• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Indikator keberhasilan

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Analisis data kuantitatif

Hasil analisis deskriptif skor perolehan siswa setelah diterapkan model pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri untuk mengapresiasi cerpen siklus I dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini:

Table 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar pada Siklus I

Statistik Nilai Statistik

Subjek penelitian 18

Skor ideal 100

Skor rata-rata 58,61

Skor tertinggi 85

Skor terendah 30

Rentang skor 55

Variansi 275,8

Simpangan baku 16,61

Table 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XII SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar melalui penerapan metode inkuiri pada siklus I sebesar 58,61. Skor yang dicapai siswa terbesar dengan tertinggi 85 dengan skor terendah 30 dari skor tertinggi yang mungkin 85 dan skor terendahnya yang mungkin dicapai 30. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa cukup bervariasi.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar pada Akhir siklus I

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤×≤64 Sangat Rendah 9 50%

65≤×≤74 Rendah 6 33,33%

75≤×≤ 84 Sedang 2 11,11%

85≤×≤94 Tinggi 1 5,55%

95≤×≤100 Sangat tinggi 0 0%

Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 18 siswa kelas XII SMk Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar persentase skor hasil belajar siswa setelah penerapan metode Inkuiri, ada 50 % siswa yang berada pada kategori sangat rendah, 33,33%siswa berada pada kategori rendah, 11,11 %siswa berada pada kategori sedang, 5,55 % siswa berada paa kategori timggi, dan 0 % siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Apabila hasil belajar siswa pada siklus I dianalisis, maka persentase ketuntusan belajar siswa setelah penerapan metode Inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada table 4.3 berikut :

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Ketuntasan Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar pada Akhir siklus I

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0–74 Tidak Tuntas 15 83,33%

75–100 Tuntas 3 16,67%

Jumlah 18 100%

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 18 siswa terdapat 83,33 %atau 15 siswa yang belum tuntas belajar dan 16,67 % atau 3 siswa yang tuntas hasil belajarnya. Ini berarti ketuntasan belajar pada siklus I belum tercapai secara klasikal karena jumlah siswa yang tuntas tidak mencapai 85 %. Disamping itu nilai rata-rata pada siklus I tidak mencapai KKM yamg ditetapkan yaitu nilai rata- rata di atas 75.

4. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap perencaan, observasi, dan aksi.Berdasarkan hasil analisis data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat pembelajaran.Kekurangan dan kelebihan ini di jadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Pada tahap aksi masalah yang ditemukan adalah belum seluruhnya siswa terampil dalam menulis, masih malu tampil di depan kelasnya. Sedangkan masalah yang ditemukan pada tahap observasi adalah belum sepenuhnya siswa mengikuti KBM dengan pengolahan metode inkuiri pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Setelah pelaksaan proses belajar dan pembelajaran pada siklus 1 yang terdiri dari empat kali pertemuan, maka diakhir pertemuan dilakukan tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Pelaksanaan Siklus II 1) Perencanaan

a. Membuat skenariopembelajan

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran c. Membuat lembar kerja siswa

d. Pengembangan program tindakan ke dua 2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan ke dua 3) Pengamatan

Pengumpulan data tindakan ke dua Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Analisis Data Kuantitatif

Hasil analisis deskriptif skor perolehan siswa setelah diterapkan metode pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut :

Table 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar pada Siklus II

Statistik Nilai Statistik

Subjek penelitian 18

Skor ideal 100

Skor rata-rata 88,72

Skor tertinggi 100

Skor terendah 78

Rentang skor 22

Variansi 46,56

Simpangan baku 6,82

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XII SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar pada Siklus II sebesar 88,72. Skor yang dicapai responden terbesar dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 78.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa cukup bervariasi.

Apabila skor hasil belajar siswa tersebut dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti disajikan pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar pada Akhir siklus II

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤×≤64 Sangat Rendah 0 0%

65≤×≤74 Rendah 0 0%

75≤×≤ 84 Sedang 4 22,22%

85≤×≤94 Tinggi 9 50%

95≤×≤100 Sangat tinggi 5 27,78%

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 18 siswa kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar, persentase skor hasil belajar siswa

setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode Inkuiri dapat diketahui: tidak ada siswa (0 %) yang berada pada kategori sangat rendah, dan tidak ada siswa (0 %) yang berada pada kategori rendah, 4 siswa (22,22 %) berada pada kategori sedang, 9 siswa (50 %) berada pada kategori tinggi, dan 5 siswa (27,78%)berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil analisis data tabel 4.4 diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 88,72. Jika skor rata-rata tersebut dimasukkan pada tabel 4.5, maka skor rata-rata berada pada kategori tinggi.Hal ini berarti bahwa rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar setelah dilaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan metode Inkuiriberada pada kategori tinggi.

Apabila hasil belajar siswa pada siklus II dianalisis, maka persentase ketuntasan belajar siswa setelah di terapkan metode Inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Ketuntasan Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas XII Smk Negeri I PasimasungguKabupeten Kepulauan Selayar pada Akhir siklus II

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0–74 Tidak Tuntas 0 0%

75–100 Tuntas 18 100%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa dari 18 siswa terdapat 0

%dalam artian semua siswa tuntas dalam proses belajarnya. Ini berarti ketuntasan belajar pada siklus II sudah tercapai secara klasikal karena jumlah siswa yang

tuntas sudah mencapai 100 %. Disamping itu nilai rata-rata pada siklus II suadh mencapai KKM yamg ditetapkan yaitu di atas 75.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas XII Smk Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar Setelah Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Ssiklus II

No. Skor Kategori

Frekuensi Persentase (%)

Dokumen terkait