• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang dilakukan peneliti ialah dengan cara sebagai beriku :

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas Suatu instrument atau angket dapat dikatakan valid jika instrument tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur validitas suatu instrumen. Dalam pengujian validitas taraf signifikan yang dapat dipakai adalah 5% dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika nilai rhitung > rtabel maka instrument tersebut dikatakan valid. 2) Jika nilai r hitung < r tabel maka instrument tersebut dikatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap suatu alat. Suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki cronbach lebih dari 0,6.

2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat adaatau tidak normalitas residual, multikoloniaritas, dan heteroskedasitas.26

a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal.

Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Untuk mengujinya dengan menggunakan uji Kolmogorv Smirnov (uji K-S) pada program SPSS. Distribusi bisa dikatakan normal jika probabilitas atau p > 0,05.

b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Hal tersebut berarti standar error

26 Purnomo, Aldy, Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS, (Ponorogo:

Wade Group, 2016), hlm. 106.

25

besar, akibatnya ketika koefisien diuji t hitung akan bernilai kecil dari t tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan liniear antara variabel independent atau variabel bebas yang dipengaruhi dengan variabel dependent atau variabel terikat.

Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi, kriteria pengambilan keputusan terkait uji multikolinearitas adalah sebagai berikut.

1) Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

2) .Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,1, maka dinyatakan terjadi multikolinearitas.

3) Jika korelasi masing-masing variabel bebas > 0,8 maka terjadi multikolinearitas. Tetapi jika koefisien korelasi masing-masing variabel bebas < 0,8 maka tidak terjadi multikolinearitas.27

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi memiliki variasi atau residual yang tidak sama untuk pengamatan lainnya. Tidak terjadinya heteroskedastisitas merupakan model regresi yang baik. Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan pola gambar Scatteplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik tidak menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran bentuk titik-titik data tidak boleh membentuk pola yang bergelombang melebar

27 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, Edisi 18, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2016), hlm. 145.

26

kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik data tidak berpola.28

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini menggunakan analisis linier berganda bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi dan disipiplin kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM Kabuapten Lombok Timur.Data tersebut diolah dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Persamaan regresi linier berganda dinotasikan dengan rumus:

đť‘Ś = đť‘Ž + đť‘Ź1đť‘‹1 + đť‘Ź2đť‘‹2 Keterangan:

Y = kinerja pegawai A = Konstanta

b1 = Koefisien regresi antara motivasi dengan kinerja pegawai

b2 = Koefisien regresi antara disiplin dengan kinerja pegawai

X1 = motivasi kerja X2 = disiplin kerja 4. Uji Hipotesis

a. Uji t Penelitian ini menggunakan uji t (uji parsial) untuk menunjukkan pengaruh satu variabel bebas atau variabel independent secara individual terhadap variabel terikat atau variabel dependent. Jika nilai signifikan variabel < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independent mempengaruhi variabel dependent. Cara lain untuk menunjukkan pengaruh suatu variabel yaitu:51 1) Jika t hitung > t tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. 2)

28 . Imam Gunawan, Pegantar Statistika Inferensial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 103

27

Jika t hitung < t tabel, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.29

b. Uji F Uji digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti dalam penelitian memiliki tingkat kelayakan yang tinggi untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X1) dan Disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur. Pada penelitian ini dilakukan dengan melihat anova yang membandingkan mean square dari regression dan mean square dari residul sehingga mendapatkan hasil yang dinamakan F hitung sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian:

1) Apabila f hitung > f tabel dan apabila tingkat signifikansi < α (0,05). Maka variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent.

2) Apabila f hitung < f tabel dan apabila tingkat signifikansi > α (0,05). Maka variabel independent secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.30

c. Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi.

Determinasi mencerminkan kemampuan variabel dependen.

Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen variabel dependen. Besarnya

29 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPAA 21 Update PLS Regresi, (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2013), hlm. 97.

30 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, Edisi 18, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2016), hlm. 157.

28

nilai koefisien determinasi berkisar 0 < R2 < 1. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati 1 merupakan indikator yang menunjukkan semakin kuatnya pengaruh perubahan variabel-variabel X terhadap perubahan variabel Y.31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

31 Meli Satriani, “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Penggunaan Jasa Pengiriman Barang Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Jambi”, (Skripsi, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Jambi, 2018), hlm. 3

29 A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum dinas BKPSDM Kabupaten Lombok Timur Menurut Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 58 Tahun 2016 yang mengatur kedudukan, susunan organisasi, uraian tugas, fungsi, dan tata kerja, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lombok Timur telah melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mendukung Bupati dalam menjalankan fungsi penunjang pemerintahan di bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan yang merupakan kewenangan daerah. BKPSDM bertindak sebagai administrator di bidang kepegawaian dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

Dalam bidang kepegawaian, BKPSDM telah melaksanakan tugas terkait dengan rekrutmen pegawai, penempatan pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, E-PUPNS, EFORMASI, dan aspek lain yang terkait dengan kepegawaian.

Sementara itu, di bidang pendidikan dan pelatihan, BKPSDM telah melaksanakan dengan baik program-program seperti Diklat Penjenjangan, Diklat Teknis Fungsional, dan Bimbingan Teknik lainnya, meskipun dengan anggaran yang terbatas.

BKPSDM Kabupaten Lombok Timur dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2016, BKPSDM memiliki tugas untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang khusus dalam bidang kepegawaian. Dalam menjalankan tugas tersebut, BKPSDM melaksanakan fungsi-fungsi berikut:

a. Menyusun kebijakan teknis di bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan.

b. Melaksanakan tugas dukungan teknis di bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan.

30

c. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan tugas dukungan teknis di bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan.

d. Membina teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan

1) Visi Misi BKPSDM Kabuapten Lombok timur a) Visi

Lombok Timur yang adil, sejahtra dan aman b) Misi

Meningkatkan Reformasi birokrasi melalui pemekaran wilayah pemerintahan desa,kecamatan, dan kabuapten untuk menuju aparatur yang bersih dan berorientasi kepada pelayanan publik

B. Hasil olahan data

Deskriptif Karakateristik responden a. Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden penelitian ini di bagi menjadi dua bagain antara lain :

Tabel 4.1 Jenis kelamin Freque

ncy

Percent Valid Percent

Cumula tive Percent Valid Laki-laki

34 70.8 70.8 70.8 Perempuan

14 29.2 29.2 29.2 Total

48 100.0 100.0 100.0

31

b. berdasarkan usia responden penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian antara lain

Tabel 4.2 Berdasarkan usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

20-30

tahun 12 25.0 25.0 25.0

31-40

tahun 19 39.6 39.6 64.6

41-50

tahun 12 25.0 25.0 89.6

51-55

tahun 4 8.3 8.3 97.9

56-60

tahun 1 2.1 2.1 2.1

Total

48 100.0 100.0 Data olahan spss 22

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 48 responden yang ada terdapat klarifikasi berdasarkan usia yang mengisi koesioner yang ada.terdapat 12 orang usia 20-30 tahun atau sebesar 25.0% 19 orang berusia 31-40 tahun atau sebesar 39.6% 12 orang yang berusia 41-50 tahun atau sebesar 25,0% 4 orang yang berusia 51-55 tahun atau sebesar 8,3% ,1 orang yang berusia 56-60 tahun atau sebesar 2,1% dari responden yang ada.

c. Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan responden di bagi menjadi 4 bagian :

32 Tabel 4.3 Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

valid

SMA 2 4.2 4.2 4.2

S1 37 77.1 77.1 81.3

S2 8 16.7 16.7 97.9

S3 1 2.1 2.1 2,1

Total

48 100.0 100.0 Hasil olahan app spss.22

Dari tabel diatas maka dapat di jelaskan tingkat pendidikan dari responden. pendidikan tingkat SMA sebayak 2 orang atau 4,2%, S1 sebayak 37 orang atau sebayak 77,1%,S2 sebayak 8 orang atau sebayak 16,7% dan S3 sebayak 1 orang atau sebayak 2,1% dari banyaknya responden.

3. Uji intrumen penelitian a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid dan tidaknya koesioner,kreteria dari peryataan atau pertayaan untuk masing-masing variabel dapat dikatakan valid jika, r hitung< r tabel maka koesioner yang di ujikan dinyatakan valid.sedangkan apabila r hitung> r tabel maka koesioner yang diujikan dikatakan tidak valid.

Tabel 4.4 Hasil uji validitas Motivasi (X1)

Variabel pertayaan r hitung r tabel Keterangan

33 Motivasi

Item 1 0,483 0,284 Valid Item 2 0,505 0,284 Valid Item 3 0,408 0,284 Valid Item 4 0,638 0,284 Valid Item 5 0,487 0,284 Valid Sumber app spss. 22

Pada tabel diatas dapat dilihat ada 5 pertayaan yang disebar dan untuk mewakili indikator yang ada dalam penelitian ini,dimana pada 5 item yang memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.yaitu contoh terdapat pada item satu yang bernnilai r hitung 0,483 > 0,284 yang memiliki arti bahwa semua item pertanyaan variabel motivasi ( x1) yang di sebar oleh peneliti valid dan bisa untuk di lakukan pengujian selanjutnya.

Tabel 4.5 Hasil iji validitas kinerja pegawai (x2) Variabel Pernyataan r

hitung

r tabel Keterangan

Disiplin

Item 1 0,661 0,284hasil Valid Item 2 0,719 0,284 Valid Item 3 0,546 0,284 Valid Item 4 0,582 0,284 Valid Item 5 0,616 0,284 Valid

34 Sumber app spss.22

Pada tabel 4.5 di atas memiliki lima item pernyataan yang di sebar untuk mewakili indikator yang ada dalam penelitian ini di mana pada lima item memiliki niali r hitung lebih besar dari r tabel. Yaitu terdapat pada contoh item 1 yang nilai r hitung 0,661> 0,284, yang memiliki arti semua item pernyataan kinerja pegawai yan di sebar oleh peneliti valid dan bisa untuk di lakukan pengujian selanjutnya.

Tabel 4.6 Hasil uji validitas kinerja pegawai (Y)

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Kinerja pegawai

Item 1 0,600 0,284h asil

Valid

Item 2 0,746 0,284 Valid Item 3 0,752 0,284 Valid Item 4 0,726 0,284 Valid Item 5 0,643 0,284 Valid Sumber app spss 22

Dari tabel 4.6 yang di atas memiliki lima pernyataan yang disebar untuk mewakili indikator yang ada di penelitian ini di mana pada lima item yang ada memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu contoh terdapat pada item r1 yang niai r hitungnya 0,600>0,284,yang memiliki arti semua item peryataan kinerja pegawai yang di sebar peneliti valid dan bisa untuk dilakukan pengujian selanutnya.

b. Uji Realibilitas

35

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui kesetabilan alat ukur. Uji realibilitas dikatakan reliabel apabila jawaban pertanyaan atau pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dalam penelitian ini menggunakan cronbach alpha yang ada di aplikasi spss22 suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Untuk melihat hasil uji realibilitas maka dapat di lihat dari tabel di bawah ini yang menjelaskan variabel :

Tabel 4.7 Hasil uji realibilitas mutivasi x1

Cronbach's Alpha N of Items

.612 5

Sumber spss.22

Berdasarkan hasil uji realibilitas variabel motivasi x1 memiliki 5 item pertanyaan dan memiliki nilai 0,612 pada tabel cronbach alpha lebih dari 0,60 variabel yang ada dikatakan realiabel.

Tabel 4.8 Hasil uji realibilitas disiplin kerja x2 Cronbach's Alpha N of Items

36

.612 5

Sumber spss,22

Berdasarkan hasil uji realibilitas disiplin kerja x2 memiliki 5 item pernyataan dan memiliki nilai 0,612 pada tabel cronbach alpha lebih dari 0,60 variabel yang ada di katakan reliabel.

Tabel 4.9 Hasil uji realibilitas kinerja pegawai (Y) Cronbach's Alpha N of Items

.728 5

Sumber spss.22

Berdasarkan tabel di atas uji realibilitas variabel kinerja pegawai Y memiliki 5 item pernyataan dan memiliki nilai 0,728 pada tabel cronbach alpha lebih dari 0,60 variabel yang ada di katkan realiabel.

4. Uji Asimsi klasik a. Uji normalitas

Uji nomalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi dari suatu data.Uji ini diasumsikan bahwa,data yang ada pada tiap variabel bersumber dari populasi yang bertrisbusi normal. Uji normalitas yang ada pada penelitian ini adalah Kolmogorov- Simirnov.

Tabel 4.10 Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

37

Motivasi Disiplin Kinerja

N 48 48 48

Normal Parametersa,b Mean 21.63 22.04 22.08

Std. Deviation 1.214 1.713 1.900

Most Extreme Differences

Absolute .191 .178 .163

Positive .191 .121 .163

Negative -.184 -.178 -.114

Kolmogorov-Smirnov Z 1.325 1.232 1.132

Asymp. Sig. (2-tailed) .060 .096 .154

Hasil uji spss.22

Pada ketentuanya jika hasil kolmogorov-smirnov mendapatkan nilai lebih dari 0,05 pada kolom Asymp,sig (2-tailed ) maka data yang di dapatkan berdistribusi normal.berdasrkan tabel diatas motivasi memiliki nilai 0.60 Disiplin Kerja memiliki nilai 0.97 dan kinerja pegawai memiliki nilai 0,154 dan lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji multikolinearitas

Tabel 4.11 hasil uji multikolinearitas

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics Tolerance

B Std.

Error Beta

(Constant)

C 6.377 3.507 .001

Motivasi (x1)

.136 .231 .087 .590 .558 .994

Disiplin(x2)

-.146 .164 -.132 -.894 .376 .994

Sumber app spss.22

38

Uji multikolineritas ialah bertujuan untuk melihat apakah pada model regresi ditentukan korelasi antar variabel bebas,karena model regresi yang baik adalah yang tidak homokeditas. Model regresi yang baik tidak terdapat korelasi antar variabel bebas dapat dibuktikan dengan melihat nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF memiliki nilai dibawah 0,10 dapat dilihat dari tabel dibawah :

c. Uji Heteroskeditas

Tabel 4.12 hasil uji Heteroskeditas

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

(Constant) 8.049E-016 6.377 .000 1.000

Motivasi .000 .231 .000 .000 1.000

Disiplin .000 .164 .000 .000 1.000

Hasil uji spss.22

Uji Heteroskeditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas.

5. Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.13 Hasil uji regresi linier berganda

39

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22.361 6.377 3.50

7 .001

Motivasi .136 .231 .087 .590 .558

Disiplin -.146 .164 -.132 -.894 .376

a. Dependent Variable: Kinerja

Hasil uji aplikasi spss.22

Hasil pengujian yang telah dilakukakan menggunakan spss 22. sehingga diketahui persamaan regersi linier berganda yakni, sebagai berikut :

Y= a +b1 X1+b2X2

Y = 22,361 +0,136x1 + -0,146x2

Persamaan model regresi linier berganda dapat di jelaskan sebagai berikut :

a. Dimana nilai a sebesar 22,361 adalah konstanta atau keadaan pada saat variabel kinerja pegawai (Y) sudah di pengaruhui oleh variabel lainya,yakni variabel(X1) Motivasi dan (X2) disiplin kerja.

b. Nilai koefisien b1 = 0,136 atau 13,6% menunjukan Motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai,jika dorongan mencapai tujuan,semangat kerja,inisiatif dan kreatifitas serta tanggung jawab pegawai pada instansi,maka di perkirakan kinerja pegawai akan meningkat dengan asusmsi variabel lainya

c. Nilai koefisien b2 = 0,146 X2 atau 14,6% meunjukan bahwa disipli kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai,jika taat teradap aturan waktu,tat terhadap aturan instansi,taat terhadap prilaku dalam bekerja,maka diperkirakan kinerja

40

pegawai juga akan meningkat dengan asumsi variabel lainya konstantan,

6. Uji hipotesis a. Uji t

Uji t (t-test) secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yaitu motivasi dan disiplin kerja terhadap variabel dependen kinerja pegawai pada kantor dinas BKPSDM kabupaten lombok timur.Berdasrkan regresi linier berganda, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel.dari perbandingan t hitung dan t tabel dapat disimpulkan bahwa apabila t hitung > t tabel maka variabel independen ( X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen ( Y ) sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel X yang dimaksud tidak mempuyai pengaruh signifikan terhadap Y .

T tabel = t (a/2;n-2-1 )

= t (0,05/2 : 48-2-1) = 0,025;45

kemudian dicari pada distrubusi nilai t tabel kemudian diproleh nilai t tabel sebesar 2,01 .Dimana untuk mengetahui pengaruh nilai ini harus memenuhui ketentuan dibawah : 1. H 1 diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel,maka

dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y

2. HO ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel Y Tabel 4.14

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearit y Statistics Tolerance B Std. Error Beta

C 6.377 3.507 .001

41

(Constant)

Motivasi (x1)

.136 .231 .087 .5,909 ,000 .994

Disiplin(x2)

-.146 .164 -.132 .6,067 .000 .994

Sumber spps.22

Dari tabel diatas dapat dijelaskan

1) nilai t hitung untuk motivasi (X1) sebesar 5,909 dan nilai pada distribusi sebesar 2,010 maka t hitung sebesar 5,054 t tabel 2,010 dan juga nilai signifikan lebih kecil ( 0.000 > 0,05) dan artinya ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

2) nilai t hitung untuk disiplin kerja (X2) sebesar 6,067 dan nilai t tabel sebesar 2,010 maka t hitung sebesar 6,067 dan t tabel sebesar 2,010 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05 ) maka artinya tidak ada pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM kabupaten Lombok Timur.

b. Uji f

Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama dengan menggunakan uji F.Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai f hitung dengan nilai f tabel apabila f hitung > F tabel maka ada pengaruh secara simultan anatar motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.sebaliknya apabila f hitung< F tabel maka dapat di simpulkan tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independen dan variabel dependen.Hasil

42

perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.15 Hasil uji F ( uji simultan )

ANOVAa Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1 Regressi

on 4.528 2 2.264 .22,249 .000b

Residual 165.139 45 3.670 Total 169.667 47

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Disiplin, Motivasi

Berdasarkan pengujian spss.22 diatas menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 22,249 f tabel 3,19 dan juga nilai signifikan dari 0,05 yaitu 0,00 > 005 hal ini berarti variabel motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama (simultan) mempuyai pengaruh terhadap kinerja pegawai.

c. Uji Koefisien Determinasi (đť‘…2)

Uji Koefisien determinasi bertujuan untuk mengkur sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Dalam pengujian ini biasa digunakan dalam mengukur seberapa besar pengaruh motivasi (x1) dan disiplin kerja (x2) terhadap kinerja pegawai BKPSDM Kabupaten Lombok Timur (Y) sebagi mana dapat di lihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 4.16 hasil uji koefisien Determinasi (đť‘…2)

43

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .16

3a .027 -.017 1.916

a. Predictors: (Constant), Disiplin, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Hasil olahan aplikasi spss.22

Berdasrkan tabel diatas di ketahui nilai R squere sebesar 0.027,hal ini mengandung rti bahwa variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y adalah sebesar 27 % d. Pembahasan Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Neegeri Sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

1. Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat jelas bahwa secara parsial semua variabel bebas terhadap variabel terikat.dan pengaruh yang diberikan kedua variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin bagus motivasi dan disiplin kerja maka mengakibatkan semakin baik pula kinerja pegawai yang dihasilkan.Hasil tersebut sesuai dengan hipostesis awal yang diajukan.Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil yang diharapkan sebelumnya,penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebgai berikut :

44

a. Pengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) hasil dari pengujian hipotesis secara parsial membuktikan terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja pegawai.Melalui hasil pengujian aplikasi SPSS.22 yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,054 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0.00 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian pengujian secara statistik membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.yang artinya ada pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel kinerja pegawai negeri BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

Penelitian ini sama-sama berpengaruh signifikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santiago &

Syahnur, 2019 “Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Bidang KSDA Sulawesi Selatan” Variabel Independen : Disiplin Kerja (X1),Lingkungan Kerja (X2),Motivasi Kerja (X3) Variabel Dependen : Kinerja Pegawai (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja

45

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Pegawai32

b. Pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) hasil pengujian hipotesisi secara parsial membuktikan terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.memalalui hasil pengujian aplikasi spss.22 yang telah dilakukan di peroleh nilai t hitung sebesar 6,067 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan pengujian statistik membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Franz Zella, 2018 berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.Permodalan Nasional Madani (persero) cabang padang” Variabel Independen : Disiplin Kerja (X1),Motivasi Kerja (X2) Variabel Dependen : Kinerja Karyawan(Y) Analisis Regresi Linier Berganda Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja

32 Santiago&Syahnur, “Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Bidang KSDA Sulawesi Selatan”

,2019,https://jurnal.umm.ac.id/55903/3/BAB%20I./DIakses pada tanggal 17,maret 2023.jam 3.23 wib

46

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan33

c. Pengaruh secara simultan X1,X2 terhadap kinerja Y.

Berdasarkan hasil uji t simultan didapatkan x1 sebesar 0.590 dan nilai pada distribusi sebesar 2.010 t hitung sebesar 5.054 t tabel sebesar 2.010 dan nilai signifikan lebih kecil 0.00< 0.05 berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas BKPSDM dan Berdasarkan hasil uji t simultan nilai t hitung untuk x2 (disiplin kerja) sebesar 6.067 dan nilai hitung distribusi t hitung sebesar 2.010 dan nilai signifikan lebih besar dari 0.05 (0.01<0.05) artinya ada pengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh M.Harlie 2007 tentang pengaruh disiplin kerja,motivasi dan pengembangan karier terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada pemerintah kabuapten Tabalong di Tanjung kalimantan Selatan”, disimpulakn bahawa variabel disiplin kerja dengan tingkat signifikasi 0,000 dan 34motivasi dengan tingkat

33 Franz Zella, “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.Permodalan Nasional Madani (persero) cabang padang (Skripsi,Institut Agama Islam Negeri Malang, 2018

34 M.Harlie “ Pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai’’

studi pada PT.Telekomunakasi Indonesia,TBK wilayah Telkom Pekalongan,(Skripsi,UIN Malang, 2007)

Dokumen terkait