• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

D. Pembahasan

1. Perbedaan hasil belajar komputer akuntansi antara siswa yang dibelajarkan dengan modul dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional.

Hipotesis pertama penelitian ini ialah “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran memakai modul dengan pembelajaran akuntansi secara konvensional”. Terlihat bahwa hasil analisis perbandingan antar A menghasilkan nilai Fhitung = 7,621 dengan p=0,008. Karena p<α (0,05), maka nilai Fhitung tersebut adalah signifikan.

Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan modul (A1) dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan konvensional (A2). Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh perlakuan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Nusatama Padang. Hasil belajar siswa antara kelompok A1 (kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan

konvensional), diperoleh nilai t hitung = 2,761 dengan p<α (0,05) dan nilainya positif. Hal ini menginformasikan bahwa hasil belajar siswa kelompok A1 (kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan modul) lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelompok A2 (kelas kontrol yang dibelajarkan secara konvensional).

Dengan demikian, dapat diyakini bahwa hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Nusatama Padang yang dibelajarkan dengan modul lebih baik hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan cara konvensional. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Nasution (2008) yang menyatakan modul merupakan unit pengajaran yang lengkap dan berdiri sendiri serta terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar mengajar yang disusun untuk membantu tercapainya tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Dalam modul tersebut dijelaskan rangkaian kegiatan yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa modul merupakan suatu paket kurikulum yang disediakan untuk belajar mandiri dan hakekat pembelajarannya diarahkan pada azaz perbedaan individu. Dengan demikian memungkinkan bagi setiap peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan menguasai seluruh bahan pelajaran secara utuh.

Sedangkan Djamarah mengatakan bahwa metode konvensional atau ceramah memiliki beberapa kelemahan yaitu: (a) penyampaian dalam metode ceramah kadang-kadang dapat menimbulkan salah pengertian dan orang yang

disebabkan alat utama dari metode ceramah ini adalah berhubungan dengan menggunakan bahasa lisan; (b) metode ceramah tidak dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses penyerapan pengetahuan kurang tajam; (c) Metode ceramah kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapat; (d) pernyataan lisan kurang bisa ditangkap oleh pendengar apalagi jika menggunakan istilah asing; (e) metode ceramah kurang cocok dengan kemampuan anak yang lebih kecil karena berfikir anak-anak masih berada dalam taraf yang kurang konkret.

2. Perbedaan hasil belajar komputer akuntansi antara siswa yang memiliki minat belajar komputer akuntansi yang tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar komputer akuntansi yang rendah.

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah ”Terdapat perbedaan hasil belajar komputer akuntansi antara siswa yang memiliki minat belajar komputer akuntansi yang tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar komputer akuntansi yang rendah”. Terlihat bahwa hasil analisis perbandingan antara B menghasilkan nilai F hitung = 5,391 dengan p=0,023.

Karena p<α(0,05), maka F hitung tersebut adalah signifikan. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi (B1) dibanding dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah (B2). Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar komputer akuntansi kelas XI Program keahlian Akuntansi SMK Nusatama Padang yang memiliki minat belajar

belajar rendah.

Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Utomo (1991) mengatakan, jika seseorang ingin berhasil dalam belajar, maka ia harus aktif belajar, dan untuk keaktifan tersebut minat harus ditimbulkan. Kemudian sesuai juga dengan pendapat Sagala (2010) yang mengatakan agar peserta didik berhasil belajar diperlukan persyaratan yang salah satunya adalah harus menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran. Dan belajar menjadi sangat efektif apabila didukung oleh minat yang kuat dari peserta didik.

3. Interaksi antara pendekakatan pembelajaran dan minat belajar siswa dalam hasil belajar siswa.

Hipotesis ketiga yang diajukan melalui penelitian ini adalah

“terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar komputer akuntansi dalam hasil belajar komputer akuntansi”.

Hasil analisis perbandingan AB menghasilkan nilai Fhitung = 4,417 dengan p=0,038. Karena p<α(0,05), maka nilai F hitung tersebut adalah signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan modul dan memiliki minat belajar tinggi (A1B1) dibanding dengan siswa yang dibelajarkan dengan modul dan memiliki minat belajar rendah (A1B2) dibanding dengan siswa yang dibelajarkan dengan cara konvensional dan memiliki minat belajar tinggi (A2B1) dibanding dengan siswa yang dibelajarkan dengan cara konvensional dan memiliki minati belajar rendah (A2B2). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh interaktif antara pendekatan pembelajaran

Akuntansi kelas XI program keahlian Akuntansi SMK Nusatama Padang.

Analisis lanjutan menggunakan uji t, hasil uji t perbandingan hasil belajar kelompok A1B1><A2B1 guna menguji pengaruh perbedaan perlakuan pembelajaran bagi siswa yang berminat tinggi dan hasil uji t perbandingan hasil belajar kelompok A1B2><A2B2 guna menguji pengaruh perbedaan perlakuan pembelajaran bagi siswa yang berminat belajar rendah.

Uji t perbandingan Hasil Belajar Komputer Akuntansi antara kelompok A1B1 dan A2B1 diperoleh nilai t hitung = 2,915 dengan p<α(0,01) dan nilainya positif. Artinya terlihat perbedaan Hasil Belajar Komputer Akuntansi yang signifikan sebagai efek perbedaan pembelajaran (modul><cara konvensional) bagi siswa yang minat belajarnya tinggi. Ternyata bahwa Hasil Belajar Komputer Akuntansi para siswa yang berminat belajar tinggi, kemudian dibelajarkan dengan modul lebih baik dari mereka yang dibelajarkan dengan cara konvensional.

Sebaliknya Uji t perbandingan Hasil Belajar Komputer Akuntansi antara kelompok A1B2 dan A2B2 diperoleh nilai t hitung 0,295 dengan p>α(0,05) dan nilainya positif. Artinya tidak terlihat perbedaan Hasil Belajar Komputer Akuntansi sebagai efek perbedaan pembelajaran (modul><cara konvensional) bagi siswa yang minatnya rendah. Terlihat bahwa Hasil Belajar Komputer Akuntansi para siswa yang berminat belajar rendah, kemudian dibelajarkan dengan modul tidak lebih baik dari mereka yang dibelajarkan dengan cara konvensional.

perbedaan perlakuan pembelajaran antara pembelajaran modul dengan pembelajaran cara konvensional, ternyata memperlihatkan perbedaan hasil belajar yang nyata bagi siswa yang minat belajarnya tinggi, namun tidak berbeda bagi siswa yang memiliki minat belajar rendah. Jelasnya, penggunaan modul sebagai pendekatan pembelajaran hanya efektif meningkatkan Hasil Belajar Komputer Akuntansi bagi para siswa yang minat belajar tinggi dan tidak efektif bagi siswa yang minat belajarnya rendah.

Selanjutnya Uji t untuk melihat perbandingan hasil belajar kelompok A1B1><A1B2 guna menguji pengaruh perbedaan hasil belajar akuntansi yang disebabkan perbedaan minat belajar siswa bagi kelompok siswa yang diperlakukan dengan Modul; dan perbandingan hasil belajar kelompok A2B1><A2B2 guna menguji pengaruh yang disebabkan oleh perbedaan minat belajar siswa bagi kelompok siswa yang dibelajarkan secara konvensional. Uji t perbandingan Hasil Belajar Komputer Akuntansi antara kelompok A1B1 dan A1B2 diperoleh nilai t hitung = 2,512 dengan p<α(0,05) dan nilainya positif. Artinya terdapat perbedaan Hasil Belajar Komputer Akuntansi yang signifikan sebagai efek perbedaan minat belajar siswa (minat tinggi >< minat rendah) bagi siswa yang dibelajarkan dengan cara modul.

Ternyata bahwa Hasil Belajar Komputer Akuntansi para siswa dibelajarkan dengan modul dan memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki minat belajar rendah.

Sebaliknya, Uji t perbandingan Hasil Belajar Komputer Akuntansi antara kelompok A2B1 dan A2B2 diperoleh nilai t hitung = 0,128 dengan

Komputer Akuntansi sebagai efek perbedaan Minat Belajar Komputer Akuntansi (minat tinggi><minat rendah) bagi siswa yang dibelajarkan dengan cara konvensional. Ternyata bahwa Hasil Belajar Komputer Akuntansi bagi siswa yang dibelajarkan secara konvensional tidak nyata perbedaannya antara siswa yang berminat belajar tinggi dengan siswa yang berminat belajar rendah.

Sebagai kesimpulan akhir dari analisis dapat dikemukakan bahwa perbedaan perlakuan pembelajaran antara pembelajaran modul dengan pembelajaran cara konvensional, ternyata tidak memperlihatkan perbedaan hasil belajar yang nyata bagi siswa yang minat belajarnya rendah. Perbedaan itu nyata sekali terlihat pada siswa yang minat belajarnya tinggi. Jelasnya, penggunaan Modul hanya efektif meningkatkan Hasil Belajar Komputer Akuntansi bagi siswa yang minat belajarnya tinggi, dan tidak efektif bagi siswa yang minat bbelajarnya rendah.

Sebagai kesimpulan akhir dapat dikemukakan bahwa perbedaan Minat Belajar Komputer Akuntansi, ternyata memperlihatkan perbedaan hasil belajar yang nyata bagi siswa yang dibelajarkan dengan Modul, dan tidak terlihat nyata bagi siswa yang dibelajarkan dengan cara konvensional.

Perbedaan itu nyata sekali terlihat pada siswa yang dibelajarkan dengan modul. Jelasnya, perhatian belajar atau Minat Belajar Komputer Akuntansi yang tinggi secara nyata dapat disalurkan melalui pendekatan pembelajaran dengan Modul, dan tidak terungkap nyata melalui pembelajaran cara konvensional.

nyata antara aspek pendekatan pembelajaran dengan minat belajar komputer akuntansi dalam proses belajar, yang tercermin melalui hasil belajar komputer akuntansi kelas XI program keahlian Akuntansi di SMK Nusatama Padang.

Gambar interaksi dari pendekatan pembelajaran dengan minat belajar computer akuntansi dapat dilihat pada gambar 8 berikut:

Dokumen terkait