43 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Sapuka dengan alamat Jalan Pendidikan, Kelurahan Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep.Dilihat dari segi fisiknya, secara keseluruhan kondisi bangunan cukup baik untuk sebuah pulau terpencil. SD Negeri 4 Sapuka terdiri dari 10 rombongan belajar dengan fasilitas yang tersedia yaitu 10 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 ruang kantor kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, dan 4 kamar mandi. Pada kelas V, dan VI sudah terdapat fasilitas berupa layar proyektor serta LCD sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran.
44 1. Data Hasil Penelitian Kemampuan Awal
Sebelum dilakukan tindakan, peneliti dan guru melakukan kegiatan tes kemampuan awal sebagai langkah awal untuk melihat hasil belajar murid pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada materi masalah-masalah sosial di lingkungan sekitar. Tes kemampuan awal dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 saat jam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Soal tes kemampuan awal yang digunakan 10 soal essay materi memuat masalah-masalah sosial di lingkungan sekitar yang dikerjakan murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka secara individu.Hasil tes kemampuan awal murid dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Aspek Kognitif Murid Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 - Tuntas
2 70-84 6 Tuntas
3 55-69 5 Tidak Tuntas
4 40-54 6 Tidak Tuntas
5 <40 3 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 1146
Nilai Rata-Rata 57,3
Persentase(%) 70% Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.90)
Pada tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa sebelum dilaksanakan tindakan hanya terdapat 6 murid yang mencapai nilai KKM, sehingga hal ini mengakibatkan rata-rata hasil belajar aspek kognitif saat tes kemampuan awal rendah atau di bawah kriteria keberhasilan. Rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada tes kemampuan awal yaitu 57,3. Persentase Ketuntasan belajar yaitu ≥30%. Hal ini menunjukkanbahwa hasil belajar aspek kognitif kelas
45 V SD Negeri 4 Sapuka belum mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yaitu persentase hasil belajar Ilmu Penegetahuan Sosial dapat mencapai ≥75 %.
2. Data Hasil Penelitian Setelah Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus masing-masing melakukan 2 kali pertemuan dan 1 kali tes.Waktu penelitian dilaksanakan mulai hari Selasa, tanggal 6 Agustus 2019 sampai dengan hari Selasa, 27 Agustus 2019 disesuaikan dengan jadwal jam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.Berikut yaitu pemaparan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II.
a. Siklus I
1) Perencanaan Siklus I
a) Peneliti dan guru menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Waktu pelaksanaan penelitian disepakati agar dilakukan sesuai dengan jadwal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu dilakukan pada hari Selasa dan Kamis mulai pukul 07.30-09.15 WITA.
b) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan silabus kelas V.
Berdasarkan silabus kelas V, guru dan peneliti menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk penelitian.Standar Kompetensi yang digunakan yaitu Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
46 lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi dan Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
c) Menentukan pembatasan materi pembelajaran yang akan digunakan.
Berdasarkan Kompetensi Dasar yang telah dipilih, maka materi yang akan digunakan yaitu Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat. Namun karena masalah sosial terlalu luas maka pada penelitian siklus I materi dibatasi pada perbedaan masalah sosial dan masalah pribadi serta membahas tentang masalah sosial tindak kejahatan.
d) Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Peneliti dan guru berkolaborasi dalam penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran memuat tentang materi pembelajaran yang akan diberikan kepada murid yaitu Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat serta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan langkah-langkah pada model Problem Based Learning dan sesuai tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ini disusun untuk dua kali pertemuan. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran digunakan sebagai pedoman guru dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model Problem Based Learning di kelas V SD Negeri 4 Sapuka.
47 e) Mempersiapkan alat dan sumber pembelajaran yang akan digunakan.
Alat yang akan digunakan yaitu berupa Lembar Kerja Murid (LKM) yang digunakan sebagai panduan murid sebelum pelaksaan penyidikan dan Laporan Hasil Penyidikan (LHP) yang digunakan murid untuk membuat hasil karya berupa laporan hasil diskusi. Sedangkan sumber yang digunakan berupa buku pelajaran serta koran atau sumber berita lain sebagai penunjang murid dalam memperoleh informasi.
f) Menentukan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan untuk mengamati jalannya penelitian.
Instrumen yang akan digunakan berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru saat pembelajaran.
Pengamatan aktivitas guru dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning.
g) Menyusun soal tes hasil belajar (tes kemampuan pasca tindakan) Soal tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar murid pada aspek kognitif.Tes hasil belajar yang diberikan kepada murid berupa 10 soal essay yang harus dikerjakan murid secara individu setiap akhir pertemuan dan tes akhir siklus.Jadi pada siklus I murid melakukan tes kemampuan pasca tindakan sebanyak tiga kali.
2) Pelaksanaan tindakan dan hasil belajar kognitif Siklus I a) Pertemuan I (3x35 menit)
Pertemuan 1 siklus I dilakukan pada hari Kamis, tanggal 8 Agustus 2019. Materi yang diberikan pada pertemuan 1 yaitu terkait
48 perbedaan masalah sosial dengan masalah pribadi serta macam- macamnya.
Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan pada akhir pertemuan, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi perbedaan masalah sosial dan masalah pribadi. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada pertemuan 1 siklus I disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil TesKemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V pada Pertemuan 1 Siklus I
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 1 Tuntas
2 70-84 7 Tuntas
3 55-69 7 Belum Tuntas
4 40-54 5 Belum Tuntas
5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber : Lampiran 6 hal.91)
Pada tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakanpertemuan 1 siklus I dilaksanakan hanya terdapat 8 murid yang mencapai nilai KKM.
b) Pertemuan 2 (3x35 menit)
Pertemuan 2 siklus I dilakukan pada hari Selasa, tanggal 13 Agustus 2019. Materi yang akan dipelajari yaitu masalah sosial tindak kejahatan.
Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan pada akhir pertemuan kedua, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi masalah
49 sosial tindak kejahatan. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada pertemuan 2 siklus I disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Hasil Tes Kemampuan Kelas V padaPertemuan2 Siklus I No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 4 Tuntas
2 70-84 7 Tuntas
3 55-69 8 Belum Tuntas
4 54-40 1 Belum Tuntas
5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.92)
Pada tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan pertemuan 1 siklus I dilaksanakan terdapat 11 murid yang mencapai nilai KKM.
c) Tes akhir siklus I
Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 15 Agutsus 2019.Tes ini berisi 10 butir soal essay dan murid diberikan waktu 150 menit untuk mengerjakan soal. Tes ini untuk menguji seberapa paham murid tentang pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka tes akhir siklus I disajikan pada tabel berikut ini.
50 Tabel 4.4. Hasil Tes Akhir Siklus I Kelas V
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 4 Tuntas
2 70-84 7 Tuntas
3 55-69 8 Belum Tuntas
4 54-40 1 Belum Tuntas
5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.93)
Dari pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan dalam dua kali pertemuan serta diberikan tes kemampuan pasca tindakan di akhir pertemuan, dan tes akhir siklus I maka diperoleh data rata-rata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas V aspek kognitif pada pertemuan satu dan pertemuan dua materi Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat. Hasil rincian tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas V pada siklus I disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.5. Rata-rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Pada Siklus I
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 2 Tuntas
2 70-84 8 Tintas
3 55-69 9 Belum Tuntas
4 40-54 1 Belum Tuntas
5 >40 - Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1381
Nilai rata-rata 69
Persentase(%) 50% Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.94)
51 Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Siklus I
Nilai Tertinggi 87,7
Nilai Terendah 37,7
Nilai rata-rata 69
Jumlah murid yang mencapai KKM 10
Jumlah murid yang belum mencapai KKM 10 Persentase murid yang mencapai KKM 50 % Persentase murid yang tidak mencapai KKM 50 % (Sumber: Lampiran 6 hal.94)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 20 murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka nilai tertinggi yang diperoleh murid yaitu 87,7sedangkan nilai terendah yaitu 37,7. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 69.Persentase murid yang mencapai nilai KKM ≥70 belum mencapai persentase indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥75%.
3) Data Hasil Observasi Guru Siklus I
Data untuk mengamati aktiftas guru diambil dari lembar observasi yang di dalamnya memuat pernyataan-pernyataan berjumlah 16.Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi aktivitas yang dilakukan guru di dalam pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah atau sintaks model pembelajaran Problem Based Learning. Langkah-langkah tersebut yaitu orientasi masalah, mengorganisasi murid, membimbing investigasi individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, guru mendapatkan hasil 68,7 atau masuk dalam kategori cukup.
52 4) Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi murid dan guru maka dapat disimpulkan kendala yang muncul pada siklus I yaitu sebagai berikut.
a) Orientasi yang dilakukan oleh guru masih kurang menarik antusias murid.
b) Terdapat murid yang pasif selama kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model ProblemBased Learning berlangsung.
c) Masih terdapat murid yang kurang percaya diri dalam mengemukakan idenya.
d) Pembagian anggota kelompok yang kurang merata, murid yang memiliki kemampuan kurang berkumpul dalam satu kelompok, sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya hasil yang yang diperoleh saat kegiatan kelompok.
e) Guru belum membimbing secara maksimal dalam menyajikan hasil karya berupa laporan hasil diskusi sehingga yang bekerja hanya satu atau dua orang dalam satu kelompok.
f) Guru belum memberikan batas waktu pengerjaan sehingga proses penyelesaian laporan membutuhkan waktu yang lama.
Kendala-kendala tersebut perlu segera ditangani agar upaya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model Problem Based Learning pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka dapat
53 berjalan sesuai dengan rencana. Maka untuk itu perlu adanya rencana perbaikan untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II.
Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II. Rencana pada siklus II diharapkan dapat lebih meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka dan seluruh murid mendapatkan hasil belajar aspek kognitif mencapai nilai KKM yang sudah ditetapkan yaitu ≥70 dan mencapai persentase ≥75%.
b. Siklus II
1) Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada siklus II yaitu sebagai berikut.
a) Guru menyampaikan orientasi masalah seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Namun pada siklus II guru menggunakan media tayangan video bersumber dari youtube.com yang berdurasi 4-5 menit berkaitan tentangMasalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar murid lebih tertarik pada pembelajaran yang akan dilakukan dan dapat memberikan contoh secara kongkret kepada murid tentang masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
b) Di dalam pembagian kelompok guru mengundi murid secara acak agar terjadi keseimbangan setiap kelompok.
54 c) Guru membimbing secara penuh setiap kegiatan yang dilakukan murid dari mengorganisasi murid sampai dengan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
d) Guru memberikan pengawasan kepada setiap kelompok dan memantau agar semua anggota berperan aktif pada kelompoknya.
Guru memberi peringatan ketika ada murid yang tidak turut membantu dalam kegiatan diskusi, maka nama murid tersebut diberi tanda ceklist (√) pada lembar hasil penyidikan.
e) Guru terus memancing murid untuk percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya atau dalam memberikan tanggapan.
f) Guru membimbingmurid urut dari kelompok satu hingga kelompok empat dan memastikan setiap kelompok tidak mengalami kesulitan selama kegiatan diskusi.
g) Guru mengatur penggunaan waktu saat diskusi, dan memastikan sepuluh menit sebelum presentasi kepada setiap kelompok untuk segera menyelesaikan laporan hasil penyidikan.
h) Saat membuat kesimpulan bersama murid, guru merangkumnya di papan tulis kemudian murid menulis rangkuman tersebut pada buku catatan masing-masing.
i) Guru memberikan penghargaan secara verbal ketika ada murid yang aktif selama kegiatan pembelajaran dan akan memberikan hadiah kepada tiga murid terbaik yang aktif selama kegiatan pembelajaran dan mendapatkan nilai test kemampuan pasca tindakan terbaik.
55 j) Menentukan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.Waktu pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sama dengan siklus I, yaitu pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Agustus 2019 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2019.
k) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan digunakan. Berdasarkan silabus kelas V Standar Kompetensi Kompetensi Dasar yang digunakan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu tentang Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat.
l) Menentukan pembatasan materi. Pada siklus II materi yang diberikan yaitu Masalah Sosial Kependudukan pada pertemuan pertama dan Masalah Sosial Lingkungan Hidup yang diberikan pada pertemuan kedua.
m) Menentukan alat pengumpulan data. Alat pengumpulan data yang digunakan pada siklus II yaitu soal tes kemampuan pasca tindakan yang diberikan setiap akhir pertemuan, dan lembar observasi.
Lembar observasi memuat pengamatan terhadap aktivitas guru saat pembelajaran.
n) Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam menyusun RPP peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan sedikit perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I.
56 o) Mempersiapkan alat yang dibutuhkan. Guru dan peneliti berkolaborasi dalam membuat Lembar Kerja Murid, menentukan video pembelajaran yang ditayangkan, mempersiapkan laptop, serta memastikan LCD siap digunakan. Selain itu guru juga menyiapkan Lembar Kerja Murid dan Lembar Hasil Penyelidikan sebagai alat untuk membimbing kegiatan penyidikan murid.
2) Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Belajar Kognitif Siklus II a) Pertemuan 1 (3x35menit)
Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Agustus 2019.Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan pada akhir pembelajaran, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi Masalah- masalah Sosial Kependudukan. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada pertemuan 1 siklus II disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7. Hasil Tes Kemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V pada Siklus II Pertemuan 1
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 4 Tuntas
2 70-84 9 Tuntas
3 55-69 7 Belum Tuntas
4 54-40 - Belum Tuntas
5 <40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.95)
57 Pada tabel 4.7 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan pertemuan 1 siklus II dilaksanakan hanya terdapat 7 murid yang belum mencapai nilai KKM≥70.
b) Pertemuan 2 (3x35menit)
Pertemuan 2 siklus II dilakukan pada hari Kamis, 22 Agustus 2019. Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan pada akhir pembelajaran, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi Masalah- masalah Sosial Lingkungan Hidup. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada pertemuan 2 siklus II disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V padaSiklusII Pertemuan 2
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 7 Tuntas
2 70-84 9 Tuntas
3 55-69 4 Belum Tuntas
4 40-54 - Belum Tuntas
5 <40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.96)
Pada tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan pertemuan 2 siklus II dilaksanakan hanya terdapat 4 murid yang belum mencapai nilai KKM.
58 c) Tes akhir siklus II
Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 27 Agustus 2019.Tes ini berisi 10 butir soal essay dan murid diberikan waktu 150 menit untuk mengerjakan soal.Tes ini untuk menguji seberapa paham murid tentang pembelajaran yang dilakukan pada siklus II.Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka tes akhir siklus II disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Tes Akhir Siklus II Kelas V
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 6 Tuntas
2 70-84 12 Tuntas
3 55-69 2 Belum Tuntas
4 54-40 - Belum Tuntas
5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.97)
Pada tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan pertemuan 2 siklus II dilaksanakan hanya terdapat 2 murid yang belum mencapai nilai KKM≥70.
59 Tabel 4.10 Rata-rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Pada Siklus II
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 5 Tuntas
2 70-84 11 Tuntas
3 55-69 4 Belum Tuntas
4 40-54 - Belum Tuntas
5 <40 - Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1548
Rata-rata 77,4
Persentase(%) 80% Tuntas
(Sumber: Lampiran 6, hal.98)
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Belajar IPS Aspek Kognitif Siklus II
Nilai Tertinggi 91
Nilai Terendah 64,4
Nilai Rata-rata 77,4
Jumlah murid yang mencapai KKM 16
Jumlah murid yang tidak mencapai KKM 4 Persentase murid yang mencapai KKM 80 % Persentase murid yang tidak mencapai KKM 20 % (Sumber: Lampiran 6 hal.98)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 20 murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka nilai tertinggi yang diperoleh murid yaitu 91, sedangkan nilai terendahnya yaitu 64,4. Perolehan nilai rata-rata kelas V SD Negeri 4 Sapuka yaitu 77,4. Persentase hasil belajar aspek kognitif yang diperoleh pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup
60 baik dan melebihi batas indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu dengan perolehan persentase ketuntasan belajar ≥75%.
d) Data hasil observasi untuk aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru sudah menunjukkan bahwa guru mencapai perolehan 84,3 atau masuk dalam kategori baikpada lembar pengamatan aktivitas guru.
3) Refleksi Siklus II
Untuk hasil belajar aspek kognitif sudah mencapai kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan pada penelitian ini dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II persentase hasil belajar aspek kognitif yaitu
≥80% dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu≥75% murid mencapai nilai KKM ≥70.