• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi obyek penelitian

Kota ini dahulu bernama ujung pandang dan dipakai kira-kira tahun 1971 sampai tahun 1999. Alasan perubahan yang masuk akal sebab Makassar adalah nama suku yang ada di kota Makassar saat ini, meskipun masyarakat yang mendiami wilayah Makassar saat ini datang dari latar belakang suku berbeda..

Perang dunia kedua dan pendirian republik Indonesia merubah wajah Makassar.

warga asing yang dulunya mendiami Makassar meninggalkan kota ini pada tahun 1949 dan alih kepemilikan dari asing kepada pribumi pada tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi. Bahkan, sifat asli semakin menghilang dengan kedatangan warga yang mengadu nasib di kota ini. Baru pada tahun 1999 kota ini kembali dinamakan Makassar, tepatnya 13 oktober berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 nama ujung pandang dikembalikan menjadi Kota Makasssar dan sesuai Undang-Undang Pemerintah Daerah luas wilayah bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut 10.000 Ha, menjadi 27.577 hal ini sesuai dengan data kemendagri .

Kota Makassar mempunyai posisi strategis karena berada pada jalur perdagangan dan jalur transportasi yang sangat ideal. menjadi jalur utama dari arah selatan provinsi Sulawesi selatan menuju arah utara maupun barat, serta memiliki pelabuhan yang besar dan jalur transportasi udara kelas internasional.

Tahun 2015 jumlah penduduk kota mengalami peningkatan yang cuku besar, seiring dengan kepentingan ekonomi, politik dan lain sebagainya. sebagai ibu kota provinsi, tentu ini adalah hal yang sering terjadi yakni peningkatan jumlah penduduk. sebagaimana hasil wawancara mengatakan bahwa di kota Makassar tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang besar kata Chaidir (Kabid Pengelolaan Data dan Informasi Dispendukcapil Makassar) kepada berita sulsel.com, jumat (31/3/2017).

Tabel 2 :Jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2015-2017

Tahun 2015 2016 2017

Jumlah Penduduk 1.653.386 1.658.503 1.769.920

Sumber : Berita online Sulsel.com

Berdasarkan dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa setiap tahun terjadi kenaikan jumlah penduduk yang cukup signifikan. Dari data penduduk diatas, yang paling mendasar adalah jumlah kebutuhan mobilisasi masyarakat kota Makassar sangat besar dan memiliki potensi gesekan sosial yang juga sangat besar. oleh karena itu kebutuhan terhadap moda transportasi juga sangat penting untuk menunjang hal tersebut.

2. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Propinsi Sulawesi Selatan

Dinas perhungan provinsi Sulawesi selatan terletak dijalan perintis kemerdekaan, Pai, Biring Kanaya, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi selatan. Pekarangan kantor yang luas dan tertata membuat kantor ini seperti bangunan pemerintahan agak berbeda dari yang lain karena banyak tumbuh pohon besar disekitar kantor ini.

Bagian depan kantor terdapat lapangan untuk upacara bendera pada hari senin.

Pekarangan kantor dinas perhungan provinsi Sulawesi selatan cukup luas dan tertata

dengan rapi. Bangunan Kantor utama memiliki tiga lantai dengan warna putih dan atap bangunan berwarna biru Lantai utama kantor terdapat ruangan bagian umum yang mengurus tentang persuratan dan keperluan lainnya, bersebelahan dengan ruangan bagian umum terdapat ruangan kepala dinas perhubungan provinsi Sulawesi selatan. Sedangkan lantai dua terdapat berbagai ruangan lainnya seperti ruangan angkutan transportasi umum dalam trayek dan angkutan transportasi umum tidak dalam trayek yang berdampingan.Sedangkan pada lantai tiga terdapat beberapa ruangan lainnya seperti bagian moda dan penindakan.

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:

1. Visi adalah: “Dinas perhubungan sebagai sebagai penyelenggara transportasi yang professional dan handal menuju tercapainya simpul konektivitas dikawasan timur Indonesia”

2. Misi organisasi adalah tonggak dari perencanaan strategik untuk mencapai tujuan dan sasaran ang terukur, obyektif, dan spesifik. Berdasarkan visi dinas perhubungan provinsi Sulawesi selatan, ditetapkan misi sebagai berikut:

a. Menyediakan sarana dan prasarana perhubungan sesuai dengan kebutuhan;

b. Menciptakan sistem pelayanan transportasi yang selamat, aman, nyaman dan mampu menjangkau semua provinsi Sulawesi selatan;

c. Memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban transportasi;

d. Mengembangkan kemampuan sumberdaya manusia agar melaksana tugas secara profesional.

3. Karakteristik informan

Berikut adalah karakteristik secara umum terhadap informan yang diwawancarai sesuai dengan keahlian masing-masing menurut jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan.

a. Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik informan yang menjadi subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 : Karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Diolah dari data primer

Distributor informan tentang jenis kelamin berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 5 (lima) orang berjenis kelamin laki-laki atau 71,4 persen dan 2 (dua) orang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 28,6 persen dari seluruh informan yang ada.

b. Karakteristik informan berdasarkan pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subyek penelitian berdasarkan pekerjaan ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Keterangan Frekuensi Persentase

Laki-Laki 5 71,4 %

Perempuan 2 28,6 %

Jumlah 7 100 %

Tabel 4 : Kaarakter informan berdasarkan pekerjaan

Sumber : Diolah dari data primer

Distributor informan tentang pekerjaan berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 2 (empat) orang bekerja sebaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 28,5 persen dan 3 (tiga) orang bekerja sebagai Pengemudi transportasi online atau sebesar 42,9 persen, serta sebagai mahasiswi 1(satu) orang atau sebanyak 14,3 persen dan sebagai seorang guru 1 (satu) orang atau sebanyak 14,3 persen.

c. Karakteristik informan berdasarkan pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subyek penelitian berdasarkan pendidikan ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 5 : Karakteristik informan berdasarkan pendidikan

Sumber : Diolah dari data primer

Distributor informan tentang pekerjaan berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 3 (tiga) orang dengan pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 42,9

Keterangan Frekuensi Persentase

PNS 2 28,5 %

Pengemudi transportasi online 3 42,9 %

Mahasiswi 1 14,3%

Guru 1 14,3 %

Jumlah 7 100 %

Keterangan Frekuensi Persentase

Sarjana Strata Satu (S1) 3 42,9 %

Sekolah Menengah Atas ((SMA) 4 57,1 %

Jumlah 7 100 %

persen dan 4 (empat)orang dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sebesar 57,6 persen dari seluruh informan yang ada.

B. Sistem Pengawasan Penyelenggaraan Layanan Transportasi Online Di Kota

Dokumen terkait