di barat.

Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah berbatasan di sebelah timur dengan kabupaten ini, sedangkan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah berbatasan di sebelah barat. Kabupaten Sleman di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, provinsi DIY, dan Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah. Sebaliknya, Kota Yogyakarta, provinsi Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul, provinsi DIY, berbatasan di sebelah timur.

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Sleman Sumber: Bappeda.slemankab.go.id

54

Kabupaten Sleman berbatasan dengan:

A. Utara: Kabupaten Boyolali Jawa Tengah B. Timur: Kabupaten Klaten Jawa Tengah

C. Selatan: Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunung Kidul D. Barat: Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Magelang

Kabupaten Sleman dikenal sebagai pusat pendidikan karena menjadi rumah bagi beberapa universitas bergengsi di Indonesia, salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu universitas terbaik di tanah air. Oleh karena itu, Sleman kini dianggap sebagai tempat penting untuk belajar dan penelitian.

Kabupaten Sleman kaya akan sumber daya alam dan budaya. Prambanan merupakan candi Hindu terlengkap di Indonesia yang sudah diakuikeberadaannya.

berfungsi sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu ada juga Candi Borobudur yang letaknya tidak jauh dari kabupaten ini. Sleman juga memiliki rumah-rumah unik seperti Pinus Mangunan dan Wisata Kaliurang.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Istimewa (BAPPEDA) di Yogyakarta yakni di Kabupaten Sleman, jumlah UMKM meningkat signifikan setiap tahunnya. Jumlah UMKM Tahun 2023 di Provinsi Sleman disajikan pada Gambar 4.2 berikut ini:

20190 2020 2021 2022 2023

20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000

Data jumlah UMKM di Kabupaten Sleman

Year

Gambar 4.2 Data jumlah UMKM di Kabupaten Sleman Sumber: Diolah dari Website Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) DIY, 2023

Berdasarkan gambar 4.1, terdapat peningkatan jumlah UMKM yang signifikan di Kabupaten Sleman setiap tahunnya. Pada tahun 2019, jumlah UMKM di Kabupaten Sleman sebanyak 40.887 unit. Jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya hingga pada tahun 2023, jumlah UMKM di Kabupaten Sleman sebanyak 109.673 unit.

B. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kabupaten Sleman yang menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran dengan total sebanyak 400 responden.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Kategori Frekuensi Persentase (%)

Laki-Laki 250 62,5

Perempuan 150 37,5

Total 400 100

Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan Jenis Kelamin, sebagian besar responden termasuk dalam kategori laki-laki yaitu sebanyak 250 responden (62,5%).

2. Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan pekerjaan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Kategori Frekuensi Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 0 0

PNS 20 5

Wiraswasta 72 18

Wirausaha 124 31

Pedagang 184 46

Total 400 100

Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan pada 4.2 diatas karakteristik responden berdasarkan pekerjaan mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu bekerja sebagai pedagang sebanyak 46% responden.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan pendidikan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Kategori Frekuensi Persentase (%)

S2 8 2

S1 8 2

SMA 92 23

SMP 180 45

SD 112 28

Total 400 100

Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa berdasarkan Pendidikan Terakhir, sebagian besar responden termasuk dalam kategori SMP yaitu

sebanyak 180 responden (45%).

a. Uji Validitas

Hal yang dilakukan sebelum menunjukkan bahwa semua indikator pernyataan layak dijadikan instrumen penelitian adalah melakukan uji sampel besar sebanyak 400 responden. Tingkat signifikansi 5% jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid.

Sedangkan jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

Berikut ini adalah hasil uji validitas:

59

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas dari Item – Item Variabel Penelitian Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan

Pendapatan UMKM

Y.1 0.871 0.098 Valid

Y.2 0.861 0.098 Valid

Y.3 0.882 0.098 Valid

Y.4 0.839 0.098 Valid

Y.5 0.853 0.098 Valid

Penggunaan Sistem Quick Response Code Indonesia Standart (QRIS)

X1.1 0.884 0.098 Valid

X1.2 0.829 0.098 Valid

X1.3 0.830 0.098 Valid

X1.4 0.792 0.098 Valid

X1.5 0.856 0.098 Valid

Pinjaman Modal

X2.1 0.951 0.098 Valid

X2.2 0.950 0.098 Valid

X2.3 0.874 0.098 Valid

X2.4 0.915 0.098 Valid

X2.5 0.932 0.098 Valid

X3.1 0.667 0,098 Valid

X3.2 0.635 0,098 Valid

Media Sosial X3.3 0.739 0,098 Valid

X3.4 0.639 0,098 Valid

X3.5 0.554 0,098 Valid

X4.1 0.598 0,098 Valid

X4.2 0.631 0,098 Valid

Kualitas Produk X4.3 0.619 0,098 Valid

X4.4 0.554 0,098 Valid

X4.5 0.607 0,098 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan hasil uji validitas dengan jumlah 400 responden dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan variabel yang diajukan untuk responden adalah valid karena dilihat dari nilai r hitung > r tabel (0,098) sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan yang ada dalam

kuesioner tersebut dapat dikatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Hal yang dilakukan setelah menunjukkan bahwa semua variabel pernyataan layak dijadikan instrumen penelitian adalah melakukan uji sampel besar sebanyak 400 responden Pernyataan dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Berikut ini adalah hasil uji reliabel:

Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas Item – Item Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha N Keterangan

Penggunaan QRIS 0,894 5 Reliabel

Pinjaman Modal 0,957 5 Reliabel

Media Sosial 0,673 5 Reliabel

Kualitas Produk 0,650 5 Reliabel

Pendapatan UMKM 0,913 5 Reliabel

Sumber: Data Primer diolah, 2024

Berdasarkan Tabel 5.2 hasil uji reliabilitas dari 400 responden dapat diketahui bahwa semua variabel dalam pernyataan dinyatakan reliabel karena telah memenuhi nilai yang disyaratkan yaitu dengan nilai Cronbach Alpha > 0,6.

2. Uji Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Hasil statistic deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.3 Uji Deskriptif

Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Penggunaan QRIS 6 25 16.40 3.565

Peminjaman Modal 5 25 18.41 3.702

Media Sosial 10 25 20.95 3.267

Kualitas Produk 15 25 21.50 1.912

Pendapatan UMKM

5 24 17.05 3.510

Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat dilihat nilai minimum dari Penggunaan QRIS adalah 6, nilai Maximum 25, nilai Mean 16.40 dan nilai Standar Deviasi 3.565. Nilai minimum dari Peminjaman Modal adalah 5, nilai Maximum 25, nilai Mean 18.41 dan nilai Standar Deviasi 3.702.

Sedangkan nilai minimum dari Media Sosial adalah 10, nilai Maximum 25, nilai Mean 20.95 dan nilai Standar Deviasi 3.267. Serta nilai minimum dari Kualitas Produk adalah 15, nilai Maximum 25, nilai Mean 21.50 dan nilai Standar Deviasi 1.912. Dan nilai minimum dari Pendapatan UMKM adalah 5, nilai Maximum 24, nilai Mean 17.05 dan nilai Standar Deviasi 3.510.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji ini adalah untuk menguji apakah pengamatan berdistribusi secara normal atau tidak, uji ini mengunakan kolmogorov smirnov.

Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.4 Uji Normalitas

Variabel Sig batas Keterangan

Unstandar Residual 0,097 > 0,05 Normal Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui nilai asymp.sig sebesar 0,097 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Gambar 5.1 Uji Normalitas Sumber: Data primer diolah, 2024 b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor (VIF) dan tolerance (α).

Tabel 5.5 Uji Multikolineartias

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Penggunaan QRIS 0.424 2.356 Tidak terjadi multikolinieritas Peminjaman Modal 0.426 2.347 Tidak terjadi multikolinieritas Media Sosial 0.998 1.002 Tidak terjadi multikolinieritas Kualitas Produk 0.994 1.006 Tidak terjadi multikolinieritas

Sumber: Data primer diolah, 2024

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa nilai tolerance value > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik Scatterplot yang dihasilkan dari output program SPSS versi 26. Apabila pada gambar menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Berikut hasil pengujian heterokedastisitas melalui gambar grafik scatterplot.

Gambar 5.2 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2024

Dari gambar 5.2 tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam model analisis regresi linier berganda akan diuji secara simultan (uji F) maupun secara parsial (uji t). Ketentuan uji signifikansi uji F dan uji t adalah sebagai berikut:

Menerima Ha: jika probabilitas (p) ≤ 0,05 artinya variabel independen secara simultan maupun parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Ringkasan hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel B t hitung Sig t Keterangan

(Constant) 1.869

Penggunaan QRIS 0.592 19.066 0.001 Signifikan Peminjaman Modal 0.349 11.678 0.001 Signifikan Media Sosial 7.024 10.835 0.000 Signifikan Kualitas Produk 8.021 1.557 0.000 Signifikan

F hitung 492.760

Sig F 0.001

Adjusted R Square 0.831 Sumber: Data primer diolah, 2024 5. Uji Hipotesis

a. Pengujian hipotesis parsial (Uji t)

Uji parsial t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel independen dengan variabel dependen.

1) Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa terdapat nilai probabilitas sebesar 0,001 ≤ 0,05. Nilai tersebut dapat membuktikan Ha1 diterima, yang berarti bahwa penggunaan QRIS berpengaruh signifikan terhadap

Dokumen terkait