• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Moleong, (2014) mengemukakan bahwa pengabsahan data adalah bentuk batasan berkaitan suatu kepastian, bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Salah satu caranya adalah dengan proses triagulasi,

yaitu teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memamfaatkan sesuatu data dengan tidak menggunakan data yang sama untuk dijadikan perbandingan.

1. Triagulasi Sumber

Triagulasi sumber adalah membandingkan cara memeriksa kembali tingkata kepercayaansuatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.

contohnya melakukan pembandingan antar informan, kemudian membandingkanapa yang dikatakan umum dengan yangdikatakan pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada untuk melihat perbedaan dan kesamaan pendapat yang dapat dilihat dari hasil wawancara dan dokumen.

2. Trigulasi Teknik.

Teknik data untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut;

a. Teknik Observasi

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteks observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek, dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

b. Teknik Wawancara

Teknik wawancara (interview) adalah teknik dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan berhadapan

langsung dengan informasi yang dianggap mengerti mengenai permasalahan yang diteliti.

3. Trigulasi Waktu

Trigulasi waktu digunakan untuk validitas databerkaitan dengan pengecekan data berbagaisumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Untuk mendapatkan data yang sah melalui observasi penelitian perlu diadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan.

Kota ini dahulu bernama ujung pandang dan dipakai kira-kira tahun 1971 sampai tahun 1999. Alasan perubahan yang masuk akal sebab Makassar adalah nama suku yang ada di kota Makassar saat ini, meskipun masyarakat yang mendiami wilayah Makassar saat ini datang dari latar belakang suku berbeda..

Perang dunia kedua dan pendirian republik Indonesia merubah wajah Makassar.

warga asing yang dulunya mendiami Makassar meninggalkan kota ini pada tahun 1949 dan alih kepemilikan dari asing kepada pribumi pada tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi. Bahkan, sifat asli semakin menghilang dengan kedatangan warga yang mengadu nasib di kota ini. Baru pada tahun 1999 kota ini kembali dinamakan Makassar, tepatnya 13 oktober berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 nama ujung pandang dikembalikan menjadi Kota Makasssar dan sesuai Undang-Undang Pemerintah Daerah luas wilayah bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut 10.000 Ha, menjadi 27.577 hal ini sesuai dengan data kemendagri .

Kota Makassar mempunyai posisi strategis karena berada pada jalur perdagangan dan jalur transportasi yang sangat ideal. menjadi jalur utama dari arah selatan provinsi Sulawesi selatan menuju arah utara maupun barat, serta memiliki pelabuhan yang besar dan jalur transportasi udara kelas internasional.

Tahun 2015 jumlah penduduk kota mengalami peningkatan yang cuku besar, seiring dengan kepentingan ekonomi, politik dan lain sebagainya. sebagai ibu kota provinsi, tentu ini adalah hal yang sering terjadi yakni peningkatan jumlah penduduk. sebagaimana hasil wawancara mengatakan bahwa di kota Makassar tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang besar kata Chaidir (Kabid Pengelolaan Data dan Informasi Dispendukcapil Makassar) kepada berita sulsel.com, jumat (31/3/2017).

Tabel 2 :Jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2015-2017

Tahun 2015 2016 2017

Jumlah Penduduk 1.653.386 1.658.503 1.769.920

Sumber : Berita online Sulsel.com

Berdasarkan dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa setiap tahun terjadi kenaikan jumlah penduduk yang cukup signifikan. Dari data penduduk diatas, yang paling mendasar adalah jumlah kebutuhan mobilisasi masyarakat kota Makassar sangat besar dan memiliki potensi gesekan sosial yang juga sangat besar. oleh karena itu kebutuhan terhadap moda transportasi juga sangat penting untuk menunjang hal tersebut.

2. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Propinsi Sulawesi Selatan

Dinas perhungan provinsi Sulawesi selatan terletak dijalan perintis kemerdekaan, Pai, Biring Kanaya, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi selatan. Pekarangan kantor yang luas dan tertata membuat kantor ini seperti bangunan pemerintahan agak berbeda dari yang lain karena banyak tumbuh pohon besar disekitar kantor ini.

Bagian depan kantor terdapat lapangan untuk upacara bendera pada hari senin.

Pekarangan kantor dinas perhungan provinsi Sulawesi selatan cukup luas dan tertata

dengan rapi. Bangunan Kantor utama memiliki tiga lantai dengan warna putih dan atap bangunan berwarna biru Lantai utama kantor terdapat ruangan bagian umum yang mengurus tentang persuratan dan keperluan lainnya, bersebelahan dengan ruangan bagian umum terdapat ruangan kepala dinas perhubungan provinsi Sulawesi selatan. Sedangkan lantai dua terdapat berbagai ruangan lainnya seperti ruangan angkutan transportasi umum dalam trayek dan angkutan transportasi umum tidak dalam trayek yang berdampingan.Sedangkan pada lantai tiga terdapat beberapa ruangan lainnya seperti bagian moda dan penindakan.

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:

1. Visi adalah: “Dinas perhubungan sebagai sebagai penyelenggara transportasi yang professional dan handal menuju tercapainya simpul konektivitas dikawasan timur Indonesia”

2. Misi organisasi adalah tonggak dari perencanaan strategik untuk mencapai tujuan dan sasaran ang terukur, obyektif, dan spesifik. Berdasarkan visi dinas perhubungan provinsi Sulawesi selatan, ditetapkan misi sebagai berikut:

a. Menyediakan sarana dan prasarana perhubungan sesuai dengan kebutuhan;

b. Menciptakan sistem pelayanan transportasi yang selamat, aman, nyaman dan mampu menjangkau semua provinsi Sulawesi selatan;

c. Memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban transportasi;

d. Mengembangkan kemampuan sumberdaya manusia agar melaksana tugas secara profesional.

3. Karakteristik informan

Berikut adalah karakteristik secara umum terhadap informan yang diwawancarai sesuai dengan keahlian masing-masing menurut jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan.

a. Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik informan yang menjadi subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 : Karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Diolah dari data primer

Distributor informan tentang jenis kelamin berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 5 (lima) orang berjenis kelamin laki-laki atau 71,4 persen dan 2 (dua) orang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 28,6 persen dari seluruh informan yang ada.

b. Karakteristik informan berdasarkan pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subyek penelitian berdasarkan pekerjaan ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Keterangan Frekuensi Persentase

Laki-Laki 5 71,4 %

Perempuan 2 28,6 %

Jumlah 7 100 %

Tabel 4 : Kaarakter informan berdasarkan pekerjaan

Sumber : Diolah dari data primer

Distributor informan tentang pekerjaan berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 2 (empat) orang bekerja sebaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 28,5 persen dan 3 (tiga) orang bekerja sebagai Pengemudi transportasi online atau sebesar 42,9 persen, serta sebagai mahasiswi 1(satu) orang atau sebanyak 14,3 persen dan sebagai seorang guru 1 (satu) orang atau sebanyak 14,3 persen.

c. Karakteristik informan berdasarkan pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subyek penelitian berdasarkan pendidikan ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 5 : Karakteristik informan berdasarkan pendidikan

Sumber : Diolah dari data primer

Distributor informan tentang pekerjaan berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 3 (tiga) orang dengan pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 42,9

Keterangan Frekuensi Persentase

PNS 2 28,5 %

Pengemudi transportasi online 3 42,9 %

Mahasiswi 1 14,3%

Guru 1 14,3 %

Jumlah 7 100 %

Keterangan Frekuensi Persentase

Sarjana Strata Satu (S1) 3 42,9 %

Sekolah Menengah Atas ((SMA) 4 57,1 %

Jumlah 7 100 %

persen dan 4 (empat)orang dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sebesar 57,6 persen dari seluruh informan yang ada.

B. Sistem Pengawasan Penyelenggaraan Layanan Transportasi Online Di Kota

1. a. Akses Dashboard

Akses dashboard adalah suatu sistem yang terhubung dengan alur pergerakan taksi online yang terintegrasi dengan sistem yang dimiliki oleh Dishub Prov. SulSel.

Melalui Akses dashboard ini semua pergerakan taksi online terbaca melaui sistem yang dimiliki oleh Dishub, hal ini adalah wujud dari proses pemantauan yang terintegrasi mulai dari penyedia layanan transportasi online yakni aplikator dan driver yang dapat dipantau oleh Dishub. Hal diatas adalah berdasarkan hasil wawancara dengan Kasi tidak dalam trayek dishub prov. sulsel, adapun hasil wawancara tersebut sebagai berikut:

“Dalam melakukan pemantauan, Dinas perhubungan Provinsi Sulawesi selatan memiliki sistem yang dinamakan “ Akses Dashbot”, akses ini memudahkan petugas untuk membaca semua pergerakan kendaraan taksi online di kota Makassar. Gambaran dari aplikasi ini contoh ketika sedang memesan taksi online, maka pemesan dapat melihat pergerakan taksi yang dipesan, begitu juga dengan akses dashbot pergerakan kendaraan dapat terbaca dengan jelas secara keseluruhan sehingga memudahkan proses pemantauan itu dilakukan”. (Hasil wawancara dengan EAP, 07 maret 2018)

Melihat hasil wawancara yang disampaikan diatas sebagai pihak yang menangani tentang transportasi online di kota Makassar tentunya juga membutuhkan dukungan dari penyedia layanan yang ada di kota Makassar yakni dengan melakukan proses pendataan yang baik terhadap driver yang mereka miliki agar pemantauan yang dilakukan oleh Dishub dapat berjalan dengan baik sesuai harapan banyak pihak. Wawancara dengan staf Kasi Angkutan tidak dalam trayek Dshub Prov. Sulsel, mengatakan bahwa :

“Pemantauan sudah sangat menyesuaikan dengan pemanfaatan taknologi, jadi penyedia layanan transportasi online menggunakan kecanggihan teknologi dalam memberikan pelayanan, maka dishub juga menggunakan teknologi yang canggih dalam memantau mereka ketika beroperasi. Pemantauan dengan akses dahbot sangat membantu proses pemantauan, sebab sekedar memantau didepan

layar leptop, pergerakan transportasi online dapat terlihat dengan jelas sesuai kebutuhan pemantauan”. (Wawancara dengan IR, 07 Maret 2018)

Melihat hasil dari wawancara diatas yang disampaikan tersebut yang mengatakan bahwa pengawasan dengan menggunakan teknologi sangat membantu.

Artinya proses pemantauan yang baik adalah proses yang dilakukan dengan menyesuaikan objek yang yang dipantau, sebab yang yang dipantau dalam hal ini pergerakan kendaraan transportasi online dengan menggunakan sistem teknologi maka proses pemantauan yang baik adalah dengan menggunakan teknologi pula yakni dengan menggunakan akses dashboard. Pendapat sama juga disampaikan oleh pengemudi transportasi online yang mengatakan bahwa :

“Akses Dashboard sebenarnya cukup memudahkan, sebab akan mempengaruhi rasa aman masyarakat karena transportasi online terpantau melalui aplikasi”

(Hasil wawancara dengan AA, 16 Maret 2018)

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengemudi transportasi online diatas, dapat dicermati bahwa pengemudi menginginkan agar penumpang merasa aman sehingga menikmati ketika menggunakan layanan transportasi online, hal senada juga disampaikan selaku penngguna layanan tersebut yang mengungkapkan bahwa:

“Kalau ada pemantauan menggunakan Akses Dashboard sebenarnya sangat bagus, sebab pengemudi akan bergerak sesuai dengan petunjuk jalan yang ada dan merasa dipantau maka kita akan merasa aman juga”.(Hasil Wawancara dengan RS, 22 Maret 2018).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dicermati bahwa pengguna merasa penting untuk dilakukan pemantauan terhadap transportasi online agar agar dapat memberi rasa aman terhadap pengguna transportasi online.

1. b. Pemesanan taksi online melalui aplikasi

Cara selanjutnya jika melakukan pemantauan terhadap pengawasan penyelenggaraan layanan transportasi online yang dilakukan oleh Dishub Prov.

Sulsel adalah dengan cara melakukan pemesanan langsung kepada pengemudi transportasi online. Tentu ini sangat sederhana dan efektif jika akan dilakukan proses pemeriksaan dan pemantauan terhadap transportasi online sebab cukup dengan pemesanan maka akan mudah dilakukan tindak lanjut. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Angkutan tidak dalam trayek, yang mengungkapkan bahwa:

“Untuk memantau transportasi online di kota Makassar yakni dengan cara melakukan pemesanan kepada pengemudi transportasi online ditempat yang tentu bukan di kantor dinas perhubungan provinsi Sulawesi selatan, sebab kita ingin agar mereka datang untuk menjemput sekaligus diperiksa secara administratif jika dibutuhkan, tapi yang paling penting adalah kami tetap melaksanakan pemantauan mengacu Kepada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas”. (Wawancara dengan EAP,07 Maret 2018)

Melihat hasil wawancara dari Kepala seksi angkutan tidak dalam trayek, maka dapat diketahui melalui mekanisme pemesanan taksi online juga dapat dilakukan proses pemantauan yakni dengan langsung memanggil penyedia layanan transportasi online tersebut. Tetapi yang paling penting dari itu adalah semua proses pemantauan tetap mengacu kepada UU No 22 Tahung 2009 Tentang Lalu Lintas.

Senada dengan hasil wawancara diatas,staf Kasi angkutan tidak dalam trayek mengungkapkan bahwa:

“Mekanisme dalam proses perizinan angkutan sudah sangat jelas, Undang- undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas menjadi acuan kita, semua harus mengaacu kepada peraturan ini sebab ini berkaitan dengan keselamatan banyak orang”.(Wawancara dengan IR,07 Maret 2018)

Melihat hasil wawancara di atas, dapat dijelakan bahwa proses yang ada sudah sangat jelas, bahwa semua yang berkaitan dengan keselamatan banyak orang harus tetap mengacu kepada aturan yang mengikat semuanya. Selaku instansi yang diberikan kewenangan terhadap pengaturan lalu lintas sebagimana amanat PM 108 Tahun 2017 sudah selayaknya jika dinas perhubungan mampu melakukan tugasnya

dengan baik. Hal berbeda diungkapkan oleh pengemudi yang mengungkapkan bahwa:

“Untuk razia dan pemesanan yang bertujuan untuk pemeriksaan administrasi memang dinas perhubungan seperti tidak pernah melakukan, setahu saya hanya satu kali itupun di Jalan Pengayoman, tetapi jika dilakukan razia maka itu bagus untuk memenuhi syarat administrasi”. (Wawancara dengan RJ, 16 Maret 2018).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita lihat bahwa proses pemantauan melalui pemesanan transportasi online lewat aplikasi masih sangat kurang efektif sebab tidak memberikan efek terhadap pengemudi transportasi.bahkan pengemudi transportasi online menganggap bahwa razia tersebut hanya tuntutan yang bersifat sementara untuk memenuhi keinginan pengemudi transportasi konvensional. Adapun menurut pengguna mengungkapkan bahwa :

“Proses razia pada dasarnya sangat bagus untuk menertibkan penyedia layanan transportasi online yang tidak sesuai dengan peraturan, kalau sesuai dengan peraturan itu tandanya sudah layak mengemudi dan mengangkut penumpang”

(Hasil Wawancara dengan RS, 21 Maret 2018)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa proses penindakan dengan razia harus dilakukan agar dapat memenuhi rasa aman terhadap kebutuhan layanan transportasi online yang digunakan oleh masyarakat. Dari hasil hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa proses pemantauan sudah terlaksana tetapi masih sangat kurang efektif karena Akses Dashboard belum dilaksanakan secara maksimal karena PM No 108 Tahun 2017 belum dilaksanakan secara menyeluruh. Hal yang sama juga terhadap pemantauan dengan pemesanan melalui aplikasi yang masih belum dilaksanakan dengan maksimal karena jumlah transportasi online yang terlalu banyak sehingga tidak mampu terjangkau secara keseluruhan oleh dinas perhubungan provinsi Sulawesi selatan.

2. Pemeriksaan

Proses pemeriksaan dalam pengawasan penyelenggaraan layanan transportasi online sangat penting, khususnya untuk penyesuaian terhadap aturan hukum yang ada.

Selain itu, pemeriksaan juga akan menentukan efektifitas pemberlakuan PM N0.108 Tahun 2017. Adapun beberapa indikator yang harus dipenuhi dan menjadi aspek yang diperiksa dalam penyelenggaraan layanan transportasi online berdasarkan hasil wawancara dengan Kasi angkutan tidak dalam trayek mengungkapkan sebagai berikut:

“Dalam proses pemeriksaan, dinas perhubungan mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan No 108 tahun 2018 yaitu Memiliki SIM A Umum, buku Uji KIR, STNK, Berbadan hukum, Stiker, Kartu pengawasan” (Hasil wawancara dengan EAP, 07 Maret 2018)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa yang menjadi indikator dalam pemeriksaan dinas perhubungan provinsi sulawesi selatan adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 108 tahun 2018.berikut beberapa indikator tersebut:

a. SIM A Umum b. Buku Uji KIR c. STNK

d. Berbadan hukum e. Stiker

f. Kartu pengawasan

2. a. Surat Izin Mengemudi A Umum (SIM A Umum).

Surat izin yang dimaksud adalah batasan untuk pemenuhan aturan tersebut.

sebagaimana dalam UU No 22 tahub 2009. Hal ini harus dimiliki oleh pengemudi

transportasi online sebagai persyaratan sebagaimana diungkapkan oleh Kasi Angkutan tidak trayek , mengatakan bahwa:

“Persyaratan yang harus dimiliki oleh pengemudi transportasi online adalah Surat Izin Mengemudi A Umum. Dan ini yang akan pertama kali diperiksa oleh petugas kami”. (Wawancara dengan EAP,07 Maret 2018)

Berdasarkan hasil wawancara ini, surat izin mengemudi adalah hal paling utama yang harus dipenuhi oleh pengemudi transportasi online, sebagai persyaratan yang akan dijadikan indikator dalam pemeriksaan maka semua pengemudi diharuskan memenuhi persyaratan ini. Wajar hal ini dijadikan sepagai indikator perizinan pengoperasian transportasi online, sebab yang menjadi konsumen utama dari transportasi online adalah masyarakat umum. Tidak ada yang dapat memberikan kepastian terhadap kapasitas yang dimiliki oleh pengemudi kecuali dengan memberikan bukti surat izin mengemudi A umum. Hal yang sama juga ungkapkan staf angkutan tidak dalam trayek dalam wawancara mengatakan bahwa:

“Semua pengemudi wajib memiliki Sim A Umum, mereka (pengemudi) mengangkut orang dan barang, maka semua mengikut dengan aturan pasal 77 Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Jika tidak maka petugas akan memberikan surat pernyataan” (Wawancara dengan IR,07 Maret 2018)

Mekanisme pengawasan sudah berjalan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi yang masih kurang adalah proses sosialisasi yang masih berjalan kurang efektif karena masih banyak pengemudi yang bingung dengan mekanisme SIM A dan SIM A Umum. Seperti yang diungkapkan oleh pengemudi yang mengatakan bahwa:

“Saya sebenarnya sepakat dengan aturan ini, tetapi seharusnya sosialisasi terhadap aturan ini harus diperbanyak agar pengemudi tidak bingung, apalagi sudah ada SIM A” (wawancara FD, 16 Maret 2018).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, persyaratan tentang SIM A Umum terhadap pengemudi masih ada yang bingung, artinya sosialisasi masih sangat kurang maksimal dilakukan oleh Dishub. Sedangkan menurut pengguna mengungkapkan bahwa :

“Persyaratan tentang SIM A Umum sangat bagus sebenarnya karena sudah ada pengujian sebelum mendapatkan SIM A Umum jadi kenyamanan pengguna itu sudah tersertifikasi”. (Hasil wawancara NA,23 Maret 2018)

Melihat hasil wawancara diatas, dijelaskan bahwa persyaratan SIM A Umum memberikan jaminan kepada pengguna bahwa pengemudi tersebut sudah teruji dengan adanya surat izin tersebut, oleh sebab itu pengguna transportasi online sangat sepakat dengan hal tersebut.Persyaratan tentang Sim A umum sudah layak diberlakukan bagi pengemudi transportasi online.

2. b. Buku Uji Kir

Uji KIR sudah menjadi persyaratan yang harus dipenuhi selanjutnya setelah SIM A Umum, disebabkan karena untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Angkutan tidak dalam trayek yang mengungkapkan bahwa:

“Uji KIR harus ada ketika ingin beropersi, hal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna layanan transportasi online di kota Makassar”

(wawancara dengan EAP,07 Maret 2018)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat kita ketahui bahwa proses yang terjadi adalah semua berdasarkan dengan aturan yang telah berlaku. Sebagaimana terdapat pada Pasal 3 PPNo 80 Tahun 2012 tentang tata cara pemeriksaan kendaraan bermotor dijalan dan penindakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan. Hal yang sama juga diungkapkan staf angkutan tidak dalam trayek ketika wawancara mengungkapkan bahwa:

“Prosedur tentang pemenuhan persyaratan KIR sudah sangat terang didalam peraturan, maka pengemudi taksi online harus melakukan uji KIR, lagipula prosedurnya juga cukup mudah dengan keterbukaan informasi seperti sekatang ini.”(Hasil wawancara IR, 07 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan diatas, mengungkapkan bahwa cara yang ada cukup memudahkan sehingga aturan ini tidak memberatkan melainkan untuk memenuhi terhadap aturan semua pengemudi. Untuk mendapatkan KIR, tentunya dibutuhkan sebuah mekanisme seperti yang diungkapkan dalam wawancara diatas. Hal yang sama diungkapkan oleh pengemudi transportasi online yang mengatakan bahwa :

“Untuk Uji KIR itu memang harus dilakukan bagi kendaraan umum, tapi kalau mobil sudah saya daftar tinggal menunggu panggilan untuk dilakukan Uji KIR, tapi pengemudi merasa itu tidak memberatkan selagi semua transparan”.

(Wawancara AA, 16 Maret 2018).

Berdasarkan hasil wawancara dari pengemudi menggambarkan bahwa pengemudi membutuhkan transparansi dari dishub ketika melakukan uji KIR, sebab semua kendaraan umum memang harus memiliki uji KIR termasuk kendaraan pribadi yang difungsikan untuk mengangkut penumpang, Artinya konsekuensi ketika menjadi transportasi online maka secara tidak langsung sudah menjadi transportasi umum berbasis online, hal yang sama juga diungkapkan oleh pengguna layanan transportasi online yang mengatakan bahwa:

“Kalau memang harus Uji KIR, meskipun kendaraan pribadi tetapi sudah di fungsikan mengangkut penumpang maka akan bersinggungan dengan keselamatan banyak orang yakni penumpang, jadi lebih baiknya memang harus selesai Uji KIR baru bisa di opersikan”. (Hasil wawancara RS, 22 Maret 2018) Berdasarkan hasil wawancara dengan pengemudi dapat dilihat proses uji KIR dinilai mampu memberikan rasa percaya dari pengguna transportasi online kepada pengemudi transportasi online. Oleh sebab itu, seharusnya pengemudi memenuhi Uji KIR tersebut agar memenuhi persyaratan yang dimaksud juga untuk menjawab

keinginan pengguna transportasi online dari segi jaminan keamanan dan kenyamanan serta.

2. c. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

Surat tanda nomor kendaraan bermotor adalah pesyaratan wajib bagi setiap pengemudi transportasi. sebagaimana terdapat dalam pasal 288(1). Pasal diatas dipertegas Kasi Angkutan tidak dalam trayek yang mengungkapkan bahwa:

“Semua pengemudi harus dapat menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaran Bermotor tanpa terkecuali, termasuk pengemudi transportasi online, pijakan dinas perhubungan sangat jelas dalam peraturan ini yakni Undang- undang No 20 tahun 2009 tentang lalu lintas”. (Hasil wawancara EAP,07 Maret 2018).

Hasil wawancara diatas dapat diartikan STNK merupakan persyaratan yang wajib ada bagi pengendara, meskipun bukan transportasi online. Maka hal ini tidak memberatkan kepada pihak pengemudi transportasi online, seperti yang diungkapkan oleh pengemudi transportasi online mengatakan bahwa:

”Untuk Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaran Bermotor kami tidak ada masalah sebab memang sudah ada ketika pembelian kendaraan jadi tidak memberatkan”( hasil wawancara AA, 16 Maret 2018)

Wawancara diatas memberikan gambaran bahwa, STNK tidak memberatkan karena sudah ada sebelumnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengguna layanan transportasi online bahwa:

“Tanggapan pengguna ketika pengemudi diharuskan memiliki STNK adalah sangat setuju karena memang itu persyaratan yang harus terpenuhi ketika ingin mengemudi” (Hasil wawancara NA, 23 Maret 2018)

Berdasarkan wawancara diatas, tidak ada yang mempersoalkan tentang persyaratan STNK, Hanya yang menjadi persoalan pada dasarnya adalah pengemudi yang hanya ingin agar peraturan tidak merugikan mereka.Peraturan

Dokumen terkait