• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI MATA KULIAH

Dalam dokumen BUKU PANDUAN PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA (Halaman 30-55)

1. Agama Islam I (AGI 101)/ Agama Kristen Protestan I (AGP 101)/ Agama Kristen Katholik I (AGK 101)/ Agama Hindu I (AGH 101)/ Agama Budha I (AGB 101)/ Agama Kong Hu Chu I (AGC 101)

Beban: 2 sks

Mata kuliah ini berisikan materi ajaran agama (sesuai yang dianut oleh mahasiswa) sebagai sumber nilai dan pedoman berpikir serta berperilaku dalam pengembangan profesi dan kepribadian. Pembahasan mata kuliah ini mengajarkan nilai-nilai agama secara kontekstual untuk profesi hukum.

2. Kewarganegaraan (NOP 104) Beban: 2 sks

Kewarganegaraan sebagai kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di perguruan tinggi berfungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi, kesadaran hukum, penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun bangsa berdasar Pancasila.

3. Bahasa Indonesia (BAI 101) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dasar tentang Bahasa Indonesia. kekhususan pengajaran bahasa Indonesia di fakultas hukum adalah adanya unsur pengajaran terkait bahasa hukum.

4. Pancasila (NOP 103) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini berorientasi pada aspek filosofis Pancasila sebagai dasar negara dengan pokok bahasan pengertian filsafat, cara berpikir filsafat, cabang- cabang filsafat, aspek ontologi Pancasila, aspek epistemologi Pancasila, aspek aksiologi Pancasila, sejarah Pancasila, teori kausalitas, ideologi dan ideologi negara, Pancasila sebagai ideologi terbuka, dan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.

5. Pengantar Ilmu Hukum (HKD 107) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini membahas: hakekat ilmu hukum dan norma-norma sosial, tujuan dan fungsi hukum, konsep-konsep hukum, klasifikasi hukum, asas-asas hukum, sumber- sumber hukum, dan penemuan hukum

6. Pengantar Hukum Indonesia (HKD 108) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini membahas pokok-pokok bahasan yang terdiri dari Eksistensi Hukum Indonesia, Sumber-Sumber Hukum Positif di Indonesia, Struktur Pemerintahan di Indonesia, Hukum Materiil, (membahas hukum perdata dan hukum pidana), hukum formil (membahas hukum acara perdata dan hukum acara pidana) dan Sistem Peradilan Indonesia.

7. Hukum Adat (HKD 102) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar hukum adat, sistem hukum adat, dasar berlakunya hukum adat, persekutuan dan tata susunan hukum adat, hukum tanah adat,

penyelesaiannya.

8. Ilmu Negara (HKN 105) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini membahas: 1) Pengantar dan definisi tentang Ilmu Negara; 2) Teori kedaulatan dan teori kekuasaan sebuah negara; 3) Teori asal mula dan hapusnya sebuah negara, serta sejarah perkembangan fungsi negara; 4) Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan; 5)Teori konstitusi dan konstitusionalisme; 6) Teori demokrasi dan teori perwakilan serta penerapannya dalam konteks negara demokrasi modern (NDM) dan/atau negara autokrasi modern (NAM).

9. Hukum Administrasi (HKA 108) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini disusun untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai konstalasi Hukum Pelayanan publik (law of public-services) dalam dinamika pelaksanaan pembangunan yang mengarah kepada modelpembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang telah menjadi tren global. Hukum Pelayanan publik dikonsepsikan secara inetgratif memiliki pola hubungan timbal balik yang fungsional. Hal ini tentu saja membutuhkan pemahaman fundamental mengenai posisi dan fungsi hukum maupun pelayanan publik yang saling memberi pengaruh kepada penyelenggaraan pemerintahan negara pada tingkat lokal dan nasional yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Dengan menempuh mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki pemamahan komprehensif dan sangat profesional dalam mengikuti dinamika Hukum Pelayanan publik dalam kerangka pelaksanaan pemerintahan, baik secara konsepsional maupun normatif.

10. Hukum Internasional (HKI 101) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa fakultas hukum. Materi hukum internasional yang diberikan adalah hukum internasional publik yang harus dibedakan dengan hukum internasional dalam pengertian privat. Pada permulaan kuliah akan dijelaskan mengenai pengertian, definsi, sejarah, ruang lingkupnya, hubungan HI dan hukum nasional. Pada tahap berikutnya barulah dijelaskan mengenai sumber HI, subyek HI, perwujudan kedaulatan Negara atas wilayah darat, laut, udara, yurisdiksi, pengakuan, suksesi, tanggung jawab negara, perkembangan hukum internasional yang terdiri dari hukum HAM Internasional, hukum lingkungan internasional dan hukum internasional dan penggunaan kekerasan, sampai mekanisme penyelesaian sengketa.

11. Hukum Tata Negara (HKN 101) Beban: 4 sks

Kuliah Hukum Tata Negara membahas UUD sebagai sumber utama HTN; Sejarah Perkembangan UUD NRI Tahun 1945; Konstitusionalisme dalam UUD NRI Tahun 1945;

Pembagian Kekuasaan secara vertikal; Pembagian Kekuasaan secara horisontal; Sistem Demokrasi dalam UUD NRI Tahun 1945; Good Governance; Lembaga Perwakilan menurut UUD NRI Tahun 1945; Lembaga MPR; Lembaga DPR; Lembaga DPD; Kekuasaan Pemerintahan Negara menurut UUD NRI Tahun 1945; Presiden dan Wakil Presiden; Kementerian Negara, Dewan Pertimbangan Presiden serta Kejaksaan; TNI & Polri; Lembaga Kekuasaan Kehakiman;

Lembaga MA; Lembaga MK; Perkembangan Lembaga Negara Penunjang: KY, BI, BPK;

Pengujian UU; Pengawasan & Pengujian Perda; Pemilihan Umum Presiden; Pemilihan Umum Anggota DPR dan Anggota DPD.

12. Hukum Pidana (HKP 121) Beban: 4 sks

Mata kuliah Mata kuliah ini membahas asas-asas dan teori-teori Hukum Pidana dan pengembangannya, khususnya norma-norma dalam Hukum Pidana yang ketentuannya diatur dalam KUHP. Pada minggu pertama akan disampaikan tentang pengertian, definisi dan ruang lingkup Hukum Pidana. Hubungan ilmu Hukum Pidana dengan Kriminologi pada minggu berikutnya sampai menjelang Ujian Akhir Semester (UTS) akan dijelaskan mengenai sejarah Hukum Pidana (KUHP), asas dalam hukum pidana, unsur-unsur perbuatan pidana, bentuk rumusan perbuatan pidana /delik/ kualifikasi kejahatan (delik), ajaran sebab akibat (kausalitas), sifat melawan hukum, pertanggungjawaban pidana dan bentuk kesalahan. Setelah UTS akan dijelaskan mengenai alasan penghapus penuntutan/ pidana, percobaan, penyertaan, concursus, recedive, pidana dan pemidanaan, gugurnya hak menuntut dan menjalani pidana.

13. Hukum Perdata (HKT 107) Beban: 4 sks

Eksistensi BW dalam perkembangan Hukum Nasional mengalami banyak perubahan khususnya Buku I dan II BW tentang Hukum Orang dan Hukum Benda, dengan berlakunya UU Perkawinan, UUPA, UUHT. Unifikasi Hukum Perkawinan menurut UU Perkawinan ternyata menimbulkan kompleksitas dan problematika. Pembahasan Hukum Perkawinan berkisar pada asas-asas serta syarat- syarat perkawinan, perjanjian kawin dan harta benda perkawinan, kedudukan anak dan pembuktian asal-usul anak, hak dan kewajiban antara orang tua dan anak serta perwalian, perkawinan di luar Indonesia dan perkawinan campuran yang diatur menurut UU Perkawinan yang dibandingkan dengan Hukum Perkawinan menurut BW dan Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Pembahasan Hukum Benda diawali dengan pembendaan jenis benda dalam BW, asas dari Hak Kebendaan dan Hak Perorangan, pembedaan Hak kebendaan yang memberikan jaminan dan hak kebendaan yang memberikan kenikmatan yang meliputi: bezit (kedudukan berkuasa) dan Hak Milik.

14. Hukum Dagang (HKT 102) Beban: 4 sks

Mata kuliah Hukum Dagang merupakan Mata Kuliah Wajib yang dapat ditempuh bagi mahasiswa pada program studi ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Mata kuliah ini membahas ruang lingkup hukum dagang secara umum. Tujuan mempelajari Mata kuliah Hukum Dagang ini mahasiswa dapat memahami sejarah, pengertian, pihak- pihak dalam proses perniagaan beserta hal-hal yang berkaitan dengan perniagaan seperti kewajiban membuat pembukuan, sistem pembayaran, Letter of Credit, INCOTERM, pemberian kuasa dan tanggung gugatnya. Kemudian setelah UTS, mahasiswa akan diberikan materi dasar terkait dengan bidang ilmu yang ada dalam konteks hukum dagang seperti Hukum Asuransi, Hukum Perbankan, Hukum Perseroan, Hukum Pengangkutan, Hukum Surat Berharga dan HKI. Sehingga setelah menempuh mata kuliah Hukum Dagang ini, mahasiswa akan lebih mudah menempuh mata kuliah lanjutan dimana mata kuliah Hukum Dagang menjadi prasyaratnya.

15. Etika Profesi Hukum (ETH 102) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini membahas tentang makna etika profesi bagi sebuah profesi, dan penerapan nilai- nilai profesi hukum dalam pembentukan dan penegakan Kode Etik Profesi Hukum.

16. Pengantar Filsafat Hukum (PHH 103) Beban: 2 sks

hukum, dan ilmu hukum; hukum dan moral; naturalisme; positivisme; dan utilitarian.

17. Hukum Lingkungan (HKA 103) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang menekankan pada kuliah praktek yang akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan observasi lapangan mengenai berbagai hal berkait penegakan hukum lingkungan dan pengelolaan lingkungan khususnya yang terjadi di Jawa Timur, sehingga diharapkan setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa mendapatkan bekal keahlian praktis berkait penegakan hukum lingkungan.

18. Hukum Agraria (HKA 102) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini berfokus pada teori-teori dan asas-asas serta dasar-dasar yang ditetapkan oleh UUPA. Disamping itu pembahasan dititikberatkan pada hak- hak atas tanah menurut UUPA dengan mengkaitkan pada subyeknya, terjadinya, peralihan, pembebanan dan hapusnya. Dikaji pula mengenai upaya terwujudnya kemakmuran rakyat melalui land reform, tata guna tanah, dan perlindungan hukum terhadap hak-hak atas tanah melalui pendaftaran tanah.

19. Hak Asasi Manusia (HKN 201) Beban: 2 sks

Materi disampaikan dengan tatap muka, membahas konsep, sejarah, filsafat, prinsip, dan teori dari Hak Asasi Manusia. Selain itu juga mempelajari Hak Asasi Manusia yang tercakup dalam instrumen Hukum Internasional maupun yang sudah diwujudkan dalam peraturan hukum nasional. Berpijak pada hukum internasional, akan dibicarakan konsep Human Rights, sedangkan dalam kerangka hukum nasional akan dibicarakan mengenai Fundamental Rights.

20. Hukum Laut (HKI 203) Beban: 2 sks

Dalam mata kuliah ini akan dibahas pengertian, sejarah, baseline dan zonasi dalam hukum laut, zona-zona laut yang berada di bawah kedaulatan negara, zona-zona laut yang berada di bawah hak b berdaulat negara, zona-zonal aut yang di luar yurisdiksi Negara dan penyelesaian sengketa dalam hukum laut.

21. Hukum Islam (HKT 103) Beban: 2 sks

Mata Kuliah merupakan mata kuliah wajib fakultas hukum di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, termasuk juga merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Materi perkuliahan Hukum Islam meliputi: ruang lingkup, pengertian dan karakteristik Hukum Islam, Pengertian dan karakteristik perbedaan antara Syariah dan Fiqh, Tujuan dari Hukum Islam (Maqasid Syariah), sumber hukum Islam (Al Quran, As Sunnah, Qiyas dan Ijma’ Sahabat) serta Pembaharuan Hukum Islam hasil Ijtihad, kedudukan Hukum Islam dalam Tata Hukum Nasional (Dasar Hukum Pemberlakuan Hukum Islam sebagai sumber hukum positif di Indonesia, kedudukan Qanun, Perda Syariah di Indonesia, Kompilasi Hukum Islam, Fatwa MUI dan Fatwa DSN), Implementasi Hukum Islam di Indonesia: Prinsip Hukum Keluarga (Prinsip Hukum Perkawinan dan Prinsip Hukum Waris), Prinsip wasiat, hibah, dan wasiat wajibah, Prinsip Politik Hukum ekonomi Islam, Prinsip Wakaf dan Zakat, Prinsip Hukum Perbankan Syariah, Prinsip Penyelesaian sengketa perkara perdata tertentu di Peradilan Agama dan Penyelesaian Sengketa Jalur Non Litigasi (Arbitrase, Negosiasi, dan Mediasi).

22. Penelitian Hukum (PNH 497)

Beban: 2 sks

Mata kuliah ini membahas: Karakteristik penelitian hukum, langkah-langkah penelitian hukum, dan penulisan laporan hasil penelitian hukum.

23. Argumentasi Hukum (HKD 202) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini membahas tentang ketrampilan hukum, yaitu ketrampilan dalam memecahkan masalah hukum (legal problem solving). Muatan mata kuliah ini terdiri dari konsep dan proposisi, penalaran dalam hukum, koherensi dan konflik norma, penemuan hukum dan langkah-langkah dalam memecahkan persoalan hukum (legal problem solving), sehingga mahasiswa mampu memecahkan persoalan hukum berdasarkan argumentasi yang benar.

24. Hukum Acara Pidana (HKP 101) Beban: 4 sks

Pembahasan mata kuliah Hukum Acara Pidana meliputi: bagaimana cara atau prosedur alat perlengkapan negara (aparat penegak hukum), mencari dan menemukan kebenaran materiil atas dugaan atau sangkaan telah atau sedang terjadi pelanggaran hukum pidana dalam sistem peradilan pidana. selain itu juga dibahas tentang: riwayat perkembangan hukum acara pidana, proses dan fungsi penyelidikan dan penyidikan dalam sistem peradilan pidana, upaya paksa, praperadilan, koneksitas, ganti rugi dan rehabilitasi, proses penuntutan, surat dakwaan, pemeriksaan di muka pengadian, baik acara singkat, cepat dan biasa, pembuktian, bantuan hukum dan hak- hak tersangka/terdakwa, jenis- jenis putusan perkara pidana, upaya hukum dan eksekusi. Pada akhir perkuliahan dibahas tentang hukum acara pidana dalam lingkup tindak pidana khusus, dilengkapi juga dengan penerapan pasal-pasal melalui analisa kasus.

25. Hukum Acara Perdata (HKT 101) Beban: 4 sks

Mata kuliah hukum acara perdata termasuk mata kuliah wajib dalam struktur kurikulum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Seluruh mahasiswa wajib menempuh dan lulus mata kuliah ini. Substansi pokok materi dalam mata kuliah ini meliputi sumber hukum, prinsip, teori, dan penyusunan dokumen hukum dalam pemeriksaan serta penyelesaian perkara perdata dalam lembaga peradilan umum.

26. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara (HKA 107) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib fakultas, sehingga mata kuliah ini harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum. Dalam satu semester akan disampaikan 16 pokok bahasan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, praktikum dan peradilan semu (moot court). Langkah awal dalam perkuliahan akan disampaikan tentang definisi, konsep, Keputusan Tata Usaha Negara, penggugat dan tergugat dalam hukum acara peradilan tata usaha negara. Selanjutnya diuraikan tentang kompetensi, jenis-jenisacara, daluarsa, alur sengketa, surat kuasa, gugatan, prosedur dismissal, pemeriksaan persiapan, pokok perkara, intervensi, bukti, simpulan, putusan, upaya hukum, peninjauan kembali, pelaksanaan putusan. Pada waktu pembahasan surat kuasa, jawaban, replik, duplik, kesimpulan, dilengkapi dengan praktikum. Terakhir dilengkapi dengan peradilan semu (moot court).

27. Hukum Acara Peradilan Agama (HKT 207) Beban: 2 sks

Mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama merupakan mata kuliah wajib yang dapat ditempuh bagi mahasiswa pada program studi ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Mata

absolut dari peradilan agama di Indonesia, mulai dari tahapan pembuatan surat kuasa, gugatan/permohonan, perdamaian, pembuktian, putusan hingga dengan upaya hukum Banding, Kasasi, Peninajaun Kembali serta prosedur pelaksanaan putusan (eksekusi). Tujuan mempelajari Mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama mahasiswa dapat menguasai seluk beluk prosedur beracara pada peradilan agama sehingga dapat memecahkan kasus- kasus dan mempraktikan prosedur beracara terkait kompetensi peradilan agama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

28. Praktik Peradilan Pidana dan Perdata (HKP 202) Beban : 2 (dua) SKS

Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang memiliki tujuan dalam mengembangkan lulusan sebagai juris profesional, selain teori hukum dan skill dalam pembuatan dokumen hukum, memandang pentingnya mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan peran legal profession dalam lingkup peradilan pidana maupun peradilan perdata. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Hukum, yang disusun untuk memberikan pemahaman dan skill/ kemampuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk melaksanakan praktik di area peradilan umum. Praktik Peradilan Pidana dan Perdata merupakan mata kuliah lanjutan sebagai bentuk pengaplikasian dari pengetahuan teoritik maupun skill yang telah didapat mahasiswa dari mata kuliah Hukum Acara Pidana dan juga mata kuliah Hukum Acara Perdata yang sebelumnya wajib ditempuh sebagai dasar pemahaman teoritik dan skill pembuatan dokumen- dokumen hukum yang diperlukan dalam beracara. Dalam mata kuliah ini, perkuliahan akan dibagi menjadi 2 (dua) bentuk; perkuliahan klasikal (dilaksanakan di kelas Gedung A FH) dan praktik peradilan/ moot court (dilaksanakan di ruang simulasi sidang LPHK Fakultas Hukum), dimana pengajar baik dalam kelas maupun pengajar praktik (moot court) terdiri dari dosen- dosen yang berasal dari latar belakang praktisi (Hakim, Advokat, Jaksa, dll) dan dosen tetap pengampu mata kuliah Hukum Acara Pidana dan mata kuliah Hukum Acara Perdata, sehingga diharapkan terdapat keseimbangan materi antara lawyering skill maupun teori- teori hukum yang didapatkan oleh mahasiswa penempuh mata kuliah ini.

29. Hukum Perikatan (HKT 212) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar keilmuan yaitu pengetahuan tentang aspek- aspek keterikatan para pihak dalam suatu hubungan hukum yang bersumber dari perjanjian maupun undang-undang, subjek dan objek perikatan, wanprestasi, overmacht, jenis- jenis perikatan, jenis-jenis perjanjian, sahnya perjanjian, prinsip- prinsip perjanjian, penentuan isi perjanjian, hapusnya perikatan dan perbuatan melawan hukum yang meliputi ganti rugi dalam PMH, jenis- jenis tanggung gugat PMH., PMH yang mengakibatkan kematian, luka dan penghinaan.

30. Hukum Perundang-undangan (HKN 205) Beban: 2 sks

Mata Kuliah ini disampaikan dengan tatap muka dan diskusi yang membahas norma hukum, susunan peraturan hukum, sumber kewenangan pembentukan peraturan hukum, UUD, Undang-undang, Perpu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan Peraturan Kebijaksanaan serta Pengujian Peraturan.

31. Hukum Kontrak (HKT 210) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini mengajarkan materi/pokok bahasan yang bersifat mendasar yaitu menyangkut hakekat dan sumber hukum serta prinsip-prinsip universal hukum kontrak, syarat-syarat

keabsahan perjanjian menurut Burgerlijk Wetboek (BW), dan berbagai macam perjanjian bernama yang telah diatur di dalam Burgerlijk Wetboek (perjanjian jual beli, sewa menyewa, tukar menukar, perjanjian kerja, perjanjian pemberian kuasa, hibah dan perjanjian penanggungan), perjanjian yang tidak bernama yang meliputi: perjanjian sewa beli, perjanjian wara laba dan perjanjian keagenan dan distributor. Selanjutnya, mata kuliah ini memberikan pembekalan ketrampilan pembuatan kontrak yang mengacu pada prinsip-prinsip perancangan mulai dari penguraian materi/pokok bahasan mengenai prinsip-prinsip dalam perancangan kontrak, persiapan perancangan kontrak dan penelitian, anatomi kontrak, penyusunan outline serta penormaan (wording), pelaksanaan perancangan kontrak yang disertai dengan latihan untuk membuat kontrak yang dimulai dari komparisi, pembukaan, badan/tubuh kontrak dan penutup. Fokus pokok bahasan pada perkuliahan ini adalah kontrak bernama yaitu kontrak jual beli dan sewa menyewa serta kontrak tak bernama, yang meliputi kontrak konstruksi termasuk didalamnya BOT, BOOT, BTO, waralaba, lisensi dan kontrak pemerintah.

32. Hukum Perdagangan Internasional (HKI 202) Beban: 4 sks

Mata kuliah ini membahas Hukum Perdagangan Internasional mulai dari pemahaman dasar terkait dengan peristilahan, definisi, pelaku, dan bentuk- bentuk transaksi. Berkenaan dengan aspek publik Hukum Perdagangan Internasional dibahas sejarah pendirian, penjelasan institusional, peran, dan pengaturan perdagangan berdasarkan regim WTO. Lebih jauh, dibahas secara mendalam substansi pengaturan WTO, utamanya Annex-IA dan Annex-IB. Berkaitan dengan posisi Indonesia sbagai salah satu negara anggota WTO, maka dibahas pula aplikasi dan implikasi ketentuan WTO bagi Indonesia.

33. Penyelesaian Sengketa Alternatif (HKT 209) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini membahas tentang penyelesaian sengketa perdata dan sengketa bisnis di luar pengadilan melalui mekanisme negosiasi, mediasi dan arbitrase. Pembahasan diawali dengan filosofi dan prinsip penyelesaian sengketa alternatif dan hubungannya dengan pengadilan.

Dalam pembahasan mengenai negosiasi akan disampaikan tentang definisi negosiasi, peranan dan kedudukan advokat sebagai negosiator dalam negosiasi, komponen-komponen negosiasi, teknik bernegosiasi, dan tahapan negosiasi. Adapun dalam pokok bahasan mengenai mediasi akan disampaikan prinsip-prinsip dalam mediasi, fungsi dan peranan mediator, dan tahapan mediasi. Pokok bahasan terakhir akan mengulas arbitrase menurut UU No. 30 Tahun 1999 meliputi definisi arbitrase, sengketa yang dapat diarbitrasekan (arbitrability), perjanjian arbitrase sebagai dasar kewenangan arbitrase, prinsip otonomi para pihak, hukum acara yang berlaku di arbitrase (termasuk proses pembuktian), putusan arbitrase, pelaksanaan putusan arbitrase, dan pembatalan putusan arbitrase.

34. Hukum Perseroan (HKT 213) Beban: 2 sks

Pembahasan diarahkan pada sifat dan jenis-jenis badan usaha. Namun penekanan uraian dititik beratkan pada perseroan terbatas (PT) yang merupakan bentuk usaha sentral dan sangat besar peranannya dalam tatanan ekonomi nasional. Akan dijelaskan tentang status hukum, prosedur pendirian termasuk jika dilakukan perubahan anggaran dasar setelah kegiatan usaha berjalan.

Berikutnya, dijelaskan pertanggungjawaban dan kepengurusan, dua hal yang terkait erat dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Selanjutnya tentang permodalan yang akan dikaitkan dengan perlindungan terhadap “pemilik” atau pemegang saham, khususnya pemegang saham minoritas dan juga perlindungan terhadap kreditur. Kuliah diakhiri dengan menjelaskan pembubaran dan likuidasi, dilengkapi dengan

35. Hukum Perburuhan (HKT 309) Beban: 2 sks

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib fakultas, sehingga mata kuliah ini harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum. Dalam satu semester akan disampaikan 11 pokok bahasan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Langkah awal dalam perkuliahan akan disampaikan tentang definisi Hukum Perburuhan, Sumber Hukum, Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan dan Pengertian Perjanjian Kerja Bersama, penempatan tenaga kerja, perselisihan perburuhan, pemutusan hubungan kerja, tenaga kerja asing, wajib lapor perusahaan dan Konvensi ILO yang diratifikasi dengan evalusi- evaluasi.

36. Kejahatan Terhadap Nyawa dan Harta Kekayaan (HKP 203) Beban: 4 sks

Mata Kuliah Kejahatan Terhadap Nyawa & Harta Kekayaan merupakan salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang harus ditempuh mahasiswa program studi ilmu hukum. Pembahasan atau kajian dalam mata kuliah ini adalah dua KUHP tentang Kejahatan, khususnya kejahatan terhadap nyawa dan harta kekayaan. Dalam mata kuliah ini mahasiswa akan mengkategorikan, menerapkan, dan menganalisis unsur-unsur pasal kejahatan terhadap nyawa dan harta kekayaan terhadap kasus kongkrit yang ada di masyarakat secara benar dan tepat.

37. Kuliah Kerja Nyata (KNH 401) Beban: 3 sks

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk Tridharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Selama satu bulan mahasiswa (gabungan dari fakultas- fakultas lain di Universitas Airlangga) akan turun ke daerah-daerah untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Sebelum pelaksanaan KKN, mahasiswa yang memprogram KKN akan mendapatkan materi pembekalan. Para mahasiswa yang menempuh KKN akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang harus menyusun program kerja untuk dilaksanakan selama masa KKN. Terdapat tiga jenis KKN yang dapat diambil mahasiswa, yaitu: KKN Belajar Bersama Mahasiswa (KKN-BBM), KKN Tematik, dan KKN Kebangsaan. Pelaksanaan KKN dikoordinasikan oleh Universitas melalui Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M).

38. Skripsi (PNH 499) Beban: 4 sks

Skripsi merupakan kegiatan penelitian yang harus ditempuh mahasiswa sebagai prasayarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum. Pada tahap mahasiswa harus menyusun proposal di bawah bimbingan Dosen Pembimbing. Permasalahan yang dirumuskan dalam skripsi adalah sesuai dengan bidang minat masing masing. Apabila proposal telah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing maka mahasiswa diminta untuk melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum dengan metode yang sesuai untuk menganalisis rumusan masalah. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk naskah skripsi yang diuji di hadapan Tim Penguji.

39. Praktek Kerja Lapangan (KLH 301) Beban: 3 sks

Praktik Kerja Lapangan adalah mata kuliah yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan terkait teori dan konsep yang dikembangkan dalam Ilmu Hukum. Melalui mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memformulasikan masalah

Dalam dokumen BUKU PANDUAN PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA (Halaman 30-55)

Dokumen terkait