BAB VI SKRIPSI 6.1 Prosedur Proposal Skripsi
6.1 Ujian Skripsi
1. Ujian skripsi hanya dapat dilaksanakan setelah:
a. Pembimbingan berlangsung minimal dua bulan sejak ditandatanganinya persetujuan pembimbingan oleh Koordinator Program Studi;
b. Minimal dilakukan delapan kali sesi pembimbingan (dibuktikan dengan kartu kendali skripsi); dan
c. Mahasiswa telah memiliki skor ELPT > 450.
2. Sebelum pelaksanaan ujian skripsi, Dosen Pembimbing Skripsi wajib memastikan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan ujian skripsi dan kelayakan naskah skripsi untuk diujikan.
3. Ujian skripsi dilaksanakan di hadapan Tim Penguji yang terdiri dari satu orang Ketua Penguji, tiga orang Anggota Penguji, dan Dosen Pembimbing.
4. Mahasiswa yang akan mengajukan ujian skripsi melakukan registrasi pada sistem IURIS dan menggugah berkas kelengkapan skripsi. Berkas yang diuggah pada sistem IURIS terdiri dari:
a. Berita Acara Ujian Proposal Skripsi b. Kartu Kendali Pembimbingan Skripsi
c. Fotokopi sertifikat ELPT atas nama mahasiswa yang akan diuji dengan skor > 450 (dengan menunjukkan sertifikat asli);
d. KRS yang mencantumkan pemrograman Skripsi;
e. Bukti hasil cek turnitin
5. Ketua Bagian mengusulkan satu nama Ketua Penguji dan dua nama Anggota Penguji.
6. Dalam mengusulkan nama Ketua dan/ atau Anggota Penguji Skripsi, Dosen Pembimbing dan Ketua Bagian wajib memperhatikan:
a. SK/ SP Dekan tentang Penguji Skripsi pada semester berjalan;
b. Kualifikasi calon Ketua dan/ atau Anggota Penguji Skripsi (pangkat dan jabatan akademik);
c. Kesesuaian kompetensi calon Ketua dan/ atau Anggota Penguji Skripsi dengan topik skripsi yang akan diuji (bidang keahlian); dan
d. Pemerataan kesempatan Dosen dalam menguji skripsi.
7. Usulan Ketua Bagian akan mendapatkan persetujuan melalui sistem IURIS. Koordinator Program Studi berwenang menetapkan atau mengubah usulan Tim Penguji Skripsi yang diusulkan Ketua Departemen dan/ atau Dosen Pembimbing.
8. Tim Penguji Skripsi ditetapkan oleh KPS dengan mengacu pada SK Dekan tentang penguji skripsi dengan memperhatikan usulan Ketua Bagian dan Pembimbing Skripsi.
9. Pengajuan ujian Skripsi yang telah memenuhi persyaratan akan diproses oleh Sub Bagian Akademik dan diterbitkan pemberitahuan ujian skripsi, disampaikan oleh Sub Bagian Akademik kepada seluruh Tim Penguji Skripsi dengan dilampiri naskah ujian skripsi.
10. Ujian skripsi dilaksanakan dalam pekan skripsi yang jadwalnya ditentukan oleh Fakultas.
11. Ujian skripsi wajib dihadiri dan dilaksanakan oleh Tim Penguji Skripsi yang terdiri dari: satu orang Ketua Penguji; tiga orang Anggota Penguji Skripsi; dan Dosen Pembimbing Skripsi sebagai Anggota Penguji. Ujian skripsi yang tidak dihadiri lengkap oleh lima Penguji, tidak dapat dilaksanakan dan harus ditunda.
12. Apabila Anggota Penguji (bukan Pembimbing) telah menyatakan kesediaan untuk menguji, namun menjelang hari ujian yang telah ditetapkan menyatakan tidak dapat menguji, maka Ketua Departemen dapat menunjuk Dosen lain sebagai Anggota Penguji untuk menggantikan Anggota Penguji yang menyatakan tidak dapat menguji. Jangka waktu penunjukan Dosen lain sebagai Anggota Penguji dan hari pelaksanaan ujian sekurang- kurangnya tiga hari kerja; kurang dari jangka waktu tersebut, maka hari pelaksanaan ujian harus ditunda.
13. Apabila Anggota Penguji (bukan Pembimbing) tidak hadir pada saat ujian, maka Ketua Departemen dapat menunjuk Dosen lain sebagai Anggota Penguji untuk menggantikan Anggota Penguji yang tidak hadir, dengan menunda pelaksanaan ujian sekurang- kurangnya tujuh hari setelah hari pelaksanaan ujian yang ditunda.
14. Dalam hal dilakukan penundaan ujian skripsi, Ketua Penguji menetapkan hari, tanggal, dan jam pelaksaan ujian skripsi yang ditunda dengan pemberitahuan yang layak kepada mahasiswa dan Tim Penguji Skripsi. Pemberitahuan tersebut dianggap sebagai undangan ujian skripsi dan Berita Acara Ujian Skripsi dapat disesuaikan oleh Tim Penguji Skripsi menurut perubahan yang ada.
15. Ujian skripsi berlangsung sekurang- kurangnya selama 60 (enam puluh) menit dan paling lama 90 (sembilan puluh) menit.
16. Penilaian dalam ujian skripsi meliputi komponen sebagai berikut:
Komponen Bobot
(20%) Keterangan
Teknis Penulisan
20 Penilaian teknis adalah penilaian terhadap cara/teknik penyusuanan skripsi dalam arti kesesuaian dengan Buku Pedoman
Materi 30 Penilaian materi meliputi kandungan skripsi secara keseluruhan. Cara penilaian dilakukan berdasarkan hasil pembacaaa menyeluruh skripsi tersebut.
Argumentasi 50 Penilaian argumentasi adalah penilaian kemampuan mahasiswa dalam menjawab, memberikan alasan, mempertahankan pendapat dengan menunjuk bukti yang diajukan, sikap/etika ilmiah dalam menjawab pertanyaan penguji secara sistematis dan logis, serta kelancaran atau kemampuan penguasaan materi skripsi.
Setiap penguji melakukan penilaian tersendiri pada akun IURIS masing- masing penguji.
Selanjutnya dipindahkan dan dilakukan perhitungan (rekapitulasi) dengan mencari rerata dari seluruh nilai penguji ke formulir rekapitulasi yang diisikan secara manual pada sistem IURIS.
17. Nilai rerata ujian skripsi dikonversi dengan nilai huruf untuk menentukan kelulusan mahasiswa dengan ketentuan sebagai berkut:
Nilai Skripsi Nilai Huruf 86,00 s.d. 100 A 78,00 s.d. 85,99 AB 70,00 s.d. 77,99 B 62,00 s.d. 69,99 BC
54,00 s.d. 61,99 C
<
54,00
TIDAK LULUS
18. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi apabila berhasil memperoleh nilai rerata minimal 55,00 (lima puluh lima); kurang dari nilai tersebut mahasiswa dinyatakan TIDAK LULUS.
19. Ketentuan penilaian ujian skripsi dalam angka 18 dan 19 berlaku bagi mahasiswa angkatan 2017 dan sebelumnya; ketentuan penilaian ujian skripsi bagi mahasiswa angkatan 2018 dan setelahnya akan diatur lebih lanjut dengan mengacu pada Peraturan Rektor yang berlaku.
20. Kecurangan dalam ujian skripsi pada hakikatnya merupakan kecurangan dalam penulisan skripsi, yang bentuknya antara lain:
a. mengutip dari sumber tertentu tetapi tidak benar;
b. plagiat sebagian atau seluruhnya.
Jika kecurangan tersebut diketahui dan dibuktikan selama ujian berlangsung, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan TIDAK LULUS, keterangan tersebut diunggah dalam Sistem Iuris. Mahasiswa diwajibkan menyusun skripsi baru. Apabila kecurangan tersebut diketahui dan dapat dibuktikan oleh siapapun setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi atau lulus sebagai mahasiswa, maka sanksi akan ditetapkan oleh Rektor berdasarkan usulan Dekan.
21. Apabila mahasiswa dinyatakan TIDAK LULUS, maka mahasiswa harus diuji ulang yang waktu pelaksanaannya ditetapkan oleh Tim Penguji Skripsi, dalam hal ini undangan tertulis tidak diperlukan. Berita Acara Ujian Skripsi dapat disesuaikan oleh Tim Penguji Skripsi menurut perubahan yang ada.
22. Dosen Pembimbing Skripsi menyerahkan Berita Acara Ujian Skripsi yang telah diisi dan ditandatangani oleh Tim Penguji Skripsi ke Sub Bagian Akademik untuk diproses lebih lanjut.
23. Nilai Skripsi akan dikeluarkan (diterbitkan dalam KHS) apabila mahasiswa telah menyelesaikan revisi Skripsi dengan arahan dari Dosen Pembimbing Skripsi sesuai masukan dalam ujian skripsi dan menyerahkan naskah Skripsi yang telah ditandatangani oleh seluruh Tim Penguji Skripsi ke Perpustakaan dan Koleksi Khusus sesuai ketentuan akademik yang berlaku.
24. Revisi dan penjilidan skripsi harus diselesaikan dalam jangka waktu tiga minggu setelah ujian skripsi dilaksanakan.
25. Naskah skripsi yang telah direvisi, dijilid sebanyak lima atau enam rangkap untuk:
a. Perpustakaan Universitas Airlangga;
b. Koleksi Khusus Fakultas Hukum;
c. Arsip Ketua Panitia Penguji;
d. Arsip Pembimbing;
e. Arsip yang mahasiswa yang bersangkutan;
f. Arsip Bagian Keuangan (bagi yang memperoleh bantuan dana penulisan skripsi).