• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Pengumpulan Data

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan berbagai alat analisis penelitian agar rumusan masalah penelitian dapat dipecahkan, hipotesis penelitian dapat di buktikan atau diuji, dan akhirnya tujuan penelitian dapat tercapai. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan secara kronologis setelah semua data selesai dikumpulkan dan biasanya diolah dan di analisis secara komputerisasi berdasarkan metode analisis yang di tetapkan dalam disain penelitian. Adapun uji prasyarat analisis terdiri dari:

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk tes normalitas data, peneliti menggunakan rumus chi Square. Dengan rumus:

i i i

E E

O 2

2 ( )

Keterangan:

Oi = frekuensi Observasi

Ei = frekuensi Ekspektasi (Harapan).61 Kriteria: jika

2 hitung

 <

2 tabel

 , maka data berdistribusi normal. Pada keadaan lain, tidak berdistribusi normal, pada taraf signifikan 5%.

b. Uji signifikansi dan uji linearitas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan dikorelasikan itu regresinya linier atau non linier. Uji kelinieran dan keberartian koefisien regresi dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari beberapa sumber variasi dengan rumus:62

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji t regresi linear sederhana. Regresi linear sedehana ini didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen63. Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel dan mencari pengaruh antara variabel X sebagai independen (pendidikan orang tua) terhadap variabel Y sebagai dependen (sikap sosial anak didik).

61Alfira Mulya Astuti, Statistik Penelitia…, hlm. 61.

62Husein Umar, Metode Penelitian…, hlm. 114.

63Ibid, h.261.

Adapun rumus persamaan regresi sebagai berikut :64

Dimana :

Y = Subjek dalam variabel defenden yang di prediksikan a = Harga Y ketika Harga X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk nilai a dan b dapat di cari dengan rumus berikut : ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel independen dimanipulasi dan dirubah-rubah ataupun ditarik turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi yaitu untuk membuat keputusan apakah naik atau turun variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.

64Ibid, h. 261.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Validitas Instrumen

Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu pendidikan orang tua (X) dan satu variabel terikat yaitu sikap sosial siswa (Y). Adapun variabel bebasnya adalah (pendidikan orang tua) dan variabel terikat (sikap sosial siswa) datanya sama-sama didapatkan dari angket.

Suatu Instrumen dikatakan baik, jika instrumen tersebut absah (valid) dan dipercaya (reliabel). Oleh karena itu, perlu untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.Valid atau tidaknya suatu instrumen bisa kita ketahui dengan mengkonsultasikan nilai r yang diperoleh ke Tabel r-Product Moment atau dengan cara yang lebih sederhana yaitu menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, di mana interpretasi tersebut adalah sebagai berikut.

51

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r:65

R Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah (tidak berkorelasi)

Untuk menguji tingkat validitas instrument, terlebih dahulu mencobakan instrument tersebut pada sasaran dalam penelitian atau disebut dengan kegiatan uji coba (try out) instrument. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka instrumennya sudah baik atau sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini peneliti telah melakukan uji validitas. Pada dasarnya kuesioner (angket) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yakni berjumlah dua angket untuk masing-masing variabel penelitian, adapun angket yang pertama untuk pendidikan orang tua (X), sedangkan angket yang kedua untuk sikap sosial siswa (Y).

2. Validitas Angket Pendidikan Orang Tua

Jumlah dari angket X dan angket Y yang diajukan peneliti masing- masing berjumlah 21 butir dan 20 butir pertanyaan kemudian peneliti membagikan kedua angket tersebut kepada responden yang telah ditentukan sebelumnya yakni berjumlah 61 responden.

65Arikunto,Prosedur Penelitian,hlm. 319

Selanjutnya, dari pengujian validitas instrument untuk pendidikan orang tua yang dihitung oleh peneliti diperoleh sejumlah 18 butir pernyataan yang valid (2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,17,18,19,20) dan 3 pernyataan tidak valid nomor 1, 11 dan 21. Adapun hasil yang didapatkan dari angket pendidikan orang tua yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Hasil Validitas Angket Pendidikan Orang Tua (X) No Butir

Item Pertanyaan

Koefesien Korelasi

(rhitung)

rtabel Kepuasan

1. 0,272 0,433 Invalid

2. 0,490 0,433 Valid

3. 0,515 0,433 Valid

4. 0,470 0,433 Valid

5. 0,494 0,433 Valid

6. 0,487 0,433 Valid

7. 0,471 0,433 Valid

8. 0,447 0,433 Valid

9. 0,552 0,433 Valid

10. 0,455 0,433 Valid

11. 0,223 0,433 Invalid

12. 0,521 0,433 Valid

13. 0,503 0,433 Valid

14. 0,447 0,433 Valid

15. 0,571 0,433 Valid

16. 0,472 0,433 Valid

17. 0,591 0,433 Valid

18. 0,531 0,433 Valid

19. 0,453 0,433 Valid

20. 0,450 0,433 Valid

21. 0,410 0,433 Invalid

Suatu butir item pertayaan dikatakan valid jika nilai koefisien korelasi antara variabel XY (rxy) lebih besar dari pada korelasi product moment pada tabel (rxy> r tabel) dengan n = 21 pada taraf kesalahan 5%

(0,05) dengan nilai 0,433.

3. Validitas Sikap Sosial Siswa

Pada waktu yang sama peneliti membagikan angket kepada responden yang sama pula yakni berjumlah 20 butir pernyataan kepada 61 responden.. Selanjutnya, dari pengujian validitas instrument untuk sikap social siswa yang dihitung oleh peneliti diperoleh sejumlah 17 butir pernyataan yang valid (1,2,3,4,5,6,7,9,10,12,13,15,16,17,18,19,20) dan 3 pernyataan tidak valid nomor 8, 11 dan 14. Adapun hasil yang didapatkan dari angket sikap sosial siswa yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Hasil validitas angket motivasi belajar(Y) No Butir

Item Pertanyaan

Koefesien Korelasi

(rhitung)

rtabel

Kepuasan

1 0,475 0,397 Valid

2 0,459 0,397 Valid

3 0,474 0,397 Valid

4 0,427 0,397 Valid

5 0,415 0,397 Valid

6 0,444 0,397 Valid

7 0,484 0,397 Valid

8 0,212 0,397 Invalid

9 0,425 0,397 Valid

10 0,442 0,397 Valid

11 0,053 0,397 Invalid

12 0,504 0,397 Valid

13 0,416 0,397 Valid

14 0,146 0,397 Invalid

15 0,486 0,397 Valid

16 0,461 0,397 Valid

17 0,417 0,397 Valid

18 0,640 0,397 Valid

19 0,584 0,397 Valid

20 0,476 0,397 Valid

Suatu butir item pertayaan dikatakan valid jika nilai koefisien korelasi antara variabel XY (rxy) lebih besar dari pada korelasi product moment pada tabel (rxy> r tabel) dengan n = 20 pada taraf kesalahan 5%

(0,05) dengan nilai 0,397.

4. Reliabilitas Instrumen

Untuk mengukur tingkat kepercayaan, keterandalan, dan terukurnya instrument angket yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya menguji reliabilitas soal angket yang digunakan dalam

penelitian ini, yakni dengan menggunakan rumus-rumus berikut sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis.

Tabel 3.5

Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi66 Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199

0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat

Reliabilitas dihitung berdasarkan banyak soal yang valid sedangkan jumlah soal yang tidak valid tidak dihitung reliabilitasnya.

Penghitungan uji Reabilitas dalam penelitian ini menggunakan excel.

Reabilitas angket pendidikan orang tua (X) dan angket sikap sosial siswa (Y) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 3.6

Reliabilitas Angket X dan Y

Angket Varian Skor Total Reabilitas

X 41,55082 0.80469

Y 40,71749 0,7897

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa terdapat hasil reabilitas untuk angket pendidikan orang tua sebesar 0.80469 dan hasil reabilitas

66Ibid., hlm. 231

untuk angket sikap sosial siswa sebesar 0,7897, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-hitung tergolong dalam rentangan “ sangat kuat” atau instrument soal yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

Penghitungan uji reabilitas secara lengkap dapat dilihat di lampiran.

B. Analisis Data 1. Uji prasyarat

Uji prasyarat terdiri dari dua bagian yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Data yang akan digunakan pada uji prasyarat ini yaitu nilai angket pendidikan orang tua dan sikap sosial siswa.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang menjadi inputan atau kedua objek penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Kriteria penerimaan Apabila nilai signifikan hitung lebih besar dari 0,05 (Sig hitung> 0,05) maka data tersebut berdistribusi normal dan apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (Sig hitung< 0,05) maka data tersebut tidak berdistribusi normal.67 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows dengan hasil sebagai berikut:

67Ali Muhson, Materi Pelatihan Analisis Statistik Dengan SPSS (Yogjakarta: Fakultas Ekonomi UNY, 2012), h. 20-21

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pendidikan Orang Tua

Sikap Sosial Siswa

N 61 61

Normal Parametersa Mean 77.44 70.44

Std. Deviation 6.446 6.381

Most Extreme Differences Absolute .161 .137

Positive .158 .074

Negative -.161 -.137

Kolmogorov-Smirnov Z 1.259 1.073

Asymp. Sig. (2-tailed) .084 .200

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel data di atas menunjukan data-data sebagai berikut:

1) Variabel pendidikan orang tua (X), Nilai sig = 0,084 (nilai sig >

=0,05). Hasil ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal 2) Variabel sikap sosial siswa (Y), nilai sig. = 0,200 ( nilai sig > =

0,05). Hasil ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengambilan keputusan dalam uji lineritas ini yaitu jika nilai signifikan hitung lebih besar dari 0,05 (sig> 0,05) maka sebaran dinyatakan linier, jika nilai signifikan hitung lebih kecil dari 0,05 (sig< 0,05) maka sebaran dinyatakan tidak linier.

Pengujian linieritas menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 forwindows dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Uji Linieritas

ANOVA Table Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

Sikap Sosial Anak * Pendidikan Orang Tua

Between Groups

(Combined) 891.633 20 44.582 1.149 .344 Linearity 426.411 1 426.411 10.994 .002 Deviation from Linearity 465.222 19 24.485 .631 .859 Within Groups 1551.417 40 38.785

Total 2443.049 60

Berdasarkan hasil perhitungan output dari SPSS pada tabel 3.8 dapat diketahui nilai signifikan pada baris deviation from linearity sebesar 0,859. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linearitas antara pengaruh pendidikan orang tua terhadap sikap sosial siswa.

2. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat terpenuhi yaitu data nilai angket pendidikan orang tua dan angket sikap sosial siswa berdistribusi normal dan terdapat hubungan yang linear, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji regresi sederhana. Pengujian regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 forwindows dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.9

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Sikap Sosial Siswa 70.4426 6.38103 61

Pendidikan Orang Tua 77.4426 6.44599 61

Tabel Descriptive Statistics menginformasikan tentang rata-rata, standar deviasi dan jumlah data yang diamati.

Tabel 3.10

Correlations

Sikap Sosial Siswa

Pendidikan Orang Tua

Pearson Correlation Sikap Sosial Siswa 1.000 .418

Pendidikan Orang Tua .418 1.000

Sig. (1-tailed) Sikap Sosial Siswa . .000

Pendidikan Orang Tua .000 .

N Sikap Sosial Siswa 61 61

Pendidikan Orang Tua 61 61

Tabel Correlation menginformasikan tentang besar hubungan korelasi antara variabel dependen (sikap sosial siswa) dan variabel independen (pendidikan orang tua). Tabel menunjukkan bahwa pendidikan orang tua bepengaruh sebesar 0,418 atau 41,8 % terhadap sikap sosial siswa.korelasi berada pada kategori sedang.

Tabel 3.11

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Pendidikan

Orang Tuaa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Sikap Sosial Siswa

Tabel Variables Entered/Removed menginformasikan tentang metode regresi yang dipilih, yaitu enter.

Tabel 3.12

Nilai Koefisien Korelasi (r) dan Koefisien Determinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .418a .175 .161 5.84639

a. Predictors: (Constant), Pendidikan Orang Tua b. Dependent Variable: Sikap Sosial Siswa

Hasil dari model summary pada tabel 3.11 menjelaskan besar koefisien korelasi (r) dan koefisien determinan (R). Koefisien determinan adalah proporsi variansi total variabel yang dijelaskan oleh variabel independen melalui hubungan lenear tersebut.68 Dalam hal ini, proporsi sikap sosial siswa dapat dijelaskan oleh kemampuan komunikasi sebesar 0, 418 atau 17,5 %.

Tabel 3.13

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 426.411 1 426.411 12.475 .001a

68 Alfira Mulya Astuti,”Statistika...”, hlm.164

Residual 2016.639 59 34.180

Total 2443.049 60

a. Predictors: (Constant), Pendidikan Orang Tua b. Dependent Variable: Sikap Sosial Siswa

Tabel anova mengiformasikan tentang uji kelinearan dengan hipotesis berikut:

H0 = Model linearan antara variabel pendidikan orang tua dengan variabel sikap sosial siswa tidak siginifikan.

Ha = Model linearan antara variabel pendidikan orang tua dengan variabel sikap sosial siswa siginifikan.

Dari output tersebut dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 12,475 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001. Karena signifikan (0,001) < 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh variabel linear antara variabel pendidikan orang tua dengan sikap sosial siswa .

Tabel 3.14

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 38.415 9.099 4.222 .000

Pendidikan

Orang Tua .414 .117 .418 3.532 .001

a. Dependent Variable: Sikap Sosial Siswa

Tabel coefficients menjelaskan bahwa nilai konstantan a dan b dengan persamaan regresi linear. Tabel coefficients juga menginformasikan tentang uji koefisien dengan hipotesis berikut:

H0 = koefisien tidak siginifikan.

Ha = koefisien siginifikan.

Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai thitung dengan membandingkannya dengan ttabel atau nilai signifikan dengan membandingkannya denagn nilai .

Dari tabel 4.13 diatas dapat diketahui nilai constant (a) sebesar 38,415 sedang nilai pendidikan orang tua (b/koefisin regresi) sebesar 0.414, sehingga dapat ditulis rumus persamaan regresinya dapat ditulis Y

= a + bX, sehingga Y = 38,415 + 0,414X. Berdasarkan nilai signifikansi dari tabel coefficients diperoleh nilai signifikan sebesar 0.001, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05. Ternyata nilai probabilitas 0,05>

sig. 0,001. Sesuai kaidah penentuan keputusan, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan orang tua (X) berpengaruh terhadap variabel sikap sosial anak (Y)..

Berdasarkan perhitungan dan analisis data menggunakan program SPSS yang dipaparkan diatas hasil analisis data persamaan regresi yang didapatkan adalah Y = 38,415 + 0,414X. Dengan demikian, pendidikan orang tua (X) memiliki pengaruh terhadap sikap sosial siswa (Y).

Koefisien regresi X sebesar 0,414 menyatakan bahwa setiap peningkatan

1% nilai pendidikan orang tua, maka nilai sikap sosial siswa akan meningkat sebesar 0,414 poin. Koefisien regresi tersebut bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel pendidikan orang tua (X) terhadap variabel sikap sosial siswa (Y) adalah positif Sebaliknya, jika pendidikan orang tua turun sebesar 1 % , maka sikap siswa akan menurun sebesar 0,414 poin.

Dengan demikian Ha diterima artinya Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan orang tua terhadap sikap sosial siswa.

C. Pembahasan

Pada bagian hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan diatas telah dijelaskan bahwa ada pengaruh pendidikan orang tua terhadap sikap sosial siswa.

Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas, Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji linearitas menggunakan SPSS Window 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Berdasarkan perhitungan dan analisis data menggunakan program SPSS ditampilkan pada tabel summary ditampilkan nilai R = 0,418 dan koefisien determinasi ( Rsquare) sebesar 0,175 (adalah pengkuadratan dari koefosien korelasi dikalikan 100%) = 17,5%. Hal ini menunjukan pengertian bahwa

sikap sosial siswa (Y) dipengaruhi sebesar 17,5% oleh pendidikan orang tua siswa (X), sedangkan sisanya 82,5 % disebabkan oleh factor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitia ini. Adapun nilai Sig = 0,001< 0,05. Artinya terdapat pengaruh antara sikap sosial siswa dengan pendidikan orang tua siswa.

Kemudian pada table coefficients dipaparkan nilai constant (a) sebesar 38,415 sedang nilai pendidikan orang tua (b/koefisien regresi) sebesar 0,414 sehingga dapat ditulis rumus persamaan regresi Y = 38,415 + 0,414X.

persamaaan tersebut dapat diterjemahkan bahwa nilai konsisten sikap sosial siswa sebesar 38,415 dan koefisien regresi X sebesar 0,414 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1% nilai pendidikan orang tua, maka nilai sikap sosial siswa akan meningkat sebesar 0,414 poin. Koefisien regresi tersebut bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel pendidikan orang tua (X) terhadap variabel sikap sosial siswa (Y) adalah positif Sebaliknya, jika pendidikan orang tua turun sebesar 1 % , maka sikap sosial siswa akan menurun sebesar 0,414 poin.

Berdasarkan nilai signifikansi pada table coefficient diperoleh nilai signifikan sig. 0,001, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05.

Ternyata nilai probabilitas 0,05 > 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang tua siswa berpengaruh terhadap sikap sosial siswa.

Kemudian pada nilai t diketahui nilai thitung sebesar 3,532 > ttabel 2,002. Sesuai kaidah penentuan keputusan, maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya

signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan orang tua siswa (X) berpengaruh terhadap sikap sosial siswa(Y).

Pendidikan orang tua adalah suatu proses yang pernah di lalui oleh seseorang melalui penelitian, pengalaman, pembelajaran dan lain-lain, untuk dapat mencapai suatu pengetahuan yang di butuhkan dalam kehidupan serta untuk dapat menuju kehidupan yang insani. Selanjutnya sikap sosia siswa adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mencerminkan atau menentukan perbuatan yang nyata, secara berulang-ulang terhadap obyek sosial.

Terbentuknya sikap itu banyak dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial dan adat-istiadat lingkungan setempat. Seperti keluarga, norma agama, dan lain sebagainya. Dan dalam hal ini keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap putra-putranya. Khususnya orang tua, karena orang tua bagi anak adalah merupakan pengaruh yang paling dominan.

Oleh sebab itu pendidikan orang tua itu sangat penting karena semakin baik pendidikan orang tua, maka akan semakin baik pula sikap sosial anak.

Dari hasil perhitungan ini dapat disimpulakan bahwa pendidikan orang tua berpengaruh terhadap sikap sosial siswa pada kelas VII di MTs Assulamy Langko Lingsar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2018/2019.

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pengaruh pendidikan orang tua siswa terhadap sikap sosial siswa di Mts Assulamy Langko Lingsar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2018/2019, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan orang tua siswa berpengaruh terhadap sikap sosial siswa pada kelas VII di Mts Assulamy Langko Lingsar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2018/2019, hal ini diketahui dari nilai thitung 3,532 > ttabel 2,002, dengan taraf signifikan 5%, dan nilai signifikan 0,001 < 0,05. Karena thitung > ttabel maka kesimpulannya adalah Ho ditolak Ha diterima.

B. SARAN

Setelah melakukan penelitian, ada beberapa saran yang diajukan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Bagi orang tua diharapkan mampu mengahkan anak-anaknya dalam sikap sosial yang mengarah kearah positif

2. Bagi guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang mengarahkan siswa bersikap sosial yang positif

3. Bagi siswa dihapakan tidak mengabaikan factor-faktor yang mempengaruhi sikap sosial.

Dokumen terkait