• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II

H. Indikator Keberhasilan

2. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II

Adapun hasil refleksi pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah:

Tabel 4.9

No Aktivitas Kendala Perbaikan

1 Meningkatkan keterampilan berbicara anak

1. Beberapa anak didik masih sangat sulit dalam menyimak apa yang disampaikan oleh guru

2. Anak didik sering bermain pada saat pelajaran dimulai 3. Anak didik masih malu

pada saat diminta untuk menyampaikan keinginan, perasaan dan pendapat 4. Guru kurang

memotivasi kepada anak didik

1. Pertemuan selanjutnya guru akan membuat anak menjadi beberapa

kelompok

2. Pertemuan selanjutnya guru akan memodivikasi media agar anak-anak tertarik

3. pertemuan selanjutnya guru memberimotivasi kepada anak didik agar anak berani

menyampaikan

keinginan, perasaan dan pendapatnya.

4. Pertemuan selanjutnya guru harus banyak memotivasi anak didik

Kegiatan ini membahas mengenai identifikasi dan analisis masalah yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui metode pretend play di PAUD Sikamaseang Pallangga Kab. Gowa.

Adapun rencana yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menyusun jadwal dengan guru kelompok B sebelum melakukan tindakan

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yaitu berisi kegiatan pelaksanaan pretend play / bermain pura-pura sesuai dengan tema dan sub tema dari sekolah

3. Menyediakan media yang digunakan dalam pretend play/bermain pura-pura.

4. Menyiapkan pedoman observasi 5. Menyusun instrumen penelitian

6. Melakukan simulasi pembelajaran pretend play / bermain pura-pura b.Tahap Pelaksanaan (Tindakan)

Tindakana siklus II dilaksanakn sebanyak 3 kali pertemuan.

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021, pertemuan kedua pada tanggal 11 Desember 2021, dan pertemuan ketiga pada tanggal 13 Desember 2021. Pada setiap pertemuan terdapat tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup.

1.) Siklus II (pertemuan pertama)

Pertemuan pertama dimulai pada tanggal 10 Desember 2021, pukul 08:00-10:100. Tema yang diajarkan pada siklus II adalah pekerjaan, sub tema bidan kesehatan/perawat, sub-sub tema adalah alat-alat permainan dokter. peserta didik hadir sebnyak 13 peserta didik.

a) Kegiatan awal (pembuka)

Pembelajaran awal diawali dengan berbaris kemudian bernyanyi bersama, mengucap salam dan menyapa setelah itu anak didik diminta untuk masuk ke kelas. Selanjutnya membaca surah Al-Fatihah, membaca doa sebelum belajar kemudian tanya jawab tentang hari, tanggal, bulan dan tahun pada hari itu, mengabsen, dan langsung menanyakan kabar serta memberi motivasi, tak lupa berdiskusi tentang macam-macam pekerjaan. Lalu menghubungkan tema yang akan dipelajari dengan tema sebelumnya juga mengaitkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta diakhiri dengan memperkenalkan media alat-alat permainan dokter yang akan dimainkan pada hari itu.

b) Kegiatan inti

Kegiatan di mulai dengan guru bercakap-cakap tentang kegiatan kemarin, guru menyampaikan tujuan pretand play dan tema pekerjaan secara jelas serta kegiatan yang akan dilakukan hari ini. setelah itu guru mengatur tempat duduk kepada peserta didik, guru menjelaskan

kegiatan yang akan dilakukan, guru menciptakan suasana yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa bosan. Kemudian setelah itu guru mengenalkan media yang akan dilakukan dalam pretend play / bermain pura-pura yaitu alat-alat permainan dokter, guru menjelaskan dan mencotohkan cara pretend play / bermain pura-pura.

guru mengkomunikasikan kepada anak tujuan kegiatan pretend play / bermain pura-pura dan mendiskusikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang dokter. Guru memberitahukan batasan-batasan yang harus dipatuhi anak dalam melakukan pretend play / bermain pura- pura. kemudian setelah itu guru menawarkan peran kepada masing- masing anak untuk disepakati sebagai dokter, perawat, orang sakit, atau yang lainnya. Setelah disepakati peserta didik melakukan pretend play / bermain pura-pura sesuai dengan Guru memperjelas tentang peran yang akan diperankan kepada peserta didik. Guru mampu mengembangkan keterampilan berbicara dengan menarapkan metode pretend play. Kegiatan ini mampu mengembangkan keterampilan berbicara anak dengan bermain bersama teman mampu merangsang keterampilan berbicara anak.

c) Kegiatan istirahat

Masuk kegiatan istirahat, guru membimbing anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta membimbing anak untuk berdoa bersama sebelum makan.

d) Kegiatan akhir (penutup)

Guru mengajak anak untuk bersama-sama mengevaluasi hasil kegiatan apa saja yang sudah dilakukan hari itu. Guru menanyakan perasaan anak dan memberikan motivasi untuk sekolah esok hari sekaligus menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan esok hari.

Anak-anak menjawab pertanyaan dengan cukup baik. Kegiatan tanya tanya jawab antara guru dan anak bertujuan untuk menggali tentang perkembangan bahasa anak dalam hal ini berbicara anak. Anak-anak di berikan kesempatan untuk bercerita mengenai apa yang telah dilakukan hari itu. Kegiatan selanjutnya bernyanyi dan membaca doa sebelum pulang.

2.) Siklus II (pertemuan kedua)

Pertemuan kedua dimulai pada tanggal 11 Desember 2021, pukul 08:00-10:100. Tema yang diajarkan pada siklus II adalah pekerjaan, sub tema bidan kesehatan/perawat, sub-sub tema adalah alat-alat permainan dokter. Peserta didik hadir sebnyak 13 peserta didik.

a) Kegiatan awal (pembuka)

Pembelajaran awal diawali dengan berbaris kemudian bernyanyi bersama mengucap salam dan menyapa setelah itu setelah itu anak didik diminta untuk masuk ke kelas. Selanjutnya membaca surah Al- Fatihah, membaca doa sebelum belajar kemudian tnya jawab tentang hari, bulan dan tahun pada hari itu, mengabsen dan langsung menanyakan kabar serta memberi motivasi, tak lupa berdiskusi tentang

macam-macm pekerjaan, lalu menghubungkan tema yang akan dipelajari dengan tema sebelumnya juga mengaitkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta di akhiri dengan memperkenalkan media alat-alat permainan dokter yang akan dimainkan hari itu.

b) Kegiatan inti

Kegiatan di mulai dengan guru bercakap-cakap tentang kegiatan kemarin, guru menyampaikan tujuan pretend play dan tema pekerjaan secara jelas serta kegiatan yang akan dilakukan hari ini. setelah itu guru mengatur tempat duduk kepada peserta didik, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, guru menciptakan suasana yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa bosan. Kemudian setelah itu guru mengenalkan media yang akan dilakukan dalam pretend play / bermain pura-pura yaitu alat-alat permainan dokter, guru menjelaskan dan mencotohkan cara pretend play / bermain pura-pura.

guru mengkomunikasikan kepada anak tujuan kegiatan pretend play / bermain pura-pura dan mendiskusikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang dokter. Guru memberitahukan batasan-batasan yang harus dipatuhi anak dalam melakukan pretend play / bermain pura- pura. kemudian setelah itu guru menawarkan peran kepada masing- masing anak untuk disepakati sebagai dokter, perawat, orang sakit, atau yang lainnya. Setelah disepakati peserta didik melakukan pretend play / bermain pura-pura sesuai dengan Guru memperjelas tentang

peran yang akan diperankan kepada peserta didik. Guru mampu mengembangkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode pretend play. Kegiatan ini mampu mengembangkan keterampilan berbicara anak dengan bermain bersama teman mampu merangsang keterampilan berbicara anak.

c) Kegiatan istirahat

Masuk kegiatan istirahat, guru membimbing anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta membimbing anak untuk berdo’a bersama sebelum makan.

d) Kegiatan akhir ( penutup)

Guru mengajak anak untuk bersama-sama mengevaluasi hasil kegiatan apa saja yang sudah di lakukan hari itu. Guru menanyakan perasaan anak dan memberikan motivasi untuk sekolah esok hari.

Anak-anak menjawab pertanyaan dengan cukup baik. Kegiatan tanya jawab antara guru dan anak bertujuan untuk menggali tentang perkembangan bahasa anak dalam hal ini berbicara anak. Anak-anak di berikan kesempatan untuk bercerita mengenai apa yang telah di lakukan hari itu. Kegiatan selanjutnya bernyanyi dan membaca do’a sebelum pulang.

3.) Siklus II (pertemuan ketiga)

Pertemuan ketiga dimulai pada tanggal 13 Desember 2021, pukul 08:00-10:100. Tema yang diajarkan pada siklus II adalah pekerjaan, sub tema bidan kesehatan/perawat, sub-sub tema adalah alat-alat permainan dokter. peserta didik hadir sebnyak 13 peserta didik.

a) Kegiatan awal (pembuka)

Pembelajaran awal diawali dengan berbaris kemudian bernyanyi bersama mengucap salam dan menyapa setelah itu setelah itu anak didik diminta untuk masuk ke kelas. Selanjutnya membaca surah Al- Fatihah, membaca doa sebelum belajar kemudian tanya jawab tentang hari, bulan dan tahun pada hari itu, mengabsen dan langsung menanyakan kabar serta memberi motivasi, tak lupa berdiskusi tentang macam-macm pekerjaan, lalu menghubungkan tema yang akan dipelajari dengan tema sebelumnya juga mengaitkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta di akhiri dengan memperkenalkan media alat-alat permainan dokter yang akan dimainkan hari itu.

b) Kegiatan inti

Kegiatan di mulai dengan guru bercakap-cakap tentang kegiatan kemarin, guru menyampaikan tujuan pretend play dan tema pekerjaan secara jelas serta kegiatan yang akan dilakukan hari ini. setelah itu guru mengatur tempat duduk kepada peserta didik, guru menjelaskan

kegiatan yang akan dilakukan, guru menciptakan suasana yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa bosan. Kemudian setelah itu guru mengenalkan media yang akan dilakukan dalam pretend play / bermain pura-pura yaitu alat-alat permainan dokter, guru menjelaskan dan mencotohkan cara pretend play / bermain pura-pura.

guru mengkomunikasikan kepada anak tujuan kegiatan pretend play / bermain pura-pura dan mendiskusikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang dokter. Guru memberitahukan batasan-batasan yang harus dipatuhi anak dalam melakukan pretend play / bermain pura- pura. kemudian setelah itu guru menawarkan peran kepada masing- masing anak untuk disepakati sebagai dokter, perawat, orang sakit, atau yang lainnya. Setelah disepakati peserta didik melakukan pretend play / bermain pura-pura sesuai dengan Guru memperjelas tentang peran yang akan diperankan kepada peserta didik. Guru mampu mengembangkan keterampilan berbicara dengan menerapkan metode pretend play. Kegiatan ini mampu mengembangkan keterampilan berbicara anak dengan bermain bersama teman mampu merangsang keterampilan berbicara anak.

c) Kegiatan istirahat

Masuk kegiatan istirahat, guru membimbing anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta membimbing anak untuk berdo’a bersama sebelum makan.

d) Kegiatan akhir ( penutup)

Guru mengajak anak untuk bersama-sama mengevaluasi hasil kegiatan apa saja yang sudah di lakukan hari itu. Guru menanyakan perasaan anak dan memberikan motivasi untuk sekolah esok hari.

Anak-anak menjawab pertanyaan dengan cukup baik. Kegiatan tanya jawab antara guru dan anak bertujuan untuk menggali tentang perkembangan bahasa anak dalam hal ini berbicara anak. Anak-anak di berikan kesempatan untuk bercerita mengenai apa yang telah di lakukan hari itu. Kegiatan selanjutnya bernyanyi dan membaca do’a sebelum pulang.

Peneliti mengamati perkembangan kemampuan berbicara anak dengan aspek penilaian yang ada dalam instrumen penelitian yaitu anak dapat mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa, anak dapat mengungkapkan perasaan ide dengan pilihan kata yang sesuai ketika berkomunikasi dan anak menceritakan kembali isi cerita secara sederhana. Pada pertemuan ini ada anak sudah berani untuk menceritakan kembali apa yang di dengar, mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat atau pun menjawab pertanyaan c. Tahap pengamatan (observasi)

Pengamatan ini dilakukan untuk melihat dan mengetahui proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada siklus II berlangsung.

Adapun yang menjadi observer dalam penelitian ini ialah peneliti itu

sendiri, adapun yang diamati yaitu perkembangan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode pretend play.

1. Hasil observasi siklus II pertemuan pertama a. Hasil obervasi dan evaluasi guru

Tabel 4.10

No Uraian

Hasil Yang Dicapai

K C B SB

1 2 3 4

1 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam √

2 Guru memotivasi dan menyanyi bersama anak √

3 Guru menentukan metode pembelajaran √

4 Guru menyiapkan metode pembelajaran √

5 Guru menjelaskan tema dan kegiatan yang akan dilakukan

√ 6 Guru mengenalkan permainan yang akan diperankan

dalam pretend play

√ 7 Guru meminta anak menyebutkan nama permainan

yang diperankan dalam pretend play

8 Guru meminta anak menjelaskan manfaat dari

permainan yang diperankan dalam pretend play √ 9 Guru meminta anak menjelaskan cara memainkan

peran dalam pretend play

√ 10 Guru meminta anak untuk melakukan pretend play

dengan menggunakan permainan yang sudah disiapkan

11 Guru mengulas kembali kegiatan yang telah

dilakukan √

12 Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan

13 Guru melakukan evaluasi √

14 Guru menutup pembelajran dengan memotivasi, menyanyi, berdoa, dan mengucap salam kepada anak

Jumlah Skor 40

Nilai Rata-rata 1.000

Presentase 25%

Berdasarkan dari tabel 4.10 hasil observasi dan evaluasi guru terdapat jumlah skor yang diperoleh guru kelompok B 40 dengan mencapai nilai rata 1.000 dengan presentase 25%.

b. Hasil observasi dan evaluasi anak Tabel 4.11

Indikator Kriteria Jumlah

Anak

presentse

1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam

berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa.

2. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih

3. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

BB 0 0%

MB 0 0%

BSH 1 8%

BSB 2 16%

Dilihat dari hasil observasi dan evaluasi anak presentase dan kriteria anak mulai meningkat 2 orang anak didik dengan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) mencapai presentase 16% dengan dengan yang mampu mengeluarkan pendapat tanpa bantuan guru terdapat 1 anak didik dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) mencapai presentase 8% dengan yang berani untuk bersuara, mengungkapkan perasaan, keinginan, ide, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa, dan sudah mulai mampu menceritakan kembali isi secara sederhana.

2. Hasil observasi siklus II pertemuan kedua

a. Hasil obervasi dan evaluasi guru Tabel 4.12

No Uraian

Hasil Yang Dicapai

K C B SB

1 2 3 4

1 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam √

2 Guru memotivasi dan menyanyi bersama anak √

3 Guru menentukan metode pembelajaran √

4 Guru menyiapkan metode pembelajaran √

5 Guru menjelaskan tema dan kegiatan yang akan dilakukan

√ 6 Guru mengenalkan permainan yang akan diperankan

dalam pretend play

√ 7 Guru meminta anak menyebutkan nama permainan

yang diperankan dalam pretend play

8 Guru meminta anak menjelaskan manfaat dari

permainan yang diperankan dalam pretend play √ 9 Guru meminta anak menjelaskan cara memainkan

peran dalam pretend play

√ 10 Guru meminta anak untuk melakukan pretend play

dengan menggunakan permainan yang sudah disiapkan

11 Guru mengulas kembali kegiatan yang telah

dilakukan √

12 Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan

13 Guru melakukan evaluasi √

14 Guru menutup pembelajran dengan memotivasi, menyanyi, berdoa, dan mengucap salam kepada anak

Jumlah Skor 44

Nilai Rata-rata 1,100

Presentase 27%

Berdasarkan dari tabel 4.10 hasil observasi dan evaluasi guru terdapat jumlah skor yang diperoleh guru kelompok B 40 dengan mencapai nilai rata 1,100 dengan presentase 27%.

b. Hasil observasi dan evaluasi anak Tabel 4.13

Indikator Kriteria Jumlah

Anak

presentse

1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam

berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa.

2. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih

3. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

BB 0 0%

MB 0 0%

BSH 1 8%

BSB 3 25%

Dilihat dari hasil observasi dan evaluasi anak presentase dan kriteria anak mulai meningkat 3 orang anak didik dengan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) mencapai presentase 25% dengan dengan yang mampu mengeluarkan pendapat tanpa bantuan guru terdapat 1 anak didik dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) mencapai presentase 8% dengan yang berani untuk bersuara, mengungkapkan perasaan, keinginan, ide, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa, dan sudah mulai mampu menceritakan kembali isi secara sederhana.

3. Hasil observasi siklus II pertemuan ketiga a. Hasil obervasi dan evaluasi guru

Tabel 4.14

No Uraian

Hasil Yang Dicapai

K C B SB

1 2 3 4

1 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam

2 Guru memotivasi dan menyanyi bersama anak √

3 Guru menentukan metode pembelajaran √

4 Guru menyiapkan metode pembelajaran √

5 Guru menjelaskan tema dan kegiatan yang akan dilakukan

√ 6 Guru mengenalkan permainan yang akan diperankan

dalam pretend play

√ 7 Guru meminta anak menyebutkan nama permainan

yang diperankan dalam pretend play

8 Guru meminta anak menjelaskan manfaat dari permainan yang diperankan dalam pretend play

√ 9 Guru meminta anak menjelaskan cara memainkan

peran dalam pretend play

√ 10 Guru meminta anak untuk melakukan pretend play

dengan menggunakan permainan yang sudah disiapkan

11 Guru mengulas kembali kegiatan yang telah

dilakukan √

12 Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan

13 Guru melakukan evaluasi √

14 Guru menutup pembelajran dengan memotivasi, menyanyi, berdoa, dan mengucap salam kepada anak

Jumlah Skor 53

Nilai Rata-rata 1,324

Presentase 33%

Berdasarkan dari tabel 4.10 hasil observasi dan evaluasi guru terdapat jumlah skor yang diperoleh guru kelompok B 40 dengan mencapai nilai rata 1.324 dengan presentase 33%.

b. Hasil observasi dan evaluasi anak Tabel 4.15

Indikator Kriteria Jumlah

Anak

presentse

1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam

berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa.

2. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih

3. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

BB 0 0%

MB 0 0%

BSH 0 0%

BSB 6 50%

Dilihat dari hasil observasi dan evaluasi anak presentase dan kriteria anak mulai meningkat 6 orang anak didik dengan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) mencapai presentase 50% dengan yang berani untuk bersuara, mengungkapkan perasaan, keinginan, ide, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa, dan sudah mulai mampu menceritakan kembali isi secara sederhana. Dengan yang mampu mengeluarkan pendapat tanpa bantuan guru terdapat 0 anak didik dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) mencapai presentase 0%, terdapat 0 anak didik

dengan kriteria BB (Belum Berkembang) dengan presentase 0%, dan pada kriteria MB (Mulai Berkembang) terdapat 0 anak didik dengan prsentase 0%.

Dapat dilihat pada Tabel 4.16 adalah merupakan hasil rekapitulasi data siklus II, meningkatkan keterampilan berbicara anak dengan menggunakan metode pretend play

Tabel 4.16

No Nama anak

Pertemuan

Jumlah Presentase Kriteria I II III

1 N 9 10 12 31 86% BSB

2 AZ 9 10 12 31 86% BSB

3 AD 10 11 12 33 91% BSB

4 AF 6 8 8 22 61% BSH

5 M.R 9 10 11 30 83% BSB

6 R.W 9 10 11 30 83% BSB

7 K 9 10 12 31 86% BSB

8 M 9 11 12 32 88% BSB

9 AD 10 11 12 33 91% BSB

10 H 6 7 8 21 58% BSH

11 L 9 10 11 30 83% BSB

12 N 10 11 12 33 91% BSB

13 M 11 12 12 35 97% BSB

Rata-rata peningkatan perkembangan bahasa dengan

metode bercerita menggunakan boneka tangan 83% BSB

Hasil Rekapitulasi Presentase Keterampilan Berbicara Anak Siklus II Dapat Di Lihat Pada Tabel 4.17

Tabel 4.17

No Skor Kriteria Jumlah

Anak

Presentase

1 0%-25% BB (Belum Berkembang) 0 0%

2 26%-50% MB (Mulai Berkembang) 0 0%

3 51%-75% BSH ( Berkembang Sesuai Harapan)

2 15%

4 76%100% BSB (Berkembang Sangat Baik)

11 84%

Tabel 4.5 hasil rekapitulasi siklus II diatas, dapat diperoleh keterangan bahwa anak yang memiliki kriteria MB (Mulai Berkembang) ada 0 orang anak dengan presentase yang diperoleh 0%, dan anak yang berada pada kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 2 orang anak dengan prsentase yang diperoleh 15%, anak yang memiliki kriteria BB (Belum Berkembang) ada 0 orang anak dengan presentase yang diperoleh 0%, dan anak yang memiliki kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) ada 11 orang anak dengan presentase yang diperoleh 84%.

Berdasarkan hasil nilai pada tabel 4.17 menjukan bahwa kemampuan keterampilan berbicara anak menggunakan metode pretend play pada siklus II dapat disimpulkan bahwa penelitian pada siklus II telah berhasil.

d. Refleksi

Adapun penjelasan tentang hasil temuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak yang perlu diperbaiki selama

pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.18 Tabel 4.18

No Aktivitas Hasil temuan Revisi

1 Meningkatkan

keterampilan berbicara pada anak

Kemampuan keterampilan berbicara anak meningkat sebanyak 83% kategori baik

hasil observasi meningkatkan keterampilan berbicara anak pada siklus II terlihat semakin baik dan sudah memenuhi kriteria efektif

B. Pembahasan 1. Pembahasan

Seperti diketahui salah satu faktor berhasilnya suatu proses pembelajaran adalah kesiapan adalah belajar anak didik atau kesiapan anak didik dalam menerima pelajaran. Seperti halnya anak didik yang belajar mengembangakan kreatifitasnya melalui metode pretend play. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan, bermain dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak.

Adapun beberapa aspek yang menunjang keaktifan keterampilan berbicara yaitu (a) kebahasaan meliputi keterampilan ucapan, penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai; pilihan kata; dan sasaran ketetapan pembicaraan. (b) aspek

nonkebahasaan meliputi sikap tubuh: kesediaan menghargai pembicaraan maupun gagasan orang lain; kenyaringan suara dan kelancaran dalam berbicara; relevansi, penalaran, dan penguasaan terhadap topik tertentu. Pada saat dilapangan aspek- aspek tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukankan diatas.

Pengembangan yang dilakukan dalam pembelajaran PAUD dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak mengarah kepada pembelajaran melalui pretend play/bermain pura-pura pada kelompok B di PAUD Sikamaseang Pallangga Kab. Gowa yang merupakan kegiatan yang disenangi anak, tertartik dan lebih aktif dalam berbicara. Ketika anak bermain bersama teman-teman secara tidak langsung keterampilan berbicara anak terlatih.Setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas peneliti telah dapat menemukan cara pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak , sehingga dapat meminimalisir kesulitan dalam kegiatan pembelajran selanjutnya. Metode yang di terapkan dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak adalah metode pretend play.

Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus dengan mnggunakan metode pretend play. Dari data yang diperoleh pada pengolahan data dari siklus I pertemuan satu, dua dan tiga sampai dengan siklus II pertemuan satu, dua dan tiga.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan berkolaborasi dengan guru kelompok B menunjukan bahwa kemampuan berbicara anak melalui penerapan metode pretend play mengalami peningkatan. Hal tersebut bisa dilihat dari rata-rata ketercapain kemampuan keterampilan berbicara anak pada siklus I mencapai 38% dan pada siklus II 83%.

Dengan demikian berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa metode pretend play dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak pada anak kelompok B di PAUD Sikamaseang Pallangga Kab. Gowa.

Dokumen terkait