• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hanya orang-orang terlatih raganya yang tak mengenal kata menyerah dalam meraih mimpi yang telah lama terbelenggu di dalam jiwa, hingga akahirnya kita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hanya orang-orang terlatih raganya yang tak mengenal kata menyerah dalam meraih mimpi yang telah lama terbelenggu di dalam jiwa, hingga akahirnya kita"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Tuhan telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dalam bentuk yang sederhana untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode survei pada aspek kemampuan mengapresiasi cerita pendek dalam proses pembelajaran, maka hasil belajar bahasa Indonesia yang meliputi kehadiran dan keaktifan siswa dapat meningkat.

Rumusan Masalah

Hal inilah yang melatar belakangi penulis mengambil inisiatif untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertajuk “Meningkatkan Kemampuan Menghargai Cerita Pendek Melalui Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Praktis

Dengan penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna melalui metode penelitian dan dapat meningkatkan keterampilannya dalam mengevaluasi cerpen. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan khususnya dalam hal bagaimana meningkatkan kemampuan mengevaluasi cerpen melalui metode penelitian.

Hasil Penelitian yang Relevan

Oleh karena itu, peneliti selanjutnya akan menguji penggunaan metode penelitian ini dengan mencoba mengukur kemampuan mengapresiasi cerita pendek siswa. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan mengevaluasi cerpen pada siswa kelas XII. kelas di SMK Negeri 1 Pasimasunggun dengan menggunakan metode yang digunakan.

Hakikat Karya Sastra a. Pengertian Apresiasi Sastra

Aspek kognitif

Aspek Emotif

Aspek Evaluatif

Cerpen atau dalam bahasa inggrisnya short story merupakan karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Merupakan tes yang menyangkut data dasar suatu karya sastra dan data yang menunjang proses penafsiran karya sastra yang bersangkutan, misalnya biografi pengarangnya.

Cerita pendek (Cerpen)

Ide adalah sesuatu yang mendasari suatu cerita dan menjadi titik tolak pengarang dalam menyusun suatu cerita atau karya sastra. Hakikat tema adalah suatu permasalahan yang menjadi titik tolak pengarang ketika menyusun cerita atau karya sastra, tetapi juga suatu permasalahan yang ingin dipecahkannya dengan karyanya. Dari pandangan ini dapat disimpulkan bahwa tema mempunyai arti : gagasan atau gagasan.

Hakikat Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran

Hakikat pembelajaran adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, penilaian dan cara berpikir, cara mengekspresikan diri dari cara belajar. Belajar merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.

Hakikat Pendekatan Pembelajaran a. Definisi Pembelajaran inkuiri

Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis mana yang relevan dengan permasalahan dan menentukan hipotesis mana yang diprioritaskan untuk diselidiki. Merencanakan Eksperimen Guru mengizinkan siswa menentukan langkah-langkah yang akan diambilnya sesuai hipotesis.

Tabel 2.1 Strategi-strategi Pembelajaran
Tabel 2.1 Strategi-strategi Pembelajaran

Pengertian Kemampuan

Metode pengajaran adalah pengetahuan tentang metode pengajaran yang digunakan oleh seorang guru atau pengajar.Definisi lainnya adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan materi pembelajaran kepada siswa di kelas, baik secara individu maupun kelompok, sehingga pelajaran dapat diserap. siswa memahami dan memanfaatkannya dengan baik. Semakin baik metode pengajarannya, maka akan semakin efektif dalam mencapai tujuan. Terkait dengan penjelasan sebelumnya, pada tahap ini seorang guru dituntut untuk mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan strategi dan skenario pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan, tentunya memahami pelaksanaan skenario pembelajaran dan mempraktekkan kapan “metode pengajaran baru digunakan” Penerapan skenario pembelajaran oleh guru harus sesuai dengan prinsip “metode pembelajaran baru” yang diterapkan.

Artinya tindakan yang dilakukan guru di PTK adalah mengelola kelas dengan menggunakan metode baru.

Kerangka Pikir

Untuk memetakan kemampuan siswa, penelitian ini dilaksanakan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, tindakan atau pelaksanaan, dan evaluasi. . Hasil siklus ini akan dianalisis dan memberikan temuan berupa peningkatan pembelajaran kemampuan mengapresiasi cerpen melalui penerapan metode penelitian.

Hipotesis

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Inkuiri Kelas atau disingkat PTK merupakan inkuiri yang akar permasalahannya terjadi di dalam kelas dan disarankan oleh guru yang bersangkutan, sehingga sulit dibuktikan jika ada anggapan adanya permasalahan di dalam kelas. penelitian tindakan kelas yang bersumber dari persepsi atau lamunan peneliti. Penelitian tindakan kelas di kelas PTK juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan, yang terjadi akibat aktivitas siswa itu sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.

Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas, yang umumnya disingkat PTK (dalam bahasa Inggris, penelitian tindakan kelas, disingkat CAR), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelasnya. . Oleh karena itu tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran, kegiatan yang dilakukan harus merupakan tindakan yang diyakini lebih baik dari kegiatan yang biasa dilakukan. Yang istimewa dari tindakan ini adalah terdapat hal yang berbeda dengan apa yang biasa dilakukan guru pada praktik pembelajaran sebelumnya, karena apa yang diberikan dirasa kurang memberikan hasil yang memuaskan.

Untuk mengetahui keberhasilan suatu tindakan maka harus dilakukan secara berulang-ulang, untuk memperoleh keyakinan akan efektifitas tindakan tersebut.

Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Pasimasungg untuk mempelajari bahasa dan sastra Indonesia, khususnya mengapresiasi cerpen. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan September sampai November 2016/2017. Sedangkan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar yang berjumlah 18 orang, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam dua siklus, setiap siklus berlangsung dari 4 pertemuan yang terdiri dari tes dalam proses pembelajaran.

Fokus Penelitian

Prosedur Penelitian

Observasi dapat berupa observasi, tes, angket dan lain-lain. e) Evaluasi dan refleksi selanjutnya didasarkan pada hasil evaluasi, refleksi dilakukan untuk mengetahui apa saja yang kurang dalam pelaksanaan tindakan yang dilakukan.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Nontes

Teknik observasi dalam penelitian ini berlangsung selama pembelajaran yaitu dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, melalui observasi kita mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran, baik kognitif maupun efektif dan psikomotorik. Teknik wawancara dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan berupa kesulitan yang dialami guru dan siswa dalam pembelajaran mengapresiasi cerpen. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan siswa untuk mengetahui cara guru mengajar di kelas dan respon siswa terhadap pembelajaran tersebut.

Kemudian hasil jurnal guru dan jurnal siswa yang telah selesai diolah dan dideskripsikan, karena jurnal merupakan cerminan diri dari segala sesuatu yang dirasakan siswa dan guru selama pembelajaran.

Teknik Analisis Data

Indikator keberhasilan

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Analisis data kuantitatif

Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Distribusi Frekuensi Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas XII. kelas di SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar pada akhir siklus I.

Distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar per kelas Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.4, rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II adalah 88,72. Distribusi frekuensi skor ketuntasan hasil belajar bahasa Indonesia kelas XII SMK Negeri Pasimasunggu I Kabupaten Kepulauan Selayar pada akhir siklus II.

Distribusi skor frekuensi dan persentase skor pembelajaran bahasa Indonesia kelas

Table 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XII SMK  Negeri  I  Pasimasunggu  Kabupaten  Kepulauan  Selayar  melalui  penerapan metode  inkuiri  pada  siklus  I  sebesar  58,61
Table 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XII SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar melalui penerapan metode inkuiri pada siklus I sebesar 58,61

I SiklusI I

  • Pembahasan
  • Saran
  • Petunjuk Pengisian
  • Saran dan Komentar Observer
  • Indikator
  • Tujuan Pembelajaran
  • Lngkah-langkah Pembelajaran

Selain itu, nilai rata-rata pada Siklus II telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu diatas 75. Pada pertemuan pertama pada Siklus I, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dapat menjadikan siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran di kelas, antara lain; Masih ada siswa yang berbicara dengan temannya, ada siswa yang memperhatikan temannya di luar kelas, ada juga siswa yang sangat kurang memahami materi yang diajarkan gurunya, ada kurangnya perhatian siswa saat belajar. Berdasarkan hasil tes siklus I antara lain : Pada Siklus I tidak ada satupun siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dalam arti 0 dari 18 siswa, terdapat 1 orang dari 18 siswa yang mempunyai yang mendapat skor tinggi, dan mereka yang mendapat skor.

Dengan demikian tidak terdapat peningkatan kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa SMK Negeri I Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar sehingga penulis melanjutkan penelitian pada Siklus II. Nilai ketuntasan siswa pada siklus II sebesar 100% atau berjumlah 41 siswa yang mencapai kategori penuh. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan siswa telah memenuhi standar ketuntasan klasikal di atas 75%. Dengan demikian, terdapat peningkatan hasil belajar siswa mengenai kemampuan bercerita pendek dari Siklus I ke Siklus II. Perhatian siswa selama proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I hingga siklus II menunjukkan peningkatan, dengan semakin banyaknya siswa yang memperhatikan penekanan materi, aktif berdiskusi dalam kelompok dan berpartisipasi dalam kelompoknya masing-masing.

Berdasarkan observasi keterlaksanaan pembelajaran guru pada Siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 58,61% dan keterlaksanaan pembelajaran pada Siklus II memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,72% atau meningkat sebesar 30,11%.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Sumber Pembelajaran/Media Pembelajaran a. Cerpen Narasumber (siswa)

  • Penilaian Hasil Belajar
  • Tujuan Pembejaran
  • Langkah-langkah pembelajaran
  • Sumber belajar dan alat media 1. Sumber belajar

Apa hubungan latar dalam cerpen yang sedang kamu dengarkan dengan kenyataan hidup saat ini? Fase apresiasi berusaha memperoleh manfaat atau nilai yang diperoleh berupa hiburan, kepuasan, dan wawasan. Apresiasi kinetik adalah sikap menunjukkan ketertarikan terhadap suatu karya sastra kemudian dilanjutkan dengan kesungguhan langkah apresiasi aktif.

Karakter : Ben adalah seorang pekerja keras, jujur, bertanggung jawab, optimis dan karakter saya adalah jujur, berani, optimis dan percaya pada kemampuan orang lain. Tahap apresiatif berupaya memperoleh manfaat atau nilai yang telah memberikan hiburan, kepuasan, dan wawasan. Tahap pencelupan dalam melakukan penafsiran terhadap karya sastra dan menyusun argumentasi berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

Apresiasi kinetik merupakan sikap menunjukkan ketertarikan terhadap suatu karya sastra kemudian dilanjutkan dengan melakukan langkah aktif apresiasi secara sungguh-sungguh. Penilaian bersifat verbal yaitu pemberian interpretasi, penilaian dan evaluasi berupa penjelasan jawaban, komentar, kritik dan saran baik secara lisan maupun tertulis. karya sastra dengan sungguh-sungguh dan cermat, kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah di atas. Untuk mencapai apresiasi, untuk belajar seseorang harus mempelajari semua apresiasi sastra, segala bentuk karya sastra yang dapat didengar. Cerpen merupakan suatu seni, seni menceritakan suatu cerita yang mengandung satu kesatuan bentuk dan tidak mengandung bagian-bagian yang tidak perlu, serta terlalu banyak bagiannya.

Gambar

Tabel 2.1 Strategi-strategi Pembelajaran
Tabel 2.1 Langkah-langkah penerapan pembelajaran inkuiri
Tabel 3.1 Instrumen dengan Empat Alternatif No. Objek yang
Tabel 3.2Format Distribusi Skor Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen  melalui  Metode  Inkuiri  pada  Siswa  Kelas  XII  SMK  Negeri  I Pasimasunggu Kabupaten Selayar.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Management of Educators and Education Personnel at SMP MuhammadiyahBayatKlaten Special Program The results obtained from the management of educators and education staff are: first,