• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil olahan

Deskriptif Karakateristik responden a. Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden penelitian ini di bagi menjadi dua bagain antara lain :

Tabel 4.1 Jenis kelamin Freque

ncy

Percent Valid Percent

Cumula tive Percent Valid Laki-laki

34 70.8 70.8 70.8 Perempuan

14 29.2 29.2 29.2 Total

48 100.0 100.0 100.0

31

b. berdasarkan usia responden penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian antara lain

Tabel 4.2 Berdasarkan usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

20-30

tahun 12 25.0 25.0 25.0

31-40

tahun 19 39.6 39.6 64.6

41-50

tahun 12 25.0 25.0 89.6

51-55

tahun 4 8.3 8.3 97.9

56-60

tahun 1 2.1 2.1 2.1

Total

48 100.0 100.0 Data olahan spss 22

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 48 responden yang ada terdapat klarifikasi berdasarkan usia yang mengisi koesioner yang ada.terdapat 12 orang usia 20-30 tahun atau sebesar 25.0% 19 orang berusia 31-40 tahun atau sebesar 39.6% 12 orang yang berusia 41-50 tahun atau sebesar 25,0% 4 orang yang berusia 51-55 tahun atau sebesar 8,3% ,1 orang yang berusia 56-60 tahun atau sebesar 2,1% dari responden yang ada.

c. Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan responden di bagi menjadi 4 bagian :

32 Tabel 4.3 Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

valid

SMA 2 4.2 4.2 4.2

S1 37 77.1 77.1 81.3

S2 8 16.7 16.7 97.9

S3 1 2.1 2.1 2,1

Total

48 100.0 100.0 Hasil olahan app spss.22

Dari tabel diatas maka dapat di jelaskan tingkat pendidikan dari responden. pendidikan tingkat SMA sebayak 2 orang atau 4,2%, S1 sebayak 37 orang atau sebayak 77,1%,S2 sebayak 8 orang atau sebayak 16,7% dan S3 sebayak 1 orang atau sebayak 2,1% dari banyaknya responden.

3. Uji intrumen penelitian a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid dan tidaknya koesioner,kreteria dari peryataan atau pertayaan untuk masing-masing variabel dapat dikatakan valid jika, r hitung< r tabel maka koesioner yang di ujikan dinyatakan valid.sedangkan apabila r hitung> r tabel maka koesioner yang diujikan dikatakan tidak valid.

Tabel 4.4 Hasil uji validitas Motivasi (X1)

Variabel pertayaan r hitung r tabel Keterangan

33 Motivasi

Item 1 0,483 0,284 Valid Item 2 0,505 0,284 Valid Item 3 0,408 0,284 Valid Item 4 0,638 0,284 Valid Item 5 0,487 0,284 Valid Sumber app spss. 22

Pada tabel diatas dapat dilihat ada 5 pertayaan yang disebar dan untuk mewakili indikator yang ada dalam penelitian ini,dimana pada 5 item yang memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.yaitu contoh terdapat pada item satu yang bernnilai r hitung 0,483 > 0,284 yang memiliki arti bahwa semua item pertanyaan variabel motivasi ( x1) yang di sebar oleh peneliti valid dan bisa untuk di lakukan pengujian selanjutnya.

Tabel 4.5 Hasil iji validitas kinerja pegawai (x2) Variabel Pernyataan r

hitung

r tabel Keterangan

Disiplin

Item 1 0,661 0,284hasil Valid Item 2 0,719 0,284 Valid Item 3 0,546 0,284 Valid Item 4 0,582 0,284 Valid Item 5 0,616 0,284 Valid

34 Sumber app spss.22

Pada tabel 4.5 di atas memiliki lima item pernyataan yang di sebar untuk mewakili indikator yang ada dalam penelitian ini di mana pada lima item memiliki niali r hitung lebih besar dari r tabel. Yaitu terdapat pada contoh item 1 yang nilai r hitung 0,661> 0,284, yang memiliki arti semua item pernyataan kinerja pegawai yan di sebar oleh peneliti valid dan bisa untuk di lakukan pengujian selanjutnya.

Tabel 4.6 Hasil uji validitas kinerja pegawai (Y)

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Kinerja pegawai

Item 1 0,600 0,284h asil

Valid

Item 2 0,746 0,284 Valid Item 3 0,752 0,284 Valid Item 4 0,726 0,284 Valid Item 5 0,643 0,284 Valid Sumber app spss 22

Dari tabel 4.6 yang di atas memiliki lima pernyataan yang disebar untuk mewakili indikator yang ada di penelitian ini di mana pada lima item yang ada memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu contoh terdapat pada item r1 yang niai r hitungnya 0,600>0,284,yang memiliki arti semua item peryataan kinerja pegawai yang di sebar peneliti valid dan bisa untuk dilakukan pengujian selanutnya.

b. Uji Realibilitas

35

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui kesetabilan alat ukur. Uji realibilitas dikatakan reliabel apabila jawaban pertanyaan atau pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dalam penelitian ini menggunakan cronbach alpha yang ada di aplikasi spss22 suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Untuk melihat hasil uji realibilitas maka dapat di lihat dari tabel di bawah ini yang menjelaskan variabel :

Tabel 4.7 Hasil uji realibilitas mutivasi x1

Cronbach's Alpha N of Items

.612 5

Sumber spss.22

Berdasarkan hasil uji realibilitas variabel motivasi x1 memiliki 5 item pertanyaan dan memiliki nilai 0,612 pada tabel cronbach alpha lebih dari 0,60 variabel yang ada dikatakan realiabel.

Tabel 4.8 Hasil uji realibilitas disiplin kerja x2 Cronbach's Alpha N of Items

36

.612 5

Sumber spss,22

Berdasarkan hasil uji realibilitas disiplin kerja x2 memiliki 5 item pernyataan dan memiliki nilai 0,612 pada tabel cronbach alpha lebih dari 0,60 variabel yang ada di katakan reliabel.

Tabel 4.9 Hasil uji realibilitas kinerja pegawai (Y) Cronbach's Alpha N of Items

.728 5

Sumber spss.22

Berdasarkan tabel di atas uji realibilitas variabel kinerja pegawai Y memiliki 5 item pernyataan dan memiliki nilai 0,728 pada tabel cronbach alpha lebih dari 0,60 variabel yang ada di katkan realiabel.

4. Uji Asimsi klasik a. Uji normalitas

Uji nomalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi dari suatu data.Uji ini diasumsikan bahwa,data yang ada pada tiap variabel bersumber dari populasi yang bertrisbusi normal. Uji normalitas yang ada pada penelitian ini adalah Kolmogorov- Simirnov.

Tabel 4.10 Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

37

Motivasi Disiplin Kinerja

N 48 48 48

Normal Parametersa,b Mean 21.63 22.04 22.08

Std. Deviation 1.214 1.713 1.900

Most Extreme Differences

Absolute .191 .178 .163

Positive .191 .121 .163

Negative -.184 -.178 -.114

Kolmogorov-Smirnov Z 1.325 1.232 1.132

Asymp. Sig. (2-tailed) .060 .096 .154

Hasil uji spss.22

Pada ketentuanya jika hasil kolmogorov-smirnov mendapatkan nilai lebih dari 0,05 pada kolom Asymp,sig (2-tailed ) maka data yang di dapatkan berdistribusi normal.berdasrkan tabel diatas motivasi memiliki nilai 0.60 Disiplin Kerja memiliki nilai 0.97 dan kinerja pegawai memiliki nilai 0,154 dan lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji multikolinearitas

Tabel 4.11 hasil uji multikolinearitas

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics Tolerance

B Std.

Error Beta

(Constant)

C 6.377 3.507 .001

Motivasi (x1)

.136 .231 .087 .590 .558 .994

Disiplin(x2)

-.146 .164 -.132 -.894 .376 .994

Sumber app spss.22

38

Uji multikolineritas ialah bertujuan untuk melihat apakah pada model regresi ditentukan korelasi antar variabel bebas,karena model regresi yang baik adalah yang tidak homokeditas. Model regresi yang baik tidak terdapat korelasi antar variabel bebas dapat dibuktikan dengan melihat nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF memiliki nilai dibawah 0,10 dapat dilihat dari tabel dibawah :

c. Uji Heteroskeditas

Tabel 4.12 hasil uji Heteroskeditas

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

(Constant) 8.049E-016 6.377 .000 1.000

Motivasi .000 .231 .000 .000 1.000

Disiplin .000 .164 .000 .000 1.000

Hasil uji spss.22

Uji Heteroskeditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas.

5. Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.13 Hasil uji regresi linier berganda

39

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22.361 6.377 3.50

7 .001

Motivasi .136 .231 .087 .590 .558

Disiplin -.146 .164 -.132 -.894 .376

a. Dependent Variable: Kinerja

Hasil uji aplikasi spss.22

Hasil pengujian yang telah dilakukakan menggunakan spss 22. sehingga diketahui persamaan regersi linier berganda yakni, sebagai berikut :

Y= a +b1 X1+b2X2

Y = 22,361 +0,136x1 + -0,146x2

Persamaan model regresi linier berganda dapat di jelaskan sebagai berikut :

a. Dimana nilai a sebesar 22,361 adalah konstanta atau keadaan pada saat variabel kinerja pegawai (Y) sudah di pengaruhui oleh variabel lainya,yakni variabel(X1) Motivasi dan (X2) disiplin kerja.

b. Nilai koefisien b1 = 0,136 atau 13,6% menunjukan Motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai,jika dorongan mencapai tujuan,semangat kerja,inisiatif dan kreatifitas serta tanggung jawab pegawai pada instansi,maka di perkirakan kinerja pegawai akan meningkat dengan asusmsi variabel lainya

c. Nilai koefisien b2 = 0,146 X2 atau 14,6% meunjukan bahwa disipli kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai,jika taat teradap aturan waktu,tat terhadap aturan instansi,taat terhadap prilaku dalam bekerja,maka diperkirakan kinerja

40

pegawai juga akan meningkat dengan asumsi variabel lainya konstantan,

6. Uji hipotesis a. Uji t

Uji t (t-test) secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yaitu motivasi dan disiplin kerja terhadap variabel dependen kinerja pegawai pada kantor dinas BKPSDM kabupaten lombok timur.Berdasrkan regresi linier berganda, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel.dari perbandingan t hitung dan t tabel dapat disimpulkan bahwa apabila t hitung > t tabel maka variabel independen ( X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen ( Y ) sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel X yang dimaksud tidak mempuyai pengaruh signifikan terhadap Y .

T tabel = t (a/2;n-2-1 )

= t (0,05/2 : 48-2-1) = 0,025;45

kemudian dicari pada distrubusi nilai t tabel kemudian diproleh nilai t tabel sebesar 2,01 .Dimana untuk mengetahui pengaruh nilai ini harus memenuhui ketentuan dibawah : 1. H 1 diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel,maka

dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y

2. HO ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel Y Tabel 4.14

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearit y Statistics Tolerance B Std. Error Beta

C 6.377 3.507 .001

41

(Constant)

Motivasi (x1)

.136 .231 .087 .5,909 ,000 .994

Disiplin(x2)

-.146 .164 -.132 .6,067 .000 .994

Sumber spps.22

Dari tabel diatas dapat dijelaskan

1) nilai t hitung untuk motivasi (X1) sebesar 5,909 dan nilai pada distribusi sebesar 2,010 maka t hitung sebesar 5,054 t tabel 2,010 dan juga nilai signifikan lebih kecil ( 0.000 > 0,05) dan artinya ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

2) nilai t hitung untuk disiplin kerja (X2) sebesar 6,067 dan nilai t tabel sebesar 2,010 maka t hitung sebesar 6,067 dan t tabel sebesar 2,010 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05 ) maka artinya tidak ada pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM kabupaten Lombok Timur.

b. Uji f

Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama dengan menggunakan uji F.Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai f hitung dengan nilai f tabel apabila f hitung > F tabel maka ada pengaruh secara simultan anatar motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.sebaliknya apabila f hitung< F tabel maka dapat di simpulkan tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independen dan variabel dependen.Hasil

42

perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.15 Hasil uji F ( uji simultan )

ANOVAa Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1 Regressi

on 4.528 2 2.264 .22,249 .000b

Residual 165.139 45 3.670 Total 169.667 47

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Disiplin, Motivasi

Berdasarkan pengujian spss.22 diatas menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 22,249 f tabel 3,19 dan juga nilai signifikan dari 0,05 yaitu 0,00 > 005 hal ini berarti variabel motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama (simultan) mempuyai pengaruh terhadap kinerja pegawai.

c. Uji Koefisien Determinasi (đť‘…2)

Uji Koefisien determinasi bertujuan untuk mengkur sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Dalam pengujian ini biasa digunakan dalam mengukur seberapa besar pengaruh motivasi (x1) dan disiplin kerja (x2) terhadap kinerja pegawai BKPSDM Kabupaten Lombok Timur (Y) sebagi mana dapat di lihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 4.16 hasil uji koefisien Determinasi (đť‘…2)

43

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .16

3a .027 -.017 1.916

a. Predictors: (Constant), Disiplin, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Hasil olahan aplikasi spss.22

Berdasrkan tabel diatas di ketahui nilai R squere sebesar 0.027,hal ini mengandung rti bahwa variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y adalah sebesar 27 % d. Pembahasan Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Neegeri Sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

1. Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat jelas bahwa secara parsial semua variabel bebas terhadap variabel terikat.dan pengaruh yang diberikan kedua variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin bagus motivasi dan disiplin kerja maka mengakibatkan semakin baik pula kinerja pegawai yang dihasilkan.Hasil tersebut sesuai dengan hipostesis awal yang diajukan.Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil yang diharapkan sebelumnya,penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebgai berikut :

44

a. Pengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) hasil dari pengujian hipotesis secara parsial membuktikan terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja pegawai.Melalui hasil pengujian aplikasi SPSS.22 yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,054 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0.00 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian pengujian secara statistik membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.yang artinya ada pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel kinerja pegawai negeri BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

Penelitian ini sama-sama berpengaruh signifikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santiago &

Syahnur, 2019 “Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Bidang KSDA Sulawesi Selatan” Variabel Independen : Disiplin Kerja (X1),Lingkungan Kerja (X2),Motivasi Kerja (X3) Variabel Dependen : Kinerja Pegawai (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja

45

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Pegawai32

b. Pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) hasil pengujian hipotesisi secara parsial membuktikan terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.memalalui hasil pengujian aplikasi spss.22 yang telah dilakukan di peroleh nilai t hitung sebesar 6,067 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan pengujian statistik membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai negeri sipil BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Franz Zella, 2018 berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.Permodalan Nasional Madani (persero) cabang padang” Variabel Independen : Disiplin Kerja (X1),Motivasi Kerja (X2) Variabel Dependen : Kinerja Karyawan(Y) Analisis Regresi Linier Berganda Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja

32 Santiago&Syahnur, “Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Bidang KSDA Sulawesi Selatan”

,2019,https://jurnal.umm.ac.id/55903/3/BAB%20I./DIakses pada tanggal 17,maret 2023.jam 3.23 wib

46

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan33

c. Pengaruh secara simultan X1,X2 terhadap kinerja Y.

Berdasarkan hasil uji t simultan didapatkan x1 sebesar 0.590 dan nilai pada distribusi sebesar 2.010 t hitung sebesar 5.054 t tabel sebesar 2.010 dan nilai signifikan lebih kecil 0.00< 0.05 berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas BKPSDM dan Berdasarkan hasil uji t simultan nilai t hitung untuk x2 (disiplin kerja) sebesar 6.067 dan nilai hitung distribusi t hitung sebesar 2.010 dan nilai signifikan lebih besar dari 0.05 (0.01<0.05) artinya ada pengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh M.Harlie 2007 tentang pengaruh disiplin kerja,motivasi dan pengembangan karier terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada pemerintah kabuapten Tabalong di Tanjung kalimantan Selatan”, disimpulakn bahawa variabel disiplin kerja dengan tingkat signifikasi 0,000 dan 34motivasi dengan tingkat

33 Franz Zella, “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.Permodalan Nasional Madani (persero) cabang padang (Skripsi,Institut Agama Islam Negeri Malang, 2018

34 M.Harlie “ Pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai’’

studi pada PT.Telekomunakasi Indonesia,TBK wilayah Telkom Pekalongan,(Skripsi,UIN Malang, 2007)

47

siginifikasi 0,000 mempuyai pengaruh terhadap kinerja pegawai.

48 BAB V

Dokumen terkait