• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Hasil analisis pada penelitan ini menunjukkan bahwa realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan realisasi penerimaan retribusi daerah selama tujuh tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 87% dari target penerimaan yang ditetapkan yaitu Rp 655.362.121.024,- dimana realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar Rp 8.109.845.648,- atau sebesar 84% dari target penerimaan retribusi daerah yang ditetapkan.

Kemudian Setelah dilakukan analisis kontribusi untuk penerimaan retribusi tahun 2014 diperoleh kontribusi yang diberikan terhadap PAD sebesar 1,23%.

Pada tahun 2015 realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 76,98% dari target penerimaan yang ditentukan yaitu Rp 696.269.803.242,- dimana penerimaan retribusi daerah sebesar 9.101.781.365,- atau sebesar 57,01% dari target penerimaan retribusi daerah yang ditetapkan. Seteah dilakukan analisis kontribusi, dapat diketahui besar kontribusi yang diberikan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) adalah 1,30%.

Pada ahun 2016 realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 73,73% dari target yang ditetapkan yaitu Rp 879.579.142.506,- dimana penerimaan retribsi daerah yang diperoleh adal sebesar Rp 10.730.746.003,- atau 47,28% dari target penerimaan yang ditetapkan.

Setalah dianalisis menggunakan analisis kontribusi, diperolah nilai kontribusi

46

sebesar 1,22% terhadap penerimaan pendapatan Asli Daerah (PAD) dimana nilai kontribusi ini menurun dari nilai kontribusi tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017 realisasi penerimaan 87,44% dari target penerimaan yang ditetapkan yaitu Rp 959.677.704.216,06,- dimana realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar 47,94% atau sebesar Rp 10.881.320.025,- dari target penerimaan retribusi daerah yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan analisis kontribusi penerimaan retribusi daerah terhadap PAD diperolah besar kontribusi yang diberikan yaitu 1,27% dimana nilai kontribusi pada tahun 2017 ini naik dari kontribusi yang diperoleh dari analisis tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018 nilai realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 947.371.868.404,- atau sebesar 79,29% dari target penerimaan yang tealh ditetapkan. Untuk retribusi daerah, diperolah realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar 18,40% atau sebesar Rp 4.819.976.443,- dari target penerimaan yang ditentukan. Realisasi penerimaan ini turun jauh dari realisasi penerimaan kontribsi daerah tahun – tahun sebelumnya sehingga setalah dilakukan analisis kontribusi, nilai kontribusi yang diberikan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2018 ini hanya sebesar 0,71%.

Pada tahun 2019 realisasi penerimaan pendapatan asli daerah sebesar 1.073.061.660.653,- atau sebesar 80,08% dimana jika dilihat dari tujuh tahun terakhir, penerimaan pada tahun inilah jumlah yang paling besar meskipun pencapaiannya sedikit lebih rendah dari tahun 2014. Sedangkan untuk realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar 22,95% atau Rp 5.738.624.820,- yang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya nilainya capaian retribusi pada tahun ini juga lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Kemudian untuk kontribusi yang diberikan juga sedikit meningkat dari kontribusi tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,76% terhadap total penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pada tahun 2020 realiasi penerimaan PAD dan retribsi daerah lebih besar dari target penerimaan yang ditentukan, realisasi penerimaan PAD sebesar 102,12%dari target penerimaan PAD yang ditetapkan yaitu Rp 868.699.900.035,- sedangkan realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar Rp 4.386.660.520,- atau 110,40% dari target penerimaan yang ditetapkan.

Setelah dilakukan analisis, kontribusi retribusi daaerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun ini sebesar 0,50%. Meskipun realisasi penerimaan retribusi daerah pada tahun ini melebih target tetapi kontribusi yang diberikan merupakan kontribusi terkecil selama tujuh tahun terakhir, hal ini dikarena target penerimaan yang ditetapkan juga sedikit sehingga ketika melakukan analisis kontribusi, nilai yang dihasilkan juga kecil.

48 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:

Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar tahun 2014 sampai tahun 2020 diperoleh kontribusi tertinggi pada tahun 2017 sebesar 1,30% dan kontribusi terendah pada tahun 2020 sebesar 0,50%. Rata – rata kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 0,99% yang berarti dapat dikategorikan sangat rendah.

B. Saran

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, saran yang kemudian dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi pemerintah Kota Makassar yaitu:

Pemerintah harus lebih memperhatikan, mengevaluasi dan meningkatkan potensi sumber – sumber penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) serta kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dapat ditingkatkan atau dimaksimalkan yang kemudian akan lebih menunjang pemerintahan dalam menjalankan penyelenggaraan rumah tangga daerah dan pembangunan dikota Makassar.

DAFTAR PUSTAKA

Dewantara. (2015) Pengaruh Retribusi Pelayanan Pasar dan Retribusi Khusus Parkir Terhadap Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 1 (4): 17-18

Halim, Abdul. (2001). Rumus Kontribusi. Fakultas Ekonomi: Yogyakarta.

Handayani. Dina. (2012). Analisis Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Ngawi Tahun 2003- 2010.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Program Pasca Sarjana Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Surakarta

Kasmiyanti Putri Sitti (2019) Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar

Nurmiati,Fina Diana, Murbayani (2019) Kajian pendapatan Asli Kota Makassar Permatasari Indah Siti Virgita (2020) Analis Potensi Dan Kontribusi Penerimaan

Retribusi Pelayanan Pasar Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di kota Makassar 2020

Pasal 1 No. 35 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Menjelaskan Bahwa Pendapatan Daerah

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu, Yang Termasuk Kedalam Jenis Retribusi Perizininan Tertentu Simangunsong Anton (2014) Kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan

asli daerah kabupaten/kota di provinsi kalimantan barat 2009-2014 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Salah Satu Bagian Dari Sumber Pendapatan Adalah Berupa Pendapatan Asli Daerah

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Bahwa Setiap Daerah Diberi Kewenangan Untuk Mengelola Keuangan Yang Berasal dari Pendapatan Asli Daerah

Widyawaty, Esty (2014) Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan BUMD Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar

50

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. DATA PENELITIAN

52

LAMPIRAN 2. SURAT PENELITIAN

63

Dokumen terkait